Setelah akad nikah Lily kini berada disalah satu Ruangan. Lily bersandar di salah satu Kursi dengan beberapa orang di dekatnya. Olesan bedak tipis memperhalus kulit wajahnya, olesan kuas dimata mempercantik mata indahnya dan Lipstik merona yang memperindah bentuk bibirnya.
Kini Lily tampak sangat cantik dengan gaun putih yang melekat ditubuhnya.
Dalam satu hari Max mampu merombak semua ballroom hotel. dekorasi yang sebelumnya pernah disentuh oleh Karin kini semuanya diganti tanpa disisa. Kini Ballroom yang tadinya serba warna biru kini disulapnya jadi putih Gold elegan dan memesona. Bahkan baju yang dipakai Lily kini semuanya siap hanya dalam 1 hari.
" anak bunda cantik sekali" ucap Bunda Aina sambil menyentuh dagu Lily.
" apa sih bunda, ini tidak nyaman kenapa Lily harus pakai baju panjang begini, Boleh yah Lily ganti kayak bajunya bunda aja deh" rengek Lily.
" tahan ya sayang cuma beberapa jam saja Lily pakai ini, ok?" Ucap Bunda Aina
" Sekarang senyum sayang jangan cemberut terus ya." ucap Hendra.
" apa cucu Kekek yang cantik ini sudah siap? Ucap Kakek John yanh tiba tiba masuk diruangan Lily
" Iya Lily sudah siap " Ucap Aina
" Lili belum siap" ucap Lili dalam hati menangis meratapi nasibnya yang sudah jadi bubur
" Bagus Ayo kita masuk" Ucap Kakek John
Lily menarik tangan bundanya dan geleng geleng kepala
" Lily anak bunda kan?" ucap Aina
Lily mengangguk
" Sekarang Liat bunda" Aina sambil menangkup lembut wajah Lily
" Bunda tau Lily belum siap, tapi Lily ingat kan Bunda pernah bilang Lily itu anak yang paling kuat, sekarang Lily harus nunjukkin itu, Lily Harus ikhlas menerima Max jadi pendamping Lily, Lily harus kuat untuk bunda untuk ayah, meski ini terlalu awal untuk Lily tapi kan Lily masih bisa sekolah, masih bisa kumpul sama sahabat Lily, yakinlah jalan yang Lily ambil tidak salah. Lily harus tunjukkin pada mereka yang sudah memfitnah Lily kalau Lily tidak Lemah" Ucap Aina berusaha menguatkan putrinya.
sejujurnya Bunda Aina sungguh tidak rela jika Lily harus menikah di usianya yang masih muda. tapi karena kondisi, terpaksa harus menikahkan Putrinya dengan pemuda yang umurnya jauh diatas umur Lily bisa dibilang beda 9 tahun bahkan pria itu baru dikenalnya 2 hari yang lalu.
" ya ini lebih baik dari pada harus menyaksikan putriku dipenjara. Semoga saja mereka bisa saling mencintai" batin Aina.
Di depan pintu Ballroom Kini berdiri sosok Max yang berdiri dengan sangat berkarisma, bahkan tidak mengurangi aura kuat pada dirinya, sungguh penyatuan dua insang yang berbeda umur dan sifat ini.
Kini Lily melangkah mendekati Max yang berada didepan pintu.
Max memandang Lily dengan lembut.
" Apa aku harus terpesona bocah" ucap Max
" ya itu harus aku kan Lily yang cantik" ucap Lily bangga.
"Oh.. baiklah Lily yang cantik Ayo kita masuk di pernikahan instan kita ini" Max tersenyum kecil sambil memegang tangan Lily.
" Tidak bisakah kau sendiri saja yang masuk kepernikahan instan kita ini?" ucap Lily takut takut
" Ayo masuk bersamaku nanti aku akan belikan Es krim yang tidak pernah kamu makan?" ucap Max membujuk Lily seperti anak kecil.
" Benarkah Itu?" ucap Lily. Mata yang tadinya memancarkan kesedihan seketika kini memperlihatkan binar gembira.
" Sial aku benar benar menikahi anak kecil" rutuk Max dalam hatinya.
Max tidak lagi menanggapi Lily dan kini malah sedikit memaksa Lily untuk melangkah masuk Ballroom tempat pesta pernikahannya diadakan.
Para tamu undangan yang datang sebagian besar adalah keluarga dari Max sedangkan Lily hanya Keluarga inti saja yang datang.
awalnya banyak yang bergosip tentang pernikahan Max, yang awalnya adalah Karin dan tentang foto foto karin yang beredar dan sekarang posisi Karin digantikan dengan seorang gadis cantik, tidak ada yang curiga mengenai usia Lili karna pada dasarnya posturnya yang tinggi bodinya yang tidak seperti anak remaja lainnya.
Tapi semuanya berhenti bergosip saat melihat tatapan Max yang tajam.
" Tersenyumlah bocah" Ucap Max.
" niiihhh.. Puasss." Lily sambil menunjukkan senyum paksanya pada Max.
" Berapa lama lagi kita harus berdiri begini om,? kaki lili capek pegel. tanya Lily
" Sampai semua orang pulang" Ucap Max datar.
Lily kini menatap tajam kearah Max .
Sedangkan dari sisi lain Aina dan Hendra saling peran batin entah apa yang dirasakannya antara rela dan tidak rela melihat putri kecilnya bersanding. bahkan tidak ada guratan bahagia di wajah putrinya seperti pengantin kebanyakan. beda halnya dengan kakek John yang isi hatinya kini sangat kentara dari mimik wajahnya yang dari tadi tersenyum terus bahagia.
" Yah aku sungguh tidak kuat liat putri kecil kita sebentar lagi akan di ambil dari kita, Bisik Aina dan tak terasa bulir bening jatuh membasahi pipi bunda Aina
" Tenanglah bund, kan bunda sendiri yang bilang kita harus kuat untuk menguatkan Lily, kita harus ikhlas Bund, Kalau Lily Liat bundanya nangis bisa bisa Lily lari dan membuat heboh sambil mengelap air mata istrinya.
" aduh sakit banget kaki Lily" Gumam Lily dalam Hati. sambil melepas sepatu hak Tinggi yang dipakainya, karena gaun yang dipakainya sangat panjang dan memang yang tinggi badan Lily tinggi sehingga tidak ada yang menyadari jika Lily melepas sepatunya kecuali Max yang dari tadi merangkul pinggulnya.
" Selamat bro akhirnya kamu nikah juga" ucap Felix yang naik pertama untuk mengucapkan selamat pada Max dan istrinya. Felix adalah salah satu sahabat dari Max dan Hanz. Felix juga merupakan CEO dari sebuah perusahaan terkenal yang kini bersaing dengan perusahaan Max. Meski kedua perusahaan itu bersaing tapi tidak dengan persahabatan ketiganya.
" Thankz felix udah sempetin datang" ucap Max sambil berpelukan dengan Felix
" wah hebat, masih ABG bro" bisik felix pada Max yang memang orangnya suka bercanda beda hal dan Max yang kebanyakan serius. Felix kemudian melirik istri kecil sahabatnya dan mengajak bersalaman.
"Halo adik ipar Kamu harus menaklukkan Pria kaku ini" ucap Felix sambil meninju ringan dada Max
" Pastinya " Ucap Lily polos sambil tersenyum.
" wah.. Aku suka semangatmu" ucap Felix sambil memberikan dua jempol untuk Lili
" Minggir kamu Kita juga mau salaman sama pengantin Baru" Ucap Hanz yang tiba tiba datang dan memeluk Max dan Felix.
" Mau bergabung dengan kita juga" ucap Felix menggoda Lily
" Lili hanya mengerutkan keningnya melihat tiga sahabat itu..
" Hiss dasar Om om msum" ucap Lily dalam hati.
mereka berempat kemudian berfoto.
" Bukannya om bilang pernikahannya tertutup? terus apa ini, kenapa dari tadi tidak putus putus salamannya?." Bisik Lily dengan kesal melihat banyaknya tamu undangan yang datang.
Max hanya memandang Lily yang kini jadi istrinya dan berkata.
" Ini sudah termasuk sedikit dengan posisiku yang sekarang" ucap Max.
" memang pekerjaan om itu sepenting apa sampai tamu seperti ribuan begini dibilang sedikit, Tapi ini amankan tidak ada yang kenal Lily kan? bisik Lily pada Max
" Kamu tidak tau siapa aku?" Tanya Max bingung, ternyata masih ada yang tidak tau siapa Max
" Lily tau kok kamu itu Om om msum" bisik Lily
" Dasaar bocah" gumam Max dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments