Bab 11. Selir???

Mendengar pertanyaan dari laki-laki yang mengantar dan berdiri di dekatnya, Karen tidak berani untuk menjawab. Banyak pertimbangan yang dipikirkan oleh gadis itu, terutama karena merasa belum pernah berinteraksi dengannya, juga sebagai warga baru di komplek itu, Karen tidak berani untuk tampil mencolok. Tapi untuk menolak, gadis itu juga bingung bagaimana harus menjawab.

"Apa identitas gadis itu, baru pindah ke tempat ini beberapa hari, tetapi sudah ada mobil mewah yang mengantarnya. Melihat pengawal yang memberinya pengamanan, sepertinya identitas laki-laki yang mengantar bukan hanya warga biasa..." terdengar percakapan keheranan dari orang-orang yang melihat Karen dan Tuan muda Raymond.

"Benar..., tapi jangan berani untuk berpikiran buruk. Kita tidak boleh menyinggung mereka... Laki-laki itu mendapatkan julukan the most wanted, aku pernah membaca beritanya pada majalah business, dan majalah wanita kelas atas. Jika tidak salah, laki-laki itu CEO Horizon Group, dan juga pewaris keluarga kaya di kota ini.." salah satu dari warga yang berkerumun mengingatkan rekannya.

"Iya benar... kita hanya bisa melihat saja, tidak perlu sampai campur tangan urusan mereka. Meskipun tampan, CEO itu terkenal kejam, Siapapun yang berani menghalangi atau menyinggungnya, bisa lenyap dari muka bumi ini.."  salah satu dari mereka berusaha meredam keinginan tahuan warga. Semua yang berada di tempat itu setuju dan menganggukkan kepala, dan pura-pura kembali pada aktivitas terakhir mereka,

Wajah Karen merah padam, karena mendengar apa yang diperbincangkan oleh orang-orang. Gadis itu berpikir untuk mengakhiri semuanya, dan harus bersikap tegas, dan tidak peduli bagaimana status laki-laki di dekatnya itu, gadis itu harus bersikap.

"Tuan Muda... kita tidak pernah saling mengenal sebelumnya. Sekali lagi terima kasih bantuan yang telah Tuan muda berikan. Tetapi, untuk kali ini, tolong hormati dan hargai saya... Kali ini, saya tidak bisa mempersilakan orang asing untuk masuk ke rumah, apalagi papa saya juga sedang tidak ada di rumah Tuan Muda..." dengan memberanikan diri, akhirnya Karen bicara pada Tuan Muda Raymond. Tatapan matanya menyiratkan permohonan.

Mendengar perkataan itu, laki-laki tampan itu tersenyum. Asisten Jiang dan beberapa pengawal kaget mendengar penolakan Karen.

"Hempphh... Miss Karen ini lucu... Bukankah kita sudah melakukan perjalanan sampai ke rumah ini, bagaimana bisa kita belum saling mengenal Miss... Tapi, baiklah. Untuk menghargai privacy, dan juga omongan buruk tentangmu, kami akan meninggalkan rumahmu. Tetap jaga diri, dan jangan ragu untuk menghubungiku, jika kamu memiliki sesuatu yang membutuhkan penyelesaian..." tidak diduga, Raymond tersenyum dan tidak terlihat ada amarah pada dirinya. Ternyata laki-laki itu mau memahami kesulitan yang dipikirkan oleh gadis itu,

Tuan Muda Raymond kemudian memberi isyarat pada asisten Jiang, dan laki-laki itu tanggap apa yang diinginkan tuannya. Asisten Jiang segera mendekat, dan memberikan card name pada tuan mudanya. Sambil tersenyum, Tuan Muda Raymond memasukkan card name ke tas gadis itu. Karen terkejut, dan gadis itu memundurkan langkahnya untuk menjaga jarak.

"Jangan khawatir Miss Karen, itu hanya card name saja. Tidak bernilai, tapi sekali lagi aku tegaskan, jangan ragu untuk menghubungiku jika kamu membutuhkan pertolongan..." kembali Tuan Muda Raymond mengulang kata-katanya.

Tidak ada pilihan lain bagi Karen, selain hanya menganggukkan wajah dan tidak berani menatap ke mata laki-laki tampan itu. Tiba-tiba ponsel asisten Jiang berbunyi, dan laki-laki itu berjalan agak menjauh untuk menerima panggilan. Setelah beberapa saat..., laki-laki itu kembali berjalan mendekati tuan mudanya.

"Tuan Muda, sepertinya kita harus kembali ke perusahaan secepatnya. Ada sedikit masalah yang membutuhkan tanda tangan Tuan Muda.." asisten Jiang tiba-tiba memberanikan diri menginterupsi percakapan Karen dan tuan muda Raymond.

Mata Raymond terlihat berkilat ketika beralih melihat ke arah asisten Jiang...

"Ada masalah apa lagi...?? Apakah masih terkait dengan Robin." dengan cepat ekspresi Tuan Muda Raymond berubah menjadi dingin dan arogan. Sangat berbeda ketika laki-laki tampan itu berinteraksi dengan Karen.

"Benar Tuan Muda.., dan semua manajer Divisi tidak bisa mengendalikan Tuan Robin. Untuk itu, kita harus secepatnya kembali ke perusahaan Tuan Muda.." asisten Jiang mendesak laki-laki itu.

Terlihat Tuan Muda menghela nafas, kemudian laki-laki tampan itu kembali menatap ke arah Karen yang hanya berdiri terpaku sambil menundukkan wajah ke bawah.

"Miss Karen..., aku tidak bisa lama-lama berada di rumahmu. Lain waktu aku akan mampir ke tempat ini, tapi sekarang aku harus kembali ke perusahaan. Ada sedikit masalah yang harus aku selesaikan..." tidak diduga, ekspresi Tuan muda Raymond kembali terlihat ramah dan lembut, ketika laki-laki itu mengajak bicara pada Karen.

Asisten Jiang sampai terkejut dan bingung dengan perubahan  ekspresi mendadak dari tuan mudanya.

"Baik Tuan Muda... dengan senang hati.." mendengar laki-laki itu berpamitan, dalam hati Karen bersyukur. Gadis itu mengangkat wajahnya, dan dengan senyuman, gadis itu tersenyum pada laki-laki muda itu. Sejenak mereka saling bertatapan, dan..

"Jiang... kita berangkat." setelah bertatapan, Tuan Muda Raymond segera membalikkan badan, dan mengajak Jiang untuk kembali masuk ke dalam mobil.

Perlahan dua mobil itu meninggalkan halaman tempat tinggal baru Karen. Gadis itu mengambil nafas lega, dan karena tidak mau menjadi topik rasa ingin tahu para tetangga barunya, Karen segera mencari anak kunci, kemudian masuk ke dalam rumah secepatnya.

Tapi baru saja gadis itu akan membuka pintu, firasatnya mengatakan ada orang yang tengah mengintipnya. Namun.. ketika Karen mencoba melihat ke arah yang membuatnya curiga, gadis itu tidak melihat siapapun di tempat itu.

*********

Rumah Peter

Peter berjalan cepat masuk ke dalam rumahnya, dan mama laki-laki itu dengan cepat mengikutinya. Melihat Peter akan berjalan masuk ke dalam kamarnya, perempuan paruh baya itu menarik tangan putranya dan memintanya untuk duduk di sofa.

"Dengarkan mama... Peter, kita perlu untuk bicara...!" dengan ucapan tegas, perempuan paruh baya itu meminta Peter untuk menurutinya.

Peter menghentikan langkah kakinya, kemudian menatap ke wajah mamanya. Ada ketidak sukaan dari tatapan matanya itu, tetapi mengingat siapa wanita yang mengajaknya bicara, Peter berusaha menetralisir dirinya. Setelah mengambil nafas, akhirnya laki-laki muda itu mengikuti mamanya duduk di atas sofa. Laki-laki itu masih berