Melihat siapa yang memiliki suara dan laki-laki itu berdiri di belakangnya, Karen menjadi sangat terkejut. Gadis itu memundurkan kaki ke belakang, tetapi laki-laki itu malah tersenyum dan mengulurkan tangan untuk merangkul tubuhnya. Karen berusaha menghindar dengan menggerakkan pundaknya, namun tangan kuat laki-laki itu tampak merangkul dan memegangi bahu kanannya. Sesaat gadis itu bingung, tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Tuan Muda pewaris pengusaha kaya di kota ini, tampak dengan senyum lebar telah merangkul dirinya, dan seakan menjadi penguasa gadis itu. Dan ternyata bukan hanya dirinya yang terkejut, namun Peter juga tidak kalah terkejut melihatnya.
"Tuan muda Raymond... Karen, jadi selama ini kekasihku berselingkuh di belakangku. Kamu mengkhianatiku ternyata Karen..." tatapan Peter menjadi berangsur memerah. Laki-laki muda itu tidak mempercayai apa yang ada di depannya.
Karen terdiam, karena gadis itu bingung apa yang akan diucapkannya. Apakah dia harus bersyukur dan bahagia merasa mendapatkan penolong, ataukah merasa takut dan menghindar dari laki-laki tampan itu. Diam merupakan pilihan yang diambilnya saat ini.
"Jangan membuat tuduhan yang tidak jelas pada tunanganku. Hubunganmu dengan Karen telah berakhir, ketika orang tuamu telah menolak dan memberikan penghinaan pada Karen. Aku harap kamu bisa bersikap bijak. dan bisa berpikir jernih.." kata-kata Tuan Muda Raymond menanggapi perkataan Peter. Ucapan laki-laki itu sangat jelas.
"Aku tidak akan menyerah Tuan Muda.., meskipun aku tahu bagaimana identitas mengerikanmu di kota ini. Tapi posisiku berada di jalan yang benar, karena Karen adalah perempuanku, Karen adalah kekasihku, dan hanya akan menjadi pendamping hidupku di masa depan.." Peter berusaha mengukuhkan kepemilikannya pada Karen.
Tiba-tiba dua pengawal Tuan Muda Raymond berjalan mendekati Peter, dan berdiri di belakang laki-laki itu. Menyaksikan hal itu, muncul rasa iba pada diri Karen. Gadis itu tidak mau urusannya dengan Peter semakin panjang, dan juga tidak mau menjadi mainan dari laki-laki yang bernama Raymond itu.
"Tuan muda... aku akan mengatasi permasalahanku dengan Peter tanpa bantuan dari anda. Tolong tinggalkan kami, karena masih ada kesepakatan yang harus kami bicarakan..." Karen memberanikan diri menatap Tuan muda Raymond, dan memohon pada laki-laki itu.
"Karen... aku tidak akan pernah membiarkanmu, tidak akan pernah membiarkan ada orang yang menyakitimu. Tinggalkan Peter, ikutlah denganku...!! Aku akan menjagamu dengan baik, karena kamu adalah perempuanku, tunanganku.." sambil tersenyum lembut, Tuan Muda Raymond menjawab kata-kata Karen.
Tapi bagi Karen, senyuman itu terasa sangat menakutkan. Gadis itu merasa tidak pernah menjalin kedekatan dengan pewaris kaya di kota ini. Tapi Karen merasa bingung, karena Tuan Muda Raymond akhir-akhir ini sering muncul dalam hidupnya. Dalam pikirannya saat ini, gadis itu hanya ingin melepaskan diri dari laki-laki itu.
"Mohon dimaafkan Tuan muda... tinggalkan aku dan Peter sendiri. Ada hal yang harus kami bicarakan dan selesaikan, dan tidak akan bisa jika ada orang luar di tempat ini.." Karen berusaha memohon, agar laki-laki itu melepaskannya.
"Hempphh.., janganlah bersikap seperti itu padaku Karen. Kita ini bukanlah orang luar, aku adalah tunanganmu, janganlah mengusirku.." tetapi Tuan Muda Raymond bukanlah orang yang mudah untuk ditundukkan. Laki-laki tampan itu tetap tersenyum dan keukeuh tidak mau meninggalkan Karen dan Peter.
Mendengar kata-kata Tuan muda Raymond yang terus merayu Karen, membuat Peter menjadi kepanasan. Tapi keberadaan dua pengawal dari tuan muda itu, tidak membuatnya bisa banyak bertindak.
"Kata-kata yang diucapkan kekasihku Karen, semakin menunjukkan jika omongan anda sejak tadi hanyalah bualan semata. Kamulah orang luar disini, yang dengan egois ingin memisahkan hubunganku dengan Karen. Jangan mentang-mentang Tuan muda dari keluarga kaya, sehingga seenaknya menindasku.." tiba-tiba Peter bersuara.
Dua pengawal Tuan Muda Raymond dengan sigap akan memberi peringatan pada Peter, namun Raymond mengangkat tangan ke atas, sehingga dua pengawal itu mengurungkan niatnya.
"Jangan terlalu tinggi bermimpi Tuan Peter, aku masih berbaik hati padamu untuk kali ini. Karena aku tidak ingin kekasihku Karen melihatku bersikap keras terhadapmu. Tetapi jika kamu tidak segera angkat kaki dari tempat ini, maka aku tidak akan segan untuk bermain kasar.." kata-kata sarkasme dari mulut Tuan Muda Raymond, tanpa sadar menakutkan Peter.
Apalagi dalam keadaan seperti ini, Karen sama sekali tidak menahannya. Akhirnya, dengan mata berkilat, Peter berdiri kemudian melangkahkan kaki meninggalkan tempat tersebut. Tinggallah hanya Karen dan Tuan Muda Raymond, dengan beberapa pengawal di belakang mereka. Beberapa mahasiswa yang berada di food court tidak ada yang berani bersuara, karena mengetahui bagaimana identitas dari tuan muda Raymond. Mereka hanya berbisik-bisik di belakang.
**********
Beberapa Saat...
"Tuan Muda Raymond... terima kasih untuk ke sekian kalinya. Tapi saya harap, ke depan Tuan muda tidak perlu berlebihan seperti tadi." dengan wajah tertunduk, Karen membuat permintaan. Gadis itu merasa malu, karena sudah membuat tontonan di food court campus,
Laki-laki tampan itu tersenyum, dan jari tangannya diarahkan ke dagu gadis itu. Tidak lama kemudian, wajah Karen ditengadahkan ke atas oleh laki-laki itu, dan keduanya saling bertatapan. Namun Karen tidak sanggup bertatapan lebih lama, dan gadis itu mengalihkan pandangannya.
*"Fu*ck it..., bagaimana bisa si miskin itu dekat dengan Tuan Muda Raymond... Dan lihatlah, bagaimana senyum laki-laki tampan itu tertuju untuknya..." sekumpulan gadis-gadis yang sedang berada di food court, membicarakan Karen dan Raymond.
"Iya.. gila bener. Lihatlah bagaimana kelembutan dari Tuan Muda Raymond. Padahal biasanya, siapapun yang berani bersikap sok dekat, atau sok kenal akan berakhir menyedihkan. Tapi ternyata berbeda dan bertolak belakang keadaan saat ini.." gadis yang lain juga ikut menambahkan.
"Ke depan, kita harus hati-hati dengan gadis miskin itu. Jangan sampai kita menyakiti atau menindasnya, karena aku khawatir Tuan muda dingin itu akan mengamuk pada kita." yang lainnya ikut berkomentar.
Pembicaraan di kampus dengan cepat meluas, dimana Karen sedang menjalin kedekatan dengan pewaris kaya di kota ini. Bahkan beberapa mahasiswa yang melihat interaksi Karen, Raymond dan Peter, mengabadikan dengan mengambil gambar mereka diam-diam, kemudian membuat postingan di Instagram. Jadilah food court dengan cepat menjadi ramai, karena beberapa mahasiswa yang kepo pada berdatangan untuk melihatnya sendiri.
"Mina... benarkah itu si miskin. Bagaimana bisa mendapatkan laki-laki kaya dan tampan di kota ini..?? Kita harus mengingatkan laki-laki itu, jangan sampai terkecoh dengan si miskin..." Qian yang ikut datang ke food court terkejut.
"Benar Qian... kita datangi mereka sekarang juga.." dengan responsif, Mina menyambut usul yang disampaikan Qian.
Dua mahasiswi itu berjalan mendekat ke meja yang digunakan Karen dan Tuan Muda Raymond duduk. Kemudian...
"Selamat siang tuan muda Raymond... apakah anda tidak tersesat di food court. Aku akan memberikan bantuan pada Tuan Muda, jika Tuan muda belum menemukan apa yang di cari di kampus ini.." dengan berani, Mina menyela pembicaraan Karen dan Tuan Muda Raymond.
"Benar Tuan muda, jangan terkecoh dengan gadis miskin ini. Lihatlah penampilannya, sangat mengenaskan bukan." Qian ikut menambahkan.
Tuan Muda Raymond tidak mengeluarkan tanggapan. Tetapi sudut mata laki-laki itu menatap pada pengawalnya, dan...
"Nona... silakan menyingkir dari tempat ini. Jangan berani untuk mengganggu perbincangan Tuan muda kami dengan tunangannya. Atau kami akan bertindak kasar..." satu pengawal mencoba memperingatkan Qian dan Mina.
"What you say...??? Apakah kamu tidak berbohong..., aku hanya akan mengingatkan Tuan muda, agar jangan sampai tertipu..." Qian masih berusaha untuk mendekati Tuan muda Raymond.
Merasa sudah memberi peringatan tetapi tidak digubris, dua pengawal itu menarik tangan Mina dan Qian, kemudian menghempaskan kedua mahasiswi itu di belakang.
"Aaaaww... kalian kejam.." teriak kedua gadis itu kesakitan.
************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments