ketika si bungsu merajuk

  Seminggu sudah berlalu, Andi belum sembuh juga dari sakitnya. malahan pria berusia 40 tahun itu kini terbaring di rumah sakit sehingga Serena mau tak mau harus di antar jemput para abang-abangnya.

   Satu minggu full Serena selalu di jemput abang-abangnya dan seminggu itu juga Serena menjadi invarar para gadis-gadis yang meminta nomor ponsel abang-abangnya.

  Pernah menonton film Korea dimana seorang gadis memiliki dua kakak dan satu adik yang tampan dan si gadis menjadi anak perempuan satu-satunya. Dia selalu menjadi korban bully para wanita yang menyukai saudara saudara tampannya yang di kira pacar mereka.

   Nah itulah yang terjadi pada Serena kini, bedanya mereka tahu jika Serena adalah adiknya, maka tak ada bully membully. yang ada adalah para siswi serta guru di sekolahnya selalu mencuri perhatian nya agar Serena mau memberi nomor kontak salah satu abangnya.

  Di anugerahi lima saudara super tampan yang selalu menjadi idola kaum hawa terutama para remaja, membuat Serena bukannya senang justru kesal bukan main. setiap hari ada aja para wanita-wanita kurang kerjaan itu sengaja datang ke kelasnya untuk bertanya semua hal tentang abang-abangnya.

  Dan di saat pulang sekolah, Serena harus melihat para fans dadakan itu mengerubungi abang-abangnya. mulai dari Ryan si cassanova dengan sejuta pesona nya, Sean si Dokter tampan yang sangat ramah pada semua orang. Raymond si tampan nan berwibawa yang bukan hanya siswi SMU tapi juga para guru perempuan dan guru laki-laki yang mengidolakan, melihat parasnya yang tampan dan postur tubuh yang tinggi atletis membuat Reymond Angkara Lubis menjadi perbincangan hangat para guru.

   Tak lupa si tampan Leon Baskara Nugraha Lubis yang memiliki ketampanan maksimal, sekali melihatnya saja membuat orang jatuh cinta dengan pandangan nya yang meneduhkan dan menyejukkan hati. Juga tak ketinggalan Zyn Mahesa Prakoso meskipun memiliki wajah tegas dan mata setajam elang tapi tak kalah tampan dengan saudara-saudaranya yang lain.

  "POKOKNYA KALIAN SEMUA GAK ADA YANG BOLEH KE SEKOLAH AKU LAGI TITIK."

  Teriakan Serena begitu menggema di atas meja makan. Serena menatap ke lima saudaranya yang dengan santainya melahap sarapan mereka tanpa memperdulikan teriakannya barusan.

  "Ck! Harusnya lo bersyukur Sel punya abang ganteng dan baik hati," ucap Ryan santai yang di angguki yang lainnya.

  "Bener tuh, bukannya marah-marah gak jelas kaya gitu." Sean menimpali.

  "MAMAAAAHHHHHH..."

 Tak ada yang tak menutup telinganya saat si bungsu Lubis itu berteriak, bahkan para ART dan penjaga pun ikut menutup telinga mereka.

  "Berisik lo."

  Serena merengut menatap kesal para abangnya.

  "Ada apa sih Sel, pagi-pagi udah teriak-teriak aja kamu." Omel Widya yang baru saja datang bersama suami tercintanya.

Widya dan juga Sebastian ikut duduk bersama anak-anak mereka. Suasana sarapan pagi kali ini di hiasi dengan merajuknya putri bungsu Widya dan Sebastian dan ke lima putranya yang bersikap dingin seolah mengejek si adik yang tengah merajuk.

  "Liat mereka mah.." Serena menunjuk ke lima abangnya dengan wajah cemberut nya khas anak kecil yang tengah merajuk karena di isengi kakak-kakanya.

   "Memangnya apa yang di lakuin abangmu?" Kini Sebastian yang bertanya.

  "Pah, Papa kan punya banyak uang. Mendingan Papa sewa dokter bedah plastik terbaik di dunia deh."

  Sebastian mengerutkan keningnya, begitu juga dengan Widya yang sedang mengisi lauk ke dalam piring suaminya ikut menoleh menatap Serena.

  "Buat apa?" Tanya Widya.

  "Buat operasi mereka, " balas Serena. Manik abu nya mendelik para pria yang anteng sarapan.

  Gelak tawa pun terdengar dari mereka. Tentu saja hal itu membuat Serena semakin kesal. Sebastian mengusap kepala Serena sambil geleng geleng kepala. Sungguh jika sudah merajuk seperti ini putri bungsu kesayangannya memang sangat menggemaskan.

   "Lagian kamu tuh aneh-aneh aja deh Sel, pake pengen operasi abang-abangmu lagi, " ucap Widya sambil geleng-geleng.

  Lucu memang Serena ini, cuma karena si abang dengan segala pesona nya sudah membuat Serena bak adik tersakiti dengan puluhan bahkan ratusan wanita yang selalu mengejarnya. Eits.. Bukan mengejar karena suka atau ngefans dengan si cantik putri bungsu Sebastian Lubis ini, tapi mengejar segala informasi mengenai para pria tampan keluarga Lubis.

Jika dalam mengejar musuh saja Serena hanya datang untuk mengeksekusi di akhir, lah ini dia harus berhadapan dengan manusia dengan segala karakter yang menjengkelkan. Apa Serena harus mengirim anak buahnya untuk berjaga disekolah agar para siswi tidak berani menganggunya? atau Serena eksekusi saja semua orang yang menganggu ketenangannya?

Tenang Sel, sebentar lagi akan segera selesai deh semua masalah mu.

"Pokoknya aku gak mau di anter atau di jemput mereka lagi titik." Ucap Serena pada kedua orang tuanya.

"Terus kamu mau di jemput siapa? Mang Andi kan masih sakit di rumah sakit, " balas Widya tak kalah sengit.

Serena meluruh, "Lagian Mang Andi itu sakit apa sih sampe harus dirawat segala?" Ucap Serena kembali.

"Usus buntu, baru aja selesai operasi," timpal Sean.

"Pasti Mang Andi kecapean gara-gara lo Sel."

Si Cassanova itu tak ada habisnya mengejek si adik. Sudah tahu adiknya lagi sensi, pake bahas itu segala lagi kan Serena jadi ngamuk.

Bruugghh!

Ryan sampe jatuh terjengkang gara-gara usil ngejek si adik yang lagu sensi, jadi kena imbas kan. Serena melempar tas sekolahnya dan karena Ryan tak pasang kuda-kuda jadi ambruk lah sudah. Makanya jangan usil Yang, mending diam aja.

"Si*lan lo!" Umpat Ryan kesal.

Ryan balik melempar tas Serena, tapi tenang saja Serena udah siap-siap ko. Jadi tas itu segera di tangkap nya dengan cepat, aman kan?

"Ini meja makan, bukan tempat adu tarung, " sindir Widya pada anak-anak nya.

"Bang Ryan tuh mah yang mulai."

"Enak aja lo yang tiba-tiba lempar tas ke gue."

"Sudah diam! Kalian itu sama saja bikin kepala mama pusing, udah sana berangkat sebelum mama pingsan disini," ucap Widya sudah jengah dengan prilaku anak-anak nya yang jika sudah bertengkar maka segala barang akan melayang.

Untung saja Widya tak punya riwayat darah tinggi, kalau tidak sudah pasti Widya akan bolak balik rumah sakit gara-gara anak-anak nya yang selalu beradu mulut. Sebastian mengusap punggung istrinya menenangkannya. Bukan hanya Widya yang di pusingkan dengan sikap anak-anak nya tapi juga Sebastian. Tapi Sebastian tak pernah ambil pusing, dan selalu bersikap tenang.

"Berangkat dulu Mah, Pah."

Satu persatu anak-anak nya mulai beranjak dan berpamitan mereka akan kembali pada aktifitas nya. Sean ke rumah sakit, Reymond ke kantor, Leon ke Kampus, Ryan dan Zyn akan ke markas dulu sebelum ke kampus dan si cantik Serena pun akan berangkat sekolah.

Kali ini Serena akan berangkat sendiri dengan motornya. Serena tak ingin lagi di antar papanya atau para abang-abangnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!