Bab 17

"Pria aneh, seharusnya dia mengatakan tutup rok mu! Kenapa dia malah mengatakan hal vulgar seperti tadi?" Gerutu Serry sambil melangkah menuju lift Mansion.

Serry terus saja menggerutu bagaimana pun gerutuan nya bercampur dengan rasa malu nya akibat perkataan Vier tadi.

"Atau bisa saja dia berpura-pura tidak melihat,gampang bukan?" Ujar Serry sambil membuang nafas nya kasar.

Di pikiran nya saat ini adalah diri nya yang sangat malu karena perkataan sang suami yang tidak ada filternya.

Sementara Vier yang menunggu Serry dikamar namun tak kunjung kembali,langsung membawa langkah nya mencari sang istri,Vier dengan langkah pasti nya menuruni tangga,karena memang dia tidak ingin memakai lift saat ini.

Sesampai nya diri nya di bawah,Mata Vier menatap ke arah kanan dan kiri,namun tak mendapati istri nya berada di sekitar tersebut.

"kemana dia?" Gumam Vier sambil berjalan dengan santai.setelah berjalan mengelilingi Mansion nya,mata Vier menatap sosok cantik yang tengah duduk bersama dengan para maid nya sambil mendengarkan cerita.

Senyuman terukir lebar di bibir Serry dan itu sukses membuat Vier terdiam menatap sosok cantik tersebut.

Mata elang Vier berubah menjadi tatapan teduh,dan itu mendapat kesan diri nya sangat tampan,bagi Vier melihat sosok Serry yang tengah tertawa dan tersenyum adalah sebuah hal yang menyenang kan hati nya.

Vier memundurkan langkah nya, membawa diri nya kembali ke kamar nya,tadi diri nya sudah memastikan jika sang istri baik-baik saja dan masih berada di lingkungan Mansion nya.

"Gadis cantik." Gumam Vier sambil berjalan menuju kamar nya.

Di dalam kamar mewah nya,Vier duduk dan meminum wine nya,merasakan kenikmatan di setiap rasa yang saat ini dia cicipi,pikiran nya tertuju pada sosok cantik yang tidak lain adalah sang istri.

Namun saat asik memikirkan istri nya,Vier di ganggu dengan suara ponsel nya,dengan cepat diri nya mengangkat telepon tersebut dan mematikan nya secara sepihak,Vier berdiri lalu menuju sebuah ruangan di kamar nya dan memakai jaket kulit nya.

Langkah nya dengan cepat meninggalkan kamar nya,lalu dengan cepat juga diri nya menaiki mobil dan meninggalkan Mansion nya.

Tatapan Serry menatap bingung pada Vier yang dengan terburu-buru pergi, Sery menatap para maid berharap ada sebuah jawaban yang bisa diri nya dapati,namun apa yang dia inginkan nyatanya tidak seperti yang dia harapkan karena para maid menggeleng kan kepala nya,tanda jika mereka juga tidak tahu.

Serry mengambil ponsel nya yang berada di kamar nya dan mencoba menghubungi Vier namun ponsel Vier tidak aktif,gadis tersebut memikirkan suami nya,kenapa dan apa yang terjadi pada sosok menyeramkan tersebut.

"kemana dia?" Gumam Serry sambil berjalan mondar-mandir.

Sementara Vier,diri nya yang masih berada di dalam perjalan,sibuk dengan senjata nya yang saat ini diri nya pegang,mobil berhenti,Vier menembaki semua orang yang diri nya bisa jangkau.

Mata elang nya menatap ke kanan dan kiri,lalu Vier keluar dari tempat nya dan menembak, baku tembak pun tak terlewat kan,Vier terus menembak,hingga diri nya tak sengaja terkena tembakan tepat di lengan nya.

Melihat Bos mereka tertembak,terang saja membuat para anak Buah Vier murka dan menembak musuh mereka dengan brutal tanpa henti.

