015

Tapi sekarang Yuli tidak sama sekali keluar kamar dan menampakkan batang hidungnya.

Heran itulah kalimat yang muncul di otaknya,semenjak makan malam tadi Yuli tak lagi berisik seperti biasanya.

Ini sungguh menakutkan kalau Yuli tak bertingkah , seakan dunia akan runtuh , bahkan entah kebetulan atau tidak karena sekarang pun malah turun hujan cukup deras.

Semenjak tinggal bersama dengan Yuli banyak hal yang buat ia ektra sabar dan khawatir akan gadis itu , kelakuan nya selalu buat ia was-was dan tak terduga.Walaupun baru tiga hari tinggal bersama seperti sudah tinggal tiga tahun lamanya dengan gadis itu.

Ya walaupun banyak yang tidak menyenangkan nya sih tinggal dengan gadis itu ,tapi entah kenapa rasanya hangat jika di dekat gadis itu ,ia merasakan tidak sepi lagi . Hidupnya ada perubahan tidak monoton dan ia bisa jadi dirinya sendiri di depan gadis ini , tidak seperti ia di kantor yang super dingin dan irit bicara , berbeda jika berada di dekat gadis ini ia jadi cerewet dan sedikit perhatian layaknya ia seorang ibu yang menjaga bayi bandel .

Tapi sekarang tidak ada keributan yang di buat oleh gadis itu membuat nya sangat khawatir .

"Tck ..."Dengan perasaan khawatir dan cemas ia memutuskan berdiri dan berjalan ke arah kamar gadis itu.

Namun saat sampai di depan kamar gadis itu ia masih ragu untuk mengetuk pintu atau langsung masuk.

"Ais..ada apa dengan gue kenapa gue khawatir sama tuh cewek"

Resta hendak berbalik lagi namun hatinya tak melelakannya .

Ia membuang nafas sejenak lalu dengan keberanian ia langsung masuk ke kamar Yuli tanpa ketukan pintu terlebih dahulu.

Resta menyipitkan matanya , karena kamar ini sedikit gelap .Resta berjalan santai ke dalam lalu menyalakan lampu kamar.

"Kemana dia "Resta di buat sedikit bigung karena tidak melihat gadis nya ,eh tunggu gadis nya .

Resta langsung menggeleng kan kepalanya saat kepikiran dan menyebut gadis itu dengan gadis nya .

Bruk

Pintu kamar mandi terbuka cukup keras menampakkan seorang gadis yang berdiri lemas dengan wajah pucat , bibir kering.

"Yuli "Resta langsung berlari dengan panik saat melihat kondisi Yuli yang seperti nya tidak baik-baik saja

"Astaga kamu kenapa"dengan respek Resta memegang kedua pipi Yuli dan menatap nya penuh khawatiran.

Yuli tidak menjawab ia rasanya sangat lemas untuk menjawab atau menanggapi pria di depannya .

Dengan energi yang tersisa ia mencoba menyingkirkan tubuh besar suaminya itu , membuat sang empu menyingkir.

"Hei jawab saya kamu kenapa"

Brukkk brukkkk

Yuli membulatkan matanya saat perutnya kembali berbunyi dan sakit seperti ada yang akan keluar . Dengan cepat ia berlari kembali ke kamar mandi.

Prettt...duttt..

Rarat sudah belum juga sampai ke kamar mandi ternyata pantat nya sudah berbunyi dan kayaknya dubur-duburnya pun ikut keluar dengan perasaan malu ia langsung berlari cepat dan memegang belakang nya takut sesuatu jatuh dan mengenai lantai .

Brukk

Dengan bantingan cukup keras Yuli menutup pintu kamar mandi. Resta di buat spechless dan mematung apa yang tadi ia dengar , bahkan hidungnya mencium bau yang tak sedap.

"Astaga bau sekali"dengan cepat Resta mengibaskan-ngibaskan tangan nya ,lalu menjauh dari tempat kejadian ke dekat tepi ranjang yang sebelah nya lagi .

"Sudah kuduga pasti tuh anak kenapa-napa "Resta mengeluarkan handphone nya ,lalu mengetik nama seseorang dan memangil nya .

Belum juga satu menit orang yang di telepon langsung menjawab nya .

"Ada apa bro ? Lo sakit kah ?"

"Gak usah banyak bicara , sekarang lo ke apartemen gue dan bawa alat dokter lo"Setelah mengatakan itu Resta langsung mengakhiri panggilan nya .Ia membuang nafas secara kasar , ternyata kekhawatiran nya benar terjadi . Dengan perasaan tak tenang ia duduk di tepi ranjang dan menyenderkan kepalanya ke bahu kasur .

Ini sudah hampir 15 menit ia menunggu Yuli untuk keluar namun gadis itu tidak kunjung keluar.

"Ais lama sekali "Resta berdiri dan berjalan ke arah pintu kamar mandi.

"Yul ..kamu gak matikan "ucap Resta cukup keras .

Berbeda dengan Yuli dia sebenarnya dari tadi sudah selesai sih ,tapi ia sangat malu sekali ditambah ia berak di celana membuat mau tak mau ia harus mencuci dulu celana nya .

Namun masalah nya adalah ia sangat malu harus keluar di tambah Resta masih ada di kamarnya.

"Yul jawab ! Kalau gak di jawab saya dobrak pintunya"teriak Resta.

"JANGAN OM YULI MASIH IDUP"

"Terus kenapa kamu masih di dalam sih ,cepat keluar saya mau liat kondisi kamu "

"Om boleh gak ambilin celana aku "pipi Yuli memerah saat mengatakan hal itu.

"Kamu ee di celana Yul ?"sahut Resta membuat Yuli jadi marah .

"BERISIK!!!!!"

"Hahahaha , makanya saya bilang jangan makan bakwan itu ,tapi kamu ngeyel sih "ucap Resta sambil tertawa ,tapi ia langsung berjalan ke lemari dan mencari celana sesuai permintaan.

"MAU SEKALIAN PAKE CELANA DALAM GAK"ucap Resta fulgar tanpa filter , bahkan tangan Resta malah dengan telaten melihat celana dalam Yuli .

"Pink , ungu,merah , ternyata dia punya warna selera kayak cewek"ucap Resta pelan saat melihat dan memilih celana dalam.

"JANGAN SENTUH CELANA DALAM AKU !!! AMBIL AJA CELANA TIDUR"ucap Yuli sambil teriak ,ia sangat was-was kalau pria itu menyentuh celana dalamnya.

"HEI SAYA SUDAH PILIHIN , WARNA UNGU CANTIK LOH! DAN EMANG NYA KAMU GAK PAKE INI ,Hmmm..."

"OM GILA AKU BILANG JANGAN SENTUH ITU ! LEBIH BAIK CEPET OM KESINIIN TUH CELANA DAN JANGAN MACAM-MACAM "yuli di buat kesal sekali mendengar nya , karena pria itu benar-benar cabul pikir nya .

Resta hanya menaiki satu halisnya .

"Salah saya apa "batin Resta , padahal kan dirinya tidak melakukan apapun tapi Yuli kok marah-marah.Dia kan hanya bertanya , emang nya salah kah mengatakan itu dan memberikan saran , karena warna ungu sangat cantik kalau di pakai Yuli tapi gadis itu malah marah-marah.

Namun Resta tidak mau memperpanjang masalah ia langsung mengambil celana tidur dan menaruh kembali lagi celana dalam milik gadis itu .

"Buka pintu nya Yul "Resta sudah berada di depan pintu dengan membawa celana permintaan gadis itu .

"OM TUTUP MATA NYA!!"

Resta menarik nafas secara kasar "IYA"Resta memejamkan matanya.

Dengan perlahan dan hati-hati Yuli membuka pintu kamar mandi nya .

Ia mengintip sedikit , setelah memastikan bahwa pria itu benar-benar menutup matanya .

Yuli langsung dengan cepat mengambil celana yang di pegang oleh pria ini dan dengan cepat pula ia menutup pintu kamar mandi nya .

Resta membuka mata nya perlahan "Setelah pakai celana cepat keluar !! "Setelah mengatakan itu Resta membalikan badannya dan menjauh dari tempat tadi menuju ke luar .

Yuli hanya ngedumel tidak jelas mendengar perkataan pria itu.

Berbeda dengan Resta yang kini telah berada di dapur dan sedang membuat teh hangat untuk gadis itu .

Selagi menyiapkan teh hangat ,pintu bel apartemen nya berbunyi membuat Resta menengok kebelakang dan berjalan ke arah sumber suara .Resta mengintip sebentar ke luar ,mengecek siapa yang bertamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!