Senja Bangun

Langit terus melangkah pergi dengan membawa tas ransel di tangan nya mengabaikan Selia yang masih memanggilnya dan melarangnya untuk pergi ke rumah sakit.

Pria itu bahkan menulikan telinga nya saat Selia terus memanggil namanya dan meminta Langit untuk tetap tinggal di rumah. Namun, percuma saja karena semakin Selia memanggilnya, Langit semakin mempercepat langkahnya.

Selia sendiri akhirnya hanya bisa menatap mobil Langit yang kini sudah menghilang dari pandangan nya dengan rasa kesal di dada. Ini pertama kalinya Langit mengabaikan nya. Hingga Selia pun benar benar merasa ada yang aneh pada suaminya.

Meski mereka menikah tidak di dasari oleh rasa cinta dan hanya sebatas rasa tanggung jawab atas kesalahan satu malam yang terjadi pada keduanya 8 tahun yang lalu, tapi Langit benar benar memperlakukan Selia dengan begitu baik.

Bahkan pria itu mulai belajar mencintai wanita yang dia nikahi itu. Hingga akhirnya 8 tahun berlalu dan Langit baru tahu jika Selia masih belum bisa melupakan sahabatnya, Bumi.

Bahkan Selia dengan begitu lantang nya menyuarakan rasa cinta nya pada dokter tampan itu tanpa memperdulikan jika ada hati yang terluka karena pengakuan bodohnya itu.

Merasa usahanya tidak membuahkan hasil. Selia pun akhirnya kembali masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan yang sangat kesal karena Langit yang baru saja mengabaikan permintaannya untuk tetap tinggal di rumah.

*

*

Kreekkkk

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Kenapa loe? Wajah loe kusam amat?" tanya Bumi saat melihat Langit masuk ke dalam ruangan rawat senja dengan wajah yang muram.

Bukan nya menjawab, Langit hanya menatap wajah Bumi dengan begitu intens hingga membuat Bumi mengerutkan dahi nya.

"Loe, baik baik ajak kan Lang? Kok, tatapan loe serem amat," lanjur Bumi saat melihat tatapan dari Langit.

"Nggak, nggak apa apa. Gue baik baik aja. Sekarang loe boleh pergi, biar gue yang jaga Senja," jawab Langit segera beranjak menuju sofa.

"Gue di sini aja. Temani loe jaga Senja," jawab Bumi yang langsung ikut duduk di samping Langit.

"Tapi loe pasti cape. Pulang lah, Senja biar gue yang jaga." bujuk Langit saat melihat raut wajah Bumi yang terlihat lelah.

Akan tetapi, Bumi mengabaikan apa yang di katakan oleh Langit. Pria itu malah dengan santainya duduk di sofa dengan memainkan ponsel di tangan nya.

Melihat sikap Bumi yang kekeh ingin ikut menjaga Senja, membuat Langit menghela nafas panjang dan pasrah saja. Membiarkan sahabatnya itu berada di sana untuk turut menjaga Senja.

"Mi,"

"Heemm,"

"Loe. Apa loe masih mengharapkan adek gue kan?"

Deg

Pertanyaan yang di ajukan oleh Langit membuat Bumi menghentikan aktivitasnya yang tengah memainkan ponsel pintar keluaran terbaru yang memiliki harga cukup menguras dompet itu.

Sejenak, Bumi pun termenung. Memikirkan apa yang di katakan oleh Langit. Entah apa yang harus Bumi katakan, yang pasti saat ini. Bukan nya melupakan, tapi Bumi justru semakin bersemangat untuk mendapatkan Senja setelah mengetahui jika pernikahan Senja tidak berjalan dengan baik.

"Mi, kok loe bengong? Gue nanya Mi," lanjut Langit saat tidak ada jawaban dari sahabatnya itu.

"Apa yang loe harapkan Lang? Jawaban apa yang ingin loe dengar dari gue?" jawab Bumi dengan berbalik bertanya pada Langit hingga membuat Langit menoleh ke arah sang sahabat.

Bukan tidak mengerti, justru Langit sangat mengerti apa di balik jawaban dari Bumi. Karena dulu, 8 tahun yang lalu Langit pernah bertanya hal yang sama dan Bumi pun menjawab dengan jawaban yang sama.

Iya, Langit tahu bagaimana perasaan Bumi terhadap adiknya Senja dan itu sudah Langit ketahui sejak 8 tahun yang lalu. Saat Langit dan Bumi tersandung masalah dengan seorang wanita bernama Selia.

Bumi mengatakan dengan begitu lantang nya jika dia mencintai Senja, adik dari Langit.

Saat itu jugalah, Langit baru mengetahui jika sahabatnya itu mencintai sang adik secara diam diam.

Gadis ceria dan manja itu sudah berhasil membuat pria dingin sedingin es balok itu jatuh hati hingga memendam perasaan spesial untuk Senja, sejak 10 tahun yang lalu.

Sayang, Bumi hanya bisa mencintai Senja dalam diam karena Bumi tidak ingin merusak persahabatannya dengan Langit. Hanya saja, karena Selia muncul Bumi pun akhirnya membuka rahasia yang selama 2 tahun dia pendam. Kalau wanita yang dia cintai bukanlah Selia, tapi Senja.

"Senja sudah nikah Mi, dan___,"

"Bajingan itu menyia nyiakan Senja. Haaahhhh, sudah lah Lang. Jika loe membahas ini hanya untuk membuat gue menyerah akan perasaan gue terhadap Senja. Maka, lupakan. Anggap kita tidak pernah membahas ini, gue tahu loe ga nyaman gue ada di sini kan? Ok, gue cabut dan kalau ada apa apa loe bisa hubungi gue. Gue ada di ruangan kerja gue." lanjut Bumi yang langsung pergi meninggalkan ruangan itu dan mengabaikan apa yang di katakan oleh Langit selanjutnya.

"Bukan itu maksud gue. Mi, denger dulu," ucap Langit yang di abaikan oleh Bumi.

"Haaahhh, loe selalu saja salah paham dengan apa yang gue ucapakan Mi. Seandainya loe tahu, gue akan jadi yang paling bahagia jika Senja bisa bersama pria berbaik dan sesempurna loe." lirih Langit setelah Bumi pergi meninggalkan ruangan itu.

Sementara itu, Bumi sendiri langsung kembali ke dalam ruang kerjanya. Bumi membaringkan tubuhnya di ranjang pasien yang ada di ruang kerja itu.

Bumi menatap lurus langit langit ruangan yang sudah seminggu ini menjadi ruang kerjanya. Ruangan yang jauh lebih kecil dan lebih sederhana di banding tempat kerjanya di luar negeri. Namun, hanya demi seseorang Bumi rela kehilangan kemewahan dan kenyamanan itu dan kembali ke tanah air.

"Bangun lah Senja. Ayo, kita buat janji kita menjadi kenyataan. Kali ini, aku tidak akan mengingkari janji ku padamu. Jadi, ayo cepat. Bangun lah," gumam Bumi sebelum memejamkan matanya.

*

*

"Euuuggghhhhh,"

Langit yang sedang fokus dengan laptop di depan nya terusik dengan sebuah lenguhan yang berasal dari ranjang dimana Senja terbaring.

Dengan cepat Langit pun segera menghampiri Senja dan memastikan jika apa yang dia dengar bukanlah khayalan.

Deg

Langit dibuat tertegun saat melihat adanya sebuah pergerakan dari tubuh Senja. Dimana wanita itu mulai mengerjapkan kedua matanya. Lalu, beberapa saat kemudian mata Senja terbuka dengan sempurna.

"Senja, kamu bangun Dek?" tanya Langit saat melihat adiknya membuka mata.

"I_ini di_dimana?" tanya Senja sangat lirih.

"Kamu di rumah sakit Dek. Bagaimana, apa ada yang sakit?" tanya Langit lagi.

"Kepala ku pusing sekali. Tubuhku juga sakit. Apa terjadi sesuatu padaku?" jawab Senja, lalu bertanya balik

"Iya, mengalami kecelakaan dan sekarang sedang di rawat di rumah sakit,"

"Begitu kah? Tapi maaf, kalau boleh saya tahu, anda ini siapa? Apa, anda orang yang menolongku?"

Deg

Terpopuler

Comments

Muh Nur

Muh Nur

bumiiiiiiii buruaaaan calon istrimu sudah bangun🥰

2024-01-01

0

dika edsel

dika edsel

klo senja amnesia ini kesempatan kedua buatmu bang bumi utk memulai pendekatan pd senja,aku dukung kok kamu rebut dia dr suami gkda akhlaknya itu.., selamat berjuang bumi...

2024-01-01

0

Nar Sih

Nar Sih

alhamdulilah senja sadar cuma kok jdi amnesia ,semoga senja cpt inggat lgi

2024-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!