Bab 5

Setelah ikut malam di rumah mertuanya , Hugo kembali ke apartemennnya .

Brukkk

Hugo melemparkan tubuh lelahnya ke atas kasur king sizsnya , dan menatap langit langit kamarnya , dan tiba tiba dirinya teringat dengan ucapan Neva yang meminta cerai beberapa jam yang lalu .

'' Kenapa aku merasa marah saat Neva meminta cerai , bukankah itu yang aku tunggu selama kami menikah '' . Gumam Hugo .

Beberapa hari kemudian Neva mulai kembali masuk ke universitasnya , dia berangkat dengan di antarkan oleh sopirnya .

Neva yang melihat gerbang besar di depannya menyunggingkan senyumnya , dia tidak menyangka jika dia tetap masuk ke universitas impiannya meskipun dengan raga orang lain .

'' Jadi aku berada di negara I '' . Gumam Neva pelan .

'' Nona muda silahkan '' . Ucap si sopir membukakan pintu mobil untuk Neva .

'' Ah iya , terimakasih '' . Sahut Neva lalu segera keluar dari dalam mobilnya .

Neva yang tidak tahu dimana letak ruangannya dia hanya terus melangkahkan kakinya dengan berharap ada yang menyapanya , karna dia benar benar tidak ada yang kenal satu pun dengan mahasiswanya .

'' Neva,,!! '' .

Neva menoleh ke kanan dan ke kiri saat mendengar ada orang yang memanggil namanya , lalu kedua matanya melihat seorang wanita cantik melambaikan tangan sembari berjalan ke arahnya .

'' Neva , bagaimana kabarmu ? , maaf ya kalau aku tidak menjengukmu selama berada di rumah sakit , ya kamu tahu sendirilah , kalau aku sibuk dengan pemotretan '' . Ucap wanita itu panjang lebar .

'' Siapa kamu ?'' . Tanya Neva yang memang tidak mengenalnya , dan wanita itu langsung terkejut .

'' Nev, kamu lupa sama sahabat kamu ini , aku Daysi , apa jangan jangan kamu lupa ingatan '' . Tukas Daysi menebak , dan Neva menganggukkan kepalanya .

'' Iya , aku lupa ingatan , jadi maaf kalau aku tidak mengenalmu '' . Sahut Neva .

'' Astaga Nev , jadi kamu sungguhan lupa ingatan ?'' . Dan lagi lagi Neva hanya menganggukan kepalanya.

'' Ah tidak apa apa , yang penting kamu harus tahu kalau aku ini sahabat yang terbaik buat kamu '' . Ucap Daysi sembari merangkul lengan Neva .

" kenapa aku sedikit merasa aneh dengan Daysi ini " . Batin Neva , karna Jiwa Kalila asli bisa membedakan mana orang yang tulus dan hanya berpura pura baik di depannya .

'' Ih , Nev , kenapa diam saja , eh nanti kita ke mall yuk , ada tas branded keluaran terbaru loh '' . Ucap Daysi membuat Neva langsung paham , jika Daysi hanya memanfaakan kekayaannya saja .

'' Apa kata nanti '' . Sahut Neva datar , membuat Daysi tersentak .

'' Oh , Ok '' .

Neva yang tidak ingin berlama lama dengan Daysi ,dia memilih pergi mengelilingi universitas impiannya , dan ketika melewati perpustakaan dia tidak sengaja menabrak seorang gadis yang baru keluar dari dalam perpustakaan .

'' Brukk '' .

'' Aduhhh,,,!! '' .

'' Maaf , maaf , aku tidak sengaja '' . Ucap Neva sembari membantu gadis itu memungut buku buku yang berceceran di atas lantai.

'' Sekali lagi maaf ya '' .Ucap Neva lagi dengan memberikan buku itu pada mahasiswi yang di tabraknya .

'' I,, iya tidak apa apa '' . Sahut gadis itu sedikit gugup , karna orang yang menabraknya adalah priamadona kampusnya .

Neva merasa kasihan saat melihat gadis di depannya yang kesulitan membawa beberapa tumpukan buku di kedua tangannya , bahkan hampir menutupi wajahnya .

'' Sini, biar aku bantu '' . Ucap Neva yang akan mengambil sebagian tumpukan buku yang di bawa oleh gadis itu .

'' Ah, tidak perlu Nev , aku bisa kok '' . Tolak gadis itu , dia tidak mau menjadi bahan billyan karna berani menyuruh primadona kampus membawa buku buku yang lumayan berat .

'' Tidak apa apa , sini biar aku yang bawa sebagiannya '' . Tukas Neva merebut paksa sebagian buku yang di bawa oleh gadis itu .

'' Ta,, tapi Nev ,,'' .

'' Sudah , tidak ada tapi tapian , ayo,, ini mau di bawa ke mana ?'' . Tanya Neva .

'' Em,, ke gudang '' . Jawab gadis itu .

'' Oh , ok , ayo kita ke sana '' .

Kedua gadis itu berjalan beriringan menuju gudang kampus mereka , dan selama perjalanan menuju gudang , kedua gadis itu menjadi pusat perhatian , lebih tepatnya mereka hanya memperhatikan Neva yang juga membawa tumpukan buku berukuran tebal , sesuatu yang tidak pernah mereka lihat dari Neva .

Dan tak berselang lama mereka berdua sampai di gudang yang berada di belakang kampus .

'' Letakkan di sini saja Nev '' . Ucap gadis itu .

'' Ok '' . Sahut Neva lalu meletakkan tumpukan buku yang di bawanya ke dalam kardus kosong .

'' Huftt ,,, '' .

'' Nev, maaf ya , pasti kamu capek ya ,bawa buku sebanyak itu '' . Ujar gadis itu merasa tak enak saat mendengar helaan nafas Neva .

'' Hah,,tidak kok , aku bahkan senang bisa bantu kamu '' . Sahut Neva . " Oh ya , siapa nama kamu ? ". Tanya Neva .

" Aku Rahel " . Jawab gadis itu tersenyum .

'' Salam kenal Rahel '' . Ucap Neva ikut tersenyum, dia tadi sempat mendengar bisik bisik para mahasiswi yang mencibir Rahel , dengan berbagai cibiran , dia jadi bisa menebak jika Rahel ini salah satu mahasiswi yang sering terpojokkan , atau bisa jadi sering mendapat bullyan pikir Neva .

'' Oh ya Hel , kamu dengar kabar tidak kalau kemarin aku kecelakaan ?''. Tanya Neva dan Rahel menganggukkan kepalanya .

'' Kecelakaan itu membuatku amnesia '' . Ucap Neva membuat Rahel membulatkan kedua matanya .

'' benarkah !'' . Seru Rahel , pantas saja sifat Neva berubah pikirnya .

'' Iya , jadi sekarang aku butuh bantuanmu untuk mengantarkan aku ke kelas ku , aku sedikit bingung dengan bangunan ini , terus mana aku juga ganti ponsel , jadi aku tidak tahu jadwal kelasku '' . Ucap Neva panjang lebar .

'' Tenang saja Nev , kebetulan kita satu jurusan kok '' . Ucap Rahel .

'' Ah,,, benarkah,, kalau begitu kamu harus temani aku ya , aku benar benar tidak tahu jam kelasku kapan saja '' . Sahut Neva merasa senang , dia juga berjanji akan menjadikan Rahel sebagai temannya , karna dia ingat saat masih menjadi Kalila , hanya karna dirinya anak yatim piatu membuatnya selalu di sisihkan oleh taman teman sekolahnya , dan itu sangat menyakitkan , apa lagi mereka selalu memarkan barang barang yang di belikan oleh orang tua mereka di depannya , yang semakin membuatnya sakit hati dan itu menjadikan dirinya tumbuh sebagai gadis pendiam dan dingin .

Dan tak berselang lama ada tiga mahasiswi yang berpakaian ketat menghampiri mereka , dan saat itu Neva menyadari Rahel yang berubah gugup .

'' Nev , kenap kamu mau saja di suruh suruh sama gadis miskin itu '' . Ucap salah satu dari mereka bertiga membuat Neva langsung memejamkan kedua matanya , dia saat menjadi Kalila juga selalu di panggil dengan sebutan gadis miskin oleh teman sekelasnya .

'' Itu kemauanku , bukan Rahel yang menyuruh '' . Sahut Neva datar .

'' Benarkah , wah wah,, hebat sekali kamu Rahel , aku tidak menyangka jika mahasiswi priamdona seperti Neva mau membantumu '' . Ucap gadis itu membuat Rahel semakin takut .

'' Mau kalian bertiga apa , sudahlah lebih baik kalian pergi '' . Usir Neva .

'' Tidak , kami harus memberi hukuman pada Rahel '' . sahut wanita itu membuat Rahel tidak sadar mencengkram erat ujung kemeja Neva .

'' Hukuman apa maksudmu ?'' . Tanya Neva mengerutkan dahinya .

'' Kemarin dia menolak saat aku suruh membelikan kami makanan di kantin '' . jawab wanita itu dengan santainya , membuat Neva mengepalkan tangannya , dia tidak terima dengan alasan konyol mereka yang ingin memberi pelajaran Rahel .

'' Rahel , ayo kita pergi dari sini jangan perdulikan mereka '' . Ajak Neva , rasanya jika dia tidak pergi sekarang juga , dia akan tahan untuk tidak menonjok wajah mereka bertiga sampai jelek .

'' Mau kemana kalian , tunggu !!'' . Seru salah satu dari mereka saat melihat Neva membawa Rahel pergi , namun salah satu dari mereka menarik Rahel hingga terjatuh .

'' Akhhhhh,,,!!'' .

Brukkk

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***