Penolakan

"Nay !! lama amat, kamu ngapain aja ?" omelnya pada Naya, dan Naya segera bergegas membawa minuman untuk Rendra.

"Ini minumannya Mas" Naya memberikan minuman itu pada Rendra dan Rendra meneguknya sedikit sedikit.

"Mau aku siapin air hangat untuk mandi, Mas ?" tawar Naya selanjutnya.

"Ah, iya badanku sangat letih, mandi air anget kemungkinan bisa buat tubuhku rileks" jawabnya sambil meregangkan otot otot pada tubuhnya yang nampak letih itu

Naya mengangguk, dia pun bergegas mempersiapkan untuk mandi suaminya itu.

Mama mertuanya baru saja pulang, sambil menenteng beberapa kantong belanja dari sebuah mall. Sudah hal biasa.

"Rendra, baru pulang kamu ?" tanyanya pada anaknya itu, dan sambil ikut duduk dikursi yang kosong.

"Iya Ma" jawab Rendra singkat.

"Kamu keliatan cape banget Ren, apa pekerjaannya begitu banyak, akhir akhir ini juga sering pulang malam, biasanya sore sudah dirumah, perusahaan baik baik saja kan ?" tanya Feli khawatir melihat anaknya itu.

"Perusahaan baik baik saja, Ma. Hanya saja, Rendra belum ada yang membantu, asisten Rendra sedang sakit karena kecelakaan dan sekretaris Rendra mengundurkan diri, jadi Rendra melakukan semuanya sendiri" keluh Rendra pada sang Mama.

"Kasihan anaknya Mama, kenapa gak cari sekretaris baru aja, Ren ?"

"Lagi cari Ma, lagi mengseleksi dulu"

Feli manggut manggut saja "Eh Ren, mau gak Mama kenalin sama anak temen Mama, kamu masih ingat Aeri kan anaknya Tante Nurma ?"

Rendra memicingkan kedua alisnya dan dia nampak berpikir siapa yang sedang Mamanya itu sebutkan.

"Gak tau Rendra lupa" jawabnya asal, entah tidak mau berpikir karena cape.

"Masa kamu lupa ? dia kan mantan kamu. Aeri tuh tambah cantik tau gak, kayanya cocok sama kamu, dia juga masih single belum menikah" Mama menceritakannya dengan begitu antusias.

Rendra yang sudah tau kemana arah pembicaraan Mamanya, hanya mendengus kecil.

"Rendra udah punya istri, Ma" Singkat, namun itu pertanda Rendra memperjelas itu pada Mamanya.

"Punya istri, tapi gak bisa kasih keturunan sama kita !!. kamu tau kan kalau Mama ingin banget punya cucu, semua temen temen Mama semua sudah punya cucu yang bisa mereka ceritakan, coba Mama" raut wajahnya menyendu.

Terdengar Rendra menghembuskan nafas yang amat panjang.

"Berdoa banyak banyak aja Ma, semoga Naya cepat hamil"

Naya mendengar di balik pintu, air mata yang ia cegah untuk tak turun pun tak bisa dia bendung. Sakit begitu sangat menyakitkan, tapi jawaban suaminya mampu sedikit menenangkannya.

"Mas, airnya sudah siap" Naya pun menghampiri suaminya dan memberi tahu kalau air untuk mandi ya sudah siap.

Rendra pun mengangguk, dan dia lekas berdiri dan melangkah pergi. Sedangkan Mama nya masih di sana, dia mendelik pada Naya.

"Rendra tuh udah salah pilih istri, harusnya dulu dia gak nikah sama kamu !! mungkin sekarang ini saya sudah punya cucu" Dia lantas berdiri dan membawa barang belanjaan dia tadi.

Naya mengusap dadanya, menahan sesak di dalam dadanya. Punya mertua gini amat ya.

***

Naya masuk ke dalam kamar, terdengar suaminya masih dalam kamar mandi, Naya pun akan berganti pakaian dengan pakaian tidur.

Saat membuka lemari, dia menatap baju malam yang pernah Rendra berikan untuknya dan baru dia pakai satu kali saja. Dia menariknya dan menatap baju itu lekat lekat.

Dia lupa kapan terakhir dia dan Rendra berhubungan, entah mungkin sudah lama, Naya tidak mendapatkan kehangatan dari suaminya itu.

Terbesit dalam benaknya, dia rindu akan itu, dia rindu pelukan suaminya, dia rindu dekapan hangatnya, rindu sentuhannya, rindu cumbuannya.

Dia pun memilih memakai baju itu, dia menatap pada cermin. Dia begitu seksi dengan memakai baju itu, dia tersenyum geli saat menatap dirinya lewat cermin itu.

Ini pertama kalinya dia melakukan hal ini, pertama yang menggoda suaminya. Dia pun berpikir mungkin dengan begini hubungan dia dengan Rendra akan kembali hangat seperti sebelumnya. Tidak ada jarak lagi.

Dia memutar mutarkan tubuhnya di depan cermin, dan dia kembali tersenyum geli, apakah ini akan berhasil ? entahlah, dia akan coba dulu. Untuk malam ini dia rela menjadi wanita penggoda. Lagian tidak ada salahnya kan ?karena dia lakukan itu untuk suaminya dan dia akan dapat pahala besar.

Clek

Naya mendengar suara pintu terbuka, dan dia yakin kalau itu Rendra yang baru keluar dari dalam kamar mandi.

Dan benar saja, Rendra keluar dengan handuk terlampir pada bagian bawahnya. Naya tersenyum, dia pun berjalan perlahan lahan dan dia peluk Rendra dari belakang.

Rendra sempat kaget akan pelukan tiba tiba Naya, "Mas, kangen" Naya berucap dengan manja, sambil menempelkan pipinya pada punggung Rendra yang masih basah.

Dia hirup dalam dalam aroma sabun yang dipakai Rendra. Dia pikir Rendra suaminya akan menyambutnya dengan suka cita, namun dia salah.

Tanpa melihat dia dahulu, tangan Naya yang melingkar dipinggangnya dia hempaskan begitu saja . Naya kaget luar biasa akan perlakuan suaminya itu.

"Aku capek, lelah, jangan aneh aneh deh, Nay !!" Sentaknya pada Naya, dia belum melihat bagaimana Naya saat itu.

Naya tak menyerah, dia lantas berlari dan menghadang jalan Rendra yang akan masuk ruangan pakaian. lalu dia mengalungkan tangannya pada tengkuk Rendra.

"Malam ini aja ya, aku benar benar kangen kamu, Mas" ujarnya lagi dengan begitu manja.

Rendra kini melihat Naya yang berpenampilan Seksi, namun reaksinya lagi lagi membuat Naya kaget dan kali ini lebih menyakitkan.

Dia melepaskan tangan Naya dari tengkuknya, dan dia menatap tajam pada Naya.

"Kamu mau belajar jadi *** ?? ngapain pake baju kaya gitu ? dan sejak kapan kamu begini, hah !!! aku udah bilang, kalau aku cape, aku gak tertarik sama kamu"

Rendra sedikit mendorong tubuh Naya hingga sedikit terhuyung kepinggir "Ganti baju kamu !!" Dia lantas melemparkan baju tidur lain pada Naya.

Naya meneteskan air matanya, "Kenapa sih Mas ? apa tubuh aku ini sungguh tak bisa lagi menarik g*ir*h kamu ? apa kamu bosan sama aku ? atau kamu sudah punya yang lebih dari ini ???" Naya pun tak bisa menahan amarahnya, padahal dia sedang ingin mencari pahala.

Rendra kembali menatap tajam Naya. dan...

Plak

Satu t*mpar*n mendarat di pipi Naya, dan Naya memegang itu dengan air mata yang terus bercucuran. Tak menyangka suaminya akan melakukan hal itu.

"kamu n*mpar aku Mas ? aku juga cape Mas, tiap waktu, tiap detik Mama kamu terus menuntut aku untuk segera hamil, bagaimana bisa begitu kalau beberapa waktu ini saja kita tidak melakukannya sama sekali" Naya terisak dan memegang dadanya yang terasa begitu sangat sesak.

