bab 15

Tok tok tok

Anin mengetuk pintu ruangan dokter sebelum masuk.

" Masuk! "

" Permisi dok, bagaimana kondisi ibu mertua saya dok? " Tanya anin dengan hawatir.

" Silahkan duduk dulu anin! " ucap dokter Vian yang memang terbiasa menangani diah.

" Baik dok, apa ibu mertua saya perlu dirawat inap dok? " Tanya anin lagi dan sikap anin membuat dokter vian tersenyum.

" Anin ,anin kamu ini selalu saja menjadi menantu yang siaga saat mertuamu sakit. Seprti biasa kamu hawatir berlebihan. Bukankah ibu mertua kamu sering seperti ini?" Kekeh dokter vian.

" Dok, bisa serius dulu gak sih? Saya benar-benar hawatir dok! " Dengkus anin.

" Anin kamu selalu saja terlihat menggemaskan saat sedang panik. Andai kamu bukan istri seseorang pasti aku akan mempersunting kamu dan menjadikan kamu ibu sambung untuk putriku vania. " Gumam dokter vian dalam hati.

" Dokter vian! "

Suara gina membuyarkan lamunan dokter vian.

Dokter Sovian Bramastio atau yang biasa dipanggil dengan sebutan dokter vian adalah seorang tergolong seorang dokter muda. Dokter vian lima tahun lebih tua dari anin. Dokter vian merupakan seorang duda dengan satu orang anak. Istrinya meninggal saat melahirkan putrinya karena mengalami pendarahan hebat. Selama lima tahun ditinggal istrinya dokter vian sama sekali belum dekat atau jatuh cinta lagi dengan wanita lain.

Namun saat bertemu anin dokter vian lngsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi kenyataan harus ditelan oleh dokter vian saat tau anin adalah menantu dari pasiennya, yang itu artinya anin takan mungkin bisa ia miliki.

" Begini anin, mana suami kamu? Apa seperti biasa dia masih sibuk dengan pekerjaanya. Dan ya mana adik ipar kamu, setiap kali ibunya masuk rumah sakit dia selalu absen. Dan seprti biasa juga kamu hanya seorang diri. Tapi ya sudah itu bukan urusan saya, em mertua kamu harus rawat inap kali ini tekanan darahnya sangat tinggi. Selama bu diah dirawat tolong pastikan jangan biarkan dia memikirkan sesuatu yang akan membuat tekanan darahnya semakin tinggi. Sudah begitu saja, sebentar lagi bu diah akan dipindah keruang perawatan silahkan selesaikan administrasinya terlebih dulu. " Penjelasan dokter vian sangat membuat anin faham.

" Baik lah dok, lakukan apa saja yang terbaik untuk mertua saya. Kalau sudah tidak ada yang perlu dibicarakan saya mohon diri dok, saya harus segera mengurus administrasinya. " Setelah mengatakan itu anin lantas gegas keluar dari ruangan dokter vian.

" Aku penasaran dengan kehidupan pernikahan kamu anin karna aku sama sekali tak melihat cinta dimata suamimu untuk kamu. Salahkah aku, dosa kah aku jika aku berharap kamu berpisah dengnnya anin. " lirih dokter vian.

Sementara ditempat lain fita tengah uring-uringan karna semenjak menolak kopi pemberiannya aji bahkan belum kembali lagi ke kantor.

" Arman, mana sahabat kamu itu?" sungut fita saat melihat arman duduk santai sembari menikmati kopinya.

" Bagaimana rasanya ditolak berkali-kali fita? " Arman malah bertanya tentang hal lain, bukannya menjawab pertanyaan fita.

" Ck, kamu ini selalu menyebalkan. Oh ya bagaiman dengan tawaranku kemarin man? "tanya fita.

" Tidak fita, aku tidak mau mendapatkan cinta anin dengan cara seprti itu. Cintaku tulus untuknya, aku akan bahagia saat melihat dia bahagia. Cintaku tanpa syarat dan tak harus memiliki fit. " Ucap arman tanpa menoleh kearah fita. Ia tetap fokus menikmati secangkir kopi yang ada ditangannya.

Meskipun sangat ingin tapi arman tak mau melakukan cara licik demi memenagkan hati anin.

Cara yang fita tawarkan sangatlah licik dan arman sama sekali tak mau bekerjasama dengan fita meskipun dia memohon kepadanya.

Flashback

" Cepat katakan apa yang akan kamu katakan fita, jangan bertele-tele! " Sentak firman.

Fita lantas duduk meskipun tanpa dipersilahkan.

Fita duduk dengan santai disofa ruang tamu arman meskipun arman tak menyuruhnya masuk .

" Man aku mau menawarkan kerjasama sama kamu! " Ucap fita dengan santanya .

" Kerjasama apa fita? " Tanya arma, meskipun ia tak seantusias itu namun arman tetap penasaran dan ingin tau kerjasama macam apa yang fita tawarkan.

" Mudah saja man, aku tau kamu mencintai istrinya aji dan kamu tau aku mencintai aji. Bagaimana jika kita bekerjasama menghancurkan pernikahan mereka. Kamu dekati anin dan pengaruhi dia agar meminta cerai dari aji sementara aku akan mendekati aji dan mempengaruhi aji agar menceraikan istrinya. Dan setelah mereka berpisah kamu bisa dengan leluasa mendekati anin dan menikahinya, sementara aku akan langsung menikah dengan aji. Aku yakin sedikit saja kita bekerja keras pasti akan membuahkan hasil. Kita tidak akan berdosa man karna pada dasarnya pernikahan mereka tidak sehat. " Ucapan fita sungguh mengejutkan arman.

Entah dari mana fita memiliki ide gila semacam itu.

" Hahaha fita, fita kamu datang keorang yang salah. Dan ya, dari mana kamu tau jika aku mencintai dia? " Kilah arman.

" Dari mata kamu arman, apa kamu fikir aku sebodoh itu sampai tak bisa melihat cinta dimata kamu arman. Dari cara kamu berbicara dan menatap dia,aku tau semuanya arman. " Kekeh fita.

" Ya aku memang mencintainya tapi aku tidak mau memakai cara kotor seperti kamu. Aku hanya akan datang saat dia sudah sendiri dan aku takan memaksakan hatiku untuk memilikinya. Sekrang kamu pergi dari rumaku fita! " Arman menyeret tangan fita dan membawanya keluar, tak perduli fita mengaduh kesakitan.

Flashback off

" Cih dasar sombong,awas aja nanti kalau aku berhasil mendapatkan aji pasti kamu akan berterimakasih kepadaku. " Ucap fita, kemudian pergi meninggalkan meja arman dan kembali kemejanya.

Sementara ditempat lain miska berusha mengubungi fatan untuk meminta pertanggungjawabannya.

Namun naas nomor ponsel fatan sama sekali tak bisa dihubungi. Miska uring-uringan didalam kamar, ia bahkan tak memperdulikan ibunya yang masuk rumah sakit. Fikirannya terus terusik bagaimana caranya dia bisa menemukan fatan dan meminta fatan menikahinya.

" Apa aku harus datang ke kostan fatan?" Gumam miska seorang diri.

Tanpa berfikir panjang miska lantas mengambil tasnya dan bersiap mendatangi fatan dikostannya.

Miska pergi mengendarai sepeda motornya, miska melaju dengan kecepatan tinggi tak perduli jika dalam rahimnya ada seonggok daging yang sebentar lagi akan berubah menjadi janin yang akan hidup dan tumbuh didalam rahimnya.

Ditempat lain anin baru saja menyelesaikan administrasi bu diah. Aji yang kebetulan baru saja sampai berpapasan dengan anin yang hendak ketoilet sebelum keruang perawatan diah.

" Anin dimana ibu? " Tanya aji.

" Diruang VIP nomor 12 ." jawab anin singkat.

" Anin! "

Tanpa menjawab anin hanya menoleh saat aji memanggilnya lagi.

" Terimakasih karna setiap kali ibu sakit kamu orang pertama yang selalu memberikan pertolongan dan membawanya kerumahsakit. " Ucap aji, itu pertama kalinya aji mengucapkan ungkapan terimakasih pada anin.

Tanpa ada niat menjawab anin hanya meresponnya dengan anggukan dan setelah itu anin pergi ketoilet meninggalkan aji yang tengah mematung menatap punggung anin yang semakin jauh.

Tanpa mereka tau, sepasang mata dengan tak sengaja memperhatikan mereka dari jauh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!