Bab 12

Keesokan hari nya,Serry yang memang tidak terjadwal kuliah hari ini pun melihat ke bawah dan mencari Anya salah satu Maid yang menjadi teman nya,kaki nya melangkah,mata nya menyoroti setiap sudut Mansion,namun hasil nya nol,diri nya tidak menemukan Anya berada.

Lelah mencari akhirnya Serry bertanya pada salah satu Maid yang kebetulan melewati diri nya."Tunggu,dimana Anya?" Tanya dengan ramah pada Maid tersebut.

Seketika Maid itu menunduk kan kepala nya,dan itu sudah pasti membuat Serry terdiam dan membuang nafas nya panjang.

"Dimana,apa kau kesusahan menjawab nya?" Ujar Serry kembali bertanya pada Maid tersebut.

"M-maaf Nyonya,Anya sudah di pecat."

Deg !

Jantung Serry berdetak lebih cepat, bagaimana mungkin secepat itu Anya di pecat,bahkan berbicara saja sejak awal perkenalan mereka tidak pernah.

Serry menahan emosi nya,membuang nafas nya berkali-kali secara kasar,entah permainan apa yang di mainkan oleh Alexavier saat ini,namun satu yang pasti,diri nya sudah kehilangan teman sebelum mengenal teman nya itu secara dekat.

"Alexavier Barrack." Gumam Serry mengepal kan tangan nya.

Sementara Vier yang tengah memakai Jaket hitam dan celana Hitam nya saat ini diri nya tengah menatap tajam lawan nya,seringai dingin nya terpancar, pekerjaan tertunda bagi nya adalah sebuah permasalahan besar yang harus diri nya urus secara langsung.

"Kenapa kau ingin bertatap muka dengan ku?"

Sebuah pertanyaan di layangkan Alexavier pada sosok orang yang saat ini tengah memegang sebuah senjata.

Melihat orang tersebut,nyata nya tidak membuat mafia tersebut terlihat takut atau pun menghindari nya,Vier malah berdiri tegap tepat di depan lawan nya.

"Aku ingin semua pengiriman senjata tanpa membayar nya,atau jika tidak, seluruh anak buah ku akan menghabisi mu secara brutal."

Vier menyeringai mendengar seluruh anak buah lawan nya akan menghabisi diri nya,perlahan Vier mendekat,lebih dekat sehingga mata mereka tertaut sempurna,Vier memegang dan merapikan dasi yang dikenakan oleh lawan nya tersebut dan tersenyum menakutkan.

"Menghabisi Alexavier Barrack, bagaimana bisa,apa kau kira pria yang berdiri di hadapan mu ini pria bodoh,hanya dengan sekali kedipan mata,kau dan seisi markas mu bisa tiada Tuan." Ucap nya sambil menepuk-nepuk bahu lawan nya.

Vier memundurkan langkah nya,lalu membalikkan tubuh nya," Lihat lah indah nya di bawah sana,agar kau bisa melihat kenangan Markas mu ini." ucap Vier dengan sangat santai.

Sontak saja,Pria Thailand tersebut langsung berjalan dan melihat seluruh anak buah nya sudah berjejer rapih tak berdaya sama sekali,Vier kembali menatap pria tersebut dan mendekati diri nya kembali.

"Kau ingin bergabung?" Tanya Vier dengan pelan menatap penuh semangat pada Pria tersebut.

Pria Thailand tersebut pun menelan saliva nya, pergerakan Vier sangat cepat, strategi nya sangat lah hebat,Vier kembali mendekati Pria tersebut dan menyunggingkan bibir nya tipis.

"Berhati-hatilah dengan Alexavier Barrack,kau masih berpikir sementara aku sudah melakukan nya."

Dorr!!

Suara senjata terdengar tentu saja suara nya berasal dari Benda yang di pegang Vier,Vier memberikan nya pada Asisten nya Ren ,lalu berlalu meninggalkan ruangan tersebut dengan santai nya.

"Tidak ada imbang yang pas, membuang-buang waktu ku." Gumam Vier.

Vier lalu menaiki mobil nya,dan berlalu meninggalkan Tempat tersebut bersama dengan anak buah nya yang lain nya,Vier tersenyum, seluruh senjata lawan sudah di bawa nya ,dan saat ini diri nya tengah menghitung,entah apa yang pria itu hitung sambil tersenyum lebar.

Setelah beberapa detik kemudian,Suara ledakan terdengar jelas di telinga Vier dan yang lain nya,tempat pria Thailand tadi meledak secara sempurna,Vier tersenyum dan memakai kacamata hitam nya sambil melihat ponsel nya.

"Turut Berdukacita." Gumam nya pelan sambil menatap ponsel nya.

Sementara Serry yang sedang berada di kamar nya terlihat murung,dan bertanya-tanya kenapa dan ada apa dengan Anya, kesalahan apa yang di lakukan Anya sehingga membuat diri nya di pecat.

"Aku bahkan tidak memiliki nomor ponsel nya untuk ku hubungi." Gumam Serry mengingat Suami nya.

Serry menghembuskan nafas nya dan duduk di ranjang nya,bagai burung dalam sangkar emas, seperti itu lah diri nya saat ini,merasakan kesepian dan tidak bisa bebas dalam hal apapun.

Malam tiba,Serry tengah duduk di kursi makan mereka sambil memakan makanan nya, perlahan Serry mulai menyuapkan makanan ke mulut nya,dengan tanpa semangat,padahal makanan ini adalah makanan kesukaan diri nya.

"Apa Koki disini tidak memasak dengan benar?" Tanya Vier tiba-tiba dari belakang.

Serry terkejut dan melihat ke arah belakang lalu mengalihkan pandangan nya kembali ke makanan nya,setelah nya diri nya mengunyah dengan cepat makanan tersebut.

Vier mengerut kan kening nya dan menatap wajah Serry ,lalu menarik kursi dan duduk dengan santai nya.

"Kenapa?" Tanya Vier dengan datar.

Serry enggan menjawab,diri nya hanya diam sambil menikmati makanan nya,Vier semakin tidak sabar dan mengambil piring Serry.

"Kau tidak sopan!" ketus Serry menatap tajam Vier.

Vier menggeleng kan kepala nya,dan mengembalikan piring Serry." Katakan kenapa." Ucap Vier kembali.

Serry meletakkan sendok nya dan menatap Vier dengan tatapan datar nya." Kemana Anya?" Tanya nya dengan ketus.

Vier menyipitkan mata nya dan membuang nafas nya kasar,lalu berdiri hendak pergi,namun Serry menahan tangan Vier," Aku meminta izin mu berteman,namun dengan cepat kau memecat nya,padahal izin sudah ada,why?" Tanya Serry yang tidak mengerti akan apa yang di pikiran Vier.

Vier menatap nya lalu menatap tangan nya."Kau sangat senang menyentuh ku." Ucap Vier dengan datar.

Serry melepaskan nya dan berdiri lalu menghentakkan kaki nya dan berlari meninggalkan Vier yang sedang menatap diri nya.

Vier menggeleng kan kepala nya dan menyusul Serry ,saat hendak menutup pintu kamar nya,dengan cepat Vier menahan nya.

Serry menatap nya,dan memasuki kamar nya lalu diam di depan jendela kamar nya ,Vier memasuki kamar Serry untuk pertama kali nya,melihat seisi kamar tersebut lalu berjalan mendekati istri nya.

"Sesuatu yang tidak benar harus di singkirkan." Ucap Vier sambil memasukkan tangan nya di saku celana nya.

Serry diam dan enggan menatap wajah Vier,Vier menatap nya dan membuang nafas nya panjang," Jika kau ingin teman,maka aku lah orang nya." Ucap Vier dengan kesadaran yang tinggi.

Serry mengalihkan pandangan nya dan tertawa menggeleng kan kepala nya."Kau,yang benar saja,pria menyebalkan,kasar ,datar dan dingin seperti mu?" Ujar Serry menatap tajam ke arah Vier.

Vier menatap Serry dan memandangi wajah tersebut dengan datar." Lantas,teman seperti apa yang kau mau?"

***

Terpopuler

Comments

Yusni

Yusni

bagus aku suka ceritanya 🤗

2024-04-21

0

Katuel Verrucozha

Katuel Verrucozha

lagi kak

2024-02-26

0

Js Parna

Js Parna

Yuk bisa yuk Ser..berteman dulu sama suami nya...

2024-02-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!