Bab 11

"Kenapa tidak boleh ada sehari pun tanpa Bodyguard mu?" Tanya Serry dengan wajah penuh dengan penasaran nya.

Vier mengalihkan pandangan nya ke wajah istri nya lalu menatap sekilas ke arah tangan Serry yang tanpa sengaja memegang tangan nya.

Serry mengikuti arah pandang Vier dan dengan cepat Serry melepaskan tangan nya dari tangan Vier.

"Maaf." ucap Serry dengan cepat.

Vier menatap lurus kedepan dan membuang nafas nya kasar,diri nya pun menatap kembali Serry dengan aura yang cukup membuat lawan bicara nya pasti akan merinding ketakutan jika berada di dekat nya.

"Aku seorang mafia,kau istri ku,walau belum terhembus ke media,namun keselamatan mu menjadi tanggung jawab ku,tetap lah menurut walau kau sangat keberatan."Ujar Vier menatap datar Serry.

Serry terdiam bukan karena ketakutan akan apa yang disampaikan oleh suami nya,Namun mata nya tengah menatap sosok suami yang baru disadari nya sangat tampan,padahal Vier tengah memasang ekspresi datar nya saat ini.

Pria tersebut merasa jika sang istri tidak merespon perkataan diri nya,kepala nya bergerak menatap Serry,mata nya melihat gadis tersebut tengah melihat nya sambil terlihat melamun.

Vier menggeleng,lalu menepuk pelan kening Serry, Serry terkejut saat Vier menepuk nya dengan hanya menyentuh kening nya,lalu setelah nya Serry mengalihkan pandangan nya ke arah lain nya.

"Astaga kenapa dia sangat tampan."Gumam Serry dalam hati sambil mengigit bibir nya pelan.

Entah kemana saja diri nya selama ini,sehingga baru saat ini dia menyadari jika sang suami sangat tampan walau pun berwajah datar dan memiliki aura dingin yang mampu membuat bulu kudu merinding jika berhadapan dengan nya.

"Sudah sampai,apa kau mau terus berada di mobil dan ikut aku kerja?" Tanya Vier dengan datar.

Sontak saja,Serry yang sedang melamun terkejut mendengar suara datar sang suami,Serry menatap sekeliling lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal,setelah nya supir mereka membuka kan pintu mobil untuk Serry,Serry menatap sekilas Vier lalu turun dari mobil dan memasuki kampus nya.

Setelah Serry memasuki kampus nya,Vier menyuruh beberapa orang tetap mengawasi nya dengan serius agar tidak terjadi hal seperti kemarin Serry kabur dari pengawasan anggota nya.

"Kita kemana tuan?" tanya supir nya dengan ragu karena Vier sedari tadi belum memerintah kan diri nya untuk jalan.

"Markas." Jawab Vier dengan datar.

Mobil berlalu membelah jalanan kota,mafia yang terkenal dengan kekejaman nya di kota tersebut pun siap untuk menuju markas besar nya.

Di sepanjang perjalanan Vier sibuk dengan ponsel nya ,memeriksa semua pekerjaan baik dari perusahaan nya maupun dari pekerjaan di dunia mafia nya.

"Tetap awasi istri ku,jangan lengah."Ucap Vier melalui sambungan telepon setelah nya diri nya yang sudah sampai di markas nya turun dan berjalan memasuki ruangan nya.

"Bagaimana?" Tanya nya langsung tanpa berbasa-basi pada Ren Asisten nya.

"Semua barang dalam pengiriman bagus Bos,tidak ada kendala apapun,tapi untuk pengiriman ke Thailand ada sedikit masalah." ucap Ren menjelaskan.

Mata elang Vier menyala,menatap tajam ke arah Ren,setelah nya diri nya pun membuang nafas nya panjang sambil menggelengkan kepala nya.

"Lantas apa masalah mu? bukan kah kau sangat pintar dan juga cepat,mengapa kali ini kau tidak bisa mengatasi nya?" Ujar Vier bertanya pada Ren dengan nada bicara yang sangat dingin.

Ren terdiam lalu menundukkan kepala nya." Bos mereka ingin bertemu dengan anda Bos." Ucap Ren.

Vier mengerutkan keningnya lalu diam dan menatap Ren,lalu berdiri dan mengisi gelas nya dengan wine.

"Mari kita berkunjung." Ucap Vier sambil menyeringai dan meminum wine nya.

Ren pun mengangguk,diri nya langsung berjalan keluar mempersiapkan semua kebutuhan mereka,dari mulai pesawat pribadi hingga yang lain nya.

Sementara Vier,diri nya langsung berjalan ke meja kerja nya dan mencari tahu tentang lawan nya kali ini,dia yakin ini adalah sebuah jebakan bagi nya,karena belum pernah ada yang mau bertemu dengan nya secara langsung.

"Mencoba bermain api,uh..menarik sekali." Ucap nya sambil memutar-mutar kan kursi kerja nya.

Sementara Serry yang sudah menyelesaikan kuliah nya,keluar dan membuang nafas nya kasar melihat beberapa orang tinggi tegap yang menjaga diri nya.

"Antar kan aku ke Pusat perbelanjaan,aku ingin belanja." Ujar Serry dengan tegas.

Semua bodyguard nya mengangguk dan langsung mempersilahkan Serry memasuki mobil ,setelah nya mereka pun berlalu meninggalkan kampus tersebut.

Sesampai nya di pusat perbelanjaan,salah satu Bodyguard memberi informasi pada Vier selebihnya menjaga Serry dengan pengawasan yang ketat.

Serry menggeleng kan kepala nya saat melihat betapa banyak nya pria bertubuh tegap yang menjaga dan mengawasi diri nya.

"Oh God,tidak tahu bagaimana kehidupan pria yang menikah dengan ku,sehingga aku di perlakukan seperti ini,beruntung diri nya tampan,jika tidak?" Gumam Serry pelan sambil terus menatap beberapa jenis pakaian di sebuah store di pusat perbelanjaan tersebut.

Selesai dengan urusan nya ,Serry memberikan beberapa belanjaan nya pada Bodyguard nya sambil tersenyum kegirangan karena berhasil mengerjai beberapa bodyguard nya.

"Rasakan,siapa suruh mengawasi ku!" Ujar Serry pelan.

Vier yang sedang mempersiapkan diri nya untuk ke Thailand melihat sebuah notifikasi di ponsel nya,namun ekspresi nya terlihat biasa saja saat melihat jumlah belanjaan Serry.

"Lumayan." Gumam nya lalu memakai jaket hitam nya dan berjalan meninggalkan Markas nya.

"Jaga istri ku,aku akan ke Thailand,awasi dan jangan lengah." Ucap nya kembali lalu menutup panggilan nya secara sepihak.

*

"Apa dia tidak pulang,sudah pukul 11 malam." Gumam Serry sambil melihat ke arah Jendela kamar nya.

Diri nya terus berjalan mondar-mandir sambil terus menatap ke arah jendela,namun masih sama,Vier tidak terlihat juga memasuki gerbang tinggi Mansion tersebut.

"Apa tidak pulang?" Gumam nya kembali sambil mengigit jari nya.

Bosan dengan pemikiran nya,Serry memilih turun dan mencari salah satu bodyguard nya.

"Apa Alexavier sudah pulang?" Tanya nya pada salah satu anggota Vier.

"Maaf Nyonya, Tuan ada pekerjaan ke Thailand dan tidak pulang." Ucap nya menjawab pertanyaan istri Bos nya tersebut.

Serry memanyunkan bibir nya dan mengangguk angguk kan kepala nya ,setelah nya diri nya kembali ke kamar nya dan tiduran di ranjang nya.

"Wait,kenapa aku mencari nya?" Gumam Serry memikirkan apa yang saat ini di pikiran nya.

"Benar kenapa aku?" Gumam nya kembali lalu dengan cepat menduduk kan diri nya dan berpikir.

Serry menggeleng kan kepala nya dan memukul kepala nya pelan,tujuan nya hanya satu,agar diri nya bisa melupakan kepalanya yang sedang memikirkan Vier.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!