Bab 14. Waktu yang Tepat

Beberapa saat menunggu dan tenggelam dalam lamunannya, Peter tiba-tiba melihat Karen berjalan ke arahnya. Laki-laki itu tersenyum, dan memandang kekasihnya Karen yang terlihat sangat cantik. Laki-laki muda itu segera berdiri, kemudian berjalan menyambut Karen dengan senyuman manis di bibirnya. Namun tidak diduga...

"Hey kakak... sedang menunggu siapa nih. Menungguku ya..." tiba-tiba Qian teman satu kelas Karen mendahului mendekat ke arah Peter.

Laki-laki yang merasa tidak mengenal gadis itu blank sesaat, dan terbersit pikiran untuk menanggapi gadis itu.

"Anda siapa Nona..., tidak baik seperti ini. Aku sedang menungguku kekasihku, jadi maaf menyingkirlah dariku sejenak.." merasa dari depan Karen melihat interaksinya dengan gadis itu, Peter berusaha menyingkirkan gadis itu dari dekatnya.

Namun Qian yang mengetahui jika laki-laki itu akan menjemput Karen, malah berusaha menghalangi pertemuan itu. Gadis itu ingin jika ada kesalah pahaman antara laki-laki itu dengan Karen, dan dia bisa mendekati laki-laki itu.

"Mmmmpphh... kenapa sih kakak pura-pura lupa terhadapku. Ataukah karena kakak sedang mengincar gadis lain di kampus ini... Kakak kejam..." Qian pura-pura merajuk. Di depan Peter atau posisi Qian membelakangi, dengan tatapan marah Karen melihat ke arah dua anak muda itu. Tapi terlihat Karen berusaha menahan perasaannya.

"Karen... akhirnya kamu keluar sayang, aku sudah menunggumu sejak tadi." Peter berusaha mendorong Qian dari hadapannya. Laki-laki tersenyum dan mendekati Karen yang berdiri melihatnya.

Qian tidak menyukai perlakuan Peter terhadapnya, gadis centil itu malah memeluk laki-laki itu dari belakang. Perlakuan itu membuat Peter menjadi salah tingkah...

"Percayalah sayang, aku tidak mengenal gadis ini. Aku juga tidak tahu, gadis ini bisa sampai gila dan seagresif ini.." dengan tatapan bersalah, Peter berusaha menjelaskan pada Karen.

"Aku percaya padamu kak Peter... Qian memang selalu seperti itu. Tidak akan pernah membiarkanku untuk sedikit merasa bahagia di kampus. Aku juga tidak paham, ada dendam apa gadis itu pada leluhurku di masa lalu." untungnya Karen bukan gadis yang dengan mudahnya untuk ditindas, Senyuman smirk Karen, memberi tanggapan atas tatapan maaf dari kekasihnya.

Melihat bagaimana Karen bersikap terhadapnya, Qian menjadi marah. Gadis muda itu melepaskan pelukan dari belakang Peter, kemudian mendekati Karen. Namun belum sampai di depan gadis yang ditujunya, tidak diduga Peter berusaha melindungi kekasihnya...

"Nona... menyingkirlah dari depan kami. Trik burukmu mengotori pandangan mata kami, pergilah. Aku tidak akan terkecoh dan tertipu dengan trik kotormu itu..." tidak mau menyakiti hati Karen yang masih terganjal penjelasan darinya, Peter berusaha menghalangi gadis itu.

"Kak.., kamu mengusirku. Memang apa sih untungnya perempuan kelas bawah bernama Karen ini... Cantik juga tidak, kaya apalagi... Tapi dengan sadisnya, kakak malah mengabaikanku.." Qian bereaksi, karena merasa tersinggung dengan perilaku Peter terhadapnya.

Karen tidak mau menambah masalah, gadis itu sengaja hanya diam saja. Bagaimanapun melihat sikap gadis manja itu, pasti Qian memang hanya sengaja memancing emosinya. Namun... karena sudah hampir setiap hari, Qian dan Mina selalu mengganggunya, Karen sudah kebal terhadap mereka.

"Pergilah... aku ada urusan yang penting untuk aku bicarakan dengan kekasihku. Jangan ganggu kami..!" masih dengan nada tegas, Peter mengusir Qian untuk menyingkir.

Dari arah belakang, Mina yang mengetahui hal itu segera menarik tangan Qian dan membawanya dari tempat tersebut. Peter menghela nafas, dan melihat bagaimana keagresifan teman kuliah kekasihnya. Karen hanya bisa tersenyum melihat ulah dua gadis trouble maker itu.

"Kamu tidak apa sayang..., ikutlah denganku dulu. Kita akan membicarakan sesuatu.." melihat Karen yang masih diam terpaku, Peter segera mendekati gadis itu.

"Kita akan kemana kak Peter, Karen masih banyak agenda hari ini. Jika mau ketemu, kita bisa bicara di food court saja, tidak perlu mencari tempat lain.." Karen masih merasa enggan untuk diajak pergi oleh Peter. Akhirnya mengusulkan tempat yang masih berada di area kampusnya,

"Jangan di kampus lah sayang..., atau bagaimana jika kita bicara di cafe yang tidak jauh dari kampus ini." tapi Peter merasa keberatan.

"Mmmmppphh... tapi kak Peter... Aku benar-benar banyak aktivitas hari ini... Aku masih harus menghadapi interview pekerjaan paruh waktu... Jadi, hanya di tempat ini kita berbincang, karena akan bisa menghemat waktuku." Karen tetap bersikukuh.

"Baiklah.. aku akan mengikutimu.." akhirnya tidak ada pilihan lain bagi Peter selain mengalah.

Dua anak muda itu segera melangkahkan kaki menuju ke food court.

*************

Beberapa saat mereka terdiam..

Di food court campus, Peter terus memandangi wajah cantik Karen yang tampak mengabaikannya. Terlihat ada rasa enggan pada diri Karen untuk menemui kekasihnya.

"Karen... maafkan sikap mamaku tempo hari ya...! Aku benar-benar tidak bisa berpisah denganmu Karen, tetap bertahanlah untukku..." Peter memecah kesunyian. Laki-laki itu membuat permohonan pada gadis itu.

Karen mengangkat wajahnya ke atas, mecoba untuk mengerti, Namun ketika mengingat jika mama dari laki-laki di depannya tidak menyukainya, gadis itu hanya tersenyum kecut.

"Bagaimana Karen sayang, kamu pasti mengerti bukan..?? Ayolah.." laki-laki itu terus berharap. Terlihat Karen mendengus, kemudian...

"Peter... tidak ada harapan untuk hubungan kita ke depannya Peter. Lebih baik kita berpisah dari sekarang, kita mulai menjauh daripada hanya rasa sakit yang nantinya akan kita peroleh. Akupun juga akan mencoba untuk melupakanmu Peter.." dengan suara pelan tapi tegas, Karen mengucapkan apa yang dipikirkannya.

Mendengar ketegasan Karen, dan kata-kata itu begitu saja meluncur dari bibir gadis yang dicintainya, Peter merasa kaget. Laki-laki itu menatap dengan tajam ke wajah gadis itu...

"Apa yang kamu ucapkan Karen, cabut kembali ucapanmu. Semua yang ada dalam pikiranmu itu tidak benar, mama pasti akan menerima kita sayang, kita hanya perlu untuk membuktikannya. Bahkan kamu juga mendengar bukan, jika mama bisa mempertimbangkanmu untuk menjadi selir. Itu jalan untuk kita Karen..., dan setelah aku menikah dengan Tita, perlahan aku akan mengurus perceraian untuknya. Kamu akhirnya menjadi istri utamaku sayang..." Peter bicara semakin ngelantur. Bukannya berusaha mengambil hati Karen, tetapi malah mengungkit hal yang merendahkan. Dan dengan tatapan berkilat,

"Plak... jaga ucapanmu Peter. Begitu teganya kamu merendahkanku, merendahkan status seorang perempuan. Tidak akan pernah ada kamus dalam hidupku, sampai aku menjadi selir dari seseorang. Jangan pernah bermimpi.." tamparan keras bersarang di rahang Peter. Laki-laki itu menjadi terkejut, tidak menyangka akan seheboh itu reaksi Karen.

Mata Karen tanpa sadar menggenang air mata, dan menatap kekasihnya itu dengan penuh amarah. Mendengar perkataan itu keluar dari mulut kekasihnya Peter, gadis itu merasa seperti direndahkan..

"Jangan salah paham Karen... bukan itu maksudku. Bertunangan dan menikah dengan Tita adalah keinginan mama, Jika tidak, maka aku akan tercoret dari akta keluarga, sehingga tidak akan mendapatkan warisan keluargaku. Setelah aku mendapatkan pembagian warisan, aku hanya akan menjadikan istri utamaku Karen, aku akan membuang Tita.. Mengertilah.. please." Peter berusaha menjelaskan. Tetapi semua terdengar hanya untuk kepentingannya, bukan kepentingan mereka berdua.

Tapi bukannya Karen menjadi luluh, tatapan perempuan itu menjadi semakin marah. Karen sama sekali tidak mengira, jika Peter akan menjadi tidak tahu malu, dan mengatakan hal itu kepadanya.

"Ternyata aku telah salah memilihmu menjadi seorang kekasih Peter. Lebih baik kamu bicara baik-baik padaku, dan mengatakan lebih baik kita berpisah saja. Bukan malah membual, dan mengumbar kata-kata tidak jelas seperti itu. Ingat Peter,.. mulai detik ini kita tidak berada dalam hubungan lagi. Aku memutuskanmu.." ucapan tegas kembali mengalir keluar dari bibir Karen. Gadis itu membalikkan badan, dan akan pergi meninggalkan laki-laki itu sendiri. Tapi, Peter memegangi pergelangan tangannya.

"Jangan egois Karen..., apakah itu yang kamu lakukan padaku, setelah ada Tuan Muda yang kemarin berpura-pura mengaku sebagai tunanganmu. Jangan bermimpi Karen, kamu hanya akan menjadi mainan bagi keluarga kaya..." tanpa sadar, Peter mengungkit kembali pertemuan mereka terakhir. Mendengar kata-kata itu, Karen menjadi terkejut dan...

"Mainan... mainan siapa Tuan Peter...?? Karen memang kekasihku, dan akan mengisi ranjang pengantin yang ada di dalam kamarku..." tiba-tiba ada suara bass laki-laki, yang memberi tanggapan atas ucapan Peter.

Jantung Karen berdegup kencang, karena merasa tidak ada janji atau memiliki teman laki-laki selain Wen Chu. Tetapi suara itu bukan milik laki-laki itu, dan gadis itu melihat ke belakang...

********

Episodes
1 Bab 1. Hari-hariku....
2 Bab 2. Nightmare...
3 Bab 3. Dipecat
4 Bab 4. Serangan
5 Bab 5. Temukan Gadis itu
6 Bab 6. Pindah Tempat
7 Bab 7. Menikahlah denganku
8 Bab 8. Ditindas
9 Bab 9. Kita pergi sekarang
10 Bab 10. Mengantar Pulang
11 Bab 11. Selir???
12 Bab 12. Kenapa kamu menangis
13 Bab 13. Rutinitas
14 Bab 14. Waktu yang Tepat
15 Bab 15. Gadis Miskin
16 Bab 16. Perlakuan Lembut
17 Bab 17. Penasaran
18 Bab 18. Identitas Tersembunyi
19 Bab 19. Tamu tak Diundang
20 Bab 20. Ada dimana aku??
21 Bab 21. Perhatian
22 Bab 22. Perawatan Khusus
23 Bab 23. Berusaha Keluar
24 Bab 24. Benteng Pendem
25 Bab 25. Sikap Waspada
26 Bab 26. Silsilah
27 Bab 27. Invitation Letter
28 Bab 28. Ijin Papa
29 Bab 29. Sakit Perut
30 Bab 30. Berusaha Perhatian
31 Bab 31. Pertolongan
32 Bab 32. Akhirnya
33 Bab 33. Merasa Bersalah
34 Bab 34. Papa
35 Bab 35. Galau
36 Bab 36. Kedatangannya
37 Bab 37. Gadisku
38 Bab 38. Aura Bersahabat
39 Bab 39. Merasa Malu
40 Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41 Bab 41. Misterius
42 Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43 Bab 43. Belum Terjawab
44 Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45 Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46 Chapter 46. Calon Istriku
47 Chapter 47. Serba Salah
48 Chapter 48. Gundah
49 Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50 Chapter 50. Kedatangan
51 Chapter 51. Will you marry me
52 Chapter 52. Batasan Tegas
53 Chapter 53. Dis Orientasi
54 Chapter 54. Bingung
55 Chapter 55. Sikap Posesif
56 Chapter 56. Strategi Baru
57 Chapter 57. Aksi Tindakan
58 Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59 Chapter 59. Penyergapan
60 Chapter 60. Ketegangan
61 Chapter 61. Kebingungan
62 Chapter 62. Misi Rahasia
63 Chapter 63. Terkejut
64 Chapter 64. Lingkungan Baru
65 Chapter 65. Menjalankan Rencana
66 Chapter 66. Merasa Asing
67 Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68 Chapter 68. Evakuasi
69 Chapter 69. Kebohongan
70 Chapter 70. Masa Berlalu
71 Chapter 71. Upaya Pendekatan
72 Chapter 72. Menundukkan Hati
73 Chapter 73. Masih Misteri
74 Chapter 74. Ingatan Samar
75 Chapter 75. Rencana Seru
76 Chapter 76. Taktik
77 Chapter 77. Persiapan
78 Chapter 78. Panik dan Marah
79 Chapter 79. Keras Hati
80 Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81 Chapter 81. Asal Usul
82 Chapter 82. Pilihan Sulit
83 Chapter 83. Inikah Cucuku
84 Chapter 84. Bukan Urusanmu
85 Chapter 85. Keragu-raguan
86 Chapter 86. Tega
87 Chapter 87. Berita bahagia
88 Chapter 88. Alur
89 Chapter 89. Pertimbangan Serius
90 Chapter 90. Tatapan Bingung
91 Chapter 91. Bertemu Oma
92 Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93 Chapter 93. Perlakuan Lembut
94 Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95 Chapter 95. Perkelahian
96 Chapter 96. Pertemuan Kecil
97 Chapter 97. Salah Sasaran
98 Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99 Chapter 99. Terbangun
100 Chapter 100. Tiga Generasi
101 Chapter 101. Chemistry
102 Chapter 102. Invitation
103 Chapter 103. Akhirnya
104 Chapter 104. Kabar Bahagia
105 Chapter 105. Hopeless
106 Chapter 106. Pengorbanan
107 Chapter 107. Hopeless
108 Chapter 108. Laki-lakiku
109 Chapter 109. Keberangkatan
110 Chapter 110. Kerinduan
111 Chapter 111. Penyambutan Hangat
112 Chapter 112. Cuci Otak
113 Chapter 113. Strategi
114 Chapter 114. Ruang Rahasia
115 Chapter 115. Mencari Jalan
116 Chapter 116. Panik
117 Chapter 117. Kebohongan
118 Chapter 118. Pemaksaan
119 Chapter 119. Reuni Keluarga
120 Chapter 120. Kesadaran
121 Chapter 121. Karma
122 Chapter 122. Will you marry me??
123 Chapter 123. Stephen
124 Chapter 124. Metamorfosis
125 Chapter 125. Persiapan Lamaran
126 Chapter 126. Run down
127 Chapter 127. Sambutan yang Baik
128 Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129 Chapter 129. Kebahagiaan
130 Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131 Chapter 131. Meyakinkanmu
132 Chapter 132. Kenalan baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1. Hari-hariku....
2
Bab 2. Nightmare...
3
Bab 3. Dipecat
4
Bab 4. Serangan
5
Bab 5. Temukan Gadis itu
6
Bab 6. Pindah Tempat
7
Bab 7. Menikahlah denganku
8
Bab 8. Ditindas
9
Bab 9. Kita pergi sekarang
10
Bab 10. Mengantar Pulang
11
Bab 11. Selir???
12
Bab 12. Kenapa kamu menangis
13
Bab 13. Rutinitas
14
Bab 14. Waktu yang Tepat
15
Bab 15. Gadis Miskin
16
Bab 16. Perlakuan Lembut
17
Bab 17. Penasaran
18
Bab 18. Identitas Tersembunyi
19
Bab 19. Tamu tak Diundang
20
Bab 20. Ada dimana aku??
21
Bab 21. Perhatian
22
Bab 22. Perawatan Khusus
23
Bab 23. Berusaha Keluar
24
Bab 24. Benteng Pendem
25
Bab 25. Sikap Waspada
26
Bab 26. Silsilah
27
Bab 27. Invitation Letter
28
Bab 28. Ijin Papa
29
Bab 29. Sakit Perut
30
Bab 30. Berusaha Perhatian
31
Bab 31. Pertolongan
32
Bab 32. Akhirnya
33
Bab 33. Merasa Bersalah
34
Bab 34. Papa
35
Bab 35. Galau
36
Bab 36. Kedatangannya
37
Bab 37. Gadisku
38
Bab 38. Aura Bersahabat
39
Bab 39. Merasa Malu
40
Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41
Bab 41. Misterius
42
Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43
Bab 43. Belum Terjawab
44
Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45
Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46
Chapter 46. Calon Istriku
47
Chapter 47. Serba Salah
48
Chapter 48. Gundah
49
Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50
Chapter 50. Kedatangan
51
Chapter 51. Will you marry me
52
Chapter 52. Batasan Tegas
53
Chapter 53. Dis Orientasi
54
Chapter 54. Bingung
55
Chapter 55. Sikap Posesif
56
Chapter 56. Strategi Baru
57
Chapter 57. Aksi Tindakan
58
Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59
Chapter 59. Penyergapan
60
Chapter 60. Ketegangan
61
Chapter 61. Kebingungan
62
Chapter 62. Misi Rahasia
63
Chapter 63. Terkejut
64
Chapter 64. Lingkungan Baru
65
Chapter 65. Menjalankan Rencana
66
Chapter 66. Merasa Asing
67
Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68
Chapter 68. Evakuasi
69
Chapter 69. Kebohongan
70
Chapter 70. Masa Berlalu
71
Chapter 71. Upaya Pendekatan
72
Chapter 72. Menundukkan Hati
73
Chapter 73. Masih Misteri
74
Chapter 74. Ingatan Samar
75
Chapter 75. Rencana Seru
76
Chapter 76. Taktik
77
Chapter 77. Persiapan
78
Chapter 78. Panik dan Marah
79
Chapter 79. Keras Hati
80
Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81
Chapter 81. Asal Usul
82
Chapter 82. Pilihan Sulit
83
Chapter 83. Inikah Cucuku
84
Chapter 84. Bukan Urusanmu
85
Chapter 85. Keragu-raguan
86
Chapter 86. Tega
87
Chapter 87. Berita bahagia
88
Chapter 88. Alur
89
Chapter 89. Pertimbangan Serius
90
Chapter 90. Tatapan Bingung
91
Chapter 91. Bertemu Oma
92
Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93
Chapter 93. Perlakuan Lembut
94
Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95
Chapter 95. Perkelahian
96
Chapter 96. Pertemuan Kecil
97
Chapter 97. Salah Sasaran
98
Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99
Chapter 99. Terbangun
100
Chapter 100. Tiga Generasi
101
Chapter 101. Chemistry
102
Chapter 102. Invitation
103
Chapter 103. Akhirnya
104
Chapter 104. Kabar Bahagia
105
Chapter 105. Hopeless
106
Chapter 106. Pengorbanan
107
Chapter 107. Hopeless
108
Chapter 108. Laki-lakiku
109
Chapter 109. Keberangkatan
110
Chapter 110. Kerinduan
111
Chapter 111. Penyambutan Hangat
112
Chapter 112. Cuci Otak
113
Chapter 113. Strategi
114
Chapter 114. Ruang Rahasia
115
Chapter 115. Mencari Jalan
116
Chapter 116. Panik
117
Chapter 117. Kebohongan
118
Chapter 118. Pemaksaan
119
Chapter 119. Reuni Keluarga
120
Chapter 120. Kesadaran
121
Chapter 121. Karma
122
Chapter 122. Will you marry me??
123
Chapter 123. Stephen
124
Chapter 124. Metamorfosis
125
Chapter 125. Persiapan Lamaran
126
Chapter 126. Run down
127
Chapter 127. Sambutan yang Baik
128
Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129
Chapter 129. Kebahagiaan
130
Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131
Chapter 131. Meyakinkanmu
132
Chapter 132. Kenalan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!