Bab 19

"Kenapa?" Tanya Vier saat mendapati istri nya yang tengah berjalan mondar-mandir sambil mengigit kuku nya.

Serry terkejut memegang dada nya, menatap wajah Vier sambil menggeleng kan kepala nya dengan cepat."T-tidak aku hanya.."

Vier mengerut kan kening nya merasa aneh dengan suami nya,diri nya mendekati Serry dan menyoroti wajah cantik sang istri.

"Lupakan saja, aku lelah," ujar Vier dengan suara berat. Dia lantas menarik Serry mendekat, tatapan mereka bertemu. Vier melihat kebingungan di mata Serry dan tersenyum lembut sebelum mengucapkan, "Cium aku." Mereka berdua saling mendekatkan wajah dan Vier mencium bibir istrinya dengan penuh kasih sayang, mencoba mengusir semua kepenatan yang ada.

"Sudah." Ucap Serry dengan lembut sambil menatap wajah Vier dan menahan dada bidang suami nya.

Vier mengangguk,lalu menarik Serry masuk ke dalam pelukan nya dan mengelus rambut istri nya,Serry terdiam lalu memejamkan mata nya, perlahan Serry membalas pelukan Vier,tentu saja apa yang di lakukan Serry membuat Vier tersenyum dan mengecup kepala sang istri.

"Apa orang tua mu tidak pulang?" Tanya Vier serius sambil membawa Serry duduk di sofa.

Serry menggeleng kan kepala nya sambil terus menatap wajah Vier dengan tatapan mata yang terus tertuju pada suami nya.

"Apa aku begitu tampan?" Tanya Vier.

Serry mengangguk kan kepala nya,Vier menyunggingkan senyum tipis nya sambil membuang nafas nya panjang lalu kembali menatap wajah Serry yang belum menyadari kejujuran nya.

Tidak berapa lama, Serry melebar kan mata nya dan meneguk Saliva nya lalu menutup mulut nya dengan cepat.

"Ma-maksud ku..."

"Maksudmu aku tampan, ya? Terima kasih." Ucap Vier dengan senyuman mengembang di wajahnya. Dalam kebahagiaannya, ia terkekeh sambil menggelengkan kepala berkali-kali, menunjukkan rasa syukur dan sedikit rasa malu.

"Kau malu ?" Tanya Serry dengan nada ketus nya.

"Tidak,hanya saja kau menggemaskan." Ucap Vier dengan lembut.

Vier lalu menatap intens Serry dan tersenyum tipis sangat tipis bahkan,"Mari belajar sama-sama menerima dan mencintai." Ucap Vier dengan serius dengan nada datar yang selalu ada di tiap kalimat nya.

Serry terdiam bibir nya tertutup rapat saat mendengar sosok mafia itu berkata demikian,Serry yang tak gampang langsung percaya hanya melihat dan membaca mimik wajah Vier.

"Ale aku.."

"Ale? "Posting Vier dengan cepat bingung dengan perkataan istri nya.

Serry mengangguk dan terkekeh ." Nama mu Alexavier bulan,terlalu panjang,aku akan memanggil mu Ale." Ucap Serry dengan lembut.

Vier hanya membuang nafas nya panjang,mau protes dalam bentuk apa pun akan percuma bagi nya,dia akan tetap kalah.

"Asal kau senang." Ujar nya pasrah.

Serry terdiam lalu menatap wajah tampan di depan nya dan tersenyum manis," kenapa kau mau kita sama-sama menerima?" Tanya Serry lembut.

"Agar aku bisa melihatmu mencuci mobilku sambil mengenakan biki-ni," ujar Vier, senyum miring di bibirnya sambil memperhatikan ekspresi wajah Serry yang tampak terkejut.

Serry memukul lengan Vier dengan kuat,namun saat jari-jari lentik nya memukul Vier,kedua orang tua nya memperhatikan dan terdiam melihat putri mereka seperti saat ini.

"Serry." Panggil Daddy nya dengan lembut.

Serry diam dan menoleh lalu tersenyum dan berlari memeluk Daddy nya,begitu pun dengan Mommy nya,Serry menangis merindukan kedua orang tua nya.

Bagaimana Serry menangis , seperti itulah tangisan Mommy nya yang memang juga merindukan anak nya." Kau semakin berisi dan cantik." Ucap Mommy nya dengan lembut .

Serry tersenyum dan mengangguk senyuman manis nya tak pernah pudar saat melihat kedua orang tua nya,mereka lalu memutus kan untuk saling menyapa sama hal nya dengan Vier juga.

Makan malam pun tiba,terlihat kehangatan bagi keluarga mereka,Vier bisa menatap bagaimana istri nya sangat di sayangi kedua orang tua nya,dan itu sukses membuat hati nya merasakan kerinduan yang seperti saat ini.

Tatapan Vier bisa sangat mudah di baca oleh Daddy Serry,pria tua itu seakan mengerti arti pandangan dan bagaimana Vier menatap mereka.

"Kau sebatang kara?" Tanya Jon pada menantu nya.

"Kau sudah tahu,kenapa bertanya?" Tanya Vier dengan datar.

"Agar terlihat peduli." Ucap Jon ketus menjawab perkataan Vier.

Vier menghela nafas panjang, mengekspresikan kesepian yang menyelimuti hatinya. Ia merasa terasing dan tanpa dukungan. Matanya kemudian menatap tajam ke arah wajah Jon. " apa menurutmu, kalian bukan saudara dekatku, ya? Itu sebabnya kau berani mengatakan hal seperti itu?" tanya Vier dengan nada serius dan sedikit tersakiti.

Dalam penggalian emosi dan perilaku karakter, Vier merasa kesepian dan tersinggung oleh ucapan Jon. Ekspresi kesepian ditampilkan melalui menghela nafas, sementara perasaan tersakiti terlihat dari cara Vier menatap Jon dan nada bicaranya.

"Tidak,itu arti nya kau menganggap kami." Ucap Jon santai.

Vier hanya bisa menghembuskan nafas nya panjang, begitu mudah nya mertua nya itu membanting diri nya dan menaikkan diri nya dalam sekejap mata.

"Kebohongan mu masih ku ingat!" Ujar Jon dengan tatapan datar nya.

Vier mengerut kan kening nya bingung dengan perkataan yang di lontarkan kepada nya ,Vier terus menatap bingung mertua nya hingga sang mertua pun menggeleng kan kepala nya jengah.

"Dimana perut buncit ciri khas kehamilan putri ku?" Ketus Jon Johnson lalu menepuk bahu Vier dengan cepat.

Vier yang teringat akan kebohongan nya pun tertawa terbahak-bahak sambil menggeleng kan kepala nya."Harus ada satu cara jitu untuk mendapat kan izin bukan?" Tanya Vier dengan datar.

Jon hanya menatap datar Vier sambil menggeleng kan kepala nya,tidak mau ambil ribet akan semua yang dikatakan dan diucapkan menantu nya.

"Maka segera berikan aku cucu,aku ingin pensiun dan menikmati hari-hari ku dengan cucu ku." Ucap Jon dengan santai nya.

Vier diam, Menatap wajah mertua nya dengan datar,"Perlu waktu, istri ku bukan perempuan sembarangan,untuk mendapat kan ciuman nya saja butuh waktu."Ucap Vier dengan nada datar nya.

Jon menatap Vier dengan datar mengerut kan kening nya dan membuang nafas nya panjang."Aku belum pernah menyentuh putri mu."ucap Vier kembali.

Sontak saja apa yang dikatakan Vier barusan membuat Jon melebarkan mata nya, bagaimana mungkin ada pasangan serumah yang tidak melakukan apapun.

"Lambat." Gumam Jon dengan datar.

Vier hanya mengangkat bahu nya dengan wajah datar yang terus menerus terpampang nyata."Lupakan pembahasan itu." Ucap nya kemudian.

"Bagaimana organisasi mu, aku dengar kau baru terkena tembakan."Ucap Jon.

Vier diam beberapa detik kemudian dia mengangguk kan kepala nya dan membenarkan kan apa yang ditanyakan mertua nya tersebut.

"Jaga putri ku,kau sangat berbahaya."Ucap Jon dengan serius.

"Aku akan menjaga apa yang sudah menjadi milik ku,jadi tenang saja." Ucap Vier membalas perkataan mertua nya.

Selesai berbicara dengan mertua nya,Vier lalu duduk dengan santai nya di balkon Mansion tersebut,Serry yang awal nya sudah tertidur,terbangun mengingat dimana suami nya.

Serry mengenakan kimono-nya, langkah demi langkah mencari Vier di seluruh rungan. Beberapa kali dia menoleh dan mengawasi sekitar, namun belum juga menemukan sosok yang dituju. Ketika sedang menyusuri lorong bawah, tiba-tiba Serry mendongak ke atas dan mata-nya terpaku pada sosok Vier yang berdiri di tepi balkon ruangan atas. Wajahnya merekah gembira karena akhirnya menemukan orang yang selama ini dicarinya.

Serry menuju ke atas menyusul Vier yang tengah sangat santai membuang asap rokok nya,"kenapa disini?" Tanya Serry dengan lembut tiba-tiba.

Vier tersenyum tipis,lalu menoleh ke belakang dan menatap Serry."kemari lah."Ucap nya menepuk paha nya.

Serry menatap nya dengan waspada,pria itu sudah pasti akan menyentuh nya, menyentuh bibir nya yang selalu menjadi candu bagi Vier.

Serry perlahan duduk di paha Vier menatap pria tampan itu dari dekat,Vier melingkar kan tangan nya di perut rata Serry mengelus perut gadis itu dengan lembut.

"Kenapa terbangun?" Tanya Vier dengan lembut.

Serry menatap ke dalam bola mata nya Vier dan tersenyum tipis." Teringat dirimu." Ucap Serry dengan santai.

"Teringat apa?" Tanya Vier.

"Teringat kau akan tidur dimana,mari tidur dikamar saja,hari semakin dingin dan sudah larut Ale." Ucap Serry dengan nada yang cukup penuh perhatian.

"Ale." Gumam Vier terkekeh kecil sambil menggeleng kan kepala nya.

Vier lalu berdiri dengan menggendong Serry langsung dan itu sukses membuat gadis itu melebar kan mata nya,Vier tersenyum sambil berjalan menuju kamar Serry.

Pandangan Serry terus tertuju dengan sosok tampan yang saat ini terlihat biasa saja,Serry dengan erat memegang leher Vier, melingkar kan tangan nya posesif pada Vier .

Sesampai nya mereka dikamar Vier merebahkan tubuh Serry dan tersenyum,lalu menuju kamar mandi membersihkan diri nya,Serry terus menunggu,hingga akhir nya pria itu keluar dengan celana boxer nya saja.

Serry meneguk Saliva nya menatap Vier yang berjalan mendekati nya, sesampai nya tepat di depan istri nya Vier pun langsung duduk dan menciu-m bibir Serry." Berhenti,aku geli dengan janggut mu." Ucap Serry mencari alasan yang pas untuk menolak Vier.

"Kau mau aku mencukur nya?" Tanya Vier dengan datar.

Dengan cepat Serry menggeleng kan kepala nya, sesungguhnya memang dia menyukai janggut itu,namun alasan tadi dipakai nya agar Vier tidak mencium nya lagi.

Vier terkekeh lalu berbaring," tidur lah,aku sangat lelah." Ucap Vier dengan lembut.

Serry perlahan-lahan membaringkan tubuhnya dan menatap wajah Vier yang tengah memandang ke arah langit-langit kamar nya.

"Bagaimana jika suatu saat nanti aku hilang atau aku terbunu-h?"Tanya Vier tanpa melihat ke arah Serry,Serry mengalihkan pandangan nya dan menatap Vier."Kau akan tetap disini,karena aku tahu,kau pria kuat." Ucap Serry menjawab pertanyaan Vier.

Vier hanya diam dan enggan menjawab apapun lagi yang dikatakan Serry ,pria itu memejam kan mata nya diikuti dengan Serry.

Pagi menjelang,terlihat Vier bangun lebih dulu dan langsung membersihkan diri nya,di potong nya sedikit janggut nya,agar terlihat lebih rapih di mata istri nya.

Vier keluar dari kamar mandi dan saling melihat dengan Serry yang baru saja bangun dari tidur nya.

"Tampan." 

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!