Suami Dadakan

"Memangnya, kapan aku meninggalkan Senja?" tanya balik Bumi sembari memalingkan wajahnya.

Menghindari tatapan Langit yang seolah olah memohon pada Bumi untuk tidak pergi lagi dari samping Senja. Seperti 8 tahun yang lalu.

Dimana Bumi memutuskan untuk melanjutkan kuliah di luar negeri dan tidak pernah kembali lagi. Bahkan pria itu sengaja mengambil pekerjaan di salah satu rumah sakit di sana agar Bumi memiliki alasan untuk tidak kembali ke tanah air.

Bahkan selama 8 tahun itu, Bumi hanya pulang ke tanah air satu kali. Yakni, saat Senja di wisuda. Itu pun hanya sebentar setelahnya Bumi benar benar tenggelam di negara tempat nya tinggal saat itu.

Bahkan saat Senja menikah dengan Adam pun, Bumi tidak hadir dan melewatkan acara bahagia adil dari sahabatnya itu.

"Syukurlah. Aku lega mendengarnya," gumam Langit yang kini berharap semoga Langit tetap berada di samping Senja sampai wanita itu benar benar sembuh dari lukanya dan juga amnesianya.

*

*

Keesokan harinya.

"Langit, bagaimana Senja? Apa benar yang kamu katakan semalam, kalau Senja sudah bangun dari koma nya?" tanya Mama Elda saat tiba di ruangan rawat putrinya.

"Sstttt, pelan pelan, Ma. Senja masih tidur," jawab Langit langsung membawa sang Mama keluar dari ruangan itu.

"Maaf, Mama hanya terlalu senang. Makanya tidak kontrol, tapi kenapa kamu bawa Mama keluar? Mama mau melihat Senja, Langit," tanya Mama Elda saat menyadari jika Langit membawanya keluar ruangan.

"Iya, Langit tahu, tapi ada yang ingin Langit sampaikan sama Mama tentang Senja sebelum Mama ketemu sama dia,"

"Apa? Memang nya ada apa? Kenapa kita sampai harus keluar dari kamarnya Senja?" tanya Mama Elda bingung.

"Sini, duduk dulu Mama nya di sini. Langit akan jelaskan bagaimana keadaan Senja, tapi Langit mohon sama Mama. Langit mohon, Mama tegar dan tabah saat tahu kondisi Senja saat ini," lanjut langit yang membuat Mama Elda semakin bingung.

"Memang nya apa yang terjadi pada adikmu? Bukan kah dia sudah sadar? Lalu, kenapa kamu terlihat sedih?"

"Senja. Senja hilang ingatan Ma,"

"Apa? A_apa kamu bilang? Se_Senja hilang ingatan?"

"Iya, Ma,"

"Ya Allah, ya robb. Kenapa Langit? Kenapa bisa adikmu jadi seperti ini?" ucap Mama Elda yang tak kuasa menahan tangisnya karena shock saat mendengar keadaan Senja saat ini.

“Kan sudah Langit bilang tadi kalau Mama harus tegar dan tabah. Kok malah nangis lagi?” ucap Langit membawa sang Mama masuk kedalam pelukan nya.

“Bagaimana Mama tidak nangis? Senja, apa dia akan mengenali Mama atau tidak?”” lirih Mama Elda saat Langit membujuknya untuk tegar dan berhenti menangis.

“Langit tidak tahu, karena sampai sekarang Senja masih belum bangun, tapi semalam dia sama sekali tidak mengenaliku,” jawab Langit tidak kalah lirih dengan sang ibu.

“Ya Allah Senja. Malang sekali nasibmu Nak,” lanjut Mama Elda yang kembali menangis.

“Sudah Ma, tenang lah. Sekarang, ada Bumi bersama kita. Langit yakin, kalau Bumi akan melakukan segala cara untuk membuat Senja kembali sembuh seperti semula dan mengingat kita kembali,” lanjut Langit yang di setujui oleh Mama Elda.

Mama Elda tahu pasti jika Bumi tidak akan membiarkan Senja seperti ini. Wanita baya itu tahu pasti bagaimana sayang nya Bumi pada Senja dan Mama Elda yakin jika Bumi akan membuat putrinya kembali lagi pada mereka dalam keadaan yang sembuh dengan ingatan yang normal.

“Sudah, lebih baik sekarang kita masuk. Siapa tahu Senja sudah bangun,”

“Iya, kamu benar.”

Langit pun segera membawa Mama Elda masuk ke dalam ruangan rawat inap Senja untuk melihat adiknya itu sudah bangun apa belum.

Kreekkkk

“Ma_Mama,,,”

Sapaan yang terucap dari suara lirih Senja mengejutkan Mama Elda dan juga Langit yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu.

“Se_Senja, ka_kamu sudah bangun Nak?” tanya balik Mama Elda dengan suara yang terbata saking shock nya saat mendapatkan sapaan dari Senja.

Wanita baya itu pun langsung saja berlari ke arah putri nya yang kini sudah membuka matanya dan memanggil nya, di ikuti oleh Langit yang berjalan di belakang Mama Elda.

Greepppp

“Kamu bangun sayang? kamu bangun Nak?” tanya Mama Elda lagi saat memeluk erat tubuh Senja yang masih lemah.

“Iya, Ma,” jawab Senja yang langsung membalas pelukan dari sang Mama penuh dengan rasa haru.

“Kak, Langit. kenapa Kak Langit hanya diam saja? Kakak tidak mau peluk Senja?”

Deg

Jantung Langit berdetak kencang saat adik perempuan nya mengenalinya. Saking tidak percaya nya, Langit pun hanya terdiam membeku di tempat saat Senja memanggilnya dengan sebutan ‘Kakak’.

Bukan lagi Tuan, seperti tadi malam. Dimana Senja tidak mengenali dirinya. Bahkan Senja mengira jika Langit adalah orang yang sudah menolong nya.

Akan tetapi, hari ini. Saat adiknya itu terbangun dari tidurnya, Senja tiba tiba saja mengenali dirinya.

Tanpa menunggu lagi, Langit pun langsung menghampiri Senja dan langsung memeluk adik kesayangan nya itu.

"Senja, Kakak kangen," lirih Langit yang kini sudah memeluk adiknya bergantian dengan sang Mama.

"Iya, Senja juga kangen Kak. Em, ngomong suami Senja kemana? Bukan kah, Senja sudah menikah. Lalu, kemana suami Senja, Kak, Ma,"

Deg

Langit dan juga Mama Elda sama sama tersentak kaget. Keduanya sama sama du buat bingung oleh keadaan Senja.

Baru saja semalam Senja kehilangan ingatan nya. Lalu, kenapa pagi ini Senja sudah mengingat semuanya. Bahkan Senja mengingat jika dia sudah menikah.

"Su_suami? Eemm, suami kamu a_ada kok. Nanti dia juga kemari, sayang. Apa, kamu sudah mengingat semuanya?" tanya Mama Elda dengan ragu ragu.

"Senja, ingat kalau Senja sudah menikah, tapi Senja lupa. Siapa suami Senja, tapi benar kan Ma, Kak? Kalau Senja sudah menikah?"

Deg

Ibu dan anak itu semakin di buat bingung oleh anak perempuan dan adik perempuan nya itu. Karena Senja ingat kalau dia sudah menikah tapi lupa siapa suaminya.

Lalu, apa yang harus Mama Elda dan juga Langit lakukan saat Senja menanyakan siapa pria yang sudah menikah dengan nya? Haruskan Mama Elda dan juga Langit berkata jujur jika Senja menikah dengan pria yang sudah menipu keluarganya.

Ataukah, keduanya memilih cara lain agar Senja tidak tahu jika suaminya adalah seorang penipu yang berhasil membawa uang perusahaan dalam jumlah yang cukup besar hingga membuat perusahaan itu hampir bangkrut.

"Iya, kamu memang sudah menikah, Nak," jawab Mama Elda.

"Lalu, siapa suami Senja Ma? Kak?"

Kreeekkkk

Seketika, perhatian Mama Elda dan juga Langit teralihkan ke suara pintu yang terbuka. Dimana di sana ada seseorang yang berdiri menatap penuh tanya pada ibu dan anak yang sedang menatap ke arahnya.

"Itu dia. Dia, dia suami kamu Senja," ucap Mama Elda dan juga Langit secara bersamaan sembari menunjuk ke arah orang yang masih berdiri di ambang pintu kamar rawat Senja.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

woalah, kirain dr. bima yg ngaku" sbg swami senja

2024-04-19

0

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

lho sudah ingat kah??

2024-04-20

0

Nurlaela

Nurlaela

syukur deh kalau bumi yang ditunjuk mama Elda dan langit sebagai suami walau pura-pura dulu, nanti benarann ya...dokter bumi.😊

2024-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!