Bab 20. Ada dimana aku??

Wen Chu berdiri sambil memegang bahu Karen, dan terlihat sahabatnya itu masih beradu pandang dengan laki-laki kasar itu. Tiba-tiba Wen Chu melihat dari arah mobil belakang, keluar dua perempuan yang mana satu perempuan muda, dan satunya lagi memiliki usia di atasnya. Kedua perempuan itu mendatangi Karen..., dan Karen sangat terkejut melihat siapa yang berjalan ke arahnya,

"Kamu....., bukannya kamu yang bersama dengan mamanya Peter...? Apakah kamu yang menjadi dalang pencegatan ini?" pernah bertemu dengan salah satu gadis itu, Karen menunjuk ke arah gadis yang lebih muda.

"Ha... ha... ha..., ternyata kamu masih mengenalku perempuan ja**lang.. Ingat namaku adalah Tita..., dan aku akan menjadi istri Peter tidak lama lagi. Hal itu yang akan aku tegaskan kepadamu..." sambil tertawa terbahak, perempuan muda itu tertawa.

"Huh... aku tidak butuh laki-laki pengecut seperti Peter, bawa pergi saja dari hadapanku.." Karen mendengus kesal, karena lagi-lagi karena Peter dirinya harus berurusan dengan perempuan itu,

Wajahnya tampak kesal, dan Wen Chu menepuk pelan pundak Karen, mencoba untuk menenangkannya.

"Apa katamu bicara kasar pada adikku...Aku peringatkan juga, menjauhlah sejauh mungkin dengan Peter. Jika kamu tidak mau celaka..," tidak diduga satu perempuan yang datang bersama Tita, yang ternyata adalah kakak sepupunya bernama Cici, mendekat dan tangannya mengarah ke leher Karen untuk mencengkeramnya.

Melihat teman baiknya ditindas seperti itu, tangan Wen Chu secara reflek menarik tangan gadis itu. Namun laki-laki yang menghentikan mobil mereka, dengan cepat bertindak menangkap kedua tangan anak muda itu dengan cepat.

"Kalian berdua ini betul-betul perempuan hina..., menimpakan kesalahan Peter kepadaku.. Hey jangan main tangkap orang, lepaskan tangan temanku,." setelah berhasil membebaskan dirinya dari tangan Cici, Karen melihat ke arah dua orang laki-laki yang masih memegangi Wen Chu..

"Apa kamu bilang...?" Tita mengangkat tangan untuk memberikan tamparan ke pipi Karen. Namun Karen bukan gadis yang dengan mudah untuk mereka tindas. Dengan cepat, satu tangan Karen juga terangkat dan menangkap tangan Tita yang terarah kepadanya. Untuk memberi pelajaran, Karen memutar tangan Tita.., dan.

"Sakit... lepaskan ja***lang..." Tita menjerit kesakitan.

Dari arah belakang, satu laki-laki mendekat dan ingin menghentikan Karen. Namun dengan lincah gadis itu berkelit, dan satu kakinya menendang ke belakang. Gadis itu tersenyum, dan bersyukur jika papanya selalu memberikan latihan ilmu bela diri padanya. Tendangan yang dilakukan Karen. tepat mengenai pinggang laki-laki itu. Dengan cepat, satu tangannya menghempaskan tubuh Tita, hingga gadis itu tersungkur.

" Aaawww... Hey., jangan menyerah, habisi saja gadis kampungan ini. Ternyata peringatan lisan tidak diindahkan olehnya, hanya dengan kita beri pelajaran kekerasan, sepertinya gadis ini baru paham.." Tita berteriak memberi perintah pada orang-orang yang datang bersamanya.

Tidak lama kemudian, enam orang laki-laki datang mengepung Karen dan Wen Chu. Keduanya saling berpandangan...

"Jangan khawatir Karen... aku akan melindungimu dengan sekuat tenagaku. Semoga saja, polisi melihat hal ini dari kamera pengawas.." terdengar Wen Chu mencoba menenangkan Karen. Tapi gadis itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepala.

Tanpa orang-orang itu sadari, Karen menarik ikat pinggangnya keluar. Gadis itu akan menggunakan ikat pinggang itu sebagai senjata dalam menghadapi mereka. Mata Wen Chu terbelalak, namun diapun kemudian melakukan hal yang sama,

"Puakkk.." tanpa Wen Chu ketahui, sebuah tendangan mengenai punggungnya. Laki-laki itu jatuh tersungkur dan mengaduh kesakitan.

"Kurang ajar... kalian beraninya bermain curang." Karen segera melompat, dan sambil mengibas-kibaskan ikat pinggang, Karen berusaha melindungi dirinya.

Gadis itu berjongkok, untuk memeriksa Wen Chu. Tampak darah mengalir keluar dari sudut bibirnya.. Karen menatap Wen Chu yang terluka dengan tatapan prihatin.

"Larilah Karen, selamatkan dirimu.." dengan kesakitan, Wen Chu meminta Karen untuk melarikan diri dari tempat itu.

"Apa yang kamu katakan Chu... aku bukan tipe gadis seperti itu. Kamu membelaku, tetapi aku malah meninggalkanmu. Jikalau kita akan terluka, aku juga akan terluka denganmu.." mata Karen berkilat. Jiwa pecundang tidak ada dalam diri gadis itu.

Gadis itu segera kembali melompat, dan mengarahkan serangan ikat pinggang pada laki-laki yang mengepungnya. Dengan cepat dan kekuatan penuh, Karen kembali melemparkan ikat pinggang ke laki-laki yang ada di depannya.

"Seet..." tapi dengan cepat, laki-laki itu menangkapnya.

Karen tersenyum, dan dengan sekuat tenaga gadis itu menghentakkan ikat pinggang itu, dan tubuh laki-laki itu terpental. Tapi, apa dayalah tenaga seorang gadis. Dari arah samping dan belakang, beberapa laki-laki menyerang ke depan, dan mengelilingi Karen sendiri. Dari pinggiran dekat mobil, Tita dan gadis yang bersamanya bersorak melihat posisi Karen yang terdesak.

"Ya Tuhan... apa yang harus aku lakukan. Papa..., maafkan dosa-dosa Karen pa," menyadari posisinya, Karen tidak berharap banyak.

Dengan serampangan, Karen hanya menggunakan kaki dan ikat pinggang di tangannya. Tiba-tiba..

"Bukk..." sebuah tendangan mengenai punggung Karen, dan gadis itu tersungkur ke depan. Rahang Karen menyentuh tanah, dan darah mengalir keluar dari pipi dan dagunya. Gadis itu tidak bisa berharap banyak..

"Dor..." tiba-tiba terdengar suara tembakan dari arah belakang. Tubuh salah satu pengawal Tita, jatuh tersungkur. Namun Karen tidak bisa melihatnya dengan jelas, karena pandangan matanya kabur..., dan tidak lama gadis itu terbaring pingsan.

********

Beberapa Saat kemudian...

Perlahan Karen membuka matanya perlahan, dan silau lampu tampak di depannya. Tetapi Karen yang sudah sadar tidak mengetahui posisinya berada saat ini. Bau harum aroma parfum maskulin masuk ke indera penciumannya, namun tetap saja gadis itu tidak tahu ada di mana posisinya saat ini,

"Ada dimanakah aku, interior dan furniture di kamar ini sangat mewah dan elegant. Siapa yang membawaku kesini.." Karen bertanya pada dirinya sendiri.

Perlahan Karen mengangkat tubuhnya, ada rasa nyeri di punggung dan pinggang gadis itu. Sambil meringis, gadis itu mencoba bangkit dari posisi tidurnya. Ketika tanpa sadar Karen menyentuh rahang dan dagunya, ada kassa yang menutup lukanya.

"Apakah ini rumah sakit, tapi kenapa ada kamar rumah sakit semewah ini..?" lagi lagi Karen bertanya pada dirinya sendiri.

Warna cat dominan hitam, dan putih menandakan jika kamar yang ditempatinya ini untuk laki-laki. Tetapi dari furniture, dan tata lay out ruangan, bukan orang sembarangan yang akan menjadi pemilik kamar ini.

"Ataukah Wen Chu yang membawaku ke rumahnya. Jika benar, oh my God.., bagaimana aku akan menjelaskan pada kedua orang tua anak itu. Aku harus mencoba bangun, dan mencari tahu sendiri. Karena aku akan bisa gila, jika hanya sendiri berada di dalam ruangan ini.." perlahan Karen berusaha turun dari sisi ranjangnya. Merasa tidak enak jika merepotkan keluarga Wen Chu.., Karen bertekad untuk keluar dari kamar itu.

Ternyata seluruh bagian tubuh Karen terasa sakit, dan gadis itu berpikir dalam keadaan seperti itu, dirinya tidak akan bisa meninggalkan kamar itu. Namun tekad Karen sangat kuat, gadis itu terus mencoba untuk berusaha. Dengan berpegangan pada sandaran ranjang, Karen mencoba berdiri.

"Honey... apa yang kamu lakukan sayang...?" Karen terkejut, pintu kamar tiba-tiba terbuka. dan terdengar teriakan khawatir seorang laki-laki.

Ternyata laki-laki tampan yang berkali-kali menemuinya, yang bernama Raymond itu berlari ke arahnya, dan di belakangnya ada seorang dokter yang mengikutinya. Laki-laki muda itu segera memegangi tubuh Karen, kemudian mendudukkan kembali di pinggiran ranjang.

"Tuan muda..., kenapa saya bisa berada di tempat ini..? Siapa yang membawa saya kesini.." merasa tidak enak pada laki-laki itu, karena sudah beberapa kali laki-laki itu memberinya pertolongan, Karen bertanya dengan suara lirih.

"Tenanglah Karen.., saat ini kamu berada di tempat yang aman. Jangan takut, dokter akan memeriksamu kembali.." laki-laki muda itu ternyata Tuan muda Raymond.

Masih merasa bingung, akhirnya Karen menuruti apa yang dikatakan oleh laki-laki muda itu. Perlahan Karen kembali duduk di pinggiran ranjang. Dokter segera mendatangi gadis itu, dan meminta Karen untuk kembali berbaring.

*********

Episodes
1 Bab 1. Hari-hariku....
2 Bab 2. Nightmare...
3 Bab 3. Dipecat
4 Bab 4. Serangan
5 Bab 5. Temukan Gadis itu
6 Bab 6. Pindah Tempat
7 Bab 7. Menikahlah denganku
8 Bab 8. Ditindas
9 Bab 9. Kita pergi sekarang
10 Bab 10. Mengantar Pulang
11 Bab 11. Selir???
12 Bab 12. Kenapa kamu menangis
13 Bab 13. Rutinitas
14 Bab 14. Waktu yang Tepat
15 Bab 15. Gadis Miskin
16 Bab 16. Perlakuan Lembut
17 Bab 17. Penasaran
18 Bab 18. Identitas Tersembunyi
19 Bab 19. Tamu tak Diundang
20 Bab 20. Ada dimana aku??
21 Bab 21. Perhatian
22 Bab 22. Perawatan Khusus
23 Bab 23. Berusaha Keluar
24 Bab 24. Benteng Pendem
25 Bab 25. Sikap Waspada
26 Bab 26. Silsilah
27 Bab 27. Invitation Letter
28 Bab 28. Ijin Papa
29 Bab 29. Sakit Perut
30 Bab 30. Berusaha Perhatian
31 Bab 31. Pertolongan
32 Bab 32. Akhirnya
33 Bab 33. Merasa Bersalah
34 Bab 34. Papa
35 Bab 35. Galau
36 Bab 36. Kedatangannya
37 Bab 37. Gadisku
38 Bab 38. Aura Bersahabat
39 Bab 39. Merasa Malu
40 Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41 Bab 41. Misterius
42 Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43 Bab 43. Belum Terjawab
44 Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45 Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46 Chapter 46. Calon Istriku
47 Chapter 47. Serba Salah
48 Chapter 48. Gundah
49 Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50 Chapter 50. Kedatangan
51 Chapter 51. Will you marry me
52 Chapter 52. Batasan Tegas
53 Chapter 53. Dis Orientasi
54 Chapter 54. Bingung
55 Chapter 55. Sikap Posesif
56 Chapter 56. Strategi Baru
57 Chapter 57. Aksi Tindakan
58 Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59 Chapter 59. Penyergapan
60 Chapter 60. Ketegangan
61 Chapter 61. Kebingungan
62 Chapter 62. Misi Rahasia
63 Chapter 63. Terkejut
64 Chapter 64. Lingkungan Baru
65 Chapter 65. Menjalankan Rencana
66 Chapter 66. Merasa Asing
67 Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68 Chapter 68. Evakuasi
69 Chapter 69. Kebohongan
70 Chapter 70. Masa Berlalu
71 Chapter 71. Upaya Pendekatan
72 Chapter 72. Menundukkan Hati
73 Chapter 73. Masih Misteri
74 Chapter 74. Ingatan Samar
75 Chapter 75. Rencana Seru
76 Chapter 76. Taktik
77 Chapter 77. Persiapan
78 Chapter 78. Panik dan Marah
79 Chapter 79. Keras Hati
80 Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81 Chapter 81. Asal Usul
82 Chapter 82. Pilihan Sulit
83 Chapter 83. Inikah Cucuku
84 Chapter 84. Bukan Urusanmu
85 Chapter 85. Keragu-raguan
86 Chapter 86. Tega
87 Chapter 87. Berita bahagia
88 Chapter 88. Alur
89 Chapter 89. Pertimbangan Serius
90 Chapter 90. Tatapan Bingung
91 Chapter 91. Bertemu Oma
92 Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93 Chapter 93. Perlakuan Lembut
94 Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95 Chapter 95. Perkelahian
96 Chapter 96. Pertemuan Kecil
97 Chapter 97. Salah Sasaran
98 Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99 Chapter 99. Terbangun
100 Chapter 100. Tiga Generasi
101 Chapter 101. Chemistry
102 Chapter 102. Invitation
103 Chapter 103. Akhirnya
104 Chapter 104. Kabar Bahagia
105 Chapter 105. Hopeless
106 Chapter 106. Pengorbanan
107 Chapter 107. Hopeless
108 Chapter 108. Laki-lakiku
109 Chapter 109. Keberangkatan
110 Chapter 110. Kerinduan
111 Chapter 111. Penyambutan Hangat
112 Chapter 112. Cuci Otak
113 Chapter 113. Strategi
114 Chapter 114. Ruang Rahasia
115 Chapter 115. Mencari Jalan
116 Chapter 116. Panik
117 Chapter 117. Kebohongan
118 Chapter 118. Pemaksaan
119 Chapter 119. Reuni Keluarga
120 Chapter 120. Kesadaran
121 Chapter 121. Karma
122 Chapter 122. Will you marry me??
123 Chapter 123. Stephen
124 Chapter 124. Metamorfosis
125 Chapter 125. Persiapan Lamaran
126 Chapter 126. Run down
127 Chapter 127. Sambutan yang Baik
128 Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129 Chapter 129. Kebahagiaan
130 Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131 Chapter 131. Meyakinkanmu
132 Chapter 132. Kenalan baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1. Hari-hariku....
2
Bab 2. Nightmare...
3
Bab 3. Dipecat
4
Bab 4. Serangan
5
Bab 5. Temukan Gadis itu
6
Bab 6. Pindah Tempat
7
Bab 7. Menikahlah denganku
8
Bab 8. Ditindas
9
Bab 9. Kita pergi sekarang
10
Bab 10. Mengantar Pulang
11
Bab 11. Selir???
12
Bab 12. Kenapa kamu menangis
13
Bab 13. Rutinitas
14
Bab 14. Waktu yang Tepat
15
Bab 15. Gadis Miskin
16
Bab 16. Perlakuan Lembut
17
Bab 17. Penasaran
18
Bab 18. Identitas Tersembunyi
19
Bab 19. Tamu tak Diundang
20
Bab 20. Ada dimana aku??
21
Bab 21. Perhatian
22
Bab 22. Perawatan Khusus
23
Bab 23. Berusaha Keluar
24
Bab 24. Benteng Pendem
25
Bab 25. Sikap Waspada
26
Bab 26. Silsilah
27
Bab 27. Invitation Letter
28
Bab 28. Ijin Papa
29
Bab 29. Sakit Perut
30
Bab 30. Berusaha Perhatian
31
Bab 31. Pertolongan
32
Bab 32. Akhirnya
33
Bab 33. Merasa Bersalah
34
Bab 34. Papa
35
Bab 35. Galau
36
Bab 36. Kedatangannya
37
Bab 37. Gadisku
38
Bab 38. Aura Bersahabat
39
Bab 39. Merasa Malu
40
Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41
Bab 41. Misterius
42
Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43
Bab 43. Belum Terjawab
44
Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45
Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46
Chapter 46. Calon Istriku
47
Chapter 47. Serba Salah
48
Chapter 48. Gundah
49
Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50
Chapter 50. Kedatangan
51
Chapter 51. Will you marry me
52
Chapter 52. Batasan Tegas
53
Chapter 53. Dis Orientasi
54
Chapter 54. Bingung
55
Chapter 55. Sikap Posesif
56
Chapter 56. Strategi Baru
57
Chapter 57. Aksi Tindakan
58
Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59
Chapter 59. Penyergapan
60
Chapter 60. Ketegangan
61
Chapter 61. Kebingungan
62
Chapter 62. Misi Rahasia
63
Chapter 63. Terkejut
64
Chapter 64. Lingkungan Baru
65
Chapter 65. Menjalankan Rencana
66
Chapter 66. Merasa Asing
67
Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68
Chapter 68. Evakuasi
69
Chapter 69. Kebohongan
70
Chapter 70. Masa Berlalu
71
Chapter 71. Upaya Pendekatan
72
Chapter 72. Menundukkan Hati
73
Chapter 73. Masih Misteri
74
Chapter 74. Ingatan Samar
75
Chapter 75. Rencana Seru
76
Chapter 76. Taktik
77
Chapter 77. Persiapan
78
Chapter 78. Panik dan Marah
79
Chapter 79. Keras Hati
80
Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81
Chapter 81. Asal Usul
82
Chapter 82. Pilihan Sulit
83
Chapter 83. Inikah Cucuku
84
Chapter 84. Bukan Urusanmu
85
Chapter 85. Keragu-raguan
86
Chapter 86. Tega
87
Chapter 87. Berita bahagia
88
Chapter 88. Alur
89
Chapter 89. Pertimbangan Serius
90
Chapter 90. Tatapan Bingung
91
Chapter 91. Bertemu Oma
92
Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93
Chapter 93. Perlakuan Lembut
94
Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95
Chapter 95. Perkelahian
96
Chapter 96. Pertemuan Kecil
97
Chapter 97. Salah Sasaran
98
Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99
Chapter 99. Terbangun
100
Chapter 100. Tiga Generasi
101
Chapter 101. Chemistry
102
Chapter 102. Invitation
103
Chapter 103. Akhirnya
104
Chapter 104. Kabar Bahagia
105
Chapter 105. Hopeless
106
Chapter 106. Pengorbanan
107
Chapter 107. Hopeless
108
Chapter 108. Laki-lakiku
109
Chapter 109. Keberangkatan
110
Chapter 110. Kerinduan
111
Chapter 111. Penyambutan Hangat
112
Chapter 112. Cuci Otak
113
Chapter 113. Strategi
114
Chapter 114. Ruang Rahasia
115
Chapter 115. Mencari Jalan
116
Chapter 116. Panik
117
Chapter 117. Kebohongan
118
Chapter 118. Pemaksaan
119
Chapter 119. Reuni Keluarga
120
Chapter 120. Kesadaran
121
Chapter 121. Karma
122
Chapter 122. Will you marry me??
123
Chapter 123. Stephen
124
Chapter 124. Metamorfosis
125
Chapter 125. Persiapan Lamaran
126
Chapter 126. Run down
127
Chapter 127. Sambutan yang Baik
128
Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129
Chapter 129. Kebahagiaan
130
Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131
Chapter 131. Meyakinkanmu
132
Chapter 132. Kenalan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!