Bab 15. Gadis Miskin

Melihat siapa yang memiliki suara dan laki-laki itu berdiri di belakangnya, Karen menjadi sangat terkejut. Gadis itu memundurkan kaki ke belakang, tetapi laki-laki itu malah tersenyum dan mengulurkan tangan untuk merangkul tubuhnya. Karen berusaha menghindar dengan menggerakkan pundaknya, namun tangan kuat  laki-laki itu tampak merangkul dan memegangi bahu kanannya. Sesaat gadis itu bingung, tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Tuan Muda pewaris pengusaha kaya di kota ini, tampak dengan senyum lebar telah merangkul dirinya, dan seakan menjadi penguasa gadis itu. Dan ternyata bukan hanya dirinya yang terkejut, namun Peter juga tidak kalah terkejut melihatnya.

"Tuan muda Raymond... Karen, jadi selama ini kekasihku berselingkuh di belakangku. Kamu mengkhianatiku ternyata Karen..." tatapan Peter menjadi berangsur memerah. Laki-laki muda itu tidak mempercayai apa yang ada di depannya.

Karen terdiam, karena gadis itu bingung apa yang akan diucapkannya. Apakah dia harus bersyukur dan bahagia merasa mendapatkan penolong, ataukah merasa takut dan menghindar dari laki-laki tampan itu. Diam merupakan pilihan yang diambilnya  saat ini.

"Jangan membuat tuduhan yang tidak jelas pada tunanganku. Hubunganmu dengan Karen telah berakhir, ketika orang tuamu telah menolak dan memberikan penghinaan pada Karen. Aku harap kamu bisa bersikap bijak. dan bisa berpikir jernih.." kata-kata Tuan Muda Raymond menanggapi perkataan Peter. Ucapan laki-laki itu sangat jelas.

"Aku tidak akan menyerah Tuan Muda.., meskipun aku tahu bagaimana identitas mengerikanmu di kota ini. Tapi posisiku berada di jalan yang benar, karena Karen adalah perempuanku, Karen adalah kekasihku, dan hanya akan menjadi pendamping hidupku di masa depan.." Peter berusaha mengukuhkan kepemilikannya pada Karen.

Tiba-tiba dua pengawal Tuan Muda Raymond berjalan mendekati Peter, dan berdiri di belakang laki-laki itu. Menyaksikan hal itu, muncul rasa iba pada diri Karen. Gadis itu tidak mau urusannya dengan Peter semakin panjang, dan juga tidak mau menjadi mainan dari laki-laki yang bernama Raymond itu.

"Tuan muda... aku akan mengatasi permasalahanku dengan Peter tanpa bantuan dari anda. Tolong tinggalkan kami, karena masih ada kesepakatan yang harus kami bicarakan..." Karen memberanikan diri menatap Tuan muda Raymond, dan memohon pada laki-laki itu.

"Karen... aku tidak akan pernah membiarkanmu, tidak akan pernah membiarkan ada orang yang menyakitimu. Tinggalkan Peter, ikutlah denganku...!! Aku akan menjagamu dengan baik, karena kamu adalah perempuanku, tunanganku.." sambil tersenyum lembut, Tuan Muda Raymond menjawab kata-kata Karen.

Tapi bagi Karen, senyuman itu terasa sangat menakutkan. Gadis itu merasa tidak pernah menjalin kedekatan dengan pewaris kaya di kota ini. Tapi Karen merasa bingung, karena Tuan Muda Raymond akhir-akhir ini sering muncul dalam hidupnya. Dalam pikirannya saat ini, gadis itu hanya ingin melepaskan diri dari laki-laki itu.

"Mohon dimaafkan Tuan muda... tinggalkan aku dan Peter sendiri. Ada hal yang harus kami bicarakan dan selesaikan, dan tidak akan bisa jika ada orang luar di tempat ini.." Karen berusaha memohon, agar laki-laki itu melepaskannya.

