Waktu hanya seperti hembusan angin, tidak terasa tahun tahun berlalu dengan cepat dan Ceng Gong sekarang telah berumur sepuluh tahun.
Setahun setelah pertempuran besar di Partai Naga Sejati, Ceng Hua dan Ceng Dao merayakan Pernikahan mereka secara sederhana.
Seperti hari hari sebelum nya, Ceng Gong sedang berlatih dengan tongkat nya. Dengan rajin dan penuh semangat Ceng Gong beberapa kali mengulang ulang gerakkan nya.
“Ceng Gong, ayo istirahat dulu.”kata Ceng Hua.
“Ibu kenapa tiap hari selalu mengganggu latihan Ceng Gong, dengan menyuruh istirahat, kalau di ganggu terus, kapan Ceng Gong bisa se jago Kakek Ceng Tian?”sahut Ceng Gong sambil cemberut.
“Hahaha , anak ku, Kakek mu sudah berlatih kurang lebih lima ratus tahun .” kata Ceng Hua.
Sejenak Ceng Gong terdiam, kemudian bergumam:”Kakek berlatih selama lima ratus tahun dan Ceng Gong akan berlatih lebih rajin, sehingga cukup dalam waktu tiga ratus tahun sudah sehebat Kakek.”
“Dasar anak keras kepala, persis seperti Ayah nya.” sungut Ceng Hua.
“Lah apa salah ku, kok aku yang di bawa bawa, wah tidak benar ini.”kata Ceng Dao.
“Apa … jadi menurut mu, aku ini tidak benar begitu ya ?!”maki Ceng Hua ke Ceng Dao.
Di dunia ini, hanya ada sedikit orang yang di takuti oleh Ceng Dao, salah satu nya adalah istri nya sendiri.
“Waduh gawat, ayah dan ibu pada berantem gara gara Ceng Gong, mesti minta bantuan kakek niy.”pikir Ceng Gong.
“Hahaha, ada apa ini sore sore pada berantem”, terdengar suara lembut, tapi cukup membuat sepasang suami istri itu terdiam.
Dari arah suara terlihat seorang yang berjalan di udara, kelihatan nya berjalan dengan lambat, padahal cepat.
“Kakek, Ayah, Ayah”, seru Ceng Hua dan Ceng Dao.
“Ceng Hua, kamu harus bisa menahan emosi, Ceng Dao, kamu perlu lebih memahami wanita, dan kamu Ceng Gong, ikut dengan kakek.”kata Ceng Tian.
Ceng Gong dengan di gandeng tangan nya oleh Ceng Tian, melesat ke angkasa.
“Ceng Gong, kenapa kamu sangat tertarik untuk menjadi Pendekar yang sama jago dengan kakek ?”tanya Ceng Tian.
“Soal nya Ceng Gong ingin bisa terbang seperti Kakek.” jawaban Ceng Gong yang ke kanak kanakan membuat Ceng Tian tidak dapat menahan tawa nya.
“Kakek, memang nya salah ya keinginan Ceng Gong?”
“Oh tidak ada yang salah, untuk menjadi pendekar itu tidak hanya harus mengejar ilmu, tapi juga harus di imbangi dengan tanggung jawab, ilmu/kekuatan tanpa tanggung jawab, hanya bagaikan pedang tanpa sarung, yang suatu saat akan mencelakai penggunanya.”kata Ceng Tian.
“Mulai saat ini kamu harus selalu mendengar apa kata orang tua mu, kamu beruntung masih punya kedua orang tua yang menyayangi mu.”kata Ceng Tian.
Ceng Gong menggangguk angguk :”Baik Kakek, mmmm Kakek, bisakah kita ke desa di bawah, Ceng Gong ingin manisan gula.”
“Hahaha Ceng Gong Ceng Gong, baiklah kalau itu mau mu.”kata Ceng Tian.
Seratus ribu kilometer jauh nya dari Gunung Naga Sejati, terdapat kumpulan kumpulan tenda, di salah satu tenda yang cukup besar, duduk seorang wanita jelita berbaju merah (*masih ingat kan para pembaca 🤔😀).
Yups benar, wanita tersebut adalah Ang Nio.
Satu tenda besar tapi hanya di isi oleh Ang Nio seorang.
Dari mulut nya keluar suara perlahan dan lembut ,”Ceng Tian Ceng Tian Ceng Tian.” Dan dari bibir nya tersungging senyuman yang sangat manis.
“Sial, kenapa aku bisa merasa rindu dan selalu terbayang oleh sosok Ceng Tian”.
“Inikah yang orang orang sering bilang, jangan terlalu benci dengan seseorang, ujung ujung nya malah jatuh cinta ?”pikir Ang Nio.
Kembali wajah Ang Nio bersemu merah muda, seperti anak gadis yang baru mengenal apa itu nama nya cinta.
Ang Nio berhasil lolos dari lubang maut setelah mengeluarkan gulungan kertas/scroll, yang guna nya untuk teleportasi jarak jauh.
Setelah teleportasi sejauh seratus ribu kilometer, kondisi Ang Nio sangat lemah, karena terluka parah, akhir nya Ang Nio jatuh ke sungai.
Tubuh Ang Nio di temukan oleh suku pengembara yang buas, dan dipaksa dijadikan salah satu istri dari Ketua Suku tersebut.
Kesialan yang dialami oleh Ang Nio, oleh Ang Nio di timpakan kepada Ceng Tian , dengan segala sumpah serapah nya yang di tujukan kepada Ceng Tian.
Setelah lebih dari setengah ilmu nya pulih, Ang Nio melakukan pembantaian, dan yang sekarang selamat adalah mereka yang takluk kepada Ang Nio.
Ketika sudah diangkat menjadi Kepala Suku, Ang Nio juga menyerang beberapa suku liar lain nya.
Sehingga untuk saat ini, Ang Nio telah menguasai lima suku liar.
Kembali ke negara Bzor (*Negara nya Ceng Tian).
Negara yang makmur, tidak ada perbudakan, dan Sang Raja terkenal Bijaksana.
Rakyat di negara ini sangat bahagia dan sudah ratusan tahun tidak ada perang di negara ini.
Negara yang aman dan makmur, sehingga system pemerintahan nya akhir nya diikuti oleh negara negara tetangga nya.
Di sudut suatu kota, Ceng Gong berjalan bersama Kakek nya, di tangan kanan Ceng Gong memegang Gulali.
“Kakek, kenapa kok wajah Kakek di ubah (*menyamar)?”tanya Ceng Gong.
“Cucu , hal ini agar Kakek mu bisa berjalan bebas tanpa gangguan.”kata Ceng Tian.
Ceng Gong berbicara tanpa henti, raut wajah nya sangat bahagia.
Sementara itu di dalam Istana Kerajaan Bzor, di ruangan khusus, berdiri sang Raja (*yang di puji bijaksana oleh rakyat nya), raut ketakutan di wajah nya dan keringat dingin mengalir dengan deras.
Di depan Sang Raja tua tersebut ada seorang laki laki yang kelihatan nya berumur tiga puluh an.
“Zhou Yu, kau terlalu lemah, ingat nenek moyang kita semua nya adalah petarung!”
“Sudah saat nya kita kembali meluaskan wilayah negara, mengapa harus takut dengan Partai Naga Sejati ?”
“Sepanjang jalan dari tempat pengasinganku sampai Istana ini, rakyat memuji bahwa kau adalah Raja yang baik dan bijaksana.”
“Baik dan bijaksana, hahaha, omongan kosong yang memuakkan!”kata Zhou Zimo.
“Kamu melupakan cita cita leluhur kita, yang di ingin kan leluhur kita adalah menguasai dunia, di takuti dan di hormati oleh rakyat.”kata Zhou Zimo.
“Kalau saja tiga ratus tahun lalu aku menang bertempur, minimal setengah dunia sudah kudapat.”
“Tiga ratus tahun, akhir nya akan datang saat nya kehancuran Partai Naga Sejati, hahahaha!”seu Zhao Zimo.
“Sangat di sayangkan Sun Ciang (*Guru nya Ceng Tian), sudah ke alam atas.”pikir Zhou Zimo.
“Kakek, lantas apa yang harus kita lakukan ?”tanya Zhou Yu.
“Perintahkan telik sandi kita untuk menyelidiki dengan detail mengenai Partai Naga Sejati, baik kawan maupun lawan nya, dan berikan laporan nya kepada ku dalam waktu tiga bulan ke depan!”perintah Zhou Zimo.
Bersambung 🙏🏼, terima kasih kepada para pembaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Xiao Shuxiang
NOVEL BERGENRE FANTASI TIMUR/WUXIA TP BAHASA PERCAKAPAN NYA PKE BAHASA MODERN, CUKUP SMPE CHAPTER INI SAJA, LGSG SKIP...
2024-02-04
0