Rendra mematung, yang dia lakukan tadi adalah sebuah kesalahan, dia menatap tangan yang dia pakai untuk men*mpar Naya.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

wajib di selidiki itu 🤨

2024-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Berbeda
2 Penolakan
3 Menguatkan hati
4 Meminta ijin
5 Sekretaris baru
6 Primrose
7 Pulang bersama
8 Bertemu kembali
9 Parfum
10 Tas
11 Lalu siapa ?
12 Aku tak pantas
13 Sakit
14 Perlakuan yang beda
15 Janji yang dilupakan
16 Goresan luka
17 Disingkirkan perlahan
18 Fakta
19 Kenapa harus kamu ?
20 Berbohong
21 Pesta
22 Terbaik
23 Jangan curiga
24 Tidak akan berubah
25 Ancaman
26 Mertua jahara
27 Masihkah mencintai aku?
28 Rasa itu masih sama
29 Aku lelah
30 Luar kota
31 Bencana
32 Fakta sesungguhnya
33 Kamu harus siap
34 Tempat kenangan
35 Hamil
36 Kabar tidak enak
37 Merindukanmu
38 Kamu buatku hancur
39 Tempat bersandar
40 Harus yakin
41 Mencari
42 Memohon ampun
43 Berpisah lebih baik
44 Aku pergi
45 Menata hati
46 Kemana kamu pergi ?
47 Tidak Rela
48 Hari itu tiba
49 Aku menemukanmu
50 Nyaman bersamamu
51 Meminta restu
52 Pesan Bunda
53 Kencan pertama
54 Taman Bunga
55 Apartement
56 Aku mencintainya
57 Jangan pernah pergi
58 Bertahan
59 Terbongkar
60 Tidak terselamatkan
61 Penyesalan
62 Tidak akan ada yang berubah
63 Kencan lagi
64 Sesuai yang dia rasakan
65 Dilema
66 Ayo kita menikah
67 Menikah
68 Gugup
69 Kembali
70 Murka
71 Selalu terbaik
72 Malam yang....
73 Candu
74 Terancam
75 Hamil ?
76 Kabar baik
77 Meminta Restu 2
78 Direstui
79 Disayang Mertua
80 Balasan
81 Rencana
82 Setuju
83 Konferensi pers
84 Resepsi
85 Kejutan
86 Rendra 1
87 Rendra 2
88 Rendra 3
89 Rendra 4
90 Rendra 5
91 End
92 Info
93 Info Karya baru
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Berbeda
2
Penolakan
3
Menguatkan hati
4
Meminta ijin
5
Sekretaris baru
6
Primrose
7
Pulang bersama
8
Bertemu kembali
9
Parfum
10
Tas
11
Lalu siapa ?
12
Aku tak pantas
13
Sakit
14
Perlakuan yang beda
15
Janji yang dilupakan
16
Goresan luka
17
Disingkirkan perlahan
18
Fakta
19
Kenapa harus kamu ?
20
Berbohong
21
Pesta
22
Terbaik
23
Jangan curiga
24
Tidak akan berubah
25
Ancaman
26
Mertua jahara
27
Masihkah mencintai aku?
28
Rasa itu masih sama
29
Aku lelah
30
Luar kota
31
Bencana
32
Fakta sesungguhnya
33
Kamu harus siap
34
Tempat kenangan
35
Hamil
36
Kabar tidak enak
37
Merindukanmu
38
Kamu buatku hancur
39
Tempat bersandar
40
Harus yakin
41
Mencari
42
Memohon ampun
43
Berpisah lebih baik
44
Aku pergi
45
Menata hati
46
Kemana kamu pergi ?
47
Tidak Rela
48
Hari itu tiba
49
Aku menemukanmu
50
Nyaman bersamamu
51
Meminta restu
52
Pesan Bunda
53
Kencan pertama
54
Taman Bunga
55
Apartement
56
Aku mencintainya
57
Jangan pernah pergi
58
Bertahan
59
Terbongkar
60
Tidak terselamatkan
61
Penyesalan
62
Tidak akan ada yang berubah
63
Kencan lagi
64
Sesuai yang dia rasakan
65
Dilema
66
Ayo kita menikah
67
Menikah
68
Gugup
69
Kembali
70
Murka
71
Selalu terbaik
72
Malam yang....
73
Candu
74
Terancam
75
Hamil ?
76
Kabar baik
77
Meminta Restu 2
78
Direstui
79
Disayang Mertua
80
Balasan
81
Rencana
82
Setuju
83
Konferensi pers
84
Resepsi
85
Kejutan
86
Rendra 1
87
Rendra 2
88
Rendra 3
89
Rendra 4
90
Rendra 5
91
End
92
Info
93
Info Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!