Setelah menyampaikan beberapa pesan pada asisten Jiang, akhirnya Raymond bertolak ke negara Jepang untuk membereskan urusan di negara itu. Bukan hanya kali ini saja, beberapa kali laki-laki itu terpaksa harus datang ke negara tersebut untuk menemui orang-orang yang membuat kekacauan di perusahaannya. Untung saja, Raymond memiliki hubungan dekat Yakuza di negara tersebut. Anggota Yakuza sangat setia pada Raymond, karena beberapa kali permasalahannya dibantu olehnya.
"Hemppphh... selamat jalan tuan muda, tanpa anda suruh, aku pasti akan memastikan keselamatan Non Karen. Gadis itu unik, baik, dan juga sangat sopan. Dan semoga bisa menjadi pengganti perempuan yang sudah meninggalkan tuan muda..." Asisten Jiang bergumam sendiri, ketika punggung tuan muda Raymond berjalan memasuki area kedatangan airport.
Laki-laki yang menjadi asisten dan juga kesayangan Raymond itu akhirnya juga bergegas meninggalkan area airport. Dengan sigap, pengawal yang datang bersamanya segera membukakan pintu mobil. Perlahan mobil mewah itu meninggalkan area bandara.
***********
Di kampus
Wen Chu bergegas mencari Karen untuk menyampaikan informasi. Ketika laki-laki muda itu nongkrong di dekat lobby, ada beberapa orang yang masuk ke kampus. Namun yang membuatnya laki-laki itu tertarik, salah satu gadis menyebut nama Karen dengan nada yang tidak menyenangkan. Untuk menyelamatkan teman baiknya, laki-laki itu ingin membawa Karen keluar dari kampus.
"Hey John... apakah ada melihat Karen.. Aku sudah ke student lounge, food court tapi tidak menemui gadis itu.." melihat Johny lewat, Wen Chu bertanya pada laki-laki itu.
"Untuk saat ini aku tidak tahu keberadaan Karen.. Chu. Tapi sekitar satu jam yang lalu, aku lihat Karen sedang discuss dengan Gee dan Andy di kelas. Coba tanyakan sama Qian dan Mina, dua gadis itu di bawah pohon. Biasanya dua gadis itu selalu mencari masalah dengan Karen, pasti deh mereka tahu.." sahut Johny menjelaskan. namun segera bergegas meninggalkan Wen Chu.
"Sudah cukup informasimu John... terimakasih. tetapi tidak mungkin aku bertanya dua gadis itu, kamu tahu bukan bagaimana hubungan mereka dengan Karen. Mending aku muterin kampus saja sendiri. Thanks informasinya..." Wen Chu segera menuju ke arah kelas mereka. Johny hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala. Tidak hanya Wen Chu, beberapa teman laki-laki di kelas mereka, juga tidak mau mencari masalah dengan Qian dan Mina. Mereka berpikir lebih baik untuk menjauh dan menghindar dari mereka.
Tadi setelah kelas berakhir, karena keburu lapar, Wen Chu meninggalkan Karen yang masih mengobrol dengan teman sekelas mereka. Laki-laki itu berharap jika Karen masih berada di dalam kelas, sehingga dirinya tidak perlu lagi berputar-putar untuk mencarinya. Setelah melewati beberapa kelas kosong, akhirnya anak muda itu sampai juga akhirnya. Dan ternyata informasi Johny benar adanya, Wen Chu melihat Karen masih asyik berdiskusi dengan dua teman mereka.
"Excuse me... Andy, Gee... bolehkah aku meminjam Karen. Ada beberapa hal penting yang akan aku bicarakan dengannya.." tidak mau mengganggu diskusi mereka, Wen Chu minta ijin untuk menyela.
Ketiga orang itu menengadahkan wajah, mereka melihat ke arah Wen Chu.
"Boleh Chu... kebetulan kita hanya ngobrol saja. Tugas kelompok kami sudah selesai, dan sudah kita unggah ke Google Class room juga. " dengan cepat Andy memberikan tanggapan.
Menyadari kedatangan Wen Chu mengganggu perbincangannya dengan Andy dan Gee, Karen melihat dengan pandangan tidak suka pada sahabatnya itu.
"Mau kemana sih Chu... tidak bisakah kita bicara disini saja. Mereka juga teman kita kan.." gadis itu merasa agak keberatan,
Wen Chu tidak menjawab. Namun Wen Chu malah menarik pergelangan tangan gadis itu, kemudian membawanya keluar dari dalam kelas. Merasa tangannya sakit, Karen mencoba melepaskan cekalan tangan laki-laki itu.
"Kira-kira dong Chu.., kamu ada niat menyakitiku ya..." merasa Wen Chu tidak mau melepaskan, Karen berteriak. Gadis itu tidak sadar jika teriakannya mengundang perhatian teman-temannya yang lain. Banyak tatapan mata mengarah ke mereka berdua.
Wen Chu tersenyum, dan laki-laki muda itu sontak melepaskan pegangan tangannya. Kedua anak muda itu saling berpandangan sejenak.
"Sorry Karen.., aku terlalu impulsive. Kali ini aku akan membawamu keluar dari dalam kampus Karen, aku tidak mau membuatmu kena masalah.." tiba-tiba Wen Chu berbicara serius.
"Apa maksudmu Chu,.. bicaralah yang jelas, tidak asal menarik orang saja. Aku juga sudah mau pulang, hanya saja tadi menyelesaikan tugas kuliah dulu." Karen meminta penjelasan.
