Mobil yang di tumpangi Hugo masuk ke gerbang mansion Martinez bersamaan dengan mobil Tuan Martinez yang baru pulang dari perusahaannya .
'' Selamat malam Ayah '' . Sapa Hugo sedikit canggung .
'' Hem,, malam '' . Sahut Tuan Martinez datar , namun matanya melirik sebentar pada paperbag berukuran mini yang di tenteng oleh Hugo .
Tapi Tuan Martinez langsung masuk begitu saja , tanpa bertanya apa isi dalam paperbag yang di bawa oleh Hugo .
'' Ayah , sudah pulang '' . Sambut Nina yang berdiri di ambang pintu .
'' Iya '' . Sahut Tuan Martinez mencium kedua pipi dan dahi istrinya dengan lembut .
'' Sini , Ibu yang bawa '' . Ucap Nina mengambil alih tas kerja dan jas yang di bawa oleh Tuan Martinez .
Dan saat itulah Nina baru menyadari keberadaan Hugo yang berdiri di belakang suaminya .
'' Hugo '' .
Hugo yang termenung langsung tersentak ,saat mertuanya memanggilnya .
'' Ah,, Ibu iya '' .
'' Ayo masuk , sekalian ikut malam bersama '' . Ucap Nina tanpa bertanya tujuan kedatangan Hugo ke mansion Martinez , membuat Hugo sedikit tidak nyaman .
Hugo berjalan masuk ke dalam mansion , dia melihat bagaimana ibu mertuanya menyambut Ayah mertuanya , membuat Hugo teringat saat Neva menyambut kedatangannya dari kantor , namun dirinya mengaacuhkannnya , bahkan saat Neva membuatkannya makan malam , dirinya sama sekali tidak pernah menyentuhnya .
" Apa Neva setiap malam menyambut kedatanganku , itu karna mengikuti kedua orang tuanya " . Batin Hogo.
'' Ibu , apa Neva ada ?''. Tanya Hugo .
'' Ada , dia belum sembuh total , jadi ibu tidak memperbolehkannya untuk kemana mana dulu '' . Jawab Nina tersenyum .
'' Bolehkah saya ke atas ?'' . Tanya Hugo entah kenapa sekarang dirinya merasa takut jika tiba tiba langsung pergi ke kamar istrinya .
'' Naiklah , sekalian kamu ajak dia turun untuk makan malam '' . Sahut Nina .
'' Baik '' . Hugo langsung bergegas naik ke lantai dua dimana kamar istrinya berada .
'' Ibu , apa kamu tidak marah dengan apa yang telah di lakukan oleh Hugo pada putri kita ?'' . Tanya Tuan Martinez .
'' Mungkin sebenarnya iya , tapi ibu sadar di sini yang salah putri kita , bukan Hugo '' . Jawab Nina .
'' Maksud Ibu ?'' .
'' Apa Ayah lupa , kalau dari dulu putri kita yang selalu mengejar ngejar Hugo , padahal Hugo juga selalu menolaknya ,tapi apa yang di lakukan oleh putri kita , dia meminta Caludia dan Om Willson untuk di nikahkan dengan Hugo , tanpa bertanya pada Hugo bersedia apa tidak '' . Jawab Nina panjang lebar . Membuat Tuan Martinez terdiam, dia juga teringat saat itu Hugo baru pulang dari perjalanan bisnis , dan dia di buat terkajut saat tiba di mansion Willson , yang tiba tiba di paksa oleh Tuan besar Willson untuk mengucapkan janji suci pernikahan dengan putrinya , membuat Hugo tidak bisa menolaknya dan hanya menurutinya walau terlihat jelas di wajahnya penuh kebencian pada putrinya , namun putrinya yang memiliki obsesi besar pada Hugo sama sekali tidak perduli dengan itu semua , baginya apapun yang terjadi dia harus tetap bisa menikah dengan Hugo , tanpa memikirkan konsekuensinya .
'' Ibu benar , di sini sebenarnya putri kita yang salah , dan Hugo hanya korban obsesinya ,jadi jika Hugo memperlakukan putri kita seperti itu , itu memang yang harus di terima oleh putri kita ,karna sudah memaksa Hugo untuk mau menikah dengannya , padahal sudah jelas jelas kalau Hugo tidak mencintainya '' . Ujar Tuan Martinez yang kini baru menyadari , kenapa selama mereka berdua menikah Hugo tidak pernah memperdulikan dan selalu bersikap dingin pada Neva .
Sedangkan Hugo yang baru masuk ke dalam kamar Neva , dia melihat istrinya yang baru menutup pintu balkon kamarnya .
'' Neva ''.
'' Ada apa kak '' . Sahut Neva membalikkan badannya , dia sama sekali tidak terkejut melihat keberadaan Hugo di kamarnya , karna dia sempat melihat pantulan Hugo dari pintu balkon kamarnya yang berbahan kaca .
'' Ini untukmu '' . Hugo menyodorkan paperbag yang di bawanya pada Neva .
'' Apa Itu ?'' . Tanya Neva menaikkan satu alisnya .
'' Kamu lihat saja sendiri '' . Jawab Hugo .
Neva mau tak mau mengambil paperbag mini itu lalu membukanya .
'' Ini ponsel '' .
'' Iya '' . Sahut Hugo .
Neva perlahan membuka box ponsel itu , tidak bohong jika jiwa miskin Kalila sekarang ingin berteriak jingkrak jingkrak melihat ponsel mahal keluaran terbaru .
'' Kenapa memberiku ponsel ?'' . Tanya Neva merubah raut wajahnya yang terlihat biasa biasa saja , saat menerima ponsel pemberian Hugo .
'' Tidak apa apa , bukannya ponselmu hancur saat kecelakaan , jadi aku menggantinya dengan yang baru '' . Jawan Hugo .
'' Kenapa harus kak Hugo yang menggantikannya , aku bisa kok minta sama Ayah '' . Tukas Neva .
'' Itu sudah menjadi kewajibanku sebagai suamimu '' .
Jawaban Hugo sukses membuat Neva tertawa terbahak bahak , lalu dia duduk di pinggir ranjang king sizenya .
'' Kenapa kamu tertawa ?'' . Tanya Hugo , membuat Neva langsung mendongakkan kepalanya menatap datar Hugo .
'' Kak Hugo , kita cerai saja '' .
Hugo langsung terkejut , dan entah tiba tiba hatinya merasa tidak terima jika Neva meminta cerai , padahal syarat dari Kakeknya dia boleh bercerai dengan Neva kalau Neva yang memintanya , dan sekarang Neva memintanya bukankah seharusnya dia sangat senang , tapi kenapa sekarang dia merasa hati kecilnya tidak siap jika harus pisah dengan Neva .
'' Kenapa kak Hugo diam ?, bukankah ini yang di nantikan oleh kak Hugo selama ini ?'' . Tanya Neva melihat Hugo yang hanya menatapnya .
'' Cepatlah turun , Ibu menunggumu untuk makan malam '' . Ucap Hugo datar lalu membalikkan tubuhnya dan pergi , namun saat baru satu langkah Hugo kembali berhenti .
'' Tunggu kekasihku sadar dari komanya , setelah itu kita akan bercerai '' . Ucap Hugo dan langsung pergi begitu saja dengan langkah cepat .
'' Heh, orang koma tidak bisa di prediksi kapan sadarnya kali '' . Grutu Neva yang sudah jelas tidak akan di dengar oleh Hugo yang sudah pergi , lalu Neva beranjak berdiri dan keluar dari dalam kamarnya untuk turun ke lantai satu dimana Ayah , Ibu dan Hugo sudah duduk di meja makan .
'' Malam Ayah , malam Ibu '' . Sapa Neva , meskipun sedikit kaku Neva atau Kalila terus berusaha untuk bisa bersikap layaknya Neva asli pada kedua orang tua pemilik tubuh asli , apa lagi dia juga akan memanfaatkan kasih sayang kedua orang tua Neva , yang selama ini belum pernah ia dapatkan selama hidupnya.
'' Malam juga sayang '' .Balas Tuan Martinez dan Nina bersamaan .
Sedangkan Hugo dia terus menatap gerak gerik Neva , dia ingat biasanya saat dirinya ikut makan malam bersama begini , pasti Neva akan menawrakan semua yang ada di meja makan . Kak Hugo mau ini, Kak Hugo mau itu dan masih banyak lagi , tapi sekarang Neva benar benar bersikap seperti tak mengenalnya .
'' Neva , apa kamu ingat dengan Hugo ?'' . Tanya Tuan Martinez , karna jika di rasakan Hugo naik ke kamar Neva lebih dari lima menit , apa saja yang mereka bicarakan pikirnya , apa mungkin putrinya sudah mengingat Hugo , apa lagi dia melihat wajah muram Hugo saat turun dari lantai dua .
'' Tidak , tapi Ibu bilang kalu kak Hugo putra Tante Caludia '' . Jawab Neva .
Hugo hanya diam saja , dia membiarkan Neva yang berpura pura amnesia di depan orang tuanya dan keluarganya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
aphrodite
mantaaap..bagus..dilanjut pun pasti menyakitkan apalagi sang kekasih yg koma masih dalam lindungan Hugo..siapa tau di siuman..kan repot nantinya..mending ganti suami😁
2025-01-09
0
Yeni Aryani
jd inget film nya barbie yg ada naga namanya hugo...udah tingglin aja si hugo biar tau rasa ntuh orang...
2024-01-20
5
Anie Haruto
klo gw jd neva jga psti akn bersikap kya gtu, ngpain perjuangin org yg hatinya bukan was kita😏
2024-01-18
5