Bab 2. Nightmare...

Tuan Ronald yang masih terjaga sambil melihat televisi menajamkan telinganya, namun segera berlari menuju kamar putrinya. Melihat Karen yang seperti ketakutan, laki-laki paruh baya itu mengguncang tubuh Karen yang masih terpejam matanya.. Raut wajah gadis itu terlihat cemas, dan tampak keringat membasahi kening gadis itu.

"Karen ..., bangun Karen..., ada papa disini. Jangan takut putrriku...." laki-laki paruh baya itu masih mengguncang tubuh gadis itu.

Mata Karen perlahan terbuka, dan nafasnya terlihat masih tampak tersengal, Melihat keberadaan papa di depannya, gadis itu segera mengangkat badannya dan memeluk laki-laki paruh baya itu. Karen menyembunyikan wajahnya di dada laki-laki itu.

"Mimpi buruk lagikah..." setelah beberapa saat membiarkan Karen menyembunyikan wajahnya, tuan Ronald menengadahkan wajah putrinya, dan mereka saling beradu pandang, Perlahan gadis itu menganggukkan kepala, mengiyakan pertanyaan dari papanya,

"Papa... terima kasih pa, karena papa selalu ada buat Karen.." Karen yang masih terlihat ketakutan, perlahan mengucapkan terima kasih pada laki-laki itu..

"Tenang... tenanglah putriku.., ada papa disini yang akan selalu menemanimu.. Itu hanya mimpi buruk . Kita berada dalam kehidupan nyata putriku... abaikan itu semua, dan kembalilah tidur Papa akan menemanimu,.." dengan penuh kasih sayang, laki-laki paruh baya itu mengusap rambut Karen.

Merasa tenang karena ada papa yang berada di sampingnya, perlahan Karen kembali menempatkan tubuhnya di atas ranjang, dan memejamkan mata kembali. Laki-laki paruh baya itu hanya mengambil nafas panjang, dan terlihat ada raut iba di wajahnya ketika melihat wajah Karen yang sudah kembali tertidur.

***********

Keesokan paginya…

Karen berjalan tenang menyusuri koridor kampus dengan santai, dan tidak terlihat tergesa-gesa. Gadis itu merasa sudah menyelesaikan semua tugas dari dosen, sehingga pagi ini gadis itu merasa tenang. Tiba-tiba tidak jauh dari tempatnya berjalan, Karen melihat dua gadis  muda yang sering memancing emosinya, dan dia memutuskan untuk menghindar. Tapi sudah terlambat bagi Karen untuk menghindar, karena kedua gadis itu sudah melihatnya. Karen akhirnya berjalan menepi dengan menatap lurus ke depan, Tiba-tiba...

“Mina… kita akan dapat contekan tugas nih.. Lihat siapa yang datang ke arah kita..” salah satu gadis itu yang memiliki nama Qian, memberi tahu gadis yang berjalan di sampingnya.

Gadis bernama Mina melihat ke arah Karen, dan tersenyum manis. Tidak lama kemudian, kedua gadis itu bergegas menghampiri Karen, dan berhenti di depannya..

“Selamat pagi Karen, bagaimana harimu … Pasti sangat menyenangkan bukan.” Qian pura-pura berbasa basi. Dan untungnya Karen sudah hafal dengan sikap buruk gadis di depannya itu.

“Benar Karen.. selamat pagi juga. Semoga hari ini, kamu dalam keadaan yang selalu diberkati. By the way... ada tugas dari Tuan Chan bukan. Ngomong-ngomong pasti Karen sudah menyelesaikannya, tidak salah bukan tebakanku..” Mina berusaha untuk bersikap ramah. Karen hanya diam menatap kedua gadis yang sering mencari masalah dengannya itu,

Bersikap diam, tidak memberikan tanggapan apapun, selalu hal itu yang dipilih oleh Karen,. Namun gadis itu tetap bersikap waspada, mengingat kedua gadis itu sering membuat onar, dan masalah dengannya. Qian dan Mina terlahir dengan sendok perak di mulutnya, sehingga semua keinginan mereka selalu terpenuhi. Hal itulah yang membuat keduanya tumbuh menjadi gadis yang congkak, manipulative dan selalu mau menang sendiri.

“Ayolah Karen… please!! Pinjami tugas kamu dong…, kami hanya mau compare dengan pekerjaan kami. Trust me please, kami tidak mencontek hasil karyamu...” Qian mendekati Karen, dan pura-pura bersikap baik. Bahkan Qian meletakkan satu tangan di pundak Karen,

“Hempphhh… Qian, Mina.., apakah kalian tidak mendengar bagaimana penjelasan dari Mr. Chan kemarin. Tugas individu itu ya harus diselesaikan secara individu. Saat ini, banyak sekali tools untuk cek plagiarism pada tugas yang dikerjakan mahasiswa, kalian harus hati-hati..” merasa jengah dengan sikap mereka yang dibuat-buat, akhirnya Karen berkomentar.

Qian dan Mina terlihat kaget, dan keduanya saling berpandangan dengan bahasa isyarat. Kemudian...

“Halah… terlalu banyak omong kamu Karen... Dibaiki malah ngelunjak ..” tiba-tiba Mina merangsek ke depan, dan memepet tubuh Karen ke dinding yang ada di belakangnya.

Sedangkan tangan Qian dengan gesit, menarik tas Karen untuk mengambil buku dari dalam tas tersebut. Karen bertambah jengah, dan berniat untuk menggunakan kekuatannya untuk melawan dua gadis itu. Tetapi..

“Hey… ada apaan ini. Pagi-pagi sudah membuat ulah di depan kelas, apakah kalian tidak ada kerjaan ..” terdengar suara anak muda di belakang kedua gadis itu.

Karen mendongakkan wajah ke atas, dan gadis itu tersenyum melihat kedatangan Wen Chu. Anak muda itu selalu menjadi penyelamat bagi dirinya, Ketika teman-temannya dari kalangan atas sering merundungnya.

Wen Chu bergegas menghampiri ketiga gadis itu, dan tangannya dengan cepat segera merebut tas Karen yang sudah berada di tangan Qian.

“Wen Chu… jangan ganggu kami.. Karen sendiri yang tadi memberi kami ijin untuk meminjamkan pada kami tugas dari Mister Chan. Kenapa kamu mengganggu kesenangan kami Chu...” terdengar suara protes dari Mina. Kedua gadis itu menatap ke arah Wen Chu dengan permohonan.

“Tidak perlu berlagak Mina, Qian.. Aku bisa mengadukan tingkah liar kalian berdua pada Paman Chang... Apakah kalian berdua akan mencobanya..” dengan menggunakan kedekatan dengan papa kedua gadis itu, Wen Chu mengancamnya.

Qian dan Mina memang saudara kembar yang merupakan putri dari Tuan Chang. Sedangkan Wen Chu, karena posisi papanya yang duduk sebagai pejabat dalam pemerintahan, mendapatkan kepercayaan dari Tuan Chang, yang sering bermitra dengan papanya.

“Jangan salah paham Chu...., kami hanya bermain saja kok. Lagian kenapa juga sih, kamu selalu membela dan berdiri di belakang Karen. Jangan bilang, kamu menyukai gadis kampungan itu..” Qian menunjuk ke wajah Karen, dan dengan arogan bertanya pada laki-laki muda itu.

“Apa perlu jawabanku untuk kalian.. Yang pasti, kalian berdua harus mendengar dan mengingatnya. Jika ada aku, tidak aka nada kesempatan bagi kalian untuk menindas Karen. Aku sampai kapanpun akan selalu berada di belakang Karen.” Kembali dengan suara keras, Wen Chu memberikan tanggapan. Sikap laki-laki itu sudah jelas, selalu berusaha melindungi Karen.

„Ayolah Mina... tidak ada manfaatnya juga ribut dengan Wen Chu. Kalau papa di rumah sampai mendengar omongan Wen Chu, malah kita yang akan celaka.” Qian berpikir lebih jernih, menyadari posisi Wen Chu di hadapan papanya. Gadis itu menggandeng tangan Mina, dan mereka dengan bersungut meninggalkan Wen Chu serta Karen.

Wen Chu tersenyum melihat kepergian dua gadis itu, dan laki-laki muda itu mendatangi Karen.

“Bagaimana Karen, are you okay..?”

„Tidak apa Chu... thank.s ya, kamu selalu membantuku di saat ada masalah.” Dengan tulus, Karen  memberikan ucapan terima kasih pada Wen Chu,

„Halah... abaikan saja, ayuk kita masuk ke kelas saja. Teman-teman sudah mulai masuk tuh ..” Wen Chu menarik tangan Karen, dan mengajak gadis itu untuk masuk ke dalam kelas. Tanpa penolakan, perlahan Karen mengikuti anak muda itu.

******

Sepulang Kuliah..

Karena masih harus pergi ke perusahaan tempat dirinya bekerja part time, Karen bergegas berlari keluar dari kampus untuk menuju ke halte bus. Sebenarnya, pemilik tempat kerjanya sudah memberikan ijin pada Karen untuk kuliah. Namun gadis itu yang merasa tidak enak, merasa boss nya sudah terlalu sering memberinya dispensasi keterlambatan.

“Syukurlah, pas ada bus kota yang lewat..” Karen segera memasang hoodie di kepalanya, dan menutup kedua telinga dengan menggunakan head phone. Kaca mata hitam melengkapi penampilannya, dan gadis itu segera masuk ke dalam bus.

Setelah melakukan scanning barcode untuk biaya naik bus, Karen segera memilih tempat duduk untuknya. Sambil mendengarkan music, gadis itu mulai memejamkan matanya. Perlahan bus berjalan meninggalkan halte tersebut, dan Karen dengan cepat masuk pada mode tidur. Setelah lima belas menit bus berjalan, tiba-tiba...

“Halte bus Kwun Tong sebentar lagi akan kita singgahi. Siapkan barang dan perlengkapan penumpang..” terdengar pengumuman disampaikan driver bus tersebut.

Mendengar halte bus tujuannya disebut, Karen membuka mata, dan meluruskan punggungnya sesaat. Setelah itu, gadis itu segera berdiri dan berjalan ke depan mendekati pintu keluar.

“Turun di halte..” seseorang bertanya pada gadis itu.

“Yap.. halte depan.” dengan cepat Karen menjawab singkat.

Tidak lama kemudian, bus itu berhenti. Karen segera bergegas turun, kemudian dengan tenang menyeberang di zebra cross yang ada di depan bus tersebut. Tanpa melihat kemana-mana lagi, dengan tenang Karen melangkahkan kaki menuju ke seberang jalan. Setengah berlari, gadis itu segera menuju ke perusahaan yang berdiri di depannya.

“Siang Jack…” sambil menyapa petugas security, gadis itu menyelinap masuk.

Sudah hafal dengan kebiasaan dan keterlambatan Karen, Jack hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya. Karen dikenal sebagai gadis periang dan juga ramah pada semua orang yang ada di perusahaan itu, sehingga hampir semua orang mengenalnya.

“Hanya menyelesaikan tugas seperti ini saja tidak selesai-selesai. Aku tidak mau alasannya, secepatnya kalian harus menyelesaikan satu jam kemudian. Jika tidak, aku tidak akan segan untuk memotong gaji kalian. Tanteku sudah sangat baik terhadap kalian, sehingga kalian semua menjadi ngelunjak.” Baru saja Karen akan masuk ke ruang kerjanya, terdengar suara keras seseorang yang memarahi rekan kerjanya.

Gadis itu mengambil nafas untuk menyiapkan dirinya. Perlahan gadis itu mendorong pintu ruangan…, dan melihat siapa yang berani berteriak dalam ruangannya.

*******

Episodes
1 Bab 1. Hari-hariku....
2 Bab 2. Nightmare...
3 Bab 3. Dipecat
4 Bab 4. Serangan
5 Bab 5. Temukan Gadis itu
6 Bab 6. Pindah Tempat
7 Bab 7. Menikahlah denganku
8 Bab 8. Ditindas
9 Bab 9. Kita pergi sekarang
10 Bab 10. Mengantar Pulang
11 Bab 11. Selir???
12 Bab 12. Kenapa kamu menangis
13 Bab 13. Rutinitas
14 Bab 14. Waktu yang Tepat
15 Bab 15. Gadis Miskin
16 Bab 16. Perlakuan Lembut
17 Bab 17. Penasaran
18 Bab 18. Identitas Tersembunyi
19 Bab 19. Tamu tak Diundang
20 Bab 20. Ada dimana aku??
21 Bab 21. Perhatian
22 Bab 22. Perawatan Khusus
23 Bab 23. Berusaha Keluar
24 Bab 24. Benteng Pendem
25 Bab 25. Sikap Waspada
26 Bab 26. Silsilah
27 Bab 27. Invitation Letter
28 Bab 28. Ijin Papa
29 Bab 29. Sakit Perut
30 Bab 30. Berusaha Perhatian
31 Bab 31. Pertolongan
32 Bab 32. Akhirnya
33 Bab 33. Merasa Bersalah
34 Bab 34. Papa
35 Bab 35. Galau
36 Bab 36. Kedatangannya
37 Bab 37. Gadisku
38 Bab 38. Aura Bersahabat
39 Bab 39. Merasa Malu
40 Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41 Bab 41. Misterius
42 Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43 Bab 43. Belum Terjawab
44 Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45 Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46 Chapter 46. Calon Istriku
47 Chapter 47. Serba Salah
48 Chapter 48. Gundah
49 Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50 Chapter 50. Kedatangan
51 Chapter 51. Will you marry me
52 Chapter 52. Batasan Tegas
53 Chapter 53. Dis Orientasi
54 Chapter 54. Bingung
55 Chapter 55. Sikap Posesif
56 Chapter 56. Strategi Baru
57 Chapter 57. Aksi Tindakan
58 Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59 Chapter 59. Penyergapan
60 Chapter 60. Ketegangan
61 Chapter 61. Kebingungan
62 Chapter 62. Misi Rahasia
63 Chapter 63. Terkejut
64 Chapter 64. Lingkungan Baru
65 Chapter 65. Menjalankan Rencana
66 Chapter 66. Merasa Asing
67 Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68 Chapter 68. Evakuasi
69 Chapter 69. Kebohongan
70 Chapter 70. Masa Berlalu
71 Chapter 71. Upaya Pendekatan
72 Chapter 72. Menundukkan Hati
73 Chapter 73. Masih Misteri
74 Chapter 74. Ingatan Samar
75 Chapter 75. Rencana Seru
76 Chapter 76. Taktik
77 Chapter 77. Persiapan
78 Chapter 78. Panik dan Marah
79 Chapter 79. Keras Hati
80 Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81 Chapter 81. Asal Usul
82 Chapter 82. Pilihan Sulit
83 Chapter 83. Inikah Cucuku
84 Chapter 84. Bukan Urusanmu
85 Chapter 85. Keragu-raguan
86 Chapter 86. Tega
87 Chapter 87. Berita bahagia
88 Chapter 88. Alur
89 Chapter 89. Pertimbangan Serius
90 Chapter 90. Tatapan Bingung
91 Chapter 91. Bertemu Oma
92 Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93 Chapter 93. Perlakuan Lembut
94 Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95 Chapter 95. Perkelahian
96 Chapter 96. Pertemuan Kecil
97 Chapter 97. Salah Sasaran
98 Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99 Chapter 99. Terbangun
100 Chapter 100. Tiga Generasi
101 Chapter 101. Chemistry
102 Chapter 102. Invitation
103 Chapter 103. Akhirnya
104 Chapter 104. Kabar Bahagia
105 Chapter 105. Hopeless
106 Chapter 106. Pengorbanan
107 Chapter 107. Hopeless
108 Chapter 108. Laki-lakiku
109 Chapter 109. Keberangkatan
110 Chapter 110. Kerinduan
111 Chapter 111. Penyambutan Hangat
112 Chapter 112. Cuci Otak
113 Chapter 113. Strategi
114 Chapter 114. Ruang Rahasia
115 Chapter 115. Mencari Jalan
116 Chapter 116. Panik
117 Chapter 117. Kebohongan
118 Chapter 118. Pemaksaan
119 Chapter 119. Reuni Keluarga
120 Chapter 120. Kesadaran
121 Chapter 121. Karma
122 Chapter 122. Will you marry me??
123 Chapter 123. Stephen
124 Chapter 124. Metamorfosis
125 Chapter 125. Persiapan Lamaran
126 Chapter 126. Run down
127 Chapter 127. Sambutan yang Baik
128 Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129 Chapter 129. Kebahagiaan
130 Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131 Chapter 131. Meyakinkanmu
132 Chapter 132. Kenalan baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1. Hari-hariku....
2
Bab 2. Nightmare...
3
Bab 3. Dipecat
4
Bab 4. Serangan
5
Bab 5. Temukan Gadis itu
6
Bab 6. Pindah Tempat
7
Bab 7. Menikahlah denganku
8
Bab 8. Ditindas
9
Bab 9. Kita pergi sekarang
10
Bab 10. Mengantar Pulang
11
Bab 11. Selir???
12
Bab 12. Kenapa kamu menangis
13
Bab 13. Rutinitas
14
Bab 14. Waktu yang Tepat
15
Bab 15. Gadis Miskin
16
Bab 16. Perlakuan Lembut
17
Bab 17. Penasaran
18
Bab 18. Identitas Tersembunyi
19
Bab 19. Tamu tak Diundang
20
Bab 20. Ada dimana aku??
21
Bab 21. Perhatian
22
Bab 22. Perawatan Khusus
23
Bab 23. Berusaha Keluar
24
Bab 24. Benteng Pendem
25
Bab 25. Sikap Waspada
26
Bab 26. Silsilah
27
Bab 27. Invitation Letter
28
Bab 28. Ijin Papa
29
Bab 29. Sakit Perut
30
Bab 30. Berusaha Perhatian
31
Bab 31. Pertolongan
32
Bab 32. Akhirnya
33
Bab 33. Merasa Bersalah
34
Bab 34. Papa
35
Bab 35. Galau
36
Bab 36. Kedatangannya
37
Bab 37. Gadisku
38
Bab 38. Aura Bersahabat
39
Bab 39. Merasa Malu
40
Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41
Bab 41. Misterius
42
Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43
Bab 43. Belum Terjawab
44
Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45
Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46
Chapter 46. Calon Istriku
47
Chapter 47. Serba Salah
48
Chapter 48. Gundah
49
Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50
Chapter 50. Kedatangan
51
Chapter 51. Will you marry me
52
Chapter 52. Batasan Tegas
53
Chapter 53. Dis Orientasi
54
Chapter 54. Bingung
55
Chapter 55. Sikap Posesif
56
Chapter 56. Strategi Baru
57
Chapter 57. Aksi Tindakan
58
Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59
Chapter 59. Penyergapan
60
Chapter 60. Ketegangan
61
Chapter 61. Kebingungan
62
Chapter 62. Misi Rahasia
63
Chapter 63. Terkejut
64
Chapter 64. Lingkungan Baru
65
Chapter 65. Menjalankan Rencana
66
Chapter 66. Merasa Asing
67
Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68
Chapter 68. Evakuasi
69
Chapter 69. Kebohongan
70
Chapter 70. Masa Berlalu
71
Chapter 71. Upaya Pendekatan
72
Chapter 72. Menundukkan Hati
73
Chapter 73. Masih Misteri
74
Chapter 74. Ingatan Samar
75
Chapter 75. Rencana Seru
76
Chapter 76. Taktik
77
Chapter 77. Persiapan
78
Chapter 78. Panik dan Marah
79
Chapter 79. Keras Hati
80
Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81
Chapter 81. Asal Usul
82
Chapter 82. Pilihan Sulit
83
Chapter 83. Inikah Cucuku
84
Chapter 84. Bukan Urusanmu
85
Chapter 85. Keragu-raguan
86
Chapter 86. Tega
87
Chapter 87. Berita bahagia
88
Chapter 88. Alur
89
Chapter 89. Pertimbangan Serius
90
Chapter 90. Tatapan Bingung
91
Chapter 91. Bertemu Oma
92
Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93
Chapter 93. Perlakuan Lembut
94
Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95
Chapter 95. Perkelahian
96
Chapter 96. Pertemuan Kecil
97
Chapter 97. Salah Sasaran
98
Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99
Chapter 99. Terbangun
100
Chapter 100. Tiga Generasi
101
Chapter 101. Chemistry
102
Chapter 102. Invitation
103
Chapter 103. Akhirnya
104
Chapter 104. Kabar Bahagia
105
Chapter 105. Hopeless
106
Chapter 106. Pengorbanan
107
Chapter 107. Hopeless
108
Chapter 108. Laki-lakiku
109
Chapter 109. Keberangkatan
110
Chapter 110. Kerinduan
111
Chapter 111. Penyambutan Hangat
112
Chapter 112. Cuci Otak
113
Chapter 113. Strategi
114
Chapter 114. Ruang Rahasia
115
Chapter 115. Mencari Jalan
116
Chapter 116. Panik
117
Chapter 117. Kebohongan
118
Chapter 118. Pemaksaan
119
Chapter 119. Reuni Keluarga
120
Chapter 120. Kesadaran
121
Chapter 121. Karma
122
Chapter 122. Will you marry me??
123
Chapter 123. Stephen
124
Chapter 124. Metamorfosis
125
Chapter 125. Persiapan Lamaran
126
Chapter 126. Run down
127
Chapter 127. Sambutan yang Baik
128
Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129
Chapter 129. Kebahagiaan
130
Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131
Chapter 131. Meyakinkanmu
132
Chapter 132. Kenalan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!