BAB 9

" Karin apa yang kamu lakukan disini?" Ucap Max sambil menghempaskan tangan Karin dari tubuhnya.

" Apa kamu tidak merindukanku sayang, kita tidak pernah bertemu lagi setelah acara pertunangan kita" ucap Karin santai.

"berani sekali kamu datang ke hadapanku " Ucap Max marah dan menatap gadis didepannya dengan tajam

" Sayang 2 hari lagi acara pernikahan kita aku datang kesini untuk menjemputmu" Karin dengan nada lembut

" Menjemput? apa kamu sudah berani mengabaikan perkataanku" ucap Max kesal

" tentu saja tidak sayang" Ucap Karin gugup

" Pulanglah " ucap Max dengan kasar.

" Sayang kita pulang sama sama ya? aku akan menunggu sampai pekerjaanmu selesai" ucap Karin mengesampingkan rasa takutnya sambil duduk diatas paha Max dan mengalungkan lengannya di leher Max

" toh sebentar lagi kamu juga jadi milikku" pikirnya

" Turun " ucapnya dengan wajah sudah memerah menahan marah

" Max tidak mau" ucap Karin manja

Dalam sekejap tubuh Karin sudah berada dilantai dengan posisi seperti suster ngesot akibat dorongan dari Max

" Max apa yang kamu lakukan kamu menyakitiku" Ucap Karin berusaha untuk berdiri.

" apa yang aku lakukan? aku tidak suka bicara dua kali Karin, sekarang pulanglah ke Kota A" Ucap Max dan kembali pada pekerjaanya mengabaikan karin disampingnya

" Ayo pulang bersamaku Max" ucap Karin mulai kesal

" Pulang bersamamu? bukan kah aku sudah memperingatkanmu Karin aku tidak suka mengulang perkataanku,"Max

" Aku tidak peduli Max, ayo pulang denganku pernikahan kita tinggal 2 hari lagi" Ucap karin sambil menangis

Max merasa Karin sudah melewati batasnya. Max berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Karin.

" Aku tahu Sayang kamu pasti akan pulang bersamaku" ucap Karin senang

Seketika tangan Max meraih dagu Karin dan Menekannya.

" sayang lepas sakit" ringis Karin dengan mata berkaca kaca menahan sakit di dagunya

Karin memegang tangan yang mencengkram dagunya berharap Max melepaskannya.

" Kamu sudah melewati batasmu Karin, apa kamu lupa dengan syarat yang aku berikan sebelum bertunangan" Ucap Max

Seketika Mata Karin membulat

" Max, aku tidak akan mengulanginya lagi Max" Karin

" Kamu memata matai ku Karin, Kamu mengganggu waktu privasiku Karin, kamu sudah melanggar perintahku" Max kesal

" gawat Max mengetahui mata mata yang kukirim untuk mengawasinya, dasar tidak becus kerjaannya" Batin Karin kesal

" Max aku janji tidak akan mengulanginya Lagi Max" Ucap karin sedih seakan lupa dengan sakit akibat cengkraman Max

" Kau tau Karin tadinya aku akan mengabaikan Mata mata yang kamu kirim untuk mengawasiku dan aku berniat datang ke hari pernikahan kita, Tapi melihat kamu muncul di sini dan..." Ucap Max terhenti

" Tidak Max. maafkan aku aku tidak akan mengulanginya lagi" Ucap karin

" jangan menyelaku ketika aku sedang bicara," Max mempererat tekanan di dagu Karin.

" lepas sakit" Kerin meronta minta dilepaskan.

" aku sudah bilang aku tudak suka mengulang perkataanku, tapi kamu membuatku mengulang perkataanku Tiga kali, kau tau apa artinya" ucap Max dengan ekspresi seakan tidak ada ampun.

Karin mengerti arah pembicaraan Max seketika menyesal telah datang dan meminta Max untuk pulang bersamnya.

Karin menggelengkan kepalanya dan menangis kencang berharap Max akan luluh jika dia menangis.

" Simpan air mata buayamu itu. Pernikahan kita Ba.Tal. " Max menekankan kata baral pada ucapannya dan berlalu pergi meninggalkan karin diruangan itu.

Karin yang mendengar kata Batal dari mulut tunangannya itu kini tidak dapat lagi menopang berat tubuhnya dan seketika jatuh dari lantai.

" aaaaaaaa " teriak Karin.

" tidak ini tidak boleh terjadi aku mencintaimu Max, " ucap karin

Karin mengelap air matanya dan berusaha untuk berdiri untuk mengejar Max

Karin tiba diparkiran Melihat mobil Max tidak ada

" Dia pasti ada dihotel aku harus menyusulnya pernikahan ini tidak boleh batal dan tidak akan pernah terjadi" Ucap Karin menaiki mobilnya dengan kecepatan penuh.

******

" Pagi Bunda" Ucap Lily sambil memeluk Bundanya dari belakang yang sedang memasak.

" Ini tidak pagi lagi Lily ini sudah siang sayang, sudah sana mandi jorok tau" Ucap bunda Aina

" Ayah mana Bunda" Ayah lagi kekantor ada urusan penting.

" tapi inikan hari minggu seharusnya ayah bersama Lily" ucap Lily sedih

" Sudah sayang ayah kamu ada urusan penting dikantornya, kamu harus mengerti itu, kan kita bisa jalan jalan di lain waktu " bunda Aina berusaha memberi pengertian pada anaknya.

Lily hanya mengangguk pasrah

" bunda masak apa? " tanya Lily

" Ini bunda lagi masak kesukaan ayah kamu, nanti kamu antar ya ke kantirnya ayah " Bunda Lily

" Itukan juga makanan kesukaannya kak Roy?" guman Lily dalam hati.

" Beres Bunda, nanti sisanya simpan dirantang ya bund Lily mau jengukin teman Lily soalnya" Ucap Lily

" siapa teman kamu Li"

" Itu teman Lily kemarin nyelematin Lily waktu mau jatuh jadinya dia yang jatuh terus tangan nya keseleo gara gara Lily" ucap Lily

" Kasian banget teman kamu Li, kamu harus ucapin terima kasih sama teman kamu itu, bunda akan siapkan rantang lagi buat temen kamu supaya cepat sembuh, nama teman kamu siapa Lily" tanya bunda Lagi

" namanya Roy bunda " ucap Liky gugup takut bundanya marah karena dekat dengan laki laki.

" teman kamu laki laki" tanya Aina

dibalas anggukan oleh Lily

" bunda tidak marah" Ucap Lily

" untuk apa bunda marah, dia itu sudah menyelamatkan berlian bunda, sudah sana mandi bau tau" ucap bunda Aina meledek anaknya,

sebenarnya ada rasa tidak enak mengingat putrinya akan pergi menemui seorang laki laki tapi ditepisnya pikiran itu karena laki laki itu sudah menyelamatkan anaknya.

" Asik bisa ketemu kak Roy di hari minggu, nanti aku ajak jalan jalan aja kali ya mumpung tidak ada ayah." Gumam Lily.

" halo Tante" sapa Lily pada sekertaris ayahnya.

" siang Lily cantik" Kira sekertaris ayahnya.

" wah ayah juga mempekerjakan Tante dihari minggu?" Ucap Lily sambil geleng geleng kepala

" mau bagaimana lagi inikan panggilan tugas" ucap kira sambil tersenyum

"ayah ada didalam kan tant? Tanya Lily.

" iya ayah kamu didalam sana gih masuk" ucap Kira

"Kalau gitu Lily masuk ya by by tante" Lily berlalu dari ruang sekertaris dan menuju pintu ruang kerja ayahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!