Bab 2

Tiga hari kemudian Neva sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit , selama di perjalanan menuju rumahnya Neva terus melihat keluar jendela , dia memeperhtikan satu persatu bangunan yang menjulang tinggi di setiap pinggir jalan yang di lalui .

" Sebenarnya aku ini berada di Negara mana ?" . Batin Neva.

'' Neva sayang , apa kamu merasa pusing lagi ?'' . Tanya Ibunya yang duduk di sebelahnya dengan hawatir .

'' Tidak Ibu '' . Sahut Neva lalu kembali memperhatikan jalan .

Kalila atau Neva yang sejak kecil tidak memiliki teman , menajdikannya tumbuh sebagai gadis pendiam bahkan sifatnya juga sangat dingin , dan Kalila di kenal sebagai gadis patung , karna sangking jarangnya bicara .

Sedangkan Nina meskipun putrinya sudah sembuh dia tetap merasa sedih , karna dia merasakan jika sudah kehilangan putri manjanya semenjak Neva sadar tiga hari lalu , meskipun dia tahu jika putrinya lupa ingatan , tapi entah melihat sikap putrinya yang berubah pendiam membuat hatinya sedih .

Tak berselang lama mobil yang membawa Neva , sudah masuk ke dalam gerbang dimana Neva melihat di depannya sebuah bangunan mewah dan megah .

'' Apa ini tempat tinggal ibu ?'' . Tanya Neva menatap kagum bangunan besar di depannya .

'' Iya sayang , ini rumah ibu juga rumah kamu '' . Sahut Nina lalu membantu putrinya turun dari mobil .

Neva sedikit terkejut saat melihat banyak para pelayan yang berjejer rapi di depan pintu rumah besar itu .

'' Selamat datang Tuan , Nyonya , dan Nona muda '' . Ucap para pelayan dengan serempak , membuat Neva kembali kagum , karna kedatangannya di sambut bak presiden pikirnya .

'' Ayo sayang , Ibu akan mengantarmu ke kamar ''. Ujar Nina menuntun putrinya yang terlihat seperti orang bingung .

Semakin masuk lebih dalam , Neva semakin di buat terkagum kagum dengan luas dan megahnya rumah yang di tempatinya , bahkan dia juga di buat menelan ludahnya dengan kasar saat melihat furnitur furnitur mahal yang di tata rapi di setiap sudut ruangan .

" Neva,Neva ,, kenapa kamu harus jadi gadis bodoh , rela meninggalkan kemewahan ini dan memilih tinggal di apartemen kecil , hanya untuk pria yang sudah jelas jelas tidak mencintaimu " . Batin Kalila atau Neva .

Saat Ibunya membukakan pintu kamarnya , Neva semakin di buat kagum , melihat kamar miliknya yang begitu luas dengan dekorasi yang menurutnya tidak terlalu alay , saat masuk ke kamar pemandangan yang di lihatnya adalah foto seorang pria yang berada di dalam bingkai yang di ggantung di atas tempat tidurnya .

'' Ibu , itu foto siapa ?'' . Tanya Neva pura pura tidak tahu , meskipun sudah jelas jika itu foto Hugo .

Nina terdiam dia bingung apa dia harus mengatakan jika itu foto Hugo suaminya , namun jika putrinya bertanya dimana suaminya , dia harus jawab apa , bahkan dia sendiri tidak tahu sekarang Hugo ada di mana , Nina merasa dilema dengan pertanyaan putrinya .

'' Dia Hugo ,putra tante Caludia , pria yang kamu sukai sejak kecil '' . Jawab Nina akhirnya .Neva hanya ber Oh ria saja .

'' Ya sudah , sekarang kamu istirahat dulu , Ibu akan memanggilmu jika sudah waktunya makan malam '' . Ucap Nina .

'' Baik Ibu '' . Sahut Neva .

Melihat ibunya sudah keluar Neva segera mengelilingi kamar yang kini menjadi miliknya , lalu dia berhenti di depan meja rias ,dan menatap wajah cantik milik Neva dari pantulan cermin .

'' Neva , saat ini tubuhmu aku yang akan mengendalikannya , jadi maaf jika kedepannya nanti tidak seperti yang kamu harapkan selama ini '' . Gumam Neva mengelus wajah cantik milik Neva .

Jam tujuh malam Neva yang sedang duduk di sofa yang berada di balkon kamarnya , menoleh ketika ada suara langkah sesorang .

'' Ibu '' .

'' Sayang di sini dingin , kenapa tidak di dalam saja ?'' . Tanya Ibunya .

'' Tidak apa ibu , Neva hanya ingin menikmati angin malam saja '' . Sahut Neva .

'' Ada apa Ibu ?''.

'' Makan malam sudah siap , mau makan di sini apa di meja makan ?'' . Tanya Ibunya .

'' Neva makan di bawah saja ibu '' . Tukas Neva sembari beranjak berdiri .

'' Baiklah , ayo '' .

Kedua wanita ibu dan anak itu melangkah keluar dari dalam kamar , Nina yang berjalan lebih dulu matanya sedikit melirik ke arah putrinya yang berjalan di belakangnya , barusan saat dia masuk ke dalam kamar putrinya dia tidak melihat foto Hugo yang di pajang di dinding di atas tempat tidurnya , sebenarnya dia sangat penasaran apa mungkin putrinya sudah mengingat Hugo pikirnya .

Saat tiba di meja makan Neva menyunggingkan senyumnya tipis sekali , sampai sampai tidak ada yang melihatnya , Neva atau Kalila sangat senang melihat menu makan malam yang ada di meja makan , semuanya adalah menu yang sangat ingin ia makan selama ini , hanya saja karna dirinya besar di panti membuatnya hanya bisa menyimpan uang hasil kerjanya rapat rapat untuk masa depannya , dari pada untuk membeli makanan mahal yang selalu membuatnya penasaran dengan cita rasanya , apa lagi makanan itu hanya berada di restoran ternama yang berada di Jakarta , membuatnya harus benar benar berfikir untuk membelinya walaupun hanya sekali karna harganya yang sangat mahal .

Tuan Martinez terus mengamati putrinya yang sedang mengunyah makan malamnya dengan sangat pelan .

'' Sayang , apa kamu tidak suka dengan menu makan malamnya ?, bilang saja , biar para koki mengganti dengan menu yang lain '' . Ujar Tuan Martinez .

Neva mendongak lalu menggelengkan kepalanya . '' Tidak Ayah , Neva suka '' . Sahut Neva , apanya yang tidak enak pikirnya , ini adalah makanan terenak yang pernah ia makan pertama kali seumur hidupnya , bahkan dia memakannya tanpa berfikir takut uangnya akan habis .

" Kalila , kamu harus memanfaatkan kehudupanmu yang sekarang dengan sebaik mungkin " . Batin Neva kembali mengunyah makan malamnya yang begitu memanjakan lidahnya .

Keesokan harinya Neva yang penasaran dengan bangunan mansion milik keluarga Martinez , mulai berjalan jalan mengelilinginya , dia tidak berhenti hentinya berdecak kagum melihat betapa luasnya dan megahnya mansion Martinez ini , yang menurutnya sepuluh kali lipat lebih besar dari panti asuhannya dulu , Neva juga di buat berbinar ketika melihat taman bunga lavender yang berada di samping mansion , lalu dia perlahan berjalan ke arah taman dan menghampiri pelayan yang sedang memberi makan ikan .

" Boleh aku yang memberi mereka makan ?" . Tanya Neva membuat pelayan itu tersenyum canggung , Nonanya ini semenjak amnesia kenapa sangat sopan sekali ketika bicara dengan pelayan sepertinya .

" Boleh Nona , silahkan " . Sahut Si pelayan wanita memberikan tempat makan ikan pada Neva dengan sopan .

" Terimakasih " . Ucap Neva lalu dia segera mengambil makanan ikan itu dan di lemparkan ke atas kolam , setelah makanan ikannya habis Neva mengembalikan wadah kosongnya pada pelayannya , lalu dia duduk di pinggiran kolam dengan kaki menggantung di atas kolam .

Sedangkan pelayan tadi yang menerima wadah makan ikan yang sudah kosong dari Neva , dia sudah pergi masuk ke dalam mansion , namun tak berselang lama ada seseorang yang berjalan menghampiri Neva yang duduk sorang diri di pinggir kolam .

" NEVA " .

Terpopuler

Comments

aphrodite

aphrodite

ho'oh

2025-01-09

0

Yuli Yanti

Yuli Yanti

thor aq bca yg ni dlu, nnti lnjut lgi yg stu nya,semangat trs y thor cerita nya bnr2 bgs

2024-07-17

0

Asmi Pandansari

Asmi Pandansari

semua novelmu menarik Thor aku suka tidak bertele tele seperti cerita ikan terbang

2024-05-09

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!