014

"Buat masalah apa kamu di kampus Yul ,sampai orang tua harus hadir ?"ucap Resta sambil melipat kertas itu lalu menatap lekat Yuli yang seakan tidak tau apa pun .

"Molla"ucap Yuli dengan bahan Korea sambil menggelengkan kepalanya.

"Tidak tau terus kenapa guru itu nyuruh orang tua hadir Yuli , bahkan di sana tertulis jelas kalau kamu itu bermasalah ! "Resta di buat naik pitam saat gadis ini tidak mengakuinya, padahal tinggal jujur saja toh agar lebih jelas.

"Aku gak tau om ,aku ini padahal baik loh gak pernah nakal di kampus aku juga rajin gak pernah absen, mungkin pak botak punya dendam ke semet !"ucap Yuli ngegas bahkan ia memalingkan wajahnya tak mau melihat wajah pria di hadapannya yang sudah menatapnya penuh intimidasi.

"Haaa...oke saya akan kesana ,tapi jika saya tau kalau kamu ngelakuin hal-hal aneh saya pastikan kamu akan menyesal !"setelah mengatakan itu Resta berdiri dan mengambil piring kotor dan langsung mencuci nya .

Berbeda dengan Yuli yang meledak pria itu dari belakang , bahkan ancam dari mulut pria itu malah Yuli tiru tanpa suara.

"Kamu paham Yuli "ucap Resta cukup kencang membuat Yuli berhenti meniru ucapan pria itu.

"Iya om jelek "ucap Yuli malas.

"Setelah selesai , cuci piring nya , terus bersihin "Resta menengok kebelakang ,lalu menatap gadis itu yang masih asik makan gorengan.

"Dengar tidak!!"

"Om berisik ,satu kali juga aku dengar lagian om ini kaya ibu-ibu deh banyak ngomong"

"Apa kamu bilang "Resta cukup marah sekarang mendengar nya , karena gadis itu mengatakan kalau ia kaya ibu-ibu.

Yuli tidak menjawab pertanyaan dari pria itu karena sudah cape menanggapi nya , karena pria itu super cerewet sekali melebihi ibunya.Daripada ia menanggapi ocehan pria itu meningan ia lanjut makan bakwan yang sebentar lagi tandas oleh nya .

Resta di buat kesal sekali , ucapan nya tidak sama sekali di tanggapi , padahal ia ingin gadis itu sedikit merubah sikap nya saja ,tapi tidak ada respon . Dengan kekesalan yang masih ada ia berjalan mendekat lalu mengambil piring milik Yuli dan juga bakwan yang sedang di makan.

"Anjir om itu masih gue makan hei , kenapa di cuci dan di buang!"teriak Yuli melihat bakwan yang sedang di nikmati tiba-tiba sudah di buang ke tong sampah , bahkan piring nya sudah di cuci.

Resta tidak perduli ia tak akan menjawab pertanyaan dari gadis itu .Ia tetap membereskan piring-piring kotor lalu setelah selesai ia mengelap meja makan bekas mereka makan dengan menatap gadis itu dengan bombastis side eyes nya .Serasa sudah bersih semua ia melangkah pergi , namun sebelum itu ia menatap sebentar ke gadis itu yang sedang menganga ia tersenyum mengejek ke arah nya dan langsung melesat pergi.

"Asu om jelek nyebelin!"Teriak Yuli saat melihat kepergian pria itu.Yuli berlari ke sebuah tong sampah dan melihat bakwan yang tadi di buang oleh pria itu .Dan dengan cepat Yuli mengambil nya lagi .

"Uh ini belum lima menit gue rasa masih bisa di makan "ucap Yuli ia melihat dulu bakwan nya , takut bakwan kotor dan ia tersenyum karena bakwan yang di buang masih bersih .

Saat ia mau memasukkan bakwan ke mulutnya tiba-tiba tangan yang memegang bakwan di tahan oleh tangan kekar dan berurat .

"Yuli bodoh itu sudah saya buang dan di masukkan ke tong sampah ,dan disana pasti ada kuman dan bakteri kenapa kamu mau memakannya?"Resta di buat tidak percaya dengan gadis ini , kalau saja handphone nya tidak ketinggalan di dapur ia tidak akan tau apa yang gadis ini lakukan.Bahkan ia langsung berlari saat bakwan yang sudah di buang mau di masukkan ke mulut.

Ia sedikit bersyukur karena bisa mencegah nya ,tapi ia masih tidak habis pikir saja dengan gadis ini ,apa gadis ini tidak punya otak kah .

"Om ini belum lima menit jadi aman untuk di makan ! Jadi lepasin tangan gue "ucap Yuli sinis , padahal kan bakwan ini masih bisa di makan ,masih bersih .

"Buang "

"Gak mau ! Sayang om nanti bakwan nya nangis terus om itu harus menghargai makanan loh , jangan di buang-buang karena banyak di luar sana yang kelaparan dan kita yang serba ada malah buang makan itu tidak baik "ucap Yuli sok bijak tapi yang di ucapkan adalah sebuah fakta .Tapi disini masalahnya adalah makanan itu sudah masuk ke tong sampah .

"Tapi kamu tau di tong sampah itu ada sebuah bakteri dan kuman ,dan bakwan itu tadi sudah di buang jika kamu makan bisa buat perut kamu sakit"Resta mau mengambil goreng itu namun di cegah oleh Yuli dengan satu tangan nya .

"Om aku sama kuman sudah bersahabat baik jadi biarkan aku makan gorengan ini"

"Tck ... terserah lah ,saya udah cape padahal niat saya baik agar kamu tidak makan kotor tapi jika kamu masih ngeyel yaudah "Resta melepaskan tangannya lalu meninggalkan Yuli dengan bakwan nya , namun sebelum itu ia mengambil dulu handphone nya . Namun ia senantiasa melirik gadis itu bahkan ia sedikit berdoa agar gadis itu tidak makan bakwan yang kotor,tapi harapan nya hanya tinggal harapan gadis itu malah memakan nya . Membuat ia menganga tak percaya , ternyata Yuli memang bengal kalau di kasih tau ,tapi masa bodoh lah palingan sakit perut tuh orang.

Yuli tersenyum sumringah ,lalu ia mencuci tangannya dan berjalan ria ke kamar nya , karena perutnya sudah kenyang sekali , bahkan ia seakan lupa kejadian sore tadi ketika ciuman pertama nya sudah di rampas

Hari semakin malam bahkan orang-orang pun kemungkinan besar sudah pada tidur.

Tidak untuk Yuli yang tergulay lemas di lantai ,di karena kan sudah 10 kali ia bolak-balik ke kamar mandi.

Brukk Brukk..

Perut Yuli kembali berbunyi membuat ia dengan cepat lari ke kamar mandi lagi.

"anjir perut sialan "dengan susah payah Yuli bangkit dan menahan sesuatu yang akan keluar.

...----------------...

Resta masih berkutik dengan laptop nya , namun disini matanya senantiasa melirik kamar Yuli , entah kenapa perasaan nya tidak enak sekali , entahlah sekarang ia malah terus kepikiran dengan Yuli .

Semenjak kejadian tadi ,ia sedikit khawatir dengan gadis itu , takut terjadi sesuatu.Biasanya gadis itukan super aktif , apalagi mulut emasnya yang selalu berkicau seperti burung bio , tingkah lakunya yang akan menggangu dirinya ketika ia sedang ngecek data di laptopnya.

Anak itu akan dengan sengaja menggangu nya ,agar tidak fokus tapi sekarang gadis itu tak keluar kamar .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!