Sepanjang perjalanan menuju rumah dokter vian terus saja menceritakan tentang putri kecilnya.
" Siapa nama anak dokter! " Ucap anin tampak penasaran.
" Anin kalau diluar begini jangan panggil saya dokter, panggil saja saya vian atau apa! " Ujar vian dan sesekali ia mencuri pandang kearah anin namun anin tak pernah menyadarinya. Anin terlalu penasaran dengan sosok yang kedengarannya sangat menggemaskan itu.
" Em iya vi, eh mas vian aja ya. Kan lebih tua dari aku kan? " Ucap anin sambil terkekeh.
Mendengar kata tua dokter via hanya menggerlingkan matanya.
Kurang lebih 45 menit merek sampai disebuah rumah mewah dan megah dengan pilar-pilar besar dibagian depannya. Hamparan taman yang luas dan juga ada taman bermain disebelahnya. Dari depan saja terlihat beberapa mobil mewah terjejer dengan rapih digarasi.
Tak hanya itu anin juga melihat beberapa unit motor besar terjejer digarasi.
" Ya Tuhan, ini sih bukan rumah tapi istana. Persis dinegri dongeng! " gumam anin dalam hati.
Saking takjubnya anin sampai melongo melihat betapa megah dan mewahnya rumah dokter vian.
" Nin, anin are you okay? " Ucap vian mengibaskan tangannya didepan wajah anin karna anin sama sekali tak berkedip.
" Gila, aku jadi minder duluan nih. Kira-kira bakal nyasar gak ya kalau masuk kerumah itu. Em ibuya pasti galak, judes, sombong dan juga..." Anin bergidik ngeri membayangkan ibunya dokter vian.
Puk
" Nin kamu kenapa? Apa kamu takut atau kamu sakit? " Ucap dokter vian
" Eh iya, em maksudnya gak papa. Em dok,eh mas kita mampirnya lain kali aja ya. Mendadak gak enak badan nih! " Ujar anin dan hampir saja anin balik kanan jika saja tak mendengar suara cempreng seorang anak kecil.
" Papah! Yee papah pulang, omma papah pulang omma! Papah bawa tante cantik omma. " Teriak gadis kecil dengan rambut kuncir kuda itu yang berlari kearah dokter vian.
Anin menatap dokter vian berusha bertanya lewat matanya dan dokter vian yang seolah faham langsung menjawabnya dengan anggukan.
" Hati-hati jelita, kamu bisa jatuh nak! " Teriak seorang ibu seusia mertuaku yang berlarian kecil menyusul anak yang dipanggilnya dengan nama jelita.
Dokter vian merentangkan tangannya menyambut putri kecilnya kemudian menggendongnya dan memutarnya diudra. Anak kecil berambut panjang itu tertawa riang .
Setelah puas dengan berputar-putar jelita diturunkan dan dipeluk erat oleh dokter vian.
" Haai gadis kecil papah, bagaimana dengan sekolahnya hari ini apa lancar? "
" Sangat lancar dan lita sangat senang hari ini. Oh ya lita mau tunjukin papah hasil gambar lita tadi disekolah. " Gadis kecil yang menyebut dirinya lita itu menarik tangan ayahnya dan berjalab tanpa menoleh sedikitpun. Namun beberapa langkah setelahnya jelita berhenti dan menoleh kebelakang.
Puk
" Lita lupa, papah bawa tante cantik. Hehee
Haii tante cantik, kenalin aku jelita anaknya dokter tamvan. hihihii "
" Haii jelita, kenalin tante ini tante anin. Maaf datang tiba-tiba karna dokter tamvan ini ingin memperkenalkan tante dengan bidadari kecilnya yang begitu menggemaskan. " ucap anin dengan gaya bicara yang dibuat mirip jelita.
Anin bahkan menundukan badannya agar sejajar dengan jelita.
" Iih tante cantik lucu deh, ayo tan main sama aku. Aku kasih liat tante hasil gambar aku disekolah. " jelita menarik tangan anin masuk kedalam rumah dan melupakan ayahnya dibelakang.
Anin bahkan belum sempat menyapa ibunya dokter vian saat melewatinya karna lita terus menariknya dengan cepat.
Dokter vian hanya menggelengkan kepalany melihat tingkah putrinya.
" Siapa dia, dari mana kamu membawanya hingga dia langsung membuat putrimu jatuh cinta dan melupakan ayahnya. Apa dia bidadari yang sedang cosplay jadi wanita biasa. Tampilannya sangat sederhana tapi aura wajahnya seprti bidadari. Di sangat cantik dan pembawaannya begitu menenangkan, iris matany begitu teduh. " puji Astri pada anin .
" Sebanyak itu kah bu kelebihannya? Bahkan ibukupun jatuh cinta pada pandangan pertama. " Kekeh vian sembari merangkup ibunya msuk kedalam rumah.
Sementara aji tengah gelisah memikirkan anin, aji bahkan terus menatap layar ponselnya dan menunggu anin memelfonnya. Karna tak sabar menunggu ahirnya aji memutuskan untuk menelfon anin terlebih dahulu.
Tuut tuut tut
Telfon tersambung namun tak ada jawaban dari anin.
" Sial, kemana dokter brengsek itu membawa anin pergi!" gumam aji sambil terus menelfon anin.
Karna kesal ahirnya aji mengirim pesan berharap anin membalas telfonnya.
( dimana kamu nin ? )
Send
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aji mengihitung mundur setiap menitnya, namun anin belum juga membuka psaannya
( Pulang atau aku akan semakin marah sama kamu!!!!! )
send
Aji kembali menunggu namun tetap saja nihil.
" Sialan, berani kamu begini anin! " Ucap aji mulai tersulut emosinya.
Aji menelfon anin kembali hingga 10x namun tetap saja tak ada jawaban dari anin.Aji semakin kesal dan memutuskan untuk mencari anin.
Aji keluar dari ruang rawat ibunya dan memanggil suster jaga.
" Sus,tolong titip ibu saya sebentar karna saya harus pulang. Sebentar lagi akan ad adik saya yang datang berjaga,sementara itu jangan tinggalkan ibu saya sendiri. Saya minta tolong ya sus! " Ucap aji setelah memastikan semuanya baik aji lantas pergi keparkiran dan meninggalkan rumah sakitm
Disepanjang perjalanan aji terus saja memikirkan keman kiranya anin pergi. Karna tak mau kecolongan lagi seprti saat anin ditaman bersama arman dulu.
Aji memutuskan pulang kerumah dulu sebelum melanjutkan mencari anin. Tak selang baberap lama aji sampai dirumah dan pintu rumah dalam keadaan terbuka. Aji sedikit lega karna mengira anin sudah pulang kerumah.
" Nin, anin! " Aji terus memanggil anin bahkan aji masuk kedalam kamar, dapur dan ruangn lain. Namun nihil aji sama sekali tak menemukan istrinya itu.
" Brengsek! Berati anin pergi dengan dokter sialan itu, awas kamu anin. Aku akan cari kemana kamu pergi! " dengkus aji sembari berjalan keluar. Namun sesaat aji tringat tentang ibunya yang sendirian dirumah sakit, karna hal itu juga aji jadi ingat miska.
" Miska! " Teriakan aji terdengar menggelegar hingga ke kamar miska.
Tanpa mencari tahupun aji tau bahwa miska ada dikamarnya.
Miska yang baru saja hendak memejamkan mata setelah minum obat merasa jengkel namun juga takut mendengar teriakan aji.
"I-iya mas aji! " jawab miska, namun masih didalam kamar.
" Keluar atau aku dobrag pinti kamar kamu!" Bentak aji sukes membuat miska keluar dari peraduannya.
" Mana brandal itu? " Bentak aji.
" Brandal apa yang mas katakan? " jawab miska dengan suara tergagap.
Dirumah itu miska mulai ketakutan dan ketar ketir hal berbeda justru sedang dialami oleh anin.
Untuk pertama kalinya anin merasakan kehangtan didalam sebuah keluarga setelah menikah. Dulu anin merasakan kehangatan dalam sebuah rumah saat bersama keluarganya Dikampung. Namun semenjak ayahny anin dan keluarganya memutuskan untuk memutus hubungan dengan anin, anin merasa kesepian dan hidup sebatang kara dirumah mertuanya.
Apa lagi sikap suami dan ibu mertua serta adik iparnya yang sangat ketrlaluan membuat anin merasa semakin sendiri dan kesepian.
Nanti ada flashback anin dan keluarganya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Gemini
next thor
2024-01-03
0
Gemini
dah lah Anin sama dokter itu aja nin
2024-01-03
0