"Hempphh.., janganlah bersikap seperti itu padaku Karen. Kita ini bukanlah orang luar, aku adalah tunanganmu, janganlah mengusirku.." tetapi Tuan Muda Raymond bukanlah orang yang mudah untuk ditundukkan. Laki-laki tampan itu tetap tersenyum dan keukeuh tidak mau meninggalkan Karen dan Peter.

Mendengar kata-kata Tuan muda Raymond yang terus merayu Karen, membuat Peter menjadi kepanasan. Tapi keberadaan dua pengawal dari tuan muda itu, tidak membuatnya bisa banyak bertindak.

"Kata-kata yang diucapkan kekasihku Karen, semakin menunjukkan jika omongan anda sejak tadi hanyalah bualan semata. Kamulah orang luar disini, yang dengan egois ingin memisahkan hubunganku dengan Karen. Jangan mentang-mentang Tuan muda dari keluarga kaya, sehingga seenaknya menindasku.." tiba-tiba Peter bersuara.

Dua pengawal Tuan Muda Raymond dengan sigap akan memberi peringatan pada Peter, namun Raymond mengangkat tangan ke atas, sehingga dua pengawal itu mengurungkan niatnya.

"Jangan terlalu tinggi bermimpi Tuan Peter, aku masih berbaik hati padamu untuk kali ini. Karena aku tidak ingin kekasihku Karen melihatku bersikap keras terhadapmu. Tetapi jika kamu tidak segera angkat kaki dari tempat ini, maka aku tidak akan segan untuk bermain kasar.." kata-kata sarkasme dari mulut Tuan Muda Raymond, tanpa sadar menakutkan Peter.

Apalagi dalam keadaan seperti ini, Karen sama sekali tidak menahannya. Akhirnya, dengan mata berkilat, Peter berdiri kemudian melangkahkan kaki meninggalkan tempat tersebut. Tinggallah hanya Karen dan Tuan Muda Raymond, dengan beberapa pengawal di belakang mereka. Beberapa mahasiswa yang berada di food court tidak ada yang berani bersuara, karena mengetahui bagaimana identitas dari tuan muda Raymond. Mereka hanya berbisik-bisik di belakang.

**********

Beberapa Saat...

"Tuan Muda Raymond... terima kasih untuk ke sekian kalinya. Tapi saya harap, ke depan Tuan muda tidak perlu berlebihan seperti tadi." dengan wajah tertunduk, Karen membuat permintaan. Gadis itu merasa malu, karena sudah membuat tontonan di food court campus,

Laki-laki tampan itu tersenyum, dan jari tangannya diarahkan ke dagu gadis itu. Tidak lama kemudian, wajah Karen ditengadahkan ke atas oleh laki-laki itu, dan keduanya saling bertatapan. Namun Karen tidak sanggup bertatapan lebih lama, dan gadis itu mengalihkan pandangannya.

*"Fu*ck it..., bagaimana bisa si miskin itu dekat dengan Tuan Muda Raymond... Dan lihatlah, bagaimana senyum laki-laki tampan itu tertuju untuknya..." sekumpulan gadis-gadis yang sedang berada di food court, membicarakan Karen dan Raymond.

"Iya.. gila bener. Lihatlah bagaimana kelembutan dari Tuan Muda Raymond. Padahal biasanya, siapapun yang berani bersikap sok dekat, atau sok kenal akan berakhir menyedihkan. Tapi ternyata berbeda dan bertolak belakang keadaan saat ini.." gadis yang lain juga ikut menambahkan.

"Ke depan, kita harus hati-hati dengan gadis miskin itu. Jangan sampai kita menyakiti atau menindasnya, karena aku khawatir Tuan muda dingin itu akan mengamuk pada kita." yang lainnya ikut berkomentar.

Pembicaraan di kampus dengan cepat meluas, dimana Karen sedang menjalin kedekatan dengan pewaris kaya di kota ini. Bahkan beberapa mahasiswa yang melihat interaksi Karen, Raymond dan Peter, mengabadikan dengan mengambil gambar mereka diam-diam, kemudian membuat postingan di Instagram. Jadilah food court dengan cepat menjadi ramai, karena beberapa mahasiswa yang kepo pada berdatangan untuk melihatnya sendiri.

"Mina... benarkah itu si miskin. Bagaimana bisa mendapatkan laki-laki kaya dan tampan di kota ini..?? Kita harus mengingatkan laki-laki itu, jangan sampai terkecoh dengan si miskin..." Qian yang ikut datang ke food court terkejut.

"Benar Qian... kita datangi mereka sekarang juga.." dengan responsif, Mina menyambut usul yang disampaikan Qian.

Dua mahasiswi itu berjalan mendekat ke meja yang digunakan Karen dan Tuan Muda Raymond duduk. Kemudian...

"Selamat siang tuan muda Raymond... apakah anda tidak tersesat di food court. Aku akan memberikan bantuan pada Tuan Muda, jika Tuan muda belum menemukan apa yang di cari di kampus ini.." dengan berani, Mina menyela pembicaraan Karen dan Tuan Muda Raymond.

"Benar Tuan muda, jangan terkecoh dengan gadis miskin ini. Lihatlah penampilannya, sangat mengenaskan bukan." Qian ikut menambahkan.

Tuan Muda Raymond tidak mengeluarkan tanggapan. Tetapi sudut mata laki-laki itu menatap pada pengawalnya, dan...

"Nona... silakan menyingkir dari tempat ini. Jangan berani untuk mengganggu perbincangan Tuan muda kami dengan tunangannya. Atau kami akan bertindak kasar..." satu pengawal mencoba memperingatkan Qian dan Mina.

"What you say...??? Apakah kamu tidak berbohong..., aku hanya akan mengingatkan Tuan muda, agar jangan sampai tertipu..." Qian masih berusaha untuk mendekati Tuan muda Raymond.

Merasa sudah memberi peringatan tetapi tidak digubris, dua pengawal itu menarik tangan Mina dan Qian, kemudian menghempaskan kedua mahasiswi itu di belakang.

"Aaaaww... kalian kejam.." teriak kedua gadis itu kesakitan.

************

Episodes
1 Bab 1. Hari-hariku....
2 Bab 2. Nightmare...
3 Bab 3. Dipecat
4 Bab 4. Serangan
5 Bab 5. Temukan Gadis itu
6 Bab 6. Pindah Tempat
7 Bab 7. Menikahlah denganku
8 Bab 8. Ditindas
9 Bab 9. Kita pergi sekarang
10 Bab 10. Mengantar Pulang
11 Bab 11. Selir???
12 Bab 12. Kenapa kamu menangis
13 Bab 13. Rutinitas
14 Bab 14. Waktu yang Tepat
15 Bab 15. Gadis Miskin
16 Bab 16. Perlakuan Lembut
17 Bab 17. Penasaran
18 Bab 18. Identitas Tersembunyi
19 Bab 19. Tamu tak Diundang
20 Bab 20. Ada dimana aku??
21 Bab 21. Perhatian
22 Bab 22. Perawatan Khusus
23 Bab 23. Berusaha Keluar
24 Bab 24. Benteng Pendem
25 Bab 25. Sikap Waspada
26 Bab 26. Silsilah
27 Bab 27. Invitation Letter
28 Bab 28. Ijin Papa
29 Bab 29. Sakit Perut
30 Bab 30. Berusaha Perhatian
31 Bab 31. Pertolongan
32 Bab 32. Akhirnya
33 Bab 33. Merasa Bersalah
34 Bab 34. Papa
35 Bab 35. Galau
36 Bab 36. Kedatangannya
37 Bab 37. Gadisku
38 Bab 38. Aura Bersahabat
39 Bab 39. Merasa Malu
40 Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41 Bab 41. Misterius
42 Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43 Bab 43. Belum Terjawab
44 Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45 Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46 Chapter 46. Calon Istriku
47 Chapter 47. Serba Salah
48 Chapter 48. Gundah
49 Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50 Chapter 50. Kedatangan
51 Chapter 51. Will you marry me
52 Chapter 52. Batasan Tegas
53 Chapter 53. Dis Orientasi
54 Chapter 54. Bingung
55 Chapter 55. Sikap Posesif
56 Chapter 56. Strategi Baru
57 Chapter 57. Aksi Tindakan
58 Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59 Chapter 59. Penyergapan
60 Chapter 60. Ketegangan
61 Chapter 61. Kebingungan
62 Chapter 62. Misi Rahasia
63 Chapter 63. Terkejut
64 Chapter 64. Lingkungan Baru
65 Chapter 65. Menjalankan Rencana
66 Chapter 66. Merasa Asing
67 Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68 Chapter 68. Evakuasi
69 Chapter 69. Kebohongan
70 Chapter 70. Masa Berlalu
71 Chapter 71. Upaya Pendekatan
72 Chapter 72. Menundukkan Hati
73 Chapter 73. Masih Misteri
74 Chapter 74. Ingatan Samar
75 Chapter 75. Rencana Seru
76 Chapter 76. Taktik
77 Chapter 77. Persiapan
78 Chapter 78. Panik dan Marah
79 Chapter 79. Keras Hati
80 Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81 Chapter 81. Asal Usul
82 Chapter 82. Pilihan Sulit
83 Chapter 83. Inikah Cucuku
84 Chapter 84. Bukan Urusanmu
85 Chapter 85. Keragu-raguan
86 Chapter 86. Tega
87 Chapter 87. Berita bahagia
88 Chapter 88. Alur
89 Chapter 89. Pertimbangan Serius
90 Chapter 90. Tatapan Bingung
91 Chapter 91. Bertemu Oma
92 Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93 Chapter 93. Perlakuan Lembut
94 Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95 Chapter 95. Perkelahian
96 Chapter 96. Pertemuan Kecil
97 Chapter 97. Salah Sasaran
98 Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99 Chapter 99. Terbangun
100 Chapter 100. Tiga Generasi
101 Chapter 101. Chemistry
102 Chapter 102. Invitation
103 Chapter 103. Akhirnya
104 Chapter 104. Kabar Bahagia
105 Chapter 105. Hopeless
106 Chapter 106. Pengorbanan
107 Chapter 107. Hopeless
108 Chapter 108. Laki-lakiku
109 Chapter 109. Keberangkatan
110 Chapter 110. Kerinduan
111 Chapter 111. Penyambutan Hangat
112 Chapter 112. Cuci Otak
113 Chapter 113. Strategi
114 Chapter 114. Ruang Rahasia
115 Chapter 115. Mencari Jalan
116 Chapter 116. Panik
117 Chapter 117. Kebohongan
118 Chapter 118. Pemaksaan
119 Chapter 119. Reuni Keluarga
120 Chapter 120. Kesadaran
121 Chapter 121. Karma
122 Chapter 122. Will you marry me??
123 Chapter 123. Stephen
124 Chapter 124. Metamorfosis
125 Chapter 125. Persiapan Lamaran
126 Chapter 126. Run down
127 Chapter 127. Sambutan yang Baik
128 Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129 Chapter 129. Kebahagiaan
130 Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131 Chapter 131. Meyakinkanmu
132 Chapter 132. Kenalan baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1. Hari-hariku....
2
Bab 2. Nightmare...
3
Bab 3. Dipecat
4
Bab 4. Serangan
5
Bab 5. Temukan Gadis itu
6
Bab 6. Pindah Tempat
7
Bab 7. Menikahlah denganku
8
Bab 8. Ditindas
9
Bab 9. Kita pergi sekarang
10
Bab 10. Mengantar Pulang
11
Bab 11. Selir???
12
Bab 12. Kenapa kamu menangis
13
Bab 13. Rutinitas
14
Bab 14. Waktu yang Tepat
15
Bab 15. Gadis Miskin
16
Bab 16. Perlakuan Lembut
17
Bab 17. Penasaran
18
Bab 18. Identitas Tersembunyi
19
Bab 19. Tamu tak Diundang
20
Bab 20. Ada dimana aku??
21
Bab 21. Perhatian
22
Bab 22. Perawatan Khusus
23
Bab 23. Berusaha Keluar
24
Bab 24. Benteng Pendem
25
Bab 25. Sikap Waspada
26
Bab 26. Silsilah
27
Bab 27. Invitation Letter
28
Bab 28. Ijin Papa
29
Bab 29. Sakit Perut
30
Bab 30. Berusaha Perhatian
31
Bab 31. Pertolongan
32
Bab 32. Akhirnya
33
Bab 33. Merasa Bersalah
34
Bab 34. Papa
35
Bab 35. Galau
36
Bab 36. Kedatangannya
37
Bab 37. Gadisku
38
Bab 38. Aura Bersahabat
39
Bab 39. Merasa Malu
40
Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41
Bab 41. Misterius
42
Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43
Bab 43. Belum Terjawab
44
Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45
Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46
Chapter 46. Calon Istriku
47
Chapter 47. Serba Salah
48
Chapter 48. Gundah
49
Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50
Chapter 50. Kedatangan
51
Chapter 51. Will you marry me
52
Chapter 52. Batasan Tegas
53
Chapter 53. Dis Orientasi
54
Chapter 54. Bingung
55
Chapter 55. Sikap Posesif
56
Chapter 56. Strategi Baru
57
Chapter 57. Aksi Tindakan
58
Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59
Chapter 59. Penyergapan
60
Chapter 60. Ketegangan
61
Chapter 61. Kebingungan
62
Chapter 62. Misi Rahasia
63
Chapter 63. Terkejut
64
Chapter 64. Lingkungan Baru
65
Chapter 65. Menjalankan Rencana
66
Chapter 66. Merasa Asing
67
Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68
Chapter 68. Evakuasi
69
Chapter 69. Kebohongan
70
Chapter 70. Masa Berlalu
71
Chapter 71. Upaya Pendekatan
72
Chapter 72. Menundukkan Hati
73
Chapter 73. Masih Misteri
74
Chapter 74. Ingatan Samar
75
Chapter 75. Rencana Seru
76
Chapter 76. Taktik
77
Chapter 77. Persiapan
78
Chapter 78. Panik dan Marah
79
Chapter 79. Keras Hati
80
Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81
Chapter 81. Asal Usul
82
Chapter 82. Pilihan Sulit
83
Chapter 83. Inikah Cucuku
84
Chapter 84. Bukan Urusanmu
85
Chapter 85. Keragu-raguan
86
Chapter 86. Tega
87
Chapter 87. Berita bahagia
88
Chapter 88. Alur
89
Chapter 89. Pertimbangan Serius
90
Chapter 90. Tatapan Bingung
91
Chapter 91. Bertemu Oma
92
Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93
Chapter 93. Perlakuan Lembut
94
Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95
Chapter 95. Perkelahian
96
Chapter 96. Pertemuan Kecil
97
Chapter 97. Salah Sasaran
98
Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99
Chapter 99. Terbangun
100
Chapter 100. Tiga Generasi
101
Chapter 101. Chemistry
102
Chapter 102. Invitation
103
Chapter 103. Akhirnya
104
Chapter 104. Kabar Bahagia
105
Chapter 105. Hopeless
106
Chapter 106. Pengorbanan
107
Chapter 107. Hopeless
108
Chapter 108. Laki-lakiku
109
Chapter 109. Keberangkatan
110
Chapter 110. Kerinduan
111
Chapter 111. Penyambutan Hangat
112
Chapter 112. Cuci Otak
113
Chapter 113. Strategi
114
Chapter 114. Ruang Rahasia
115
Chapter 115. Mencari Jalan
116
Chapter 116. Panik
117
Chapter 117. Kebohongan
118
Chapter 118. Pemaksaan
119
Chapter 119. Reuni Keluarga
120
Chapter 120. Kesadaran
121
Chapter 121. Karma
122
Chapter 122. Will you marry me??
123
Chapter 123. Stephen
124
Chapter 124. Metamorfosis
125
Chapter 125. Persiapan Lamaran
126
Chapter 126. Run down
127
Chapter 127. Sambutan yang Baik
128
Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129
Chapter 129. Kebahagiaan
130
Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131
Chapter 131. Meyakinkanmu
132
Chapter 132. Kenalan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!