Setelah Neva menyelesaikan makan malamnya bersama keluarga suaminya , kini Neva sudah berada di dalam kamar Hugo , tadi Kakek Willson dan Ibu Caludia meminta Neva untuk menginap di mansion mereka , dan mau tak mau akhirnya Neva mengiyakannya , apa lagi Ibu Caludia sudah menghubungi Ibunya , membuatnya tidak bisa menolaknya .
Jam setengah sepuluh malam Hugo yang baru keluar dari ruang kerja Kakeknya , bergegas kembali ke kamarnya , dia berfikir jika Neva sudah terlelap dia akan pelan pelan naik ke atas ranjang dan tidur di samping Neva , namun saat masuk ke dalam kamarnya dia tidak mendapati istrinya di atas ranjang , dan pandangannya beralih pada pintu balkon yang terbuka lebar membuat tirai di kamar Hugo bergerak naik turun terbawa angin .
'' Kenapa di sini ?, anginnya sangat kencang ,ayo masuk '' . Ajak Hugo yang berdiri di samping Neva yang sedang rebahan di sofa panjang yang berada di balkon.
'' Kak Hugo saja , aku masih ingin di sini '' . Sahut Neva tanpa menatap pada Hugo sama sekali .
Sedangkan Hugo hanya bisa menghela nafasnya , lalu dia masuk ke dalam kamarnya , dan tak berselang lama Hugo kembali keluar dengan membawa selimut tebal yang dia ambil dari dalam lemari .
'' Pakai ini , biar tidak masuk angin '' . Ujar Hugo yang memakaikan selimut yang di bawanya ke tubuh Neva .
'' Terimakasih '' . Ucap Neva menarik selimut tebal itu sampai ke lehernya .
'' Sama sama '' . Balas Hugo tersenyum .
'' Aku mau ke dapur buat kopi , kamu mau aku buatkan apa biar sekalian ?'' . Tanya Hugo .
'' Terserah , kopi juga boleh '' . Jawab Neva sembari mengeratkan selimut yang di pakainya .
Lalu Hugo beranjak berdiri dan pergi untuk membuat kopi untuknya juga untuk Neva .
'' Mau kemana kamu ?'' . Tanya Ibunya saat dia baru keluar dari dalam lift .
'' Ke dapur '' . Jawab Hugo .
'' Istrimu sudah tidur ?'' . Tanya Caludia .
'' Belum '' . Jawab Hugo singkat lalu melenggang pergi menuju ke arah dapur , sedangkan Caludia yang melihat sifat datar putranya hanya bisa berdecak kesal , terkadang dia merasa iri sama teman temannya yang bisa akrab sama anak laki lakinya , tidak seperti dirinya boro boro akrab , ketemu saja bisa di hitung sama jari , bahkan saat Hugo sudah duduk di bangku sekolah menengah ke atas , Hugo sudah tidak tinggal di mansion Willson , dan memilih tinggal di apartemennya yang di beli oleh uang hasil kerja kerasnya sendiri .
Hugo masuk ke dalam dapur , lalu dia mencari gula dan bubuk untuk membuat kopi .
'' Neva suka kopi apa ya ? '' . Gumam Hugo bingung sendiri .
'' Oh iya , diakan bilangnya terserah , akau buatkan coklat panas saja kalau begitu '' . Gumam Hugo yang kembali meletakkan gula dan kopi , lalu mengambil bubuk coklat yang impor dari luar negri .
Tanpa Hugo sadari jika sejak tadi gerak geriknya di perhatikan oleh Calaudia yang berdiri di ambang pintu , tadi Caludia yang penasaran putranya mau kemana , dirinya berinisiatif mengikutinya , dan ternyata putranya pergi ke dapur untuk membuat kopi , namun yang membuatnya tersenyum saat mendengar jika putranya juga membuatkan minuman hangat untuk istrinya .
'' Putraku , semoga kamu benar benar sudah berubah , sebelum kamu menyesalinya '' . Gumam Caludia lalu beranjak pergi dari dapur , dia tadi juga mencegah kepala palayan yang ingin membantu putranya di dalam dapur .
Hugo yang sudah kembali ke kamarnya bergegas menuju balkon , dan melihat Neva yang masih setia bergelung dalam selimut tebal , dengan menatap ke arah langit .
'' Queen , ini aku buatkan kamu coklat panas '' . Ucap Hugo meletakkan segelas coklat panas di depan Neva .
'' Tadi kak Hugo panggil aku apa ?'' . Tanya Neva takut salah dengar , lalu dirinya membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan beranjak duduk .
'' Queen '' . Jawab Hugo .
''Kenapa memanggilku Queen ?'' . Tanya Neva .
'' Namamu kan Neva Queen , jadi tidak ada yang salah kan dengan panggilan Queen , sama sama nama kamu juga '' . Sahut Hugo .
'' Iya aku tahu , tapi kenapa panggil Queen ?'' . Tanya Neva .
'' Bukannya itu keinginannya kamu dulu , kamu selalu memintaku memanggilmu Queen '' . Sahut Hugo
" Neva apa kamu di surga sana bisa mendengarnya ?" . Batin Neva .
'' Mungkin dulu aku ingin kamu memanggilku Queen , tapi sekarang sudah tidak '' . Tukas Neva datar .
'' Tidak apa , tapi sekarang aku yang ingin memanggilmu Queen '' . Sahut Hugo.
" Terserah kak Hugo '' . Kata Neva lalu mulai meniup coklat panas buatan Hugo , dan menyeruputnya sedikit demi sedikit .
'' Sebentar , aku mau mengambil laptopku '' . Ujar Hugo beranjak berdiri dan masuk ke dalam kamar , lalu keluar lagi dengan menentng laptopnya .
'' Aku akan menemanimu di sini '' . Ucap Hugo mulai membuka laptopnya untuk mengecek laporan yang masuk ke dalam emailnya .
Dua jam kemudian Hugo mulai merenggangkan kedua tangannya ke atas , lalu dia tersenyum melihat Neva yang sudah terlelap dengan tangan yang menjuntai kebawah , bahkan ponsel yang tadi di pegangnya juga tergeletak di atas karpet .
Hugo lalu menutup laptopnya , dan beranjak berdiri mendekati Neva , lalu dengan perlahan Hugo mengangkat tubuh Neva yang baginya sangat ringan .
'' Apa kamu tidak pernah makan ?, kenapa rasanya aku seperti mengangkat kapas '' . Gumam Hugo membawa masuk Neva ke dalam kamar , lalu Hugo merebahkan tubuh Neva ke atas ranjang dengan sangat hati hati , agar tidur Neva tidak terusik .
'' Kenapa setelah kecelakaan kamu berubah , aku seperti tidak mengenalimu lagi '' . Gumam Hugo sembari berjongkok di depan Neva dengan salah satu tangannya mengelus pucuk kepala Neva .
'' Kamu tahu Queen , aku tiba tiba merasa takut saat kamu membahas perceraian , padahal kata kata itu yang selama ini aku tunggu darimu , tapi saat kamu benar benar mengatakannya rasanya ada pisau tajam yang menusukku , sakit sekali '' . Ucap Hugo tanpa menghentikan tangannya yang mengelus pucuk kepala Neva .
'' Aku tidak tahu sekarang apa yang aku rasakan terhadapmu , yang jelas aku ingin menebus kesalahanku yang selalu mengacuhkanmu selama kamu menjadi istriku '' . Ujar Hugo dengan sungguh sungguh lalu mengecup dahi Neva dengan sangata dalam .
'' Selamat malam , semoga mimpi indah istriku '' . Ucap Hugo lalu beranjak berdiri , dan melangkah menuju sofa panjang yang berada di dalam kamarnya , dan merebahkan tubuhnya yang terasa lelah .
Neva membuka kedua matanya , dia mendengar semua apa yang di katakan oleh Hugo , dirinya sudah terbangun sejak Hugo mengangkat tubuhnya , namun Neva tetap pura pura tidur , dia ingin tahu Hugo akan menidurkan dirinya dimana , di ranjang yang tak pernah di sentuh oleh Neva asli atau di sofa , tempat dimana Neva asli tidur ketika menginap di mansion Willson , dan Neva tidak menyangka karna ternyata Hugo menidurkannya di ranjangnya .
Neva beranjak turun dari ranjang , lalu dia mendekati Hugo yang sudah terlelap di atas sofa , dengan posisi kaki sedikit di tekuk .
'' Neva , aku tahu di atas sana kamu pasti sangat bahagia dengan perubahan Hugo yang kamu nantikan selama ini kan ,tapi maaf saat ini aku yang menguasai tubuhmu , jadi aku tetap tidak akan pura pura menjadi Neva sepertimu '' . Gumam Neva .
Neva beranjak turun dari ranjang , lalu dia mendekati Hugo yang sudah terlelap di atas sofa , dengan posisi kaki sedikit di tekuk .
'' Hugo , aku Kalila bukan Neva , jadi jangan harap kamu bisa melihat sifat Neva kembali , dan juga aku tidak akan pernah percaya dengan bualanmu , kalau aku belum melihat sendiri kamu memutuskan dan melupakan Jassy '' . Gumam Neva manatap tajam Hugo , dia tahu jika Hugo masih merawat kekasihnya yang koma secara pribadi di villanya yang entah berada dimana lokasinya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Yeni Aryani
baru segitu udah sakit hati ya pa lagi ditinggln
2024-01-20
7
Aurora_Katari
haduh buaya jadi-jadian ini mah...
2024-01-09
1
Sribundanya Gifran
bagus neva lanjutkan💪💪💪💪💪
2023-12-12
5