Bab 14

"Apa? Dia bersikap ramah?" Tanya Ren tidak percaya akan apa yang disampaikan salah satu anak buah Vier.

Ren benar-benar tidak percaya,ini seperti mustahil bagi nya, mendengar perkataan salah satu anak buah Vier yang mengatakan perubahan Bos nya saat ini.

"Ya sudah beli makanan sepuasnya,jika dia sudah memberikan perintah seperti itu." ujar Ren lalu memberikan beberapa lembar uang pada anak buah Vier.

Setelah datang kembali dengan membawa makanan di tangan nya,semua anak buah Vier pun memakan makanan tersebut di hadapan Vier.

Awal nya mereka takut-takut dan ragu memakan makanan tersebut namun tatapan elang Vier membuat nyali mereka menciut dan memakan makanan tersebut di depan Bos mereka.

Vier menatap semua anak buah nya,lalu setelah selesai diri nya kembali memasuki Mansion dengan langkah santai nya.

Sebelum memasuki kamar nya,Vier menatap pintu kamar Serry dan tersenyum lalu kaki nya melangkah ke arah pintu kamar Serry dan membuka pintu tersebut.

Langkah Vier memasuki kamar tersebut,lalu menatap Serry yang tengah tertidur pulas di ranjang milik nya.

Vier menghembuskan nafas nya kasar."Hah, sangat s_eksi." Gumam nya sambil menatap Serry yang tidur dengan menggunakan lingerie.

Vier keluar dari kamar Sery dan memasuki kamar nya, membersihkan diri nya dan mulai merebahkan tubuhnya di ranjang milik nya.

Namun pikiran nya terus berputar-putar pada Serry,setelah berpikir cukup lama,Vier pun memilih untuk keluar dan kembali ke kamar Serry,lalu menidur kan tubuh nya di ranjang milik Serry.

Mata nya menatap wajah cantik yang tengah terlelap dalam tidur nya,Vier menatap B-ibir Serry,lalu memegang nya dengan lembut,sentuhan Vier membuat Serry sedikit terganggu,namun dengan cepat Vier mengelus-elus kepala nya untuk menenangkan nya.

Serry tampak tenang,namun tangan Vier di pegang nya dan di letakkan nya pada pipi nya,Vier tersenyum dan menggeleng kan kepala nya.

Vier mengecup kening Serry lalu kembali menatap nya." Bayaran untuk tangan ku yang kau pegang." ujar nya sambil tersenyum dan mengelus kepala Serry dengan tangan satu nya lagi.

Pagi hari,Vier terbangun lebih dulu,namun diri nya tidak bisa kemana pun, bagaimana tidak,Serry memeluk nya dengan posesif, melingkarkan tangan nya pada perut Vier dan meletakkan kepala nya pada dada bidang sang suami yang tidak memakai atasan apapun.

Lama Vier diam sambil mengelus-elus punggung Serry dengan pelan,Tidak berapa lama,Serry terbangun dan mencium aroma wangi yang menenangkan,Serry membuka mata nya, melebarkan mata nya dan melihat ke arah atas.

Mata mereka bertemu,tatapan kedua nya terpaut,Serry mengalihkan pandangan nya ke arah bawah,dimana tangan nya berada di perut Vier,dengan tanpa bersalah nya tangan tersebut terletak di perut suami nya.

Dengan cepat Serry menarik tangan nya dan menjauhkan diri nya dari Vier,lalu menatap tajam Vier,Vier hanya memasang wajah datar nya lalu merenggang kan otot-otot nya yang semalaman di dekap oleh Serry.

"Kau! Kenapa disini!" ketus Serry menatap tajam Vier.

Vier menggeleng pelan,lalu duduk dan menatap wajah Serry dengan datar," Jika di kamar mu ini ada CCTV,kau tidak akan berani memarahi ku seperti ini." Ucap Vier dengan datar.

"Tubuh ku pegal,menahan diri mu semalaman,seharus nya kau memberikan ku bayaran,cium aku." ucap Vier dengan datar.

Serry mengambil bantal dan langsung memukul Vier dengan bantal tersebut," Rasakan!" ketus Serry menatap tajam Vier .

Serry lalu berdiri dan kembali menatap tajam Vier,Vier yang di tatap,hanya bisa menelan Saliva nya kasar,melihat lekuk tubuh sang istri yang terlihat sangat menggoda di mata nya.

Vier lalu berdiri dan mendekati Serry sambil menatap Serry dari atas hingga ke bawah,Serry mengikuti arah pandang Vier lalu menyilangkan kedua tangan nya di dada nya.

Vier terus mendekati Serry, sementara Serry memundurkan langkah nya sambil waspada akan apa yang akan di lakukan Vier.

Vier dengan cepat berjalan dan menarik pinggang Serry , merengkuh pinggang kecil tersebut dengan erat,Serry melebarkan mata nya dan menatap Vier sambil menggerakkan tubuh nya agar terlepas dari pelukan Vier.

"Lepaskan aku Alexavier Barrack!" ucap Serry menatap tajam Vier.

"Cium." Ucap Vier lembut namun masih bernada datar.

Serry menggeleng kan kepala nya dan langsung menutup mulut nya dengan tangan nya,Vier menatap belahan d_ada Serry dan tersenyum penuh arti,"Tubuh mu langsing,namun bagian atas mu pas di tangan ku,sangat menarik." Ujar Vier .

Sontak saja,Serry langsung mengeraskan rahang nya dan menatap tajam Vier lalu menutup kembali dada nya." Hentikan kau sangat me_sum,lepaskan aku Alexavier!" ketus Serry.

Vier menyunggingkan senyuman tipis nya." Cium dulu,sini." ucap Vier menyingkirkan tangan nya dari dada Serry dan meletakkan tangan Serry pada leher nya.

Serry diam menatap wajah tampan Vier dari dekat,Vier sudah meletakkan kedua tangan Serry di leher nya,Serry tanpa sadar bak di hipnotis oleh ketampanan Vier pun melingkar kan tangan nya di leher suami nya.

Vier dan Serry saling tatap,hingga Vier semakin mendekati B-ibir Serry dan melu-mat nya dengan pelan agar membuat Serry terhanyut akan ciuman nya.

Serry menutup mata nya, menikmati sentuhan lembut Vier pada bibir nya,Vier terus menikmati suguhan pagi nya yang membuat diri nya ingin melakukan lebih,namun Serry yang merasakan sesuatu di bagian perut nya,langsung melepaskan tautan bi_bir mereka dan memeluk Vier dengan erat.

Vier memejamkan mata nya,mengatur nafas nya dengan susah,lalu melepaskan pelukan Serry dan kembali melu-mat bibir Serry dengan rakus sehingga membuat Serry ketakutan,Vier bahkan merebahkan tubuh mereka di ranjang dan menc-iumi bib-ir istri nya penuh dengan tuntutan.

Vier lalu menciumi dan m-engecup le-her Serry dengan lembut hingga membuat Serry memejam kan mata nya dan memegang erat rambut Vier.

Kesadaran gadis tersebut langsung membuat nya melebarkan mata nya dan menahan kepala Vier.

"Sudah cukup." Ucap Serry menatap wajah Vier .

Vier menatap nya dan tersenyum lalu mengangguk pelan dan duduk,Serry melihat beberapa tatto yang ada di tubuh Vier,lalu diri nya ikut duduk dan menunduk kan kepala nya.

"Mandi dan bersiaplah,hum?" Ujar Vier lalu mengacak pelan rambut Serry.

Serry menatap kepergian Vier lalu memegang B-ibir dan leher nya yang tadi di sentuh oleh Vier,Serry meneguk Saliva nya dan memejamkan mata nya mengingat bagaimana Cara Vier menyentuh nya.

Sementara Vier ,pria tersebut terlihat tengah mengatur nafas nya tepat di bawah guyuran shower di dalam kamar mandi nya, sungguh diri nya sangat tidak kuat menahan diri nya untuk tidak menyentuh Serry ,namun biar bagaimanapun dia wajib menjaga apa yang belum di inginkan oleh sang istri.

***

Jangan lupa Vote dan komentarnya yaaa kakak semua...

Terpopuler

Comments

Katuel Verrucozha

Katuel Verrucozha

up lagi kak

2024-03-02

0

Christiana Risquanty

Christiana Risquanty

semangat ya upnya....kyk di sebelah🥰😅

2024-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!