11

Sekitar 7 tahun yang lalu...

Di suatu cafe...

"Lama tidak berjumpa Linda!" ucap ku sambil duduk di meja, didepan ku ada Linda yang sedang duduk menunggu ku.

"Hah... kebiasaan mu terlambat itu tidak pernah berubah ya Felix, trus.... apa fungsi kacamata itu? kau ini pemain Ski atau bagaimana?" tanya Linda sambil menunjuk ke arah Kacamata Ski ku yang berwarna ungu.

Aku tertawa mendengar itu "Haha! aku cuman terlambat sepuluh menit! sepuluh menit saja!, ini namanya style tahu walau aku bukan pemain Ski tapi bukankah ini membuat ku terlihat keren?"

Linda menghela nafas lesu saat melihat kebiasaan ku yang makin aneh "Kau ini... memang suka hal hal yang aneh ya..."

"Daripada itu bagaimana dengan bisnis mu?" tanya ku yang penasaran.

"Alhamdulilah... itu lancar tidak ada masalah..."

Aku senang mendengar itu dan menepuk tangan "Begitu kah? syukurlah kalau begitu traktir dong traktir! kan sudah sukses!" ucap ku sambil tersenyum

Linda menghela nafas sambil mengerutkan kening nya "Hadeh.... baru aja ketemu sudah minta traktir.. traktir..."

Aku terkekeh mendengar nya dan berkata "Hihi agar silahturahmi tidak terputus... traktir dulu seratus..."

Linda mendecakkan lidah nya, ia merasa kesal "Ck ck... yasudah yasudah... sono mesen gih aku yang bayar"

Aku bertepuk tangan saat mendengar nya "YEAYY gitu dong... kalau gitu tolong Caramel Macchiato satu" ucap ku kepada pelayan yang muncul di samping ku.

Linda tersentak kaget mendengar itu "Sial... langsung milih yang mahal lagi... benar benar tidak punya sopan santun.."

"HEHE kalau gratis kenapa harus milih yang murah?"

Linda menghela nafas sambil memegang kening nya dan menggelengkan kepala nya

"Hadeh... hadeh... kau ini... apa kau tidak ada niatan buat cari pekerjaan? aku tidak tahu kenapa kau tiba tiba keluar dari militer padahal baru tiga tahun tapi kau sudah main keluar saja.."

"Padahal kudengar kau pernah juara di kompetisi menembak... itu arti nya kau cukup mahir bukan? kenapa tiba tiba keluar tanpa alasan yang jelas?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Linda, saat minuman sampai aku langsung meminum nya dan tidak menjawab nya.

"Apa kau keluar karena adik mu? aku memang turut berduka atas adik mu... tapi itu bukan berarti kau harus keluar dari pekerjaan mu juga kan? ditambah kau cukup berbakat dalam bidang itu..."

"Apa kau merasa bersalah karena tidak menemani adik mu yang sakit gara gara kau ikut militer? kurasa kau berada di sana juga tidak akan merubah takdir..."

Aku diam tidak menjawab sambil melirik ke arah lain, namun Linda terus menatap ku kemudian aku menghela nafas dan bertanya "jadi? ada apa kau tiba tiba memanggil ku untuk bertemu?"

"Lagi lagi dia mengganti topik pembicaraan, entah kenapa aku selalu bertanya tentang diri nya dia pasti mengganti topik..." batin Linda yang heran.

"Hah.... besok aku ada janji dengan seorang cowok... kau mau menemani ku?"

Aku menatap Linda dengan tatapan muram "Setelah lama tidak bertemu... kamu mau langsung jadikan aku obat nyamuk?"

Linda menutup mulut nya dan merasa bersalah, karena ia tahu kalau aku sampai sekarang masih belum punya pacar "T..tidak... bukan itu maksud ku... aku hanya ingin kau menemani ku saja.."

"APA BEDA NYA DENGAN OBAT NYAMUK?"

Linda mau tidak mau menggunakan kartu AS nya untuk membujuk ku "URGHHH baiklah baiklah... aku bayar kau 100 ribu mau?"

Aku diam sejenak dan berkata "150..."

"120..." ucap Linda

Aku diam sejenak dan berkata dengan polos "160..."

Linda mengepalkan tangan nya dan merasa kesal, tapi ia berusaha untuk bersabar "130!"

"200..." ucap ku dengan santai

"ERRGGHH!! ANAK DAJJAL EMANG YUDAH YUDAH 150!!" ucap Linda yang bersikeras

Aku tersenyum lalu menjabat tangan Linda sambil berkata "sip kontrak di setujui..."

"Hah... aku benar benar diperah oleh anak licik ini...."

"Memang nya kenapa kau ingin mengajak ku? kalau ingin date kan bisa sendirian.. tidak usah bawa bawa obat nyamuk.."

Linda terlihat bingung dan mencoba mencari alasan"Itu karena.. orang yang ingin aku temui itu hampir mirip dengan mu..."

Aku bingung mendengar nya dan bertanya "Hampir mirip dengan ku?"

"Iya! dia bilang dia pernah masuk militer selama lima tahun dan dia keluar dari militer saat kau keluar dari militer!"

aku diam sebentar dan berpikir "Hm... selama lima tahun.... dan keluar saat aku keluar....apa maksud Linda itu dia?" pikir ku yang heran.

"Nama nya siapa?" tanya ku penasaran sambil meminum kopi.

"Nama nya Agus!"

Aku yang mendengar itu tersentak kaget "PFFTT!! BUAHAHAH!!! NAMA NYA PASARAN!!" aku tertawa terbahak bahak mendengar nama nya itu.

"Tidak sopan tahu menertawakan orang apalagi kau belum pernah bertemu dengan nya!"

"Maaf..maaf... keceplosan... aduhh aduh.."

"Kukira dia... ternyata bukan... nama dia bukan Agus..." batin ku sambil menahan tawa.

"Jadi apa alasan mu mengajak ku? itu tadi bukan jawaban menurut ku.." ucap ku yang masih penasaran.

Linda berpikir sejenak dan menjawab "Emm... sejujur nya aku cuman iseng sih... firasat ku bilang bakal ada hal menarik.."

Aku mengelap wajah ku dan bertanya "Terus kenapa kau sampai rela membuang uang 150?"

"Hehe sedekah sedekah..." jawab Linda sambil terkekeh.

"Sedekah yaa..." gumam ku sambil mengingat hal tadi dimana ia berubah menjadi singa sebentar.

"Fel... kemarin saat pemakaman adik mu... ibu mu kemana? seperti nya aku tidak melihat ibu mu..." tanya Linda yang penasaran.

"Entahlah... aku tidak peduli apa yang dia lakukan sekarang... kemarin saja ia tidak datang, jangankan datang mengirim surat saja tidak pernah.. kerja nya cuman mengirim uang saja tanpa memberikan surat atau semacam nya" jawab ku yang terlihat tidak peduli.

Linda kemudian menatap ku dan berkata "Begitu ya... ku kira kemarin ibu mu datang cuman aku saja yang tidak melihat nya..."

"Bagaimana kau bisa tahu ibu ku tidak datang padahal kau saja belum pernah melihat nya?" tanya ku yang heran

"ini tentang apa? yap benar insting!" jawab Linda dengan percaya diri.

Aku menghela nafas mendengar nya "Jadi? kapan kau bertemu dengan AGOS?"

"Besok jam 9 pagi berkumpul lagi di cafe ini ok!?" ucap Linda.

"Sip baiklah.."

Aku berdiri kemudian pergi meninggalkan Linda sambil berkata "Terimakasih atas traktiran dan uang nya  sampai jumpa esok!!"

"WOI!! SETIDAK NYA SOPAN DIKIT LAH!!" ucap Linda yang kesal melihat kelakuan ku.

"Hadeh.. hadeh... sikap nya dari dulu emang tidak pernah berubah...."

Besok nya di cafe yang sama jam 08.40.

"Jadi aku cuman perlu diam di samping mu? itu saja?" tanya ku.

"Iyah itu saja, yang penting jangan mengacau okay!"

Aku kemudian memasuki duduk santai sambil bersandar dan berkata

"Baiklah baiklah.... kalau begitu aku login Gegen sekuler saja"

Linda mengacungkan jempol sambil berkata "Nah mantep anteng kau.."

Beberapa menit kemudian....

Orang yang dimaksud Linda pun kemudian datang...

"Halo dengan Linda kah??" tanya orang itu.

Aku merasa tidak asing mendengar suara itu, rasa nya pernah mendengar nya tapi dimana ya...

"Iya benar dengan Linda silahkan duduk dulu, aku membawa teman ku untuk menemani ku saja" jawab Linda dengan ramah.

"Benarkah? kalau begitu salam kena....."

Orang itu diam sejenak saat melihat ku dan berkata "Eh? Felix?.."

Aku yang sedang bermain Handphone tersentak saat ada orang yang memanggil nama ku "Hah?" dan aku menoleh ke arah orang itu, ternyata itu adalah Herdi.

Aku kaget melihat Herdi berada di depan ku"Hah? senior??" Ucap ku kebingungan saat melihat Herdi.

Lalu kami berdua yang bingung kemudian tidak sengaja bertanya secara bersamaan

"Apa yang kau lakukan disini Felix?"

"Apa yang  kau lakukan disini Senior?"

Mendengar itu kami berdua semakin bingung.

"EH?" ucap Herdi yang bingung

"Hah?" ucap ku yang bingung juga.

"Lah?" ucap Linda yang bingung juga.

"HEH?" Ucap kami bertiga yang semakin bingung dengan situasi itu.

Setelah situasi canggung itu kami pun saling menjelaskan situasi ini.

"BUAHAHAHAHHA!!!! SIAPA SANGKA KALIAN SALING KENAL!!" ucap Linda yang tertawa terbahak bahak mendengar penjelasan.

"T..tidak... habis nya aku baru tahu kalau nama kak Herdi itu.. Agus Herdiawan..." ucap ku.

"Aku juga tidak menyangka kalau Felix akan ikut kesini...." ucap Herdi yang merasa malu sendiri.

"BUAHAHAHAHAAHHAHAH ADUH ADUH!! PERUT KU SAKITT HAHAHAH!!!"

Melihat Linda yang tertawa aku dan Herdi pun ikut tertawa bersama sama saat itu juga oleh kejadian lucu yang tidak terduga, karena kejadian itu juga lah membuat kami bertiga menjadi semakin akrab satu sama lain terutama Herdi dan Linda.

Dan siapa sangka saat kami mengobrol cukup lama Herdi tanpa basa basi langsung meminta ke jenjang berikut nya... yap benar dia langsung melamar Linda di tempat, aku yang melihat perkembangan mereka yang begitu cepat hanya bisa ternganga melihat itu.

Seminggu kemudian mereka berdua langsung menikah setelah mendapatkan dari restu orang tua masing masing, acara pernikahan itu cukup meriah dan mengundang banyak orang termasuk aku dan teman teman masa SMA ku, acara itu dimulai jam 09.00, Mei tanggal 18...

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara/ananda Agus Herdiawan bin Budi Gunawan dengan anak saya yang bernama Linda Nashya Wulandhany dengan maskawinnya berupa Uang tunai (jujur author tidak tahu masalah pernikahan jadi... kalau ada kesalahan mohon maap)

Semua orang bertepuk tangan gembira disana.. kecuali aku.. yap aku hanya fokus makan dan tidak peduli dengan acara pernikahan tersebut.

"YOO!! FELL!! LAMA TIDAK BERJUMPAA!!" ucap seseorang pria berpakaian rapih beserta teman teman nya, mereka mendatangi ku.

"AH! teman teman lama tidak berjumpa! bagaimana kabar kalian?" tanya ku sambil menaruh makanan ku di atas meja.

Kemudian kami berjabat tangan "Alhamdulilah baik bro! kalau kau bagaimana? ucap teman ku itu.

"Alhamdulilah... baik.. ayo duduk dulu reuni kita!! berapa lama kita tidak bertemu??"

Mereka kemudian duduk sambil menceritakan hidup mereka setelah lulus SMA, mereka beragam ada yang lanjut kuliah, ada yang jadi polisi, ada yang menjadi dokter dan lain lain.

"Woi Fel Fel~~ apa kau enggak cemburu tuh Linda menikah sama teman mu sendiri?" tanya salah satu teman ku.

Aku yang sedang sibuk makan diam sebentar dan berkata "Hah?"

Teman ku lain berkata "Apa kau pura pura bodoh Fel? kau tidak ingat kah kalau Linda pernah menembak mu? tapi kau tolak mentah mentah"

"Sekarang orang yang kau tolak malah menikah dengan orang lain, apa kau tidak kecewa Fel?" tanya Teman ku yang lain.

"Kalau aku sih bakal nangis Fel kalau begitu" Ucap salah satu teman perempuan ku.

"Pasti kau setidak nya punya rasa menyesal kan?"

"Sekuat apa pun kau pasti kau akan menyesal sih Fel atau gk paling paling sakit hati lah wkwkwwkkw"

"Nanti Felix jadi Sadboy cik..."

"WADUH JANGAN BUNUH DIRI FEL MASIH BANYAK KOK YANG LAIN WKOOWKKOWKO"

Aku berpikir sejenak melihat Herdi dan Linda resmi menjadi pasangan hidup namun respon ku "Aku sih tidak peduli.. yang penting bisa makan gratis sepuas nyaaaa!!" ucap ku sambil lanjut makan...

"S..seperti nya dia benar benar tidak peduli..."

"Y..yaa... dia terlihat fine fine saja.."

"KALAU BEGITU MARI KITA MAKAN SEPUAS NYAA!!"

"YOOO!!! HABISKANN!!!"

Sebenar nya sih... jauh dilubuk hati ku... aku sedikit cemburu  melihat nya.. tapi yang penting.. MANGAN BOSS!!! KIAHAHAHAH!!!

Setelah acara itu.. satu tahun berikut nya.... tanggal yang sama....mereka melahirkan putri pertama mereka... bernama Bulan... well karena Herdi dan Linda ini dua dua nya sama sama pekerja jadi... yang mengurus Bulan waktu itu adalah diri ku, yah.. karena mereka ini adalah teman ku jadi mereka memohon mohon pada ku untuk mengurus anak nya karena mereka itu sibuk.

Tentu saja aku dibayar untuk itu dan cukup.. wuohhh, inilah kenapa Bulan yang paling dekat dengan ku ketimbang Naura yang sangat menjaga jarak pada ku.

***

Tanggal....18...hari rabu.. Mei..jam 10.15...

Di atap apartemen lumayan tinggi

Aku hanya melihat Herdi duduk dengan wajah yang lesu dan tidak bersemangat... tidak seperti tanggal 18 biasa nya...

Bersambung

awikwok

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!