"Aku lihat ada dua mobil masuk ke halaman kampus. Sebenarnya aku ga peduli sih, tapi aku mendengar jika orang-orang dalam mobil itu datang kemari untuk mencarimu. Mereka bertanya pada petugas security, dan karena dari ekspresi mereka seperti tidak bersahabat lebih baik aku membawamu keluar saja dari dalam kampus. Cepatlah Karen... aku tidak mau ada masalah denganmu, menghindar saja.." wajah Wen Chu tampak mengkhawatirkan gadis itu.
"Chu,,, kenapa juga kamu ribut. Bisa jadi Karen yang mereka cari bukan aku. Lihat deh ke bagian Akademik, ada berapa nama Karen di kampus ini. Jadi tidak perlulah kita tergesa.." Karen malah terlihat lebih rileks.
"Hadeh Karen... menghindari masalah jauh lebih baik, daripada kita terjun mendekati masalah. Sudah diam saja, kita langsung menuju ke mobilku.." tidak mau banyak berdebat, Wen Chu segera menarik tangan Karen dan membawanya menuju ke mobil yang diparkir tidak jauh dari tempat mereka.
Mau tidak mau Karen hanya mengikuti anak muda itu. Apapun yang dilakukan Wen Chu padanya, Karen mempercayainya. Selama ini laki-laki itu selalu baik padanya.
*********
Tidak lama kemudian...
Baru saja Wen Chu membuka pintu mobil, dan Karen masuk ke dalamnya, terdengar suara memanggil nama Karen.
"Berhenti... Karen.., jangan coba-coba untuk melarikan diri...!" melihat beberapa orang memandang ke arah mereka, Wen Chu segera menutup pintu mobil.
Dengan cepat Wen Chu.. segera masuk ke dalam mobil, dan menginjak pedal gas meninggalkan halaman kampus. Keduanya seperti seorang pencuri yang berusaha untuk melarikan diri, karena ketahuan oleh seseorang.
"Kenapa kamu mencari masalah Chu..., bisakan kamu berhenti sebentar. Siapa tahu mereka memang ada perlu denganku.." Karen menjadi merasa tidak enak. Gadis itu sambil menengok ke belakang..
"Tidak lihatlah kamu bagaimana ekspresi mereka tadi Karen... Wajah mereka seperti ingin menelanmu hidup-hidup. Yang penting kita berhasil kabur, keluar dari wilayah kampus, sehingga tidak menjadi tontonan orang-orang.." memahami maksud baik temannya itu, akhirnya Karen terdiam,
Namun beberapa saat, dua mobil yang tadi datang ke kampus tiba-tiba sudah berada di belakang mereka.
*"Fu*ck it..., mereka mengejar kita Karen. Mereka sepertinya tidak bermaksud baik pada kita Karen, kita harus secepatnya melepaskan diri dari mereka." melihat dari kaca spion sebelah kiri, Wen Chu berteriak. Karen menjadi tersadar jika mobil yang mengejar mereka itu tidak bermaksud baik..
Karen ikut panik, dan dua mobil itu berusaha keras untuk mendahului mereka.
"Kita mengalah saja Wen Chu... daripada mobilmu yang akan menjadi korban. Aku akan mencoba menemui mereka, dan bertanya apakah kita ada masalah dengan mereka." merasa hanya menumpang, Karen berusaha untuk mengalah. Gadis itu tidak mau Wen Chu menanggung banyak kerugian untuknya.
Karen juga merasa, jika Wen Chu juga sudah banyak berkorban untuknya..
"Apa yang kamu bicarakan Karen... jangan pedulikan mobilku. Aku yang akan bertanggung jawab atas assetku sendiri, yang penting kali ini kamu selamat.." Wen Chu terus menginjak pedal gas.
Laki-laki itu mengarahkan mobil memasuki jalur one way, sehingga mereka bisa melaju lebih cepat. Karen berpegangan pada handle di atas pintu mobil di sampingnya, karena Wen Chu terus mengemudi dan menghindar. Tapi tiba-tiba satu mobil dari belakang melaju cepat dan menghentikan mobil dengan posisi melintang di depan mobil Wen Chu.
"Citttt..." dengan sekuat tenaga, Wen Chu menginjak rem mobil, Air bag terpental keluar, dan kepala Karen membentur air bag tersebut.
"Gila... bar bar sekali sikap mereka. Apakah mereka akan membunuh kita...?" Wen Chu berteriak marah,
"Sudahlah Chu... percuma saja amarahmu di mobil ini. Matikan mesin mobil, aku akan keluar untuk menemui mereka..!" Karen kembali menenangkan teman baiknya itu. Tidak mau menambah masalah, Karen berusaha menemui mereka.
Belum sampai kedua anak muda itu keluar, dua orang dari dalam mobil yang melintang di depan mereka itu berjalan menghampiri mereka. Tidak mau mencari keributan, perlahan Karen membuka pintu mobil. Tapi belum sampai gadis itu keluar, sebuah tangan telah menariknya keluar dari dalam mobil.
"Hentikan sikap kurang ajar kalian...!! Kita tidak pernah ada urusan sebelumnya, dan sikap kalian sudah seperti preman jalanan yang tidak punya sopan santun..." Karen berteriak. Gadis itu merasa tidak terima sudah diperlakukan kasar. Tatapan matanya merah memindai beberapa orang yang berdiri di depannya. Tidak lama, Wen Chu ikut keluar dan menemani gadis itu.
************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments