Part 4

"Permisi Bos,"Ucap Renhard Asisten kepercayaan nya dengan mimik wajah yang terlihat tidak enak di pandang.

Alexavier menggeleng kan kepala nya dan menatap tajam ke arah Ren Asisten nya ,lalu berdiri dan mendekati nya.

Brugghh !!

Sebuah pukulan Vier layangkan untuk asisten nya Renhard,lalu diri nya membenarkan dasi nya dan memejam kan mata nya sejenak,lalu membuka nya dan menatap sosok pria di depan nya.

"Sejak kapan kau menjadi bod*h hum?" Ujar pria tampan tersebut dengan nada bicara yang pelan Namun penuh penekanan pada Ren.

Renhard hanya diam ,tidak berani menjawab , tidak heran jika seorang Alexavier memang dengan mudah membaca mimik wajah orang.

"Maaf Bos,Orang tua tidak berada di tempat." ucap Ren.

Ya,Vier menyuruh Ren untuk mendatangi keluarga Serry dan menyuruh menyampaikan pada kedua orangtua nya jika Alexavier akan menikahi Serry Anak mereka dan mau tidak mau mereka harus menyetujui nya.

"Kau bisa menunggu,hum?" Ucap Vier dengan aura dingin nya .

Ren menunduk kan kepala nya , sungguh Bos nya ini sangat menyeramkan di mata nya dan sudah pasti di mata banyak orang juga begitu ada nya .

"Aku akan mendatangi orang tua nya sendiri,cepat cari tahu dimana orang tua nya berada saat ini,aku akan berkunjung." ujar Alexavier dengan tegas dan dengan aura dingin nya.

Bisa di pastikan ketika Vier sudah membuat satu keputusan,maka sudah pasti diri nya akan melakukan hal itu,dengan atau tanpa persetujuan Serry sekalipun.

Ren mengangguk lalu berlalu meninggalkan ruangan Vier dengan cepat, sungguh diri nya enggan berlama-lama di ruangan itu,apalagi dalam kondisi Vier yang sedang tidak baik saat ini.

Tidak berapa lama ,Vier mendapatkan kabar jika Orang tua Serry tengah berlibur ke Italia,Vier menyeringai sungguh Italia juga merupakan salah satu tempat yang dia sangat suka kunjungi.

Vier lalu menelpon Ren dan menyuruh pria itu untuk segera mempersiapkan penerbangan nya dengan cepat .

"kita lihat ,siapa yang akan tergila-gila,kau atau aku gadis kecil pemarah!"Gerutu Vier sambil memutar-mutar kan pena yang berada di tangan nya, sungguh bagi Vier ini merupakan sesuatu yang harus dia tuntaskan dengan cepat .

Hal ini sama saja seperti misi bagi Vier,beda nya misi ini tidak berhubungan dengan senjata,misi ini berhubungan dengan harga diri nya yang sangat tinggi yang sudah di rendah kan Serry.

Kaki nya berlalu meninggalkan perusahaan nya ,namun saat hendak memasuki mobil,mata nya menatap Serry yang baru saja memasuki perusahaan nya.

Vier langsung menghubungi Ren ," Cari tahu apa yang dilakukan nya di perusahaan ku." ucap Vier lalu mematikan panggilan nya sepihak dan menyuruh sang supir berlalu melajukan mobil nya .

"Aku mahasiswa yang melamar bekerja part time di perusahaan ini Nona." ucap Serry pada salah satu resepsionis yang berada di perusahaan Vier.

Resepsionis itu pun menerima Serry dengan baik dan mengarahkan nya menuju ke ruangan HRD.

Sesampai nya di Ruangan HRD ,Serry pun langsung di terima ,padahal kata nya memasuki Perusahaan ini sungguh sangat tidak akan mudah ,apalagi pekerjaan part time , bagaimana mungkin Dewi Fortuna saat ini sangat baik dan memihak nya.

Serry tersenyum lalu pamit undur diri,setelah nya diri nya berteriak kegirangan di luar perusahaan tersebut,walau lahir dari keluarga yang berkecukupan,namun tidak membuat nya menjadi gadis yang manja,sering kali justru dia bekerja dimana pun yang Serry inginkan.

Sementara Vier saat ini tengah tersenyum mendengar aduan dari Ren,lalu mengangguk dan mematikan sambungan telepon nya.

Jelas saja gadis itu di terima dengan sangat cepat ,Awal nya Vier menyuruh Ren mencari tahu kenapa gadis itu datang,setelah nya Vier juga lah yang menyuruh Ren untuk menerima nya dengan cepat.

Bukan tanpa alasan Vier melakukan hal tersebut sudah pasti ini merupakan bagian dari permainan sang penguasa tersebut.

"See,kau masuk kembali ke perangkap ku,perangkap Alexavier Barrack." Gumam Vier pelan sambil menyeringai dengan aura dingin nya.

Sesampai nya diri nya di unit Apartemen nya,Vier langsung bersiap untuk terbang ke Italia menemui orang tua Serry.

Namun saat berada di lift ,Serry dan Vier sama-sama saling menatap,Serry akan pulang ,dan Vier akan berlalu pergi.

Mata Vier menatap tajam Serry lalu dengan santai nya dan dengan keberanian nya Serry melangkah melewati Vier begitu saja.

Vier mengeras kan rahang nya dan menahan tangan Serry ,namun Serry yang sudah terbiasa dengan gerakan Vier langsung mencekal tangan Vier dengan kuat dan menatap nya tajam.

"Aku sudah sering berhadapan dengan mu,jadi kau tidak akan mudah memperdaya ku!"Ketus Serry lalu berlalu hendak meninggalkan Vier ,namun dengan cepat Vier menarik baju Serry.

"Kau!!" ketus Serry menatap tajam Vier lalu melepaskan tangan Vier dari baju nya .

"Tangan mu itu tolong kau sekolah kan lebih dulu! Aku benci kau sentuh ! " teriak Serry yang memang sangat membenci sentuhan Alexavier.

Mata Vier menatap tajam kearah wajah Serry yang menatap nya penuh kebencian,lalu diri nya menarik Serry kembali ke lift yang terbuka dan memasukkan nya ke dalam lift tersebut,Dengan cepat Serry ingin memijit tombol pertolongan namun dengan cepat Vier menarik nya dan melu-mat bibir Serry.

Serry melebar kan mata nya dan meneteskan air mata nya,lalu menendang Tulang kering Vier dengan kuat.

Vier melepaskan Serry,lalu menatap sosok gadis pemarah yang tengah menangis tersebut .

"Kau pria b-ajingan kurang ajar yang pernah aku temui!" teriak Serry yang tidak terima dengan apa yang di lakukan Vier .

Vier hanya diam,untuk pertama kali nya ada yang berteriak dengan nya namun dia tidak marah atau membalas, melainkan hanya diam dan hanya menatap nya saja.

Serry langsung menekan tombol lift dan menjauh dari Vier sambil mengelap bibir nya dan menangis,Vier terdiam dan menatap wajah Serry,diri nya menatap datar Serry dan mulai melangkah mendekati Gadis itu.

"Diam kau disitu! Penjahat!" ketus Serry lalu menatap lift yang terbuka dan langsung keluar begitu saja ,padahal belum sampai pada lantai tujuan nya.

Vier terdiam ,kemarahan gadis ini sangat besar karena perbuatannya,namun harga diri dan keegoisan nya lebih tinggi dari apapun.

"Pemarah." Gumam Vier memijit kening nya yang mendadak pusing.

Vier memejamkan mata nya ,pikiran nya terus tertuju pada tangisan Serry barusan,sungguh baru kali ini diri nya merasa bersalah namun dengan cepat diri nya menyingkirkan rasa itu.

Sementara Serry yang sudah tiba di unit nya mencuci bibir nya sambil menangis terisak-isak.

"Aku membencinya,sangat!!" Teriak nya sambil menatap tajam wajah nya di cermin lalu menangis kembali.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!