Drttt..... Drttt.... Drttt....
Drttt..... Drttt.... Drttt....
Drttt.... Drttt.... Drttt....
kesunyian kembali melanda kamar itu
" Drttt......"
ini sudah panggilan ke empat tapi tak kunjung membuat sang pria untuk bergerak dan mengangkat telponnya.
"Drtttt...."
pada panggilan ke lima Pria itu memaksa tubuhnya untuk bergerak, rasa pegal di badan , kepala dan mata yang berat dipaksakan untuk bangun dari tidur nyamannya. tangan pria itu diangkat untuk mencapai Hp dinakas yang sejak tadi sudah berbunyi.
" hah.. Siapa yang menelpon pagi pagi begini?" ucap kesal Pria yang sedang berbaring di kasur king Sizenya.
" Astaga ini telpon dari kakek " ucap Max
Dengan cepat dia bangun dan mengangkat telponnya yang sedari tadi sudah berdering
"Dassar anak nakal, kabur kemana kamu, cepat pulang, bagaimna bisa kamu pergi saat hari pernikahan kamu sendiri tinggal empat hari lagi" ucap kesal kakek max yang bernama Kakek John k
" Kakek Max tidak kabur, tapi Max sedang ada urusan bisnis di kota B yang mendesak" ucap Max
" Bagaimana bisa kamu meninggalkan tunanganmu disini, dan membiarkan sekertaris Hanz mengurus pernikahanmu, Pokoknya kakek akan kirim Sekertaris Hanz kesitu dan menangani urusan bisnis saja bukan mengurus pernikahannmu dan kamu kembali kesini dan urus pernikahanmu." teriak Kakek John di telpon.
" Kakek Max sudah menuruti kemauan kakek Untuk menikahi, sekarang biarkan Max menyelesaikan pekerjaan Max disini, Max akan hadir di hari pernikahan Max." Tekan Max.
Tut..tut..
" Max... Max... " kakek john kesal
" Anak nakal ini mematikan telponnya lagi " Kakek john menghembuskan nafas panjang.
Kakek John memandangi dalam figura foto yang terletak di meja kerjanya.
" Andai kamu masih ada, kamu pasti bisa mendidik Max dan dia tidak akan jadi sedingin ini, aku harap keputusan aku ini sudah benar dengan memaksa Max untuk menikah. Mungkin setelah menikah dia akan berubah." Kakek Max
Kakek Max memeluk foto figura di dadanya dan bersandar di kursi ya. tanpa disadari bulir bening jatuh dari matanya dan membasahi pipinya.
" Papa kangen kamu anakku, bagaimana bisa kamu meninggalkan kami begitu cepat, bagaimana bisa kamu melimpahkan tanggung jawab sebesar ini untuk merawat Max sendirian " Sambil terisak...
kedua orang tua Max sudah meninggal karena kecelakaan mobil yang langsung menewaskan keduanya. waktu itu umur Max baru 15 tahun dan sejak saat itu Max seakan menutup diri, tidak ada lagi senyum diwajahnya tidak ada lagi keceriaan teriakannya, tidak ada lagi sikap manjanya pada kakeknya.
dia berubah jadi dingin dan bersikap dewasa yang umurnya masih 15 tahun. dan setelah besar dia hanya menyibukkan diri dengan setumpuk pekerjaan. seolah pekerjaan hanya dunianya.
Kakek John mengakui prestasi Max sangat cemerlang hingga bisa membawa nama perusahaan Gruop K kemanca negara.
Di sebuah Hotel bintang lima Max sudah tidak mengantuk lagi akibat ulah kakeknya yang terus memintanya mengurus menikah. ya memang Max terpaksa menerima permintaan kakeknya untuk menikah, Kakek John mengancam akan mati secepatnya dengan cara makan makanan yang akan memperburuk kesehatannya. Max yang takut ditinggal keluarga satu satunya lebih memilih menikah dengan syarat Max yang menentukan wanita yang ingin dinikahinya. Dan disinilah Max akan menikah dengan salah satu perempuan tercantik dan seksi yang kini berprofesi sebagai Model Iklan di perusahaannya.
" Sial, pasti Hanz yang sudah memberitahu Kakek kalau aku ada dikota B sekarang, awas kamu Hanz aku akan memberimu pelajaran " Ucap Max kesal dan membanting hpnya di kasur.
Setelah mandi Max keluar dan bersiap ke kantor cabang yang ada dikota B.
Dilain tempat Lily yang mendapat kan kado sebuah mobil kini dengan bahagia memamerkan mobilnya ke sekolah.
Mobil sport warna pink dengan hiasan hello kitty, menandakan ciri khas dari Lily yang sangat suka akan karakter Hello Kitty.
Lili Keluar dari mobilnya dengan sangat elegan. Semua siswa menatap ke arahnya dan dengan pedenya dia melangkah menuju dimana sahabatnya berada.
" Tadaaa" ucap lili senang dengan memamerkan mobil barunya...
" kamu banget Lily, mobilnya keren tapi kenapa jadi warna pink dan banyak gambar Hello Kitty begini" ucap Violet sambil menahan ketawanya.
" apasihh ini tuh keren tau" ucapnya dengan pede sambil senyum senyum
Violet mencubit pipi chubby Lily gemas
Lily kesal memegang pipinya yang memerah dan menghentakkan kakinya.
" Gila cewek banget " Davin tiba tiba datang dibelakang Violet
" Iya dong Gue yang pesan supaya mobilnya begini makanya kemarin Lily tidak sempat pakai soalnya mobilnya warna merah Lily tidak suka." Ucap Lily senang.
mereka berdua hanya menggeleng geleng kepala melihat temannya
" kapan dewasanya kamu Li" Ucap Violet sambil mengacak acak rambut Lily
Lily melihat Roy memasuki gerbang sekolah dan memarkirkan motornya. Lily berlari menghampiri Roy.
" Kak Roy " Teriak Lily dengan senangnya dia merasa sudah 1 langkah dekat dengan pria pujaaannya itu
Roy menghentikkan langkahnya dan menoleh ke arah Lily dan sahabatnya yang ada dibelakang lili bersama pacarnya
"Kak Roy nanti kita jalan jalan ya, Lily bawah mobil" ucapnya yang kembali memamerkan mobilnya
Roy melirik sekilas mobil Lili yang membuatnya geli.
"Saya juga bawah motor" Roy cuek dan meninggalkan Lily dan violet diparkiran bersama sahabatnya Davin
" Kok sakit ya rasanya diabaikan Kak Roy, Kak kenapa kakak berubah lagi, kemarin Kak Roy baik sama Lily, sekarang Kak Roy abaikan Lily, Sakit kak sakit hati Lily" Lily sedih
sebulir bening jatuh dari Pipi Chubby Lily dan dengan cepat Lily menghapus air matanya tidak mau ada orang yang melihatnya menangis.
" Semangat Lily semangat" ucap Lily dalam hati berusaha menguatkan Hatinya.
" Semangatt" teriak Lily
" kesambet apa kamu Lily, kaget aku" Violet menjitak kepala Lily dan kemudian mengambil langkah seribu meninggalkan Lily
"Lari"
" Awas kamu Vio" Teriak Lily.
Lily berlari cepat mengejar Violet, kaki Lily tersandung dan seketika terjatuh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments