Bab.9

"Stop..." ucap Bumi di sela nafas nya yang memburu karena ciuman panas yang dia lakukan bersama dengan Senja untuk pertama kalinya selama mereka saling mengenal.

Sementara Senja, hanya bisa menatap Bumi dengan wajah yang merona dan juga nafas yang tersengal sengal karena mendapat serangan mendadak dari Bumi.

"Mas harus kembali bekerja dan kamu, istirahatlah. Mas akan kembali setelah selesai, ok. Dengar baik baik Senja, bagaimana pun sikapku, dan bagaimana pun keadaan nya. Percayalah, kalau aku sangat bersyukur dan sangat bahagia bisa menikah denganmu. Jadi ingat, jangan berpikir macam macam lagi, mengerti?" jelas Bumi sembari mengusap lembut wajah cantik Senja yang masih merona.

Mendapatkan perlakuan yang lembut dan juga manis seperti itu membuat Senja tidak bisa lagi berkata kata. Bahkan, wanita itu hanya menganggukkan kepala untuk menjawab semua ucapan dari Bumi.

"Mas, pergi ya. Cup."

Senja semakin membeku saat Bumi kembali mengecup kening nya dengan penuh kelembutan sebelum pria itu pergi meninggalkan kamar rawat yang di tempati oleh nya.

"Ya, Tuhan. Kenapa jantungku berdebar debar begini?" gumam Senja sembari meraba dadanya sendiri dengan tatapan ke arah pintu, dimana di sana Bumi baru saja menghilang dari pandangan nya.

Tidak kalah dengan Senja, Bumi pun melakukan hal yang sama. Pria itu bahkan sampai menyandarkan tubuh kekarnya di balik pintu saking shock nya dengan apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan juga Senja.

"Apa yang baru saja aku lakukan? Kamu sudah gila Bumi." gumam Bumi merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa menahan diri untuk tidak mencium Senja.

Dengan tangan yang bergetar, Bumi menyentuh bibirnya sendiri. Rasanya masih belum bisa percaya jika baru saja Bumi mencium Senja dan yang lebih mengejutkan lagi adalah. Saat itu, bahkan Senja pun membalas ciuman nya dengan penuh minta.

Seolah olah, keduanya tengah melepas rasa rindu yang selama ini terpendam di dalam hati masing masing. Hingga keduanya sama sama lepas kendali dan melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.

"Apa ini nyata? Aku, dan Senja, berciuman?" gumam Bumi lagi saat menyentuh bibirnya dan masih merasakan sisa hisapan dan juga gigitan kecil yang dilakukan oleh Senja di bibir kenyalnya.

Menyadari jika apa yang terjadi padanya bukan lah mimpi. Bumi pun sampai tidak bisa menahan senyum di bibirnya. Pria itu terlihat mesem mesem sendiri, sudah terlihat seperti orang gila.

Setelah merasa cukup tenang, Bumi pun segera beranjak untuk kembali melakukan tugasnya. Namun, baru saja membalikkan tubuhnya, Bumi dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang sedang menatap curiga kepadanya.

"Set... Deg..."

Seketika, senyum di wajah Bumi lenyap begitu saja saat berhadapan dengan orang itu. Bumi pun kembali bersikap dingin dan datar, seperti biasanya.

"Kenapa loe? Wajah loe, kenapa aneh gitu?" tanya Langit menatap penuh selidik pada Bumi yang keluar dari kamar adiknya dengan raut wajah yang berbeda.

"Ngarang loe. Gue balik kerja, titip Senja." jawab Bumi yang langsung berlalu pergi tanpa menghiraukan pertanyaan dari Langit.

Sementara Langit sendiri, hanya menatap Bumi dengan penuh tanya. Bahkan sampai tubuh Bumi menghilang di ujung lorong. Langit masih saja menatap punggung pria itu.

Setelah tubuh Bumi tidak lagi ada dalam pandangan. Langit pun segera masuk kedalam kamar rawat yang di tempati oleh Senja.

Dahi pria itu kembali mengerut saat melihat sang adik yang juga bertingkah aneh. Sama seperti yang Bumi lakukan, Senja pun tampak tersenyum senyum sendiri sembari memegangi bibirnya. Hingga kecurigaan pun semakin tumbuh di dalam hati Langit tentang situasi adik dan juga sahabatnya, Bumi.

"Astaghfirullah, Kakak. Bikin kaget saja," pekik Senja saat menyadari jika Langit sudah ada di ruangan itu bersama dengan nya.

"Kamu nya aja terlalu fokus melamun. Lamunin apa sih? Serius amat kaya nya?" jawab Langit yang melangkah mendekati ranjang yang di tempati oleh adiknya itu.

"Kepo. Btw, Kakak dari mana sih? Kenapa pergi nya lama?" tanya Senja mencoba mengalihkan perhatian Langit.

"Kakak ke kantor sama ke sekolahan Liona dulu. Makanya lama, kenapa? Kangen ya sama Kakak? Baru juga dua jam di tingggal." jawab Langit mengacak pucuk kepala Senja dengan sangat hati hati karena kepala sang adik masih di balut oleh kain perban.

Akan tetapi, Langit juga tidak bisa menahan diri untuk mengusap kepala Senja saat adik kecilnya itu mulai merajuk dan merengek seperti saat ini.

Rasanya, sudah lama sekali Langit kehilangan sosok Senja yang manja dan ceria seperti saat ini. Namun, karena kecelakaan yang di alami wanita muda itu, Langit pun bisa kembali melihat Senja yang dulu. Manja dan juga ceria.

Sejak 5 tahun yang lalu, Senja berubah menjadi aneh. Senja selalu bersikap jauh lebih dewasa dan jadi lebih pendiam. Sejak 5 tahun yang lalu itu juga lah, Senja berhenti bersikap manja kepada Langit dan juga Mama nya, Mama Elda.

Senja akan selalu bilang kalau dirinya baik baik saja jika Langit atau Mama Elda menanyakan kabarnya. Bahkan, dua bulan yang lalu. Saat Senja memutuskan untuk menikah dengan Adam pun tidak ada sedikit pun raut bahagia yang terpancar dari wajah cantik Senja.

Senja bahkan jadi sering melamun seorang diri. Tidak jarang juga Langit dan Mama Elda memergoki Senja tengah menangis di malam hari di dalam kamarnya.

Entah apa yang terjadi pada Senja saat itu. Yang pasti, baik Mama Elda atau pun Langit masih belum ada yang tahu apa yang terjadi pada Senja saat itu.

Di saat semua pertanyaan itu masih belum terjawab. Senja kembali di terpa musibah tepat satu hari setelah dia resmi menikah dengan kekasihnya, Adam.

Pria dengan sejuta misteri dalam hidupnya itu berhasil mempersunting putri bungsu dari keluarga Mahadirga. Salah satu keluarga konglomerat dan juga pengusaha sukses di ibu kota.

Meski Tuan besar Mahadirga sendiri telah wafat 5 tahun yang lalu. Namun, keluarga nya tetap di hormati dan di segani. Bahkan, berkat tangan dingin dari putra sulung nya, Langit Mahadirga. Perusahaan peninggalan dari sang ayah pun kini semakin besar dan semakin dikenal oleh para pengusaha pengusaha besar.

Bahkan Langit sudah berhasil meraih predikat sebagai pengusaha muda tersukses hanya dalam kurun waktu dua tahun pria itu menjabat sebagai seorang CEO di perusahaan yang di titipkan oleh ayahnya kepada dirinya.

"Bukan begitu, aku hanya bosan. Mas Bumi, selalu saja sibuk kerja. Siang melayani pasien. Malam juga masih kerja, urusan kantor. Sama sekali tidak ada waktu untukku. Aku, ingin pulang dan di rawat di rumah saja Kak." keluh Senja pada Kakak nya Langit.

Terpopuler

Comments

Brama ary

Brama ary

knapa senja bsa nikah sma adam,,,,diancamkh???

2024-04-23

1

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

Senja patah hati ditinggal Bumi, trs dia nerima aja pernikahan dg Adam begitukah.. hmmm penuh teka teki

2024-04-20

0

Defi

Defi

jadi makin penuh teka teki hidup Senja

2024-01-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!