BAB 18

" Wah selamat ya adik sepupu aku tidak menyangka kamu akan menikah secepat ini" ucap Mita yang tak lain adalah sepupu Lily anak dari saudara bunda Aina.

" kenapa ular ini ada disini sih" sindir Lily dengan suara kecil tapi masih bisa didengar oleh Max

Mita dan Lily adalah sepupu usia Mita kini 20 tahun dia seorang Mahasiswa Di salah satu kota B. dari dulu Lily tidak pernah akur dengan saudara sepupunya Mita. Lily tidak suka dengan sifat sepupunya yang selalu cari perhatian dan jika ada masalah Lily selalu yang di kambing hitamkan

" terima kasih" ucap Lily cuek

" Untung aku masih ada di Kota B kalau tidak aku tidak bisa menghadiri pernikahan adek sepupuku yang mendadak ini" ucap Mita pura pura perhatian.

"wah gila suami nih bocah ganteng amat, Pake pelet apa sih Lily sampai sampai bisa menikah dengan salah satu pengusaha terkenal di manca negara." batin Mita sambil menatap menggoda pada Max.

Tapi Max hanya cuek cuek saja, dan tidak melihat ke arah Mita.

" Wah ternyata kamu pintar juga ya menggait pria kaya bahkan mengganntikan posisi si model terkenal, apa kamu hamil atau pernah melayaninya tidur? " bisik Mita pada Lily yang tadi dengar dari gosip salah satu undangan yang datang.

" apa maksud kakak bicara begitu?" Ucap Lily yang mulai emosi dengan segala tuduhan Mita

" bukankah kenyataan, selamat pengantin pengganti, kita liat saja sejauh mana suami kamu ini bisa bertahan dengan bocah bar bar seperti kamu ini" ucap Mita lagi masih sambil berbisik dengan Lily

"liat saja Suami kaya kamu ini akan jatuh ke pelukan aku" batin Mita sambil menyeringai jahat

Mita kini pura pura jatuh pas didepan Max, berharap Max akan menangkapnya dan bisa berdekatan sehingga Max dapat melihat kecantikan dari seorang Mita dan berpaling dari Lily. tapi Max yang melihat Sepupu istrinya ini akan jatuh tepat ke arahnya Max langsung menghindar. beruntung Mita masih bisa menguasai dirinya sehingga tidak terjatuh dilantai.

" Kenapa tidak langsung jatuh" saja ucap Lily Sinis

Max kemudian merangkul pinggul Lily didepan Mita membuat Mita kian emosi dan memilih menjauh dari pasangan itu.

Setelah 3 jam berdiri akhirnya semua tamu undangan sudah pulang.

orang tua Lily dan Kakek Max menghampiri Lily.

"Bunda Lily capek?" ucap manja Lily sambil memeluk bunda Aina.

" Ya sudah Max bawah saja istrimu masuk istirahat di kamar " Ucap Kakek Max

" Lily mau sama bunda aja anterin Lily " ucap Lily.

" tidak bisa sayang bunda kan harus disini dulu Menyapa keluarga kita dulu" ucap Bunda Aina.

" Benar sayang kamu diantar sama Max dulu ya?" ucap Hendra

" Biar aku yang antar" Ucap Max sambil menarik tangan Lily.

" Tunggu sepatuku" ucap Lily yang tadi yang meninggalkan sepatunya dan sekarang Lily balik dan menenteng sepatunya.

" Max nanti kalau sudah anterin Lily kamu balik kesini. Kakek mau bicara sesuatu dulu." ucap Kakek Max.

" Baiklah" Ucap Max

Max kemudian beralih melihat Lily yang sedang menenteng sepatunya.

" Kenapa tidak dipakai?" Ucap Max

" Tidak mau kakiku sakit, ayo cepat Lily kebelet mau pipis" Ucap Lily. sambil mendorong Max

Max kemudian berbalik dan menggendong Lily sepeti di sinetron sinetron Korea.

Semua tamu yang hadir Jadi heboh Melihat Max kini menggendong seorang perempuan, tidak ada sejarah seorang Max berdekatan dengan perempuan apalagi menggendongnya dengan Karin saja dulu tidak pernah seperti itu.

