Part 8

"Lepaskan!" ketus Serry saat Vier membopong nya bak karung beras.

Ya,demi menjalan kan misi nya mana mungkin Vier membiarkan gadis ini pergi,apalagi saat ini Serry sudah sah menjadi istri nya.

Serry memukul punggung Vier dan memberontak,namun dengan santai nya Vier hanya diam dan membawa nya masuk ke dalam mobil nya.

Di dalam mobil terlihat perempuan bar-bar ini enggan menatap ke arah Vier ,emosi nya sangat memuncak tiap kali pria ini membuat ulah atau mendengarkan pria ini berbicara saja sudah membuat nya naik darah.

"Mobil yang kau kotori masih kotor,sesuai dengan apa yang ku katakan,kau wajib membersihkan nya dengan menggunakan dala-man mu saja." Ujar pria tampan nan dingin tersebut sambil menatap sekilas ke wajah Serry.

Serry menyeringai lalu memutar kepala nya dan melihat Vier," Jika bermimpi,jangan terlalu tinggi, mengerti?" ucap Serry membalas perkataan Vier.

Vier tersenyum tipis entah apa yang dipikirkan oleh nya tentang gadis ini,namun satu yang pasti Vier tidak akan menyia-nyiakan gadis ini,mainan baru nya.

Sesampai nya di sebuah Mansion megah,Vier lebih dulu keluar,lalu supir membuka pintu bagian Serry,gadis itu hanya diam lalu keluar dan menatap sekilas Mansion megah milik Vier tersebut pasti nya.

"Selamat datang Nyonya Barrack." Ujar Vier dengan senyuman manis nya namun mengandung aura dingin yang masih sangat jelas terlihat.

Serry menggeleng kan kepala nya dan memutar nya jengah, sungguh diri nya malas berlama-lama berdekatan dengan Vier.

"Ayo." ucap Vier kembali lalu memasuki Mansion nya dengan perlahan.

Sesampai nya di dalam,semua Maid berjejer dan menunduk kan kepala nya,wajah dari masing-masing mereka terlihat pucat saat Vier melewati mereka.

Serry berhenti dan menatap mereka dengan tatapan sorotan mata penasaran nya," Naik kan kepala mu." Ucap Serry saat melihat salah satu Maid yang terlihat pucat dan lemas.

Mata Serry memandangi nya dengan tatapan kasihan nya,lalu dengan santai diri nya memegang kening Maid tersebut dan mengerutkan keningnya.

"Kau demam,lalu mengapa kau masih bekerja?" Tanya Serry pada nya.

Namun Maid tersebut tidak menjawab nya,dia hanya diam dan tertunduk lesu,Mata Serry menatap tajam ke arah Vier lalu menghembuskan nafas nya kasar.

"Hei kau ,berikan dia izin." ucap Serry pada Vier dengan tidak sopan nya.

Vier membalikkan tubuh nya dan mengerut kan kening nya lalu menggeleng kan kepala nya dan merangkul pinggang Serry.

"Atur saja sebagai mana kau mau Baby,karena kau istri ku." Ucap Vier lalu menatap semua Maid yang berada di sekitar mereka.

Serry melepaskan tangan Vier dan menatap datar pria yang tidak ingin diri nya lihat tersebut,lalu dengan santai nya Vier berjalan dan menatap Serry.

Serry mengikuti arah jalan Vier lalu memasuki sebuah kamar yang di yakini adalah kamar milik Vier ,namun ada yang berbeda mengapa kamar ini sangat bersih.

"Ini kamar mu, istirahat lah,kamar ku ada di depan kamar mu." Ucap Vier dengan datar.

Melihat Ekspresi wajah Serry,Vier lalu menyipit kan mata nya dan menggeleng pelan ,"Baiklah,mari satu kamar dengan ku jika kau menginginkan nya." Ucap Vier kembali.

"Bermimpi saja." Ucap Serry lalu melihat sekeliling kamar tersebut.

Namun saat Vier akan keluar Serry menghentikan langkah nya ." Tolong berikan dia izin,dia demam dan butuh istirahat." Ucap Serry dengan datar.

Vier diam lalu membalikkan tubuh nya dan melihat wajah Serry dengan datar." Atur saja,kau Nyonya rumah ini sekarang." Ucap Vier lalu berlalu meninggalkan kamar Serry.

Serry mengerutkan kening nya dan memikirkan perkataan Vier barusan," Nyonya Rumah,apa dia lupa tujuan nya menikahi ku,membuat ku cinta pada nya dan membuang ku begitu saja!" Ketus Serry lalu menggeleng kan kepala nya.

Setelah kepergian Vier,Serry mencari Salah satu Maid tadi dan memanggil nya,lalu memberikan izin agar diri nya beristirahat sejenak sampai benar-benar pulih.

Maid tersebut mengangguk dan menatap Serry dengan tatapan sendu nya." Terima kasih Nyonya." ucap nya penuh dengan ketulusan lalu diri nya berlalu meninggalkan ruangan tersebut.

"Hati nya sungguh baik." Ucap salah satu Maid senior.

Semua yang mendengar Maid tersebut mengangguk kan kepala nya ,benar hati Serry memang sangat baik dan sangat perhatian pada orang lain .

Beberapa jam berlalu ,Serry tidak melihat Vier dan itu membuat mood nya sangat baik dan juga sangat senang.

"Hah,tenang." Gumam Serry .

Namun kesenangan nya berlangsung sebentar karena setelah nya mata nya menatap Vier yang saat ini tengah duduk di sebelah nya dengan tiba-tiba.

"Mari makan siang." ucap Vier datar.

Serry berdiri dan berlalu begitu saja,dengan langkah tegap nya Vier mengikuti nya dari belakang sambil melihat rambut panjang nan indah milik Serry.

"Ini." Ucap Serry menyodorkan makanan pada Manusia menyebalkan di dekat nya.

"Kau bukan Maid." Ucap Vier datar.

Serry diam dan membuang nafas nya panjang," Tugas seorang istri menyiapkan makanan suami nya." Ucap Serry datar.

Vier menarik tipis bibir nya membentuk senyuman namun tidak terlihat orang ,lalu diri nya mengangguk dan menerima nya.

"Istri." Gumam nya pelan sambil mengunyah makanan nya.

"Lalu apa lagi tugas istri?" tanya Vier dengan datar.

Serry yang mengunyah makanan nya pun menatap wajah Vier yang masih terlihat dingin,namun sangat menyebalkan di pandangan nya.

"Sesuka hati istri mau melakukan apa,jadi terima saja!" ketus Serry.

Vier mengangguk lalu meminum minuman nya." Lalu tugas istri di ra-njang?" Tanya Vier datar.

Serry diam dan mengeraskan rahang nya,lalu memejamkan mata nya dan membuang nafas nya kasar,lalu menatap tajam Vier .

"Sampai kapan pun,tugas istri tersebut tidak akan ku lakukan, mengerti?" Ucap Serry .

Vier menatap nya dan lalu melipat tangan nya di meja ,pria tampan itu menatap wajah Serry dengan tatapan penuh selidik lalu diri nya mengangkat bahu nya acuh.

"Makan lah,agar kau membersihkan mobil ku." ucap Vier.

"Aku bukan Maid !" ketus Serry membalas perkataan Vier tadi.

Vier menyunggingkan senyum tipis nya dan menggeleng kan kepala nya,gadis ini,hanya gadis ini yang mampu membuat nya diam dan tidak berkutik saat perkataan nya di balikkan.

Seringai tipis Vier terlihat,Vier lalu bangkit berdiri dan berjalan mendekati Serry,Serry mendongak kan kepala nya menatap wajah Vier yang sedang menatap nya.

Tatapan mereka tertaut,mata mereka saling membalas melihat satu dengan yang lain nya,sehingga membuat Vier terdiam sejenak menikmati keindahan wajah istri nya itu.

Berbeda dengan Vier,Serry justru menatap nya dengan tatapan tajam permusuhan,gadis ini memang tipe gadis yang selalu waspada akan apapun yang sedang di alami nya,Vier lalu menaikkan tangan nya hendak memegang pipi Serry,namun dengan cepat Serry menyingkirkan tangan Vier.

Vier yang tidak terima langsung menarik kepala Serry dan menciu-m bibir nya ,tidak ada kata penolakan bagi Vier,bagi nya apa yang di inginkan nya harus di dapatkan nya.

***

Terpopuler

Comments

Js Parna

Js Parna

Sukses kakkk,up lg

2024-02-14

1

Christiana Risquanty

Christiana Risquanty

ayoo semangat ya🥰🥰

2024-02-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!