bab 16

Miska baru saja sampai dikostan fatan dan dia terihat sangat kecewa karna fatan sama sekali taka ada dikostan tersebut.

"Mba cari siapa? " suara seseorang mebuat miska menoleh kebelakang.

" Eh bu, cari fatan bu yang sewa kamar kost ini. Ko sepi ya bu,apa ibu ada liat dia bu barang kali ibu liat dia keluar kemana gitu? " Ucap miska penuh harap .

" Oh mas fatan, dia pergi mba tadi dijemput sama perempuan. Katanya si gakan kost disini lagi, ini kuncinya ada sama saya mba. " Ucap ibu kost sembari menggantung kunci diudara.

" Apa pindah? " Seru miska terkejut.

" Iya mba, kalau begitu mari mba. " Ucap ibu kos lantas pergi meninggalkan miska yang kini mulai berdenyut kepalanya.

Miska mencoba menghubungi semua teman-teman fatan namun tak ada satupun diantara mereka yang tau diman keberadaan fatan.

Karna lelah miska memutuskan untuk pulang, ditengah jalan miska merasa pusing dan mual. Miska berhenti dipinggir jalan dan memuntahkan semua isi perutnya tak perduli lagi beberapa pasang mata melihatnya dengan tatapan jijik.

💞💞💞

Aji baru saja masuk keruang perawatan diah, dhati aji tersayat melihat ibunya terbaring tak berdaya diranjang rumah sakit untuk kesekian kalinya .

" Bu! "Sapa aji.

" A-aji, miska hiks! " ucap diah.

" Miska? Jadi darah tinggi ibu naik gara-gara miska? Apa yang sudah anak itu lakukan bu? " Rahang aji mulai mengeras karna lagi-lagi penyebab ibunya sakit adalah adiknya.

Diah urung mengatakan kebenaranya melihat raut wajah aji yang sudah terlihat murka.

" Maf bu, katakan saja kenapa dengan miska? " Cecar aji, namun kali ini wajahnya sudah sedikit meredup.

" Janji jangan apa-apakan dia ji, kamu harus pelan kalau bicara sama miska. Dia itu perempuan hatinya lembut jadi harus dengan cara yang lembut juga. Ibu takut dia kabur dari rumah kalau kamu terlalu keras sama dia ji! " Ucap bu diah yang takut kemarahan aji akan meledak.

" Iya bu, katakan atau aji cari tau sendiri! "

Mendengar ancaman aji bu diah menghembuskan nafasnya perlahan. Dia lebih tau seprti apa anaknya saat marah, tapi kalaupun aji tau dari orang lain pasti akan lebih murka lagi.

" Miska hamil ji! " Lirih bu diah.

" Hamil? Dengan si brandal itu? " Ucap aji lirih namun tangannya sudah mengepal erat dibalik sakunya.

Diah hanya menggeleng pasrah

" Ibu tidak tau dengan siapa ji, bahkan miska masih bungkam. " Melihat ekspresi aji ketakutan diah akan kemarahan putranya membuatnya kembali pusing bahkan lagi-lagi kepalanya terasa sakit.

Aji yang panik melihat kondisi ibunya lantas memanggil dokter.

Sementara anin tengah duduk ditaman rumah sakit seorang diri. Semenjak melihat aji masuk keruangan ibunya anin lebih memilih menunggu diluar.

Anin memang sengaja menghindari berinteraksi dengan aji agar saat dia harus pergi hatinya tak terlalu sakit.

Aji mengedar pandangan dan berjalan kepenjuru rumah sakit untuk mencari anin.

Matanya berbinar kala melihat istrinya duduk ditaman sendirian, namun saat aji hendak mendekat justru pemandangan lain.

Dokter vian tiba-tiba datang dari arah lain berjalan menuju ketempat dimana istrinya duduk.

Dari jauh aji melihat dengan jelas dokter itu menyodorkan secngkir kopi hangat dihdapan anin.

Yang lebih membuat hatinya terbakar adalah anin menyambut uluran tangannya dan menerima kopi pemberiannya.

Aji terus memperhatikan anin yang tertawa lepas bersama dokter vian. Tawa yang selama ini tak pernah ia dengar dan ia lihat selama pernikahannya.

" Apa selama ini aku begitu kaku dan kasar hingga aku tak pernah bisa melihat tawamu anin. Atau selama ini aku terlalu sibuk dan buta dengan adanya bidadari secantik kamu. Aku dibutakan oleh amarah dan kebencian sampai aku tanpa sadar begitu menyiksa hati kamu. " Gumam aji lirih.

Tanpa ingin menganggu aji terus memperhatikan anin dari jauh, tanpa sadar aji mulai mengambil ponsel dalam sakunya dan memotret anin dari jauh.

" Kamu begitu cantik saat tersenyum anin. " Lirih aji.

Sama halnya dengan dokter vian yang kini semakin mengagumi kecantikan dan pribadi anin.

" Astaga entah mengapa aku jadi ingin mengenal anin lebih dekat, aku tau dari sorot matamu kamu menyimpn banyak duka dihatimu. Aku ingin sekali menjadi pelindung kamu nin. " ungkap dokter vian dalam hatinya.

Matanya terus menatap anin tanpa berkedip.

" Dokter ternyata anda lucu sekali, perutku sampai sakit mendengr cerit anda. Saya pikir dokter itu selalu kaku dan serius tapi ternyata bisa lawak juga. " Kekeh anin.

Semakin lama aji melihat kebersamaan anin dan dokter vian hatinya terasa memanas, ada rasa takut dalam diri aji. Sebagai sesama laki-laki aji bisa melihat dengan jelas apa makna dari tatapan dokter vian.

Karna kesal dan cemburu aji ahirnya memutuskan untuk mendekat.

" Ekhem! "

Anin lngsung menoleh saat mendengar suara aji.

Wajahnya seketika terlihat datar dan senyumnya redup seketika.

" Ya Tuhan kenapa anin kembali murung, apa dia tidak suka melihatku atau dia takut aku marah? " Gumam aji dalam hati.

" Anin, aku cari kamu ternyata kamu disini. " Ucap aji.

" Iya mas, apa ada yang penting? " ucap anin tanpa menoleh.

" Iya, ibu cari kamu. " Dustanya.

Tanpa mengatakan apapun anin lantas bangkit dan pergi namun sebelum pergi anin melempar senyum kearah dokter vian dan itu semakin membuat aji memanas hatinya.

Sepeninggal anin aji duduk disebelah dokter vian.

" Saya laki-laki dan saya tau apa arti tatapan anda terhadap istri saya. Anda suka dengan istri saya? Anda mencintainya? " Todong aji tanpa berbasa basi lagi.

Dokter vian menatap aji sejenak dan dokter vian berdiri sedikit menjauh dari aji.

" Anda takut istri anda akan berpaling kepada saya? Aji aji, saya tau semuanya. Jika tidak ada cinta untuk istri anda lalu apa gunanya pernikahan kalian tetap dipertahankan. Lepaskan anin dan biarkan dia bahagia bersama orang lain. " Ucap dokter vian dengan santai namun tegas.

" Apa maksud anda? " Aji mencengkram kerah baju dokter vian dengan kuat.

" Haha sabar bro! Kita bisa bersaing secara sehat dan jangan hawatir saya tidak akan maju sebelum anin lepas dari kamu. Tapi ingat satu hal begitu dia lepas dari kamu aku pastikan aku akan mendapatkanya dan saat dia sudah digenggamanku aku takan mungkin melepaskannya. Wanita cantik diluar sana banyak, tapi bidadari hanya ada ada 4 didunia ini. Aku sudah memiliki tiga namun Tuhan mengambilnya dariku dan mengembalikannya kesurga. Tapi aku sudah punya gantinya kamu tau yang ke4 siapa? Dia anin istri kamu. " Setelah mengatakan itu dokrer vian lantas pergi.

" Dokter sialan, dokrer brengsek! Berani dia mendekati anin maka aku akan buat perhitungan. "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!