Hancur Lebur

Pagi harinya, Flora kembali ke gadis ceria, sama seperti yang selalu ditampakkannya di depan umum hanya sebagai kamuflase dari masa lalu yang menyakitkan.

Semalam Flora benar-benar tidak bisa memejamkan mata, karena bayang-bayang mimpi buruk itu akan selalu menghantuinya. Oleh karena itu, dia terus mengurung diri di dalam kamar mandi sembari melukai dirinya sendiri dengan benda tajam sebagai pengalihan kalau dia masih hidup dan masih merasakan sakit seperti yang lainnya.

Lengan bagian dalamnya kini kembali mendapatkan luka setelah sekian lama ia tidak melakukan self harm. Hanya karena kaget dengan keberadaan Nathan, semua mimpi buruk dan ketakutan itu kembali bermunculan. Sejak kejadian itu, Flora memang sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Dia tidak banyak bicara, tetapi, memilih menyembuhkan semua kesedihannya lewat goresan silet, cutter, atau benda tajam lainnya yang bisa membuat tubuhnya luka-luka.

Setiap luka yang baru Flora diterima adalah teman-teman baru yang akan diajak bicara kala sendirian atau saat malam tiba. Tidak heran, bahkan setelah lima tahun ini, Flora masih tetap akan membuat satu atau dua luka tanpa sepengetahuan Jingga. Selain itu, luka adalah pertahanan terakhir Flora bila dia dilanda panik dan ketakutan seperti kejadian semalam.

Tetapi sama seperti sebelumnya, Flora sebisa mungkin akan menyembunyikan semuanya dari Jingga, termasuk dia yang beberapa tahun ini sudah mulai melakukan konsultasi kepada psikolog untuk menghentikan aksi self injury-nya, tetapi semalam ia kembali melakukannya. Oleh karena itu, dia tidak mau Jingga sampai tahu kalau perjuangan selama bertahun-tahun ini menjadi sia-sia.

Maka dari itu, sebisa mungkin Flora kembali bersikap ceria. Pagi ini dia begitu sibuk di dapur apartemennya, membuat pancake untuk sarapannya dan akan dibagi pada Jingga. Flora memang sangat ahli dalam dunia masak-memasak. Jingga bahkan memintanya untuk bersekolah di sekolah memasak untuk mengasah kemampuannya itu namun ditolak mentah-mentah oleh Flora.

Alasannya klise, dia hanya tidak ingin semakin merepotkan Jingga yang harus terus membiayai dirinya. Meskipun itu adalah mimpinya, tetapi tetap saja dia tidak mau membuat Jingga semakin kerepotan karena dirinya.

Pancake dengan siraman sirup maple hasil kreasinya kini sudah berhasil dibuat. Flora tahu kalau Jingga itu sangat menyukai sarapan dengan pancake hasil buatannya, oleh karena itu dia membuat lebih untuk dimakan bersama dengan sahabatnya tersebut.

Oleh karena itu, di sinilah dia sekarang. Di depan pintu apartemen Jingga, dan sudah berkali-kali menekan bel di samping pintu tersebut namun tak kunjung terbuka dari dalam. Namun, Flora yakin sekali kalau Jingga pasti pulang semalam, dan kemungkinan masih tertidur di dalam sana. Maka dari itu, untuk memastikannya sendiri dia berinisiatif untuk masuk dan mengeceknya sendiri. Dia tahu sandi apartemen pria itu dan bukankah dia sudah terbiasa keluar masuk ke dalam ranah pribadi pria tersebut?

Keheningan langsung menyambutnya saat dia memasuki unit apartemen pria itu. Dan sesuatu yang tidak biasa langsung menyambutnya. Heels perempuan yang sangat jelas bukan miliknya ada di sana, sesuatu yang membuatnya kaget karena setahunya selama dia saling mengenal, Jingga tidak pernah membawa kekasih one night stand-nya ke area pribadinya. Namun, bukti-bukti yang tercecer di atas lantai mematahkan segalanya.

Semakin kaki Flora melangkah semakin dalam, matanya kembali menemukan gaun wanita bersama kemeja Jingga beserta pakaian dalamnya terhambur di atas lantai yang menjurus ke arah pintu kamar yang dia ketahui kamar pribadi Jingga yang kini pintunya sedikit terbuka.

Hingga suara desahan yang saling bersahut-sahutan semakin memperjelas pemikiran Flora tentang apa yang sedang terjadi antara Jingga dan seorang wanita asing.

Seharusnya suara-suara aneh itu sudah memperjelas semuanya dan mendorongnya untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, nyatanya kakinya malah semakin membawanya untuk melangkah mendekati ruangan tersebut, dekat dan semakin dekat.

Dan sesuatu yang dilihatnya membuatnya terhenyak. Oh, ini tidak mungkin!

****

"Ihh … gigitnya pelan-pelan, Jingga," rintih Xeraina disaat kini bibir seksi Jingga tengah menggigit puncak dadanya.

Jingga mendongak sekilas, kemudian kembali menjumput puncak berwarna pink yang tengah menantangnya itu.

"Astaga … Jingga. Please!" desah Xeraina kembali sembari mengerang. Dia tidak tahan lagi digoda atas dan bawah oleh pria nakal itu.

"Kau sangat indah, Xera," bisik Jingga lalu kembali mencumbu seluruh tubuh seksi Xeraina. Gerakan keluar masuknya di bawah sana semakin diperkuat, yang membuat Xeraina semakin menjerit nikmat.

Xeraina sungguh mengakui kehebatan dan keperkasaan seorang Jingga. Pria itu seakan tak kenal lelah, gairahnya begitu menggebu-gebu untuk menghancurkannya. Pria itu terus memberinya kenikmatan yang tak bisa ditolak lagi oleh wanita itu. Entah berapa kali pria itu memberinya pelepasan nikmat sejak semalam, sampai pagi hari ini. Dan Xeraina tentu saja tidak akan bisa menolak segala kenikmatan yang ditawarkan oleh pria tampan tersebut.

Mereka terus saling mencumbu, saling menyentuh dan membagi kenikmatan. Hingga suara pekikan yang cukup memekakkan telinga serta suara pecahan menghentikan aktivitas dua sejoli yang tengah bergulat untuk mencapai kepuasan mereka. Jingga yang lebih dahulu sadar dan langsung menghentikan aktivitasnya.

Tanpa menoleh untuk mencari sumber suara itu, dia sudah tahu siapa pemilik suara tersebut. Astaga … kenapa dia tidak sadar kalau sandi apartemennya bukan hanya dirinya sendiri yang tahu, namun ada orang lain yang mengetahuinya.

Dan kenapa dia begitu bodoh tidak menyadari bahwa selama lima tahun ini ia tidak pernah membawa kekasihnya ke ranah pribadinya. Xeraina yang pertama dan dia baru saja menyadari kebodohannya itu. Bodoh!

****

Flora tidak pernah ada niatan untuk mencampuri urusan pribadi Jingga, termasuk siapa wanita yang menjadi kekasihnya, bahkan tidak pernah membenci apa yang dilakukan oleh pria itu bersama kekasihnya di luar sana.

Hanya saja, untuk pertama kalinya dia melihat secara langsung Jingga yang tengah bergulat hebat di atas ranjang bersama seorang wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah Xeraina Agatha. Tidak, Flora sama sekali tidak marah apalagi cemburu melihat keduanya. Dia paham kalau Xeraina itu cantik dan tidak bisa dipungkiri Jingga akan tergoda dan mereka akan saling jatuh cinta.

Hanya saja sekelebat bayangan tiba-tiba kembali merasuk ke dalam pikirannya yang membuatnya sontak menjerit histeris penuh ketakutan.

"Kau memiliki tubuh yang sangat indah, cantik."

Sekelebat suara menjijikkan itu kembali menghantuinya dan membuatnya sontak menjerit.

"Tidak! Lepaskan aku!"

Tubuhnya menggigil, piring yang berisi pancake dan masih berada di tangannya langsung terhempas jatuh ke atas lantai dan meninggalkan suara dentuman yang cukup memekakkan telinga. Kaki-kaki lemasnya tidak lagi sanggup menopang tubuhnya yang menggigil ketakutan. Dan dengan cepat dia langsung terduduk di lantai sambil menutupi kedua telinganya dengan tubuh bergetar.

"Jangan … jangan sentuh aku. Please … aku mohon!"

Flora terus-terusan merapalkan kalimat permohonan yang entah ditujukan kepada siapa. Kedua tangannya bergerak menutupi tubuhnya, seakan bermaksud untuk menyembunyikannya kepada orang jahat yang kini berniat menyakitinya.

Wajahnya kini bersimbah air mata, dan dia kembali hancur. Kali ini dia benar-benar hancur, sehancur-hancurnya.

Episodes
1 Jatuh dan Terhempas
2 Seindah Pagi
3 Seandainya
4 My Best Friend
5 Segampang Itu?
6 Sedikit Tertarik
7 Awal Kerjasama
8 Label Sahabat
9 Fotografer dan Model
10 Histeris
11 Self Injury
12 My Prince and My Queen
13 Godaan Penyatuan
14 Hancur Lebur
15 Trauma Mendalam
16 Satu Kebahagiaan
17 Alasan Rasa Takut
18 Rasa Kesal
19 Janji Untuk Bahagia
20 Tebal Muka
21 Akui Perasaanmu!
22 Konseling
23 Gadis Lugu
24 Ego yang Terluka
25 Fakta yang Mengerikan
26 Refleks yang Aneh
27 Itu Bukan Kesalahanmu
28 Penyatuan
29 Sekali Lagi Dilecehkan
30 Dia Hanya Gadis Lemah
31 Bukan Siapa-Siapa
32 Sumber Rasa Sakit
33 Mencoba Berdamai Dengan Masa Lalu
34 Tempat Kenangan Pahit Itu Berasal
35 Melompat Mundur
36 Kenangan Masa Lalu
37 Ini Aneh
38 Kau Wanita Hebat
39 Pernah Jatuh Cinta
40 My First Kiss
41 Kau Bukan Wanita Kotor
42 Pria Brengsek itu Kembali
43 Blushing
44 Sekat Penghalang
45 Kita Berjarak
46 Demi Cinta
47 Malam Kelam
48 Luka Lama
49 Hanya Perasaan Kasihan
50 Maafkan Aku!
51 Dia Pemerkosa!
52 Menikah Adalah Hadiah, Bukan Hukuman
53 Kembali Bersahabat
54 Aku Hanya Tidak Ingin Kembali Melukainya
55 Penyesalan
56 Keluarga Sesungguhnya
57 Pregnant?
58 Prioritas Utama
59 Siapa yang Hamil?
60 Aku Akan Menggugurkannya!
61 Sama-Sama Hancur
62 Calon Ayah yang Baik
63 Aku Baik-Baik Saja
64 Awal yang Baik
65 Aku Malu
66 Apa Dia Memang Korban Pemerkosaan?
67 I Love You
68 Kesedihan yang Mendalam
69 Dia Anakku!
70 Kalian Harus Menikah
71 Keputusan
72 l Miss You, Baby
73 Bergelut di Atas Ranjang
74 Banyaknya Jemputan
75 Tiga Lelaki
76 Merasa Dilema
77 Mengambil Keputusan
78 Sefrekuensi
79 Stop Memberiku Pilihan!
80 Mereka Begitu Baik
81 Layaknya Kehilangan Harga Diri
82 Mencintaimu Adalah Sebuah Kesalahan
83 Flashback Awal Perkenalan Kita
84 Terimakasih, Nath!
85 Nathan yang Baik
86 Hubungan Kita Tidak Salah
87 Hubungan yang Tak Akan Berubah
88 Apa Aku Pernah Menyakitimu?
89 Xeraina Terkena Masalah
90 Tidak Tahu Apa-apa
91 Jangan Menangis
92 Hitam Putih
93 Jatuh dan Hancur
94 Dia Masih Hidup
95 Penasaran Dengan Rasanya
96 Anak Kita
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Jatuh dan Terhempas
2
Seindah Pagi
3
Seandainya
4
My Best Friend
5
Segampang Itu?
6
Sedikit Tertarik
7
Awal Kerjasama
8
Label Sahabat
9
Fotografer dan Model
10
Histeris
11
Self Injury
12
My Prince and My Queen
13
Godaan Penyatuan
14
Hancur Lebur
15
Trauma Mendalam
16
Satu Kebahagiaan
17
Alasan Rasa Takut
18
Rasa Kesal
19
Janji Untuk Bahagia
20
Tebal Muka
21
Akui Perasaanmu!
22
Konseling
23
Gadis Lugu
24
Ego yang Terluka
25
Fakta yang Mengerikan
26
Refleks yang Aneh
27
Itu Bukan Kesalahanmu
28
Penyatuan
29
Sekali Lagi Dilecehkan
30
Dia Hanya Gadis Lemah
31
Bukan Siapa-Siapa
32
Sumber Rasa Sakit
33
Mencoba Berdamai Dengan Masa Lalu
34
Tempat Kenangan Pahit Itu Berasal
35
Melompat Mundur
36
Kenangan Masa Lalu
37
Ini Aneh
38
Kau Wanita Hebat
39
Pernah Jatuh Cinta
40
My First Kiss
41
Kau Bukan Wanita Kotor
42
Pria Brengsek itu Kembali
43
Blushing
44
Sekat Penghalang
45
Kita Berjarak
46
Demi Cinta
47
Malam Kelam
48
Luka Lama
49
Hanya Perasaan Kasihan
50
Maafkan Aku!
51
Dia Pemerkosa!
52
Menikah Adalah Hadiah, Bukan Hukuman
53
Kembali Bersahabat
54
Aku Hanya Tidak Ingin Kembali Melukainya
55
Penyesalan
56
Keluarga Sesungguhnya
57
Pregnant?
58
Prioritas Utama
59
Siapa yang Hamil?
60
Aku Akan Menggugurkannya!
61
Sama-Sama Hancur
62
Calon Ayah yang Baik
63
Aku Baik-Baik Saja
64
Awal yang Baik
65
Aku Malu
66
Apa Dia Memang Korban Pemerkosaan?
67
I Love You
68
Kesedihan yang Mendalam
69
Dia Anakku!
70
Kalian Harus Menikah
71
Keputusan
72
l Miss You, Baby
73
Bergelut di Atas Ranjang
74
Banyaknya Jemputan
75
Tiga Lelaki
76
Merasa Dilema
77
Mengambil Keputusan
78
Sefrekuensi
79
Stop Memberiku Pilihan!
80
Mereka Begitu Baik
81
Layaknya Kehilangan Harga Diri
82
Mencintaimu Adalah Sebuah Kesalahan
83
Flashback Awal Perkenalan Kita
84
Terimakasih, Nath!
85
Nathan yang Baik
86
Hubungan Kita Tidak Salah
87
Hubungan yang Tak Akan Berubah
88
Apa Aku Pernah Menyakitimu?
89
Xeraina Terkena Masalah
90
Tidak Tahu Apa-apa
91
Jangan Menangis
92
Hitam Putih
93
Jatuh dan Hancur
94
Dia Masih Hidup
95
Penasaran Dengan Rasanya
96
Anak Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!