Vier menatap tajam sekutu nya,dengan tatapan elang nya dia mengganti senjata nya dan menembak dengan menggila nya,tak perduli yang terkena lawan atau musuh nya,namun satu yang pasti,dia harus terus menembaki lawan nya.

Lama mereka baku tembak hingga akhirnya membuat lawan bisa di luput kan." Bos maaf." ucap anak buah nya menundukkan kepala nya karena mereka menyesali apa yang terjadi pada lengan Vier.

Vier mengangguk." Tidak masalah,kembali lah."Ujar Vier dengan datar lalu masuk ke dalam mobil nya.

Sesampai nya diri nya di Mansion Vier berpapasan dengan Serry,mata Serry melebar menatap luka yang ada di lengan Vier.

"A-alexavier Barrack." Gumam Serry melihat darah yang mengalir ke jari-jari tangan Vier.

Sontak saja apa yang dilihat Serry membuat gadis muda tersebut lemas dan pingsan,dengan cepat Vier menahan nya dan menggeleng."Aku yang tertembak,mengapa kau yang pingsan?" Gumam Vier membawa Serry masuk ke dalam kamar nya.

Sesampai nya di kamar,Vier membaringkan nya dan menatap Serry,setelah nya Vier membersihkan diri nya dan menyuruh dokter pribadi nya datang untuk membersihkan luka nya.

Selesai dengan urusan luka nya,dokter itu menatap Serry,Vier langsung menendang tulang kering nya dan menatap dengan tatapan tak ramah nya.

"Hanya mengagumi,cantik." ucap nya penuh dengan hati-hati.

"My wife." Ujar Vier dengan penuh penekanan.

Dokter tersebut pun terdiam dan mengangguk anggukan kepala nya,lalu menggaruk kepalanya dan berpamitan,lama Vier menunggu Serry sadar,namun seperti nya gadis itu enggan untuk bangun.

Vier duduk dengan tidak memakai atasan apapun,diri nya hanya memakai celana pendek boxer,pria tampan itu duduk di sofa yang berada tepat di hadapan Serry.

Mata elang nya sungguh sangat tajam,melihat sosok cantik yang terus menerus betah dengan pingsan nya.

"Bangun Baby." Ucap Vier pelan sambil terus menatap Serry dan tersenyum lembut.

Lama Vier menunggu hingga akhirnya Serry menggerakkan diri nya dan terbangun menatap Vier yang tengah duduk sambil menatap Serry.

Mata gadis itu langsung tertuju pada lengan yang di kelilingi perban diri nya langsung duduk dan berjalan mendekati Vier,lalu duduk di samping suami nya.

Mata Vier sedikit pun tidak beralih,sedari masih di ranjang hingga berada duduk disamping nya,Vier masih menatap nya dengan sorotata yang sulit di artikan.

"Kenapa?" tanya Serry lembut menatap wajah Vier dengan tangan yang berada di lengan Vier.

"Kenakalan anak muda." Ucap Vier dengan datar.

"Apa kau tergolong masih muda?" tanya Serry dengan nada mengejek.

Vier terkekeh." Apa menurut mu aku tua?" tanya Vier kembali dengan lembut namun masih bernada datar.

Serry diam,sejujurnya Vier memang tidak seperti umur nya pada umumnya,pria ini terlihat awet muda dan bahkan terlihat seperti seumuran dengan Serry.

"Ini tertembak?" tanya Serry saat melihat sebuah peluru yang ada di mangkuk dekat sofa tersebut.

Vier mengikuti arah pandang Serry dan mengangguk pelan , membenarkan apa yang dikatakan Oleh Serry.

Serry menatap perban di tangan Vier dan mengelus nya lalu menaikkan pandangan nya dan menatap wajah Vier." berhati-hatilah selalu,jangan sampai kau tertembak dan pergi dari sisi ku." ucap Serry sambil menatap wajah Vier.

***

Terpopuler

Comments

Katuel Verrucozha

Katuel Verrucozha

dobel kK

2024-03-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!