"Jangan pikirkan Serena sekarang, ayo kita duel." Ucap Ryan seraya menarik turunkan alisnya.
Duel dalam artian memakai satu wanita oleh dua pria.
Pernah mendengar seorang wanita bercinta dengan dua pria atau lebih? yah itu lah yang sedang di lakukan dua Cassanova keluarga Lubis ini Ryan dan Zyn kini menghabiskan malam nya bersama seorang wanita panggilan yang di bawa Ryan entah dari mana.
Dua lubang dan dua senjata perkasa milik dua pria tampan keluarga Lubis yang sangat di inginkan semua wanita. Dan wanita yang beruntung adalah si wanita yang sekarang sedang bercinta dengan mereka tentunya. Kedua Cassanova keluarga Lubis ini memang suka bermain dengan satu wanita seperti ini. entah lah apa yang ada di pikiran para pria itu, author juga tak mengerti. Benar apa yang di katakan Zyn tadi, jika Serena sampai tahu mereka membawa seorang wanita kedalam bengkelnya, apalagi sampai bercinta satu lawan dua seperti ini. maka tak bisa di bayangkan semarah apa seorang Serena. Bisa-bisa mereka langsung di kebiri oleh adik bungsunya yang pemarah itu.
Ngomong-ngomong soal Serena, dimana dia sekarang?
* * *
Reymond baru saja menidurkan Serena di kamarnya yang berada di rumahnya. yah Reymond membawa Serena pulang ke rumahnya. Di tatap nya adik bungsunya yang begitu cantik dengan segala kemanjaannya.
Serena sangat manja dan Reymond lah yang selalu memanjakannya. Reymond menarik selimut untuk menutupi tubuh adiknya, lalu dia duduk di samping Serena. Di tatap nya wajah Serena sekali lagi, Reymond begitu sangat menyayangi Serena. Kesalahannya di masa lalu membuat Serena harus menjauh dari orang tuanya sejak masih kecil.
* flashback on *
Hingga satu bulan lamanya Sebastian mengurung putra keduanya di gudang dan tak memperbolehkan siapapun menemui Reymond yang sedang dalam masa hukumannya. Hanya Inah dan Andi yang selalu diam-diam menemui Reymond di gudang sambil membawa beberapa makanan. Mereka akan lakukan saat Sebastian tidak ada dirumah. Andi dan Inah tak tega melihat Reymond di kurung di gudang seperti itu.
Hingga suatu hari, samar samar Reymond mendengar suara tangisan adiknya.
"Huawaaaa.... Mamaaaahhh... Aku mau Mamaaaahh Bi, aku mau Mamah.. Huawaaaa...."
Tangisan Serena kecil begitu menggema di rumah besar keluarga Lubis. Kejadian yang menimpa Widya 3 bulan yang lalu membuat Ibu lima anak itu mengalami trauma mendalam, sehingga Sebastian harus membawanya ke rumah sakit jiwa.
Sekali lagi: Rumah sakit jiwa.
Widya mengalami gangguan mental dan trauma yang sangat mendalam. setiap kali ada orang yang mau menyentuhnya Widya selalu berteriak ke takutan. Selain itu Widya juga takut dengan darah, saat melihat darah Widya akan menjerit-jerit dan berlari ketakutan.
Kenapa Widya bisa seperti itu? begini ceritanya.
Percobaan pemerkosaan yang di lakukan tekan kerja Sebastian membuat Widya trauma dengan orang-orang yang mencoba menyentuhnya. Dan sang putra yang berlumuran darah pria bejat itu selalu terngiang di otaknya. Makanya kenapa Widya selalu berhalusinasi dan berteriak.
* *
" Huawaaaaaa.... Aku aku Mamah Bi, aku mau Mamah..." Ucap Serena kecil di sela tangisnya.
Sejak kejadian mengerikan itu Serena harus tinggal bersama Andi dan Inah. karena Sebastian sibuk bulak balik rumah sakit mengurusi Widya. Tak tega mendengar Serena menangis terus menerus, Reymond tak peduli lagi dengan larangan dan ancaman Sebastian padanya. Reymond mendobrak pintu dan keluar dari gudang. Dengan cepat Reymond berlari ke ruang tengah dimana Inah sedang mencoba menenangkan Serena yang sedari tadi menangis tak berhenti.
"Cup.. Cup.. Sayang, Neng Serena jangan nangis yah. Nanti Bibi ajak jalan-jalan beli es cream mau? "
Inah mencoba segala cara untuk menangkan Serena kecil.
"Gak mau, aku mau mamah. Huawaaaaa....."
"Cup.. Cup.. Cup.. Aduh gusti harus bagaimana atuh ini teh, Neng Serena dari tadi tidak mau diam." Inah mulai frustasi karena Serena tak mau berhenti menangis.
"Pak.. Bapak.. Bantuin atuh Pak. Neng Serena teh tidak mau diam dari tadi nangis terus," keluhnya pada sang suami yang sedang mencuci mobil di luar sana.
"Sebentar atuh bu, bapak teh lagi nyuci mobil ini. Sebentar lagi harus jemput Pak Sebastian ke kantor." Jawab Andi yang memang sedang mengelap mobil hitam Sebastian.
"Ih si Bapak mah." Gerutu Inah kesal.
" Cup.. Cup.. Cup.. Jangan nangis lagi atuh Neng, Bibi teh bingung harus ngapain lagi ini teh biar Neng Serena nya berhenti nangis. "
" Huawaaa... Huawaaaaa... "
Serena terus menangis dan tak mau berhenti meskipun Inah sudah menggendongnya dan membawanya kesana kemari.
"Berikan padaku Bi." Reymond menengadahkan tangan meminta Serena kecil.
"Loh.. Loh.. Mas Rey kenapa ada disini? kalo Bapak tau-"
Ucapan Inah terhenti saat Reymond dengan cepat memotongnya.
"Biarin aja Bi, biarin.. Apa yang akan dia lakukan, aku gak peduli."
Ucapan Reymond barusan membuat dahi Inah berkerut, apa Reymond tak takut Sebastian akan menghukumnya lagi?
"Huawaaaaa..."
"Diamlah Serena, Abang disini. Lihat Abang gendong kamu kan? "
"Abang... Abang... Kenapa Abang gak pernah beliin aku es cleam lagi, Abang jahaaat... Huawaaa... "
"Kamu mau es cream kan Sel?"
Serena kecil mengangguk, "Yang lasa cokelat strawberry "
"Baiklah let's Go..."
"Yeeeeehhhh.... Es cleam... Es cleam... Es cleam... Ciapa mau es cleam.. "
Serena kecil begitu bahagia saat Reymond menggendongnya keluar. Inah pun sampai terkesima melihat Serena yang langsung diam saat digendong Reymond. Sejak tadi Inah sudah membujuknya dengan segala cara, tapi Serena kecil tak mau berhenti menangis.
Hari hari berlalu begitu cepat, keadaan keluarga Lubis pun semakin tak terkendali. Sean yang harus bekerja di Aceh, Widya yang tak kunjung sembuh, Ryan semakin liar dan tak mau pulang ke rumah dan Reymond, hatinya sudah keras batu sekarang. Reymond tak peduli lagi dengan Sebastian, bahkan Reymond memulai bisnis hitamnya bersama teman-teman kuliah nya. Kejahatan demi kejahatan pun Reymond lakukan bersama rekan kerjanya di dunia hitam, sampai Reymond bertemu dengan Arnold yang kini menjadi tangan kanannya. Kekejaman dan kecerdasan Reymond Angkara Lubis mampu menguasai dunia hitam hanya dalam waktu 2 bulan saja.
Rasa sakit hatinya pada sang Ayah dan penyesalannya pada ibunya membuat Reymond semakin tak terkendali, begitu juga Ryan yang mulai mengenal dunia malam di usianya yang masih sahat muda yaitu 11 tahun. Setiap hari Ryan akan menghabiskan waktunya di bar dan mengikuti arena balapan liar. Dan si kecil Serena, gadis kecil itu tinggal bersama pasangan suami istri yang berkerja di rumah keluarga Lubis, Inah dan Andi. Hari harinya Serena habiskan bersama Inah dan Andi, sesekali Reymond akan datang untuk mengajaknya jalan-jalan atau sekedar bermain dengan adik kecilnya.
"Sadarlah Widya, kembali lah. Aku sudah tak sanggup menghadapi anak-anak. Rey semakin menjadi. Orang-orang bilang Rey seorang Mafia. Dan Ryan? Anak itu tak pernah pulang ke rumah sejak kau disini. Apa yang harus ku lakukan Widya? Kembali lah Widya, aku mohon."
" Widya anak-anak sangat membutuhkanmu terutaa Serena. Serena masih kecil, dia masih membutuhkan kasih sayangmu juga..."
Sebastian tak kuasa, pria yang terlihat kuat dari luar itu meneteskan air matanya. Sebastian menangis di depan istrinya yang hanya diam saja, pandangannya menatap lurus ke depan namun kosong.
Ceklek!
Sebastian menyeka air matanya, kemudian menoleh ke arah pintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments