011

Yuli telah sampai ke apartemen, dengan males ia berjalan ke ruang tamu disini sangat sepi sekali , padahal pria yang berstatus suaminya ini cukup kaya tapi tidak mampu menyewa pembantu untuk di apartemen nya . Kadang Yuli berpikir apa pria itu memakai uang buat apa , hingga tidak mampu nyewa satu pembantu saja .

Yuli membuka sepatu nya asal ,lalu tak lupa melemparkan tasnya ke kursi bahkan ia juga membuka kaos kakinya dan membuangnya ke lantai .

Ia berjalan gontai ke dapur karena perutnya ini sudah minta jatah buat makan.Namun Yuli di buat membulat kan matanya saat melihat isi kulkas penuh dengan daun hijau yang paling ia benci, matanya terus melihat sesuatu namun ia di buat jengkel karena di kulkas ini tidak ada yang bisa ia makan .

"Tck .. kenapa isi kulkas semua isinya makanan kambing ,apa gak ada mie !!!Gila masa gue makan roti lagi sih "Yuli berdecak saat melihat isi kulkas yang membuat nya ingin marah-marah, sedang kan perutnya sudah keroncong berat .

"Maaf ya cacing-cacing ku tersayang hari ini kalian puasa dulu , soalnya disini cuman ada makanan kambing doang ! Nanti kalian bisa sakit perut dan kejang-kejang "Yuli mengusap-usap perutnya lalu menatap perutnya penuh kasih sayang.

"Hah kalau lama-lama ke gini gue bisa mati kelaparan, kenapa sih gue harus nikah sama pria tua pres pelit . Andai aja gue nikah sama yayang Aldito mungkin gue gak akan mengeluh mau di kasih daun singkong ke mau ubi ke tapi kalau hidup sama Aldito ku sayang aku bakal menerima "

"Aldito siapa dia ?"Yuli di buat terdiam dan membulatkan matanya karena mendengar suara yang serak-serak basah dan berat ada di belakangnya.

"Anjir kok ada suara cowok sih ,tapi suaranya ngegoda imam ya "Yuli menelan slivernya dengan berani ia mengok ke belakang.

"Aaaaaaaaa duplikat om jelek"Yuli di buat terkejut bukan main , bahkan ia berlari ke takutan saat melihat orang yang bersuara tadi.

"Tck ...dia itu masa saya di sangka hantu ! "pria itu memijat pelipisnya baru juga pulang sudah di buat naik pitam oleh gadis itu .

Ia berjalan ke ruang tamu ,namun matanya di buat kesal saat melihat kaos kaki tergeletak di mana saja ,di tambah sepatu yang di lempar asal .Apa gadis itu tidak tau arti kebersihan kah , atau cara menaruh barang ke tempatnya, padahal tempat sepatu udah ada di depan pintu tapi mengapa di letakan di ruangan tamu .

Dengan tarikan nafas panjang ia mengambil sepatu itu dan kaos kaki lalu menaruhnya ke tempatnya ,dan ia juga mengambil tas yang tergeletak di kursi ,lalu berjalan ke kamar milik istrinya .

Resta mengerutkan keningnya saat masuk kamar melihat gadis menyebalkan sedang meringkuk di pojokan dekat kasur .

"Ya Allah , Tuhan Yesus tolong lah hamba ini yang cantik dan jelita karena di dapur ada iblis yang berbentuk om jelek"ucap Yuli komat Kamit sambil menunduk kan kepalanya.

Tuk

"Aw anjing sakit "

"Yuli Amelia ucapan kamu di jaga ,dan apa-apaan kamu ini ,kamu itu beragama Islam kenapa bawa-bawa Yesus dan ketika terkejut jawab lah dengan perkataan astagfirullah alajim bukan nama binatang yang kamu bawa ! Kamu paham Yuli apa yang saya katakan !!!"

"AAaaaaaaaaaaaa iblis nya kok bijak "Yuli masih belum sadar siapa yang ada di depannya ia malah berteriak tak jelas.

Cup

Yuli membulatkan matanya saat bibir bersentuhan dengan bibir pria di hadapannya .

Setelah mengecup bibir mungil gadis ini Resta malah menjauh kan kepalanya ,lalu menatap tajam Yuli yang masih membeku .

Antara terkejut apa yang ia lakukan tanpa sadar ,tapi mulutnya sangat gatal untuk menceramahi gadis ini.

"Gak usah teriak-teriak disini bukan hutan,dan saya Resta bukan iblis,satu hal lagi saya sudah pernah bilang kalau menaruh benda atau apapun itu kamu harus biasakan taruh ketempat nya jangan seperti ini .Liat tas , sepatu ,kaos kaki berceceran di lantai , kalau ada tamu gimana ?Kamu itu cewek harus bisa belajar merapihkan barang-barang kamu sendiri !! "ucap Resta ia sedikit membentak-bentak.

Yuli masih spechless dan membeku karena bibirnya telah ternodai oleh pria tua .

"Om jelek nodai aku"Dengan pandangan kosong, tangan kiri yang memegang bibirnya,ia mengucapkan dengan nada rendah tapi masih terdengar jelas oleh Resta .

Resta melihat gadis itu yang menjadi membeku hanya bisa menarik nafas panjang, karena baru sadar apa yang ia perbuat tadi.Padahal ia tadi hanya respek saja mencium gadis ini agar tidak teriak-teriak dan terdiam.

Ya walaupun apa yang di lakukan memang berhasil sih buat gadis ini terdiam tapi ia dibuat jengkel kalau gadis ini jadi seperti ini, apalagi saat ia lihat wajah gadis ini yang terkesan sangat menyebalkan di tambah dengan wajah sedih seakan ia telah di perkosa oleh nya , padahal hanya mengecup saja bukan melumat.

Tapi jangan salah kan dirinya dong , salah kan lah gadis ini yang mancing buat ia melakukan itu, siapa suruh gadis ini teriak-teriak,dan siapa suruh gadis ini buat dia emosi baru juga pulang ke apartemen nya , matanya sudah di suguhkan pemandangan yang buat mata nya sakit.

"Tck ..Saya minta maaf tadi hanya respek "ucap Resta sambil memalingkan wajahnya , karena ia juga sedikit malu mengingat gimana tadi ia mengecup bibir mungil itu.

"manis"batin Resta saat ia menjilat bibirnya sendiri,namun cepat-cepat ia menggelengkan kepalanya, karena berpikir yang tidak-tidak.

"Tck ! SANA OM KELUAR!!!"Yuli tiba-tiba teriak dan mendorong tubuh Resta untuk keluar dari kamarnya .

"Hei hei tunggu dulu kita perlu bicara Yuli, urusan kita belum selesai "ucap Resta saat tubuh nya di dorong oleh gadis ini .

"GAK MAU !! POKOKNYA SEKARANG OM KELUAR!!"Yuli masih bersikeras mendorong tubuh besar Resta , walaupun agak kesulitan sih tapi dengan sekuat tenaga akhirnya ia berhasil mendorong tubuh Resta keluar.

BRAK

Dengan sekali tarikan keras ia menutup pintu kamarnya dan mengunci cepat,lalu ia berlari ke kasur nya .Dan merebahkan tubuhnya yang masih shock apa yang ia dapatkan tadi.

"Bibir gue yang 17 tahun gue jaga dengan baik ,dan akan gue lepas masa perawan nya kalau menikah sama yayang Aldito ,kini telah sirna "

"Hiks... Hiks..mama Yuli takut hamil "Yuli menutupi wajahnya , dengan bantal lalu ia menangis sejadi -jadinya.

Sekarang Yuli Amelia yang tak pernah kenal dengan sebutan nangis sekarang menangis meratapi nasib bibirnya yang sudah di rampas masa keperawanan nya oleh suaminya sendiri.

Ia takut kecupan tadi bisa buat ia hamil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!