Bab 14

Alleta mendorong mereka pelan lalu berdiri berhadapan dengan Camila. Mata persiknya yang indah dan berkilau menatap Camila lembut dengan senyum manis yang menghiasi wajah cantiknya. 

"Jadi yang menyebarkan desas-desus itu kamu? Padahal kamu sendiri tau bagaimana aku bisa bersama dengan lelaki tua yang kamu bicarakan itu. Atau apa perlu aku yang membeberkan tentang kejadian itu kepada semua orang? Tentang perlakuan keluargamu terhadapku, hubungan palsu kita dan bagaimana keluargamu menjebak diriku?"tanya Alleta dengan tangan terlipat di dada. Tidak ada sedikit pun rasa takut di dalam sorot matanya yang berkilau. 

"Apa, apa maksudnya apa ada sesuatu yang mereka sembunyikan?"

"Aku tidak tahu, tapi apa yang dimaksud dengan tentang perlakuan keluargamu, hubungan palsu itu? Apa Alleta bukan termasuk keluarga Camila?"

"Kenapa hubungan keluarga kaya sangat ribet sih."

Mendengar ocehan mereka Camila diam-diam  mengepalkan jemarinya erat, giginya bergemeletuk keras, rasa panik menyelimuti  hatinya. 

"A-apa maksud kakak aku tidak mengerti, jika kakak tidak mau pulang tidak papa aku akan menjelaskannya kepada ayah,"jawabnya polos. 

"Sial, sejak kapan jalang itu memiliki keberanian untuk melawanku. Tidak, tidak bisa jika dia menceritakan semuanya citra baik yang aku bangun dengan susah payah ini akan hancur."

Alleta sangat menikmati rasa pencapaian di dalam hatinya ini saat melihat kepanikan dan ketakutan gadis di depannya. 

Satu persatu dia akan membalas semua perlakuan tidak adil yang mereka lakukan selama ini terhadapnya. 

Alleta mengedarkan pandangannya menatap sekeliling, melihat wajah penasaran semua orang dia tersenyum sinis. 

"Sebenarnya… aku dan dia bukan saudara kembar."

Begitu kata-kata itu keluar langsung menyebabkan kegemparan. Camila tidak percaya Alleta akan mengatakan tentang hubungan mereka. 

"Kakak!"peringat Camila tajam sambil menatap Alleta dengan ganas. 

"Lebih tepatnya aku diambil oleh keluarga Camila di dekat tong sampah dan dijadikannya sebagai saudara kembar Camila…."

"Dan tentang aku yang menjadi simpanan itu tidak benar, aku memilih keluar dari rumah itu karena aku sudah tidak tahan dengan sikap mereka. Camila kenapa kamu selalu memfitnahku seperti itu, selama 16 tahun ini aku cukup bersabar dengan perlakuan burukmu terhadapku, tapi sekarang aku tidak bisa mentolerir sikapmu ini." Alleta mengusap air matanya yang berlinang, menangis dengan sedih. Untuk saat ini dia ingin merahasiakan identitasnya sebagai keluarga Carter. 

"Bukan hanya kau saja yang bisa berpura-pura seperti ini, aku juga bisa," Cibir Alleta di dalam hatinya. 

Setelah mendengar penjelasan Alleta, semua orang merasa bersalah karena telah mengatai murid baru itu yang tidak-tidak, hanya karena rumor yang beredar mereka langsung menuduhnya tanpa mencari tahu kebenarannya. Dan semua tatapan yang mengarah pada Camila sangat tidak ramah. 

Nathan langsung kelabakan melihat Alleta nangis bisa gawat kalau paman tahu gadis kecil kesayangannya nangis seperti ini. 

"Duh Al jangan nangis, cup, cup, cup,"bujuk Nathan dan tanpa sadar dia menepuk punggung Alleta dengan sedikit tenaga. 

"Bujuk sih bujuk tapi nepuknya gak usah pake tenaga!" Raung Alleta di dalam hatinya, kalau bukan lagi akting ingin sekali dia mencakar habis wajahnya. 

Tanpa berkata-kata Austin mengeluarkan sapu tangan miliknya dan menyerahkannya kepada Alleta. 

"Jangan nangis, mereka tidak layak untuk kamu tangisi, air matamu terlalu berharga." Entah kenapa melihat Alleta nangis hatinya ikut terasa sesak, seperti ada ikatan yang terjalin diantara mereka. 

"Ya Alleta jangan nangis masih ada kami di sini,"timpal Anna ikut membujuk Alleta. 

Melihat kepedulian mereka Alleta merasakan bersalah dia hanya berpura-pura menangis, tapi mereka menganggapnya beneran. 

"Dasar rubah betina! Berhentilah membuat masalah dia sudah cukup menderita gara-gara lo!"hardik Nathan di depan wajah Camila. 

Siapa yang tidak tahan dibentak oleh orang disukainya apalagi di depan umum seperti ini ditambah tatapan tidak ramah dari semua orang. Camila menggigit bibir bawahnya dengan kuat hingga mengeluarkan darah. 

"Awas kau Alleta!"

"Ayo pergi,"ajak Nathan. 

"Tunggu, aku ingin berbicara dengannya."

Alleta mendekatkan bibirnya ke telinga Camila dan mulai berbicara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua. 

"Kau seharusnya bersyukur aku tidak menceritakan semuanya. Oh dan juga, kau ini tidak tau atau pura-pura gak tau, apa orang tuamu gak memperingatimu? Kalau kau seharusnya jangan menggangguku lagi jika masih ingin menikmati kehidupan yang bergelimang harta. Apa menurutmu perusahaan yang dibangun oleh ayahmu hingga sukses seperti ini adalah hasil kerja kerasnya?"   

Tubuh Camila kaku, dia tidak mengerti kalimat terakhir yang diucapkan Alleta. 

"Apa maksudnya?"

Setelah mengatakan itu Alleta langsung berbalik pergi tanpa mempedulikan kebingungan Camila. 

°°°°

"Aku pulang."

"Oh Nona muda sudah pulang, sini berikan tasnya kepada Bibi." 

Sienna menyerahkan tas sekolahnya pada bi Rani, pengasuh yang selama ini mengurusnya sejak kecil. 

"Bi di mana Mommy?"tanya Sienna pada wanita paruh baya itu.

"Nyonya ada di ruang kerja, Nona."

"Apa Daddy sudah pulang kerja?"

"Ya Nona, Tuan sudah pulang."

"Aku akan pergi menemuinya." Sienna bergegas ke ruang kerja yang berada di lantai atas. Dia sudah lama tidak bertemu dengan ayahnya, meski mereka tinggal satu atap dia jarang sekali bertemu dengan ayahnya yang selalu sibuk kerja. 

Saat Sienna hendak membuka pintu dia mendengar percakapan di dalam yang membuat tubuhnya kaku. 

"Mas, bagaimana? Kamu sudah menemukan putri kandung kita, kan?"

"Maaf honey, Mas masih belum menemukannya, tapi Mas janji Mas akan terus berusaha menemukan putri kecil kita." 

"Ini semua salahku, jika saja aku mengetahuinya tepat waktu bayi kita tidak akan tertukar seperti ini.  Aku tidak tahu bagaimana kehidupan putriku, apa dia bahagia, apa dia tumbuh sehat, atau…."

"Sstt… it's oke honey, itu bukan salahmu kita do'a kan semoga putri kita baik-baik saja."

Sienna mengepalkan tinjunya, ternyata ayah sibuk mencari putri yang tidak diketahui keberadaannya itu. 

"Tidak aku tidak bisa membiarkan gadis yang tidak diketahui keberadaannya itu merebut identitasku, aku satu-satunya Nona muda di keluarga Parker tidak ada yang boleh merebutnya semua yang ada di sini adalah milikku!"gumam Sienna dengan cahaya dingin melintas di pupil matanya. 

Terpopuler

Comments

wifasha

wifasha

jngn2 si aleta anak ny

2023-12-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!