" so sweet nya pengantin Baru" Ucap beberapa tamu yang hadir

" wah lihat Max sangat tidak sabaran untuk malam pertama" Ucap Felix sambil mencolek Hanz disampinya

" Sepertinya sebentar lagi kita akan punya keponakan baru" Ucap Hans menatap bagaimana takjubnya melihat Max bersikap tidak seperti biasanya

"Baru menikah saja kini Max sudah banyak bicara tidak seperti biasanya apalagi kalau berdekatan terus dengan sibocah itu bisa bisa jadi cerewet nantinya" Bisik Hans Pada Felix

Felix membenarkan ucapan Hans meski baru pertama kali melihat Lili tapi dia langsung bisa melihat perubahan Max dalam sekejap.

Lily yang takut jatuh hanya kini menutup wajahnya memakai kedua tangannya.

" aaaa. lepas turuni Lily.Lily takut." Ucap Lily

"Diamlah, atau kamu benar benar jatuh." Ucap Max.

" Bunda tolongin Lily. Lily takut" Ucap Lily Pada Bundanya tapi Bundanya hanya tersenyum melihat tingkah anak dan Menantunya kini.

" Sudah sana bawa putri bunda yang bawel ini" ucap Bunda Aina.

Max hanya mengaggukkan kepalanya

" Bunda jahat tidak sayang Lily Lagi" Gumam Lily yang hanya didengar oleh Max.

Max kemudian melangkah meninggalkan ruangan itu sambil menggendong Lily.

Mita yang masih belum pulang bersama keluarganya melihat dari jauh pasangan pengantin baru yang nampak mesra itu. kini sangat kesal karena merasa tersaingi dengan sepupunya.

" Bisa turunin tidak, Lily nanti jatuh" ucap Lily.

" Tidak bisa bukankah tadi kamu bilang kakimu sakit, kalau kamu bergerak terus maka kamu akan jatuh" Ucap Max yang masih menggendong Lily.

Dalam Hati Max sangat senang melihat wajah ketakutan dari Lily. dan itu membuatnya suka mengerjai Lily. sedangkan Lily yang takut jatuh Kini melingkarkan kedua tangannya dengan erat di leher Max. Sepatu Lily tadi sudah dipegangi Oleh Max.

" Buka pintunya passwordnya hari ulang tahun kamu" ucap Max

Lily hanya menurut dan menekan Password untuk membuka Pintu kamar Hotel tempatnya menginap.

dengan pelan Lily membuka Pintu dan dengan cepat matanya menjelajahi setiap sudut ruangan yang sangat berbeda dengan tempat menginap Lily tadi malam. dan serta dekorasi kamar yang sangat cantik. kasur tempat tidur dipenuhi dengan kelopak bunga berbentuk hati, dan banyak nya Lilin yang membuat ruangan itu sangat indah dengan cahaya Lilin.

tanpa sadar Ternyata Lily sudah diturunkan Oleh Max tepat di kasur king Size itu. Tapi Lily masih bengong dengan pemandangan kamarnya. Lily tidak menyadari jika kini Max masih menunduk tepat di depan wajah Lily dan memperhatikan Lily yang masih terduduk bengong melihat sekitar.

Max kini tersenyum sinis melihat Lily yang mengabaikan dirinya dan timbul niat jahil untuk mengerjai Lily.

" Apa kamu suka kamarnya?" bisik Max ditelinga Lili yang menyadarkan Lily dari lamunannya.

Lily yang mendengar bisikan dari Max kini tersadar dan segera menoleh pada sumber suara.

Kini Max dan Lily saling berhadapan dan saling menatap pada jarak yang begitu dekat. Lily dapat merasakan hembusan nafar Max yang mengenai wajahnya. dan kemudian berusaha mendorong Max untuk sedikit menjauh. Tapi Max langsung meraih tengkuk Lily dan

Cup.

Lily yang Mendapat ciumaan untuk pertama kalinya hanya terbengong. dan otak seakan akan menjadi kosong.

Max kini sedikit menjauh dan dilihatnya Lily yang masih Melamun didepannya.

" Manis" batin Max

Max hanya tersenyum dan kemudian mengecup bibr Lily dengan lama.

Drtttt....

Hp Max berbunyi sehingga menyadarkan keduanya. Lily yang melihat Max tepat di depan wajahnya segera mendorong Max, tapi karena kekuatannya kurang Max justru tidak bergerak sedikit pun

" oh tidak ciuman pertamaku .....

 apa yang kamu lakukan." ucap Lily marah

Max tersenyum dan entah kenapa merasa bangga mendengar ini ciuman pertama dari istri bocahnya kini.

" Apa yang aku lakukan? bukankah tadi kamu sangat menikmatinya, bagaimana kalau kita lanjut saja" ucap Max sambil menggoda Lily.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!