Si Centil Kesayangan Mafia
Ckiiiitttt
brug!
"Sial, keluar kau!" Umpat seorang pria yang baru saja turun dari dari motornya menunjuk sebuah mobil hitam yang baru saja menyenggol motor sport kesayangannya.
"Ada apa?" Tanya Gadis cantik yang duduk di kursi belakang mobil.
"Sepertinya kita menabrak seseorang Non," jawab sang sopir seraya menoleh ke belakang.
Serena dengan mata tajamnya melihat ke arah pria yang sedari tadi menunjuk nunjuk mobilnya sambil berteriak menyuruhnya keluar.
"Tetap disini." Ucap Serena yang di angguki sang sopir.
brug!
Serena keluar dari mobilnya dan berjalan ke depan ke arah pria yang sedang mengomel sejak tadi. dengan sikap angkuh dan sombongnya Serena melipat tangan di dada menatap tajam pria di hadapannya.
"Kenapa?"
Aura dingin dan tegas terpancar dari cara bicaranya dengan sang pria barusan. Alih-alih menjawab pertanyaan Serena, pria itu justru menelisik mobil Alphard hitam yang ada di hadapannya.
"Kau ganti mobil baru?" Tanya pria itu tak tahu malu.
Serena menoleh kebelakang, kemudian kembali menatap pria itu dengan masih melipat tangan di dada.
"Hadiah dari kakak ku." Jawabnya singkat padat dan jelas.
"Sialan dia terlalu memanjakanmu Serena," umpat pria itu.
"Mau kemana kau? " Tanya nya kembali.
"Aku ada pertemuan dengan Tuan Galaksi Manopo, " jawab Serena dengan nada dingin dan ketusnya.
wusss...
Pria itu melempar kunci motornya dan langsung di tangkap Serena.
"Au ikut denganmu." Ucap Ryan dengan angkuh.
Yah dia adalah Ryan Sebastian Lubis, putra ke empat dari pasangan Fernando Sebastian Lubis dan Widya Adi Nugraha. Pria tampan berusia 20 tahun yang merupakan kakak kandung Serena Nugraha Sebastian Lubis itu memang selalu bersikap angkuh dan menyebalkan.
Serena mengambil jaket dan helm yang ada di dalam mobilnya kemudian berjalan menuju sang kakak yang sudah menunggunya di depan mobil. Serena menyuruh sopirnya untuk kembali saja ke rumah, karena dia akan pergi dengan Ryan.
Bruumm... Bruumm...
Serena bersiap melajukan motor sport berwarna hijau itu untuk membelah jalanan dan Ryan pria itu duduk manis di belakang sambil bermain ponsel, oh tidak maksudnya sambil menonton video yang baru saja di kirimkan ke kasihnya. video porno.
Ulangi : Video Porno
Dengan kecepatan tinggi Serena melakukan motor sport nya dan sang kakak yang asik menonton video di belakang tak terganggu sama sekali meskipun Serena melakukan motornya sangat kencang.
" Bangsat! " Umpat Serena yang melihat Ryan cengar cengir dengan ponselnya dari balik kaca spion. Serena sudah menduga apa isi di layar ponsel dan otak kakaknya itu.
Meskipun tak mendengar suara apapun karena Ryan dengan pintarnya menghubungkan audio ponsel dengan erapone yang terpasang di telinganya, cerdas bukan?
Jika tidak! Serena akan mendengar suara desahan wanita yang berasal dari layar ponselnya dan mengakibatkan ponselnya akan melayang ke jalanan, dan benar saja.
Byuuur!
Serena melempar ponsel yang sejak tadi di pegang Ryan ke dalam sungai.
"Aah... sial! Kenapa kau melempar ponselku?" Geram Ryan tak Terima ponselnya di buang Serena begitu saja.
"Turun!"
Titahnya pada Ryan, suaranya naik satu oktaf. Mau tak mau Ryan pun turun dari motor, pandangannya menoleh ke sungai yang airnya sangat deras di bawah sana. Pasti ponselnya sudah terbawa arus sekarang.
Tanpa aba-aba Serena kembali melajukan motornya dengan kencang, meninggalkan Ryan yang masih berdiri di tempat nya.
"SERENAAAAA..."
Teriakan Ryan tentu saja tak akan di dengar Serena. Itulah akibatnya jika kau bermain-main dengan sang Queen Mafia yang anti dengan video video menjijikan seperti itu.
* * *
Ciiitttt
Serena membuka helmnya setelah memarkirkan motornya di depan gedung perkantoran yang tinggi menjulang. Zyn, Reymond dan beberapa anak buahnya sudah menunggu kedatangan sang Queen Mafia cantik berdarah Bazil Inggris itu.
"Kau sudah di tunggu Tuan Galaksi di dalam." Ucap Reymond mengambil alih helm sang adik.
Serena mengangguk mengerti kemudian melangkahkan kaki masuk ke dalam gedung di ikuti para pria tampan di belakangnya. Kedatangannya langsung di sambut oleh pemilik perusahaan ' Galaksi Grup ' yaitu Tuan Fredoson Cash Galaksi.
"Selamat datang Nona Serena. Selamat datang," ucap Tuan Galaksi berjabat tangan dengan Serena.
"Mari mari silahkan duduk."
Serena duduk di kursi yang sudah di siapkan dengan Zyn dan Reymond yang berada di sisi kiri dan kanannya. Sudah seperti bodyguard sang Queen Mafia saja kedua pria tampan yang merupakan kakak dan sahabatnya itu.
"To the point aja," ucap Serena tanpa ingin berlama lama.
Tuan Galaksi mengangguk mengerti, Berurusan dengan Queen Mafia bernama Serena Adi Nugraha memang lah tidak mudah. Semua keputusannya mutlak dan tidak bisa di bantah siapapun.Harus siap dengan semua resiko yang di berikan, dan satu hal lagi. Memenuhi segala persyaratan maka semuanya akan berjalan mudah dan lancar.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya Reymond setelah Tuan Galaksi menjelaskan semua rencana proyeknya.
"Kau tahu semua resikonya kan?" Ucap Serena menatap tajam Tuan Galaksi yang berada di hadapannya sekarang.
Tuan Galaksi terdiam, dia harus pandai merangkai kata agar tidak menyinggung sang Queen Mafia dan proyeknya akan mudah di dapatkan. Jika tidak maka nyawa lah bayarannya.
"Tuan Galaksi akan mendirikan pabrik di tanah kosong, dengan bantuanmu semuanya akan lebih mudah karena daerah itu di kuasai gengster ternama di sana," ucap Tuan Sebastian yang baru saja datang.
Fernando Sebastian Lubis adalah seorang pengusaha kaya raya yang bergerak di bidang properti dan perbankan. Semua orang termasuk Tuan Galaksi menoleh ke arah pria berusia 65 tahun itu. Zyn bangkit dari duduknya dan mempersilahkan Tuan Sebastian untuk duduk.
"Papa yakin dengan bantuanmu dan Chetaz proyek ini akan berhasil," ucap Tuan Sebastian pada Serena.
"Papa tahu kan aku tidak suka menindas rakyat yang tak berdosa. " Ucap Serena telak.
Tuan Sebastian mengangguk, "Yah papa tahu itu. Makanya papa mengusulkan Tuan Galaksi untuk bekerja sama denganmu."
"Apa keuntungnya untukku jika aku membantu nya? " Tanya Serena ketus dan dingin.
"Jika kita berhasil menyingkirkan gangster itu dan Tuan Galaksi berhasil mendirikan pabrik. Maka orang-orang desa tidak akan kekurangan lagi. Mereka juga akan mendapatkan pekerjaan." Ucap Zyn menjelaskan.
"Dan kita?" Tanya Serena.
"Daerah itu akan jadi kekuasaan kita. Kita bisa mendirikan markas baru disana." Pungkas Reymond.
Serena menopang dagu, sejenak berpikir jernih apa yang harus di lakukan. Serena tak ingin mengambil resiko yang akan merugikan perusahaannya.
"Ku harus menepati janjimu, jika tidak kepalamu bayarannya," pungkas Serena menatap tajam Tuan Galaksi.
Tuhan Galaksi gemetar mendengar ancaman Serena, yah ancaman. Meskipun terdengar biasa tapi kata-katanya begitu sangat menusuk dan hal ini baru pertama di rasakan oleh Tuan Galaksi. Selama bertahun-tahun menjalankan bisnis, baru kali ini Tuan Galaksi berurusan dengan Mafia muda nan cantik namun menyeramkan seperti Serena.
" I-iya pasti Nona, " jawab Tuan Galaksi dengan terbata.
Zyn menahan tawa di belakang melihat reaksi Tuan Galaksi yang terlihat takut dengan Serena. padahal usianya jauh dia atas Serena yang masih berusia 14 tahun.
'Badan aja gede, menghadapi bocah kecil aja ciut, hahah...' Cibir Zyn dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments