Bab 10

"Aku jatuh cinta?" Gumam Vier kembali sambil berjalan menyusul Serry yang sudah hilang dari balik pintu kamar nya.

Tepat di depan pintu kamar Serry,Vier mendengar suara benda-benda yang di hancur kan,pria tersebut terlihat membuang nafas nya kasar ,lalu memasuki kamar nya dan membuka jas yang di kenakan nya.

Vier berjalan menuju Balkon kamar nya,menyalakan sebatang Roko untuk diri nya hisap.

Pikiran nya melayang pada sosok yang sudah di jadikan nya istri sah nya,Vier duduk,terlihat pria itu duduk dengan tenang sambil membuang asap roko nya.

Mata nya menatap gerimis hujan yang membuat suasana tenang di dada nya ,Namun ketenangan nya tidak sesuai dengan isi kepala nya.

Berbeda dengan Vier ,Serry justru saat ini tengah menghancurkan apa yang bisa diri nya hancurkan.

"Jahat ! Kau Jahat!" teriak nya sambil menangis terisak-isak.

Serry terduduk lemas,tangisan nya mereda,lalu diri nya terdiam."Bukan kah ini pilihan ku,seharus nya apa yang ku pilih,ku jalani,namun aku sangat membenci nya,rasa nya berdekatan dengan nya pun membuat hati ku panas." Ucap Serry sambil menatap ke arah jendela yang di basahi air hujan.

Serry duduk,melipat kaki nya,dan memeluk kaki nya dengan erat,mata nya terus mengeluarkan air mata, sedih diri nya sangat sedih saat ini, kebebasan nya tidak lagi ada saat ini,yang ada hanya lah bepergian dengan di temani banyak nya orang yang tidak diri nya kenali.

Tanpa diri nya sadari, perlahan Serry mulai tertidur,lelah akibat menangis,diri nya mulai terlelap di kamar yang berantakan akibat ulah diri nya.

Pagi menjelang,Vier sudah siap dengan setelan Jas nya, ketampanannya terpancar,menunggu sang istri di meja makan mewah mereka.

Vier terus duduk dan menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya,Namun Serry tak kunjung turun untuk makan bersama.

"Aku berangkat, antar kan sarapan nya ke kamar nya." Ujar Vier lalu membenarkan dasi nya dan berlalu meninggalkan Mansion nya tanpa memakan apapun.

Suara ketukan pintu membangunkan Serry,gadis cantik tersebut mulai menggerakkan tubuh nya dengan malas dan membuka pintu kamar nya.

Maid terkejut dengan apa yang dilihat nya,Serry membuang nafas nya panjang,lalu menyuruh Maid memasuki kamar nya.

"Nona butuh sesuatu?" Tanya Maid tersebut.

Serry menatap Maid nya, menggeleng kan kepala nya sebagai jawaban dari apa yang di tanyakan sang Maid.

Maid melihat semua barang yang pecah dan berantakan lalu menatap Serry yang diam menatap ke arah jendela.

"Aku akan membersihkan nya Nona." ucap Maid tersebut lalu mulai membersihkan kamar Serry.

Serry hanya diam,menatap makanan yang di bawa oleh Maid,lalu kaki nya melangkah membawa nya ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya lebih dulu.

Selesai dengan urusan di kamar mandi,Serry melihat kamar nya sudah sangat rapih dan bersih,Serry diam dan duduk di sofa dengan ekspresi datar dan terlihat tengah berpikir keras.

"Berbagi lah Nona,jika terlalu berat." Ucap Maid yang tiba-tiba memasuki kamar Serry.

Serry membuang kasar nafas nya dan menundukkan kepala nya." Aku ingin bebas dari sangkar emas ini." Ujar nya pelan.

Maid tersebut diam,lalu mendekati Serry dan duduk di bawah ,namun Serry menyuruhnya duduk di sebelah nya,Maid tersebut perlahan walau dengan ragu duduk di sebelah Serry.

"Siapa nama mu?" Tanya Serry datar.

"Anya Nona." Sahut nya menjawab pertanyaan sang Nyonya rumah tersebut.

Serry menatap nya ,lalu memakan makanan nya dengan santai dan pelan,Anya hanya diam menundukkan kepalanya menunggu Serry selesai makan.

Serry kembali menatap nya." Apa kau mau jadi teman ku?" tanya Serry.

Anya diam,namun tidak berapa lama diri nya tersenyum tipis." Nona ,untuk hal itu,anda bisa bertanya pada suami anda." Ucap Anya pelan dan ragu-ragu.

Kembali Serry diam dan membuang nafas nya kasar ,menatap wajah Anya dan mengangguk kan kepala nya.

"Aku akan menanyakan nya." Ucap Serry pelan.

Berbeda dengan Serry saat ini Vier tengah di sibukkan dengan segala aktivitas nya,pria tersebut terlihat tengah fokus akan apa yang di sampaikan rekan bisnis nya.

Selesai dengan urusan bisnis nya,Vier pun berlalu meninggalkan perusahaan dan menuju markas besar nya,rencana nya dia akan seharian di Markas nya karena memang malam nanti dia akan ada pengiriman senjata ke Venezuela.

Selesai mengontrol semua barang yang akan di kirim,Vier pun memilih pulang, sesampai nya di Mansion nya,pria itu terlihat lelah,namun saat dia akan memasuki kamar nya,di lihat nya Serry menunggu nya di depan pintu kamar nya.

"Tidur ,sudah malam." Ucap Vier lalu hendak membuka pintu kamar nya ,namun Serry menahan nya.

Vier diam,menatap tangan yang memegang lengan nya ,lalu diri nya menatap wajah Serry dengan datar.

"Kenapa?" Tanya nya.

Serry diam dan masih setia memegang lengan Vier , perlahan bibir gadis itu bergerak ." Aku ingin berteman dengan salah satu Maid mu." Ujar nya pelan.

Vier mengerutkan keningnya," Hanya untuk itu kau menunggu ku?" Tanya nya datar pada Serry.

Serry diam menatap Vier dan menunduk kan kepala nya ." Berteman lah,Namun untuk bepergian kau tetap akan di awasi,kau istri Alexavier Barrack,kau bukan gadis biasa lagi."Ujar Vier dengan tegas.

Serry diam lalu mengangguk dan pergi begitu saja memasuki kamar nya,Vier benar-benar tidak habis pikir akan apa yang dilakukan Serry,gadis ini bertingkah sesuka hati nya melakukan apapun sesuai dengan apa yang diri nya inginkan.

Pagi menjelang dengan cepat , Seperti biasa Vier menunggu Serry di meja makan,Serry turun dengan anggun nya dan duduk di meja makan.

Rasa canggung menghampiri diri nya ,diri nya menyerah kan sebuah piring yang berisi kan makanan,Vier menerima nya dengan santai,mereka memakan sarapan mereka setelah nya Vier bangkit berdiri.

"Ayo ,aku antar ke kampus mu." Ujar nya pelan.

Serry diam lalu diri nya pun berdiri dan menatap Vier dengan sorot mata yang lembut,Vier menatap Serry yang terdiam lalu menggeleng kepala nya.

"Ayo." Ajak Vier lalu berlalu meninggalkan ruangan makan dengan cepat.

Serry mengikuti nya dari Belakang dan menatap punggung Vier dari Belakang,saat ini Vier tengah memakai kaos hitam dan celana hitam,tidak memakai jas nya seperti biasa nya.

"Kita Antar dia lebih dulu."Ujar Vier .

Mobil melaju dengan kecepatan biasa,Vier yang sibuk dengan Gadgetnya mengabaikan Serry ,Serry membuang nafas nya dan menatap Vier.

"Bisakah ada sehari tanpa Bodyguard?" tanya Serry tiba-tiba.

"Tidak." Jawab Vier dengan cepat.

***

Terpopuler

Comments

Win Non

Win Non

kereeen

2024-04-19

0

Js Parna

Js Parna

Keren bangettttt

2024-02-26

1

Christiana Risquanty

Christiana Risquanty

keren Vier😊

2024-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!