017

Berbeda dengan Yuli ia malah membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya , sungguh ia sangat lelah sekali saat ini dan ingin tidur ,ia tidak memperdulikan dua pria itu yang mengobrol membicarakan dirinya.

"Bro keluar yu , istri lo kayanya mau istirahat deh "ucap Iyan pelan saat melirik ke arah Yuli ternyata gadis itu sedang tertidur.

Resta hanya mengangguk , walaupun berat hati harus meninggalkan gadis ini tapi sepertinya ada hal lain yang ingin temannya ini bicara kan .

Resta berjalan keluar kamar Yuli di ikuti oleh Iyan , saat mau menutup pintu Resta menatap gadis itu terlebih dahulu , entah kenapa ia sangat khawatir sekali pada gadis itu padahal gadis itu sangat menyebalkan tapi kalau sudah kek gini hatinya jadi tak tega melihat nya .

"Udah kek gak usah natap ke gitu dia baik-baik aja "ucap Iyan dengan senyum jahilnya saat melihat temannya yang kaya berlebihan sekali.

Resta hanya menatap tajam pria ini ,lalu membuang nafas secara kasar .

"Ngomong-ngomong lo kok bisa sih nikah sama cewek dan satu hal lagi kenapa lo gak ngundang gue ke pernikahan lo sih"ucap pria itu dengan melipat kan kedua tangannya ,tak lupa dengan wajah sinis nya.

"Maksud Lo "Resta menaiki satu halisnya saat mendengar kalimat kenapa dia bisa nikah sama cewek , emang nya dia pikir dirinya ini seorang gay kah sampai ngomong kaya gitu "Hei dengerin gue normal dan wajar dong kalau gue nikah sama cewek ,dan satu hal lagi karena lo itu gak penting ngapain gue ngundang lo ke pernikahan gue "ucap Resta ia jadi kepancing amarah saat dengar penuturan temannya .

Iyan membulatkan matanya ,apa tadi ia benar tidak salah dengar kah teman nya ini menganggap nya tidak penting.

Apa Resta lupa kah kalau ia selalu ada saat di butuhkan , bahkan selagi kecil pun ia selalu lela di repotkan oleh nya bahkan tadi pun ia lela meninggalkan pekerjaan nya hanya untuk membela ke sini , karena takut pria ini kenapa-kenapa tapi sekarang dia dianggap tak penting oleh nya .

Wah dasar pria tak tau di untung mendapatkan teman baik nan ganteng seperti nya dan idaman para gadis,malah menganggap nya tak penting . Ia sangat merajuk saat ini dan juga bete padanya padahal kan ia cuman bertanya malah mendapat kan jawaban yang menyakitkan hatinya.Intinya sekarang ia merasa tersakiti sekali.

Resta yang melihat reaksi temannya , seperti nya merajuk sekali, menarik nafas secara kasar . Mempunyai teman yang suka merajuk ternyata sangat merepotkan ,tapi yang jauh merepotkan adalah kenapa ia harus berteman dengan orang-orang yang bisa di bilang membuat nya sakit kepala .

Ini belum seberapa dari temannya , padahal ia hanya mempunyai dua teman dekat salah satu nya adalah dia .Tapi ia selalu di buat kesal kalau bertemu dengan teman nya itu termasuk dia.

"Haaa...gue di paksa nikah sama nyokap oleh sebab itu gue bisa nikah dan pernikahan yang di selenggarakan tidak wah ataupun mengundang siapa-siapa hanya keluarga saja yang tau tentang pernikahan gue , dan bisa di bilang gue sama dia baru nikah sirih saja di karena kan gue ingin mengenal dia lebih dalam lagi dan jika cocok mungkin gue akan langsung ke jenjang pernikahan secara negara,kami hanya resmi sesuai agama saja tidak untuk negara"ucap Resta panjang lebar .

Iyan yang tadinya bete ,tapi saat mendengar penuturan Resta mengerutkan keningnya "Tunggu jadi ,Lo nikah sirih sama tuh cewek ,dan pernikahan ini hanya perjodohan nyokap Lo , bukan karena Lo suka sama tuh cewek"ucap Iyan dengan suara yang terkejut dan tinggi.

"Hmmm"

"Wah gila ,tapi bro dia cantik men dan gue liat-liat kayanya lo suka sama dia "

"Ckkk berisik lebih baik sekarang lo bawa obat buat gadis gue "

"Gadis gue???"ucap Iyan dengan nada menggoda.

Resta benar-benar ingin mengubur dirinya sendiri , saat mulutnya ini selalu menyebut Yuli dengan gadis nya.

"Gak usah banyak ngomong cepat pergi dari sini dan bawa kan obat untuk nya "bentak Resta , karena kalau lama-lama berbicara dengan dia bisa-bisa ia malu .

"Haik-haik yang paling khawatir"ucap Iyan dengan nada mengejek ia langsung melesat pergi .

"Haaa"Resta hanya menarik nafas secara kasar , melihat kepergian teman nya ,ia berjalan kembali ke kamar gadis itu.

Ia perlahan membuka pintu kamar itu , takut membangun kan sang empu .

Menatap gadis itu yang tertidur lelap . Ternyata kalau sedang tidur ternyata gadis ini sangat cantik dan adem melihat nya .Gak kaya waktu matanya melek , selalu ngereog bikin kesel mulu kalau ketemu.

Tapi sekarang lihat nya adem ,Resta menarik kursi ,ke sebelah ranjang ia duduk di sana sambil menatap wajah gadis itu.Entah kenapa saat melihat wajah gadis itu rasanya sangat adem ayem.

"Kalau aja sikap kamu kaya cewek normal , pasti saya langsung jatuh cinta"ucap Resta ,tak sadar ia menyentuh pipi gadis itu.

"Saya ingat dulu ketika ibu dan ayah saya maksa untuk berkunjung ke rumah mu , waktu itu pertama kali saya lihat kalau kamu itu kaya pendiam ,tapi saya salah ternyata kamu memang anak menyebalkan.Minim akhlak dan kurang ajar sekali "ucap Resta ia tersenyum saat ingatan nya mengingat bagaimana dulu ia berkunjung ke rumah Tante Siti yang sekarang sudah menjadi ibu mertua nya .

Ya dulu ibunya dan juga ayah selalu mengajak untuk bersilaturahmi dengan keluarga gadis ini ,bisa di bilang cukup sering dan terakhir kali ia berkunjung ke rumah tante Siti saat kelas satu SMA saja sih ,itu juga karena ia tidak mau bertemu dengan anak nya mereka yang terbilang suka ngerjainnya.

Entahlah apa gadis ini mengingat nya atau tidak dulu tapi seperti nya tidak .

Waktu itu usia dia masih satu SMA dan gadis itu masih kecil .Dulu ia benar-benar tertipu dengan wajah gadis ini yang polos ,tapi aslinya menyebalkan .

Ia bahkan tidak ingin lagi bertemu dengan gadis itu lagi dan berkunjung ke rumah tante Siti .

Ya dulu saat masih ada ayahnya ia sering berkunjung ke rumah Tante siti . Entah apa yang di bicarakan antar kedua orang tua mereka dulu .Yang jelas pasti ia juga harus ikut berkunjung ke rumah Tante Siti bersama ibu dan Ayahnya.

Dan saat itulah ia harus menemani anak dari Tante Siti dan mengajak mainnya .Dan ia berani bersumpah saat menemani gadis ini sangat lah menyesalkan dan menyebalkan dan ia kapok untuk ikut lagi kepada ibu dan ayah nya untuk berkunjung lagi ke rumah Tante Siti.

Waktu tau siapa yang akan menikah dengan nya ia sedikit terkejut ternyata ibunya menjodohkan dengan anak nya tante Siti ,ia awalnya menolak lagi ide pernikahan itu kepada ibunya tapi saat melihat ibunya yang memelas sambil memegang dadanya ia jadi tak tega dan menurutinya .

Waktu bertemu kembali ia sedikit terbelalak saat melihat perubahan yang jauh lebih besar dari gadis ini .Yang dulu pendek sekarang sudah jauh lebih tinggi , bahkan dulu pipi nya selalu cemong tapi sekarang putih bersih.

Tapi ia mencoba menutupi rasa terkejutnya dengan wajah datarnya dan sikap dingin yang ia pancarkan.

"Apa kamu ingat dulu kau selalu buat ku merinding ngeri dengan pola pikir dan tingkah laku yang menyebalkan.Wajah mu kaya polos tapi kelakuan kaya psikopat."Resta terkekeh dan masih mengelus-elus kepala gadis ini .

"Tapi kaya nya kamu gak bakalan ingat aku ya , soalnya kau masih kecil "Resta menghentikan tawanya, saat mendengar sebuah notifikasi dari telepon nya yang memberitahukan kalau obat pesanan sudah sampai di depan pintu yang di kirim oleh kurir.

Ia mengambil dulu obat yang sudah di antar oleh teman itu ,ia kembali berjalan ke kamar Yuli lagi .Namun disini ia sangat ragu untuk membangun kan gadis ini , seperti nya gadis ini sudah tertidur lelap.

Ia hanya menaruh obat itu di nakas ,ia kembali duduk menemani gadis itu , takut gadis itu kenapa-kenapa .

Ia hampir satu jam menjaga gadis ini ,dan membuat nya menjadi mengantuk,ia memejamkan matanya dan ikut tertidur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!