Yuli sudah menekuk wajahnya kesal , bahkan ia tak mau melirik orang di sebelahnya yang malah anteng main laptop nya, seakan tak memperdulikan dirinya yang benar-benar kesal setengah mati ,dipaksa bareng dengan nya .
Ya dia adalah Yuli Amelia ,ia terpaksa ikut dengan pria ini karena ancaman dari pria ini .Ia sudah ngedumel di dalam hatinya bahkan ia juga mengumpat seratus serapan pada pria ini dan juga mengutuk pria ini .
"Jang kita mampir dulu ke warung bubur ya "ucap Resta memecah kan keheningan ,ia memangil supir pribadi untuk mampir ke depan sana yang ada jualan tukang bubur.
"Baik pak "balas supir itu.
Mobil itu terparkir di pinggir jalan saat sampai di depan tukang bubur .
"Cepat turun buat sarapan "ucap Resta cukup keras , karena gadis ini sama sekali tidak ada penggerakan .
Tuh kan udah di panggil juga gadis ini seakan tuli ,malah membuang mukanya ke arah jendela mobil .
Melihat ini Resta hanya membuang nafas secara kasar , menghadapi wanita ternyata merepotkan.
Ia membuka pintu mobil nya cukup keras dan berjalan ke pintu sebelah nya.
Brak
"Mau turun atau mau saya gendong biar kamu turun di mobil ini dan mau sarapan"ancam Resta tanpa ekspresi.
Yuli membulatkan matanya "Cih..nyebelin "akhirnya Yuli turun dari mobil dan menyenggol bahu pria ini cukup keras , perkataan pria ini membuat nya tambah kesal saja .
Resta hanya menarik nafas secara kasar ,lalu menatap gadis itu yang sudah keluar dari mobil dengan menghentakkan kakinya.
"Bang bubur satu "ucap Yuli yang langsung memesan .
"Dua lagi bang bubur nya jadi tiga "sahut Resta ,ia memesan kembali untuk nya dan supir nya yang telah mengekor dari belakang.
"Baik tunggu sebentar ya ,apa bubur nya campur atau tidak"tanya tukang bubur itu .
"Campur "ucap Resta serempak dengan Yuli , membuat Yuli menatap dengan bombastis side eyes nya .
"Cih ikut-ikutan aja "timbal Yuli saat pesanan sama "Pak saya gak campur deh jangan pake kacang sama bawang "ucap Yuli lagi ia tidak mau kalau pesanan sama dengan pria ini .
"Baik jadi dua campur dan satu lagi gak pake kacang ama bawang "
Setelah sudah memesan , mereka terdiam dan sibuk dengan pemikiran nya saja , ternyata sangat menyebalkan jika harus bersebelahan dengan pria ini,ia mencoba mengalihkan kesalnya dengan menghitung mobil yang lewat .
"Ini pesan nya "Tak perlu banyak waktu ternyata pesanan sudah langsung datang padahal ia baru menghitung 5 mobil pesanan sudah tiba,Yuli dengan sigap membawa bubur di tangan abang-abang ,dan langsung menganduk bubur nya .
Karena ia adalah tim kalau makan bubur harus di aduk biar bumbunya merata ,berbeda dengan pria di sebelah nya , tidak di aduk dan langsung memakan nya .
Yuli melirik sebentar , ternyata makan pria tua ini sungguh aneh ,mana nikmat kalau bubur tidak di aduk ,tapi masa bodo ah .
"Mang ada sambal gak "tanya Yuli karena bubur nya ini kurang nikmat kalau tidak pake sambel pedas .
"Ada neng mau " jawabnya.
"YULI AMELIA !!"bentak Resta saat gadis ini meminta sambal ,apa gadis ini tidak sayang dengan perutnya ,apa gadis ini lupa kah dengan nasehat semalam kalau harus ngurangin makan pedes .
"Apa "ucap Yuli dengan mata dos , seakan tidak mengerti kenapa pria ini kok tiba-tiba membentaknya .
"Pak gak usah di kasih sambal nya ,dia lagi sakit "Resta langsung to the points ke Abang tukang bubur tanpa menjawab pertanyaan gadis ini .
"Apaan sih !!!! Om kok gitu , emang nya aku sakit apa ?"seakan lupa dengan rasa sakit semalam Yuli malah bertanya seperti itu , karena kan ia memang tak merasa sakit tubuhnya sehat walafiat tak ada pusing atau panas , kenapa pria ini malah melarang dia untuk makan sambal sih .
"Kamu lupa semalam kamu sakit apa ? kamu lupa ya semalam kamu bulak-balik ke kamar mandi sampai Berak di celana "sindir Resta cukup keras bahkan ia dengan sengaja nya menekan kata berak cukup keras .
Yuli tidak percaya kenapa pria ini malah bahas soal semalam sih dan mengatakan hal yang memalukan , bahkan ia bisa lihat abang-abang tukang bubur nahan tawa ,terus saat melihat supir milik pria ini juga menahan tawa . Membuat nya malu bukan kepalang ,ia ingin mengubur dirinya sendiri saat ini .
"Tck...gak usah dibahas "Yuli langsung melampiaskan rasa kesal nya kepada bubur yang sedang di genggam ,ia makan dengan cepat .
Resta senyum kemenangan saat ini , ternyata ia berhasil buat gadis ini terdiam dan tak berkutik hanya bahas tentang itu.
Ia melanjutkan makan bubur dengan tenang , setidaknya menggoda gadis ini cukup menyenangkan juga .
"Yul "
"...."
"Yul"
"...."
"Yuli "panggil Resta kembali karena kalau diam kek gini rasanya akward terlebih ia sudah terbiasa liat Yuli berkicau kaya burung bio .
Gadis ini masih tidak menjawab pertanyaan dari pria di sebelah nya ,ia juga sudah menghabiskan makanan nya ,tapi ia memilih diam , menunggu pria ini habis makanan.
Tapi entah sengaja atau tidak pria ini sangat lambat dalam menghabiskan bubur itu , padahal ia dan mang Ujang juga udah habis . Disini ia menunggu pria ini makan karena pria ini yang bayar ,jadi ia tidak bisa pergi dulu ,dan betapa bodoh nya pria ini bukan nya makan tuh bubur malah manggil-manggil namanya .
Tapi ia sudah bertekad akan mogok ngomong dengan pria ini ,siapa suruh tadi mempermalukan dirinya di depan orang dan malah bahas hal seperti itu .
Awas aja nanti ia akan membalas ucapan pria ini dengan lebih kejam dan mempermalukan nya .Awas aja hal ini akan selalu ia ingat sampai tua .
"Yul kamu udah makan nya "
"Pake tanya lagi ,apa mata mu buta sialan...!"batin Yuli ia masih enggan untuk menjawab pertanyaan dari pria ini .
"Kalau saya masih setengah nya lagi "
"Bodo amat "batin Yuli ,ia menjawab dalam hatinya saja .Dan ia juga heran kenapa pria ini malah dengan sengaja ngajak ngobrol hal yang sama sekali tidak penting dan tak berfaedah.
Ia fokus ke jalanan saja , karena mereka beli bubur di tepi jalan ,hari ini hari Rabu tapi jalanan tak terlalu macet biasanya kalau hari kerja atau hari sekolah ibu kota Jakarta ini selalu macet ,tapi sekarang tidak terlalu .
Ini adalah sebuah keajaiban dunia pikir Yuli , saat melihat jalan tidak macet , biasanya kan kalau ke sekolah ia selalu macet tapi sekarang tak macet ,dan tak bising dengan suara klakson.
"pak berapa semua nya "ucap Resta , karena ia sudah selesai makan dan mengajak ngobrol Yuli pun tak di tanggapi.
"30 puluh ribu semua nya "
Resta mengeluarkan satu lembar uang berwarna merah"Ambil aja kembalian nya "
"Terima kasih pak "dan Resta hanya mengangguk.
"Yul ayo berangkat ke kekampus"
" ...."Yuli tak menjawab malah langsung berdiri mendahului pria ini .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments