018

Pagi hari telah tiba, matahari pun telah muncul , menyinari alam semesta ini .

Disini Yuli terbangun ia merasakan sebuah genggam besar di tangannya .Tentu hal itu membuat ia terkejut, dengan kondisi yang masih mengantuk ia menengok ke samping.

"Astaghfirullah alajimm "Yuli benar-benar tersentak.

Bertapa terkejutnya dirinya saat melihat wajah tampan ,dan genggam tangan yang di genggam oleh pria ini cukup erat . Setengah mati baru kali ini ia terkejut dan terpesona pas bangun tidur.

Namun ia mencoba menepiskan pikiran yang tertuju ia akan terpesona dengan pria ini , entah kenapa bayang-bayang wajah Aldito tiba-tiba muncul seperti mengingat dirinya untuk sadar dengan pikirannya.Ia tidak boleh tergoda dengan wajah di sampingnya ini.

"Astaghfirullah alajimm ...inget Yul dia om tua jangan sampai lo terpesona dengan pria ini ,Lo udah ada yayang Aldito jangan sampai mengkhianati cinta ku padanya " gurutu Yuli , dengan tarikkan nafas secara kasar ia menghempaskan tangan pria ini cukup keras ini .

"OM JELEK NGAPAIN DISINI!!!!"Teriak Yuli cukup keras membuat sang empu terbangun .

"Astaga!!"Resta terbangun dengan nafas naik turun teramat terkejut saat mendengar teriakkan gadis ini .

"Yuli apa sih kamu itu teriak-teriak !!"Resta memegang dadanya yang masih terbilang kaget , mungkin setengah nyawanya pun belum sepenuhnya terkumpul .Dan menatap wajah gadis ini penuh selidik ,ia menatap dari atas hingga bawah ,ia bisa bernafas lega karena wajah gadis ini tak lagi pucat.

"Huff"Resta menarik nafas secara kasar ,lalu ia menaiki ranjang milik gadis itu mendekat ke arah Yuli .

Yuli melotot karena pria ini kenapa tiba-tiba naik ke kasur sih dan apa-apaan pria tua ini mendekati nya .

Sungguh ia ingin mengumpat ,tapi mulutnya jadi membisu sih .

Resta semakin mendekat ke wajah gadis ini "Kau sudah baik-baik saja ?hmmm..."ucap Resta lembut ,tapi membuat Yuli menahan nafas karena jarak antara mereka sungguh sangat dekat .

"ASU !!!"batin Yuli jarak mereka benar-benar tidak aman sekali .

Yuli memejamkan matanya ,dan ia masih menahan nafasnya.Hal itu membuat Resta yang melihat reaksi gadis ini sungguh mengemaskan, padahal ia hanya mau mengecek kondisi dia .

Tuk

Resta menyetil jidat lebar Yuli ,dan tersenyum "Gak usah mengharap saya cium , soalnya mulut kamu bau dan bernafas lah!! "ucap memperingati karena gadis ini tidak bernafas.

Huff

Yuli membuang nafas secara kasar ,lalu memalingkan wajahnya yang sedikit bersemu merah menahan malu .

Siapa juga yang ngeharap di cium sama pria tua dan pelit ,ia kan cuman respek doang aja,siapa suruh buat orang jadi salah paham,batin Yuli .

"Tck... dasar siapa juga mau di cium sama aki-aki "ucap Yuli memalingkan wajahnya ia teramat kesal sekaligus malu .

"Haa"Resta langsung turun dari kasur , saat Yuli sudah mulai menjadi ke semula yaitu menyebalkan.

"Mau masuk kampus atau mau izin gak masuk dulu Yul , terus apa perut kamu udah baik kan "

"Tck ...sok perhatian "batin Yuli mendengar pria ini jadi lembut dengan nada menyebalkan di dengar olehnya , biasanya kan pria ini teriak-teriak kaya ibu-ibu komplek .

"Huff...jika mau ngampus sekarang turun di kasur terus mandi ,jika tidak mau lanjut tidur aja biar nanti saya yang handle"ucap Resta masih menatap gadis ini yang sama sekali tak menjawab pertanyaan nya .

Yuli menyipitkan matanya , karena kalau lama-lama dengan dia bisa-bisa telinga jadi budeg karena mendengar perkataan yang perhatian kek gitu ,itu buat ia merinding dan geli .Apa pria ini kemasukan jin Tomang ,ah masa bodoh lah .

Yuli turun dari kasur lalu pergi ke kamar mandi ,tanpa melihat pria itu dan mengabaikan pertanyaan yang di lontarkan oleh nya .

Melihat Yuli turun dan masuk kamar mandi Resta hanya bernafas berat , karena seperti nya Yuli baik-baik saja .

Ia juga berjalan ke kamar nya ,dan membersihkan tubuhnya setelah hampir 15 menit ia membersihkan badannya ,ia langsung memakai pakaian dan berjalan ke dapur.

Ia melihat isi kulkas terlebih dahulu ,jika ia masak bubur sekarang seperti nya tidak ada banyak waktu lagi ,jadi ia memutuskan untuk membeli nya saja.

Yuli menghampiri pria ini yang sedang berdiri "Om gak masak ??" tanya Yuli yang sudah memakai baju lengan pendek dan celana jeans dengan rambut terurai.

"Kita beli saja , sekalian saya nganter kamu aja bukan nya guru kamu minta kesana "Resta membenarkan dasinya tanpa menoleh ke arah Yuli .

"Gak usah deh om ,aku mau berangkat sendiri aja "

"Gak !! ini udah jadi keputusan saya dan kamu selaku istri saya harus nurut "ucap Resta berdecak.

"Om ...om datang aja ke kampus aku sendiri terus ngomong saya orang tua nya Yuli ,apa benar saya di suruh ke sini ?Inget ngomong nya harus bilang wakilnya Yuli bukan suami "Ancam Yuli "Dan Om tinggal ngomong gitu aja ,jadi gue gak perlu bareng berangkat nya ,itu memalukan "ucap Yuli tak mau jika harus berangkat bareng,nanti bisa jadi gosip ,dia gak mau sekali woy .

Kalau di gosipin sama yayang Aldito mah ia lela dan juga ridho lilah taala jika di gosipin sama Aldito mah .

Tapi kalau di gosipin sama si om tua jelek ia tak terima ,nanti imagenya berkurang dong ,di sangka dia Ani-ani kalau berangkat bareng sama dia ,uuh itu tak akan ia biarkan ,sampai kapanpun .

"Tidak ,kita berangkat bareng tidak ada penolakan dari kamu !paham kamu!?"Resta menatap malas gadis ini , ternyata kalau udah sehat dia menyebalkan tidak seperti semalam buat dia khawatir ,tapi sekarang sudah mulai buat dirinya emosi saja .

"Gak ya terima kasih"

"Yasudah sana pergi , lagian kunci motor kamu ada di saya ,jadi kamu tidak bisa kemana-mana"ancam Resta .

"Ouh jika tak mau bareng berarti kamu tak akan di kasih jajan dan saya tidak mau jadi wakil kamu ,biar lah nanti guru atau dosen kamu marah terus keluarin kamu di kampus ,saya tidak perduli tuh kalau kamu nanti di omelin "Resta menatap tajam gadis ini dan bersilang kan dada , perkataan nya sungguh mengancam.

Bukan ia sangat ingin dekat dengan gadis ini atau mau berangkat bareng ,tapi ia hanya ingin mengajak makan pagi saja , takut gadis ini makan sembarangan saja . Karena mengingat gadis ini suka makan tak teratur dan makan sembarangan buat ia khawatir takut gadis ini sakit lagi .

"Yak!!! om kenapa sih selalu ngancem-ngancem dan apa-apaan om ini malah bawa kunci motor aku kek gitu "Yuli menyipitkan matanya kesal , kenapa pria ini selalu mengancam mulu sih ,dan sekarang malah menyandra Sinto motor nya ,dulu ia di ancam oleh ibunya sekarang di ancam sama om jelek .

Kenapa nasibnya ini selalu menderita sih , kenapa hidupnya selalu di penuhi ancaman oleh orang terdekat .Dan kenapa Sinto yang selalu jadi sasaran oleh para manusia yang kejam .

Apa salah nya Sinto ,apa salahnya dia sih selalu jadi bahan ancaman ,ini sungguh tidak adil bagi Sinto dan dirinya .

Suatu saat nanti ia bakal lapor polisi aja kali ,jika terus di ancam kek gitu.

"Aaaaaaaaa terserah deh "Yuli berteriak kesal , bodoh lah daripada sinto jadi sasaran ancaman meningan nurutin kemauan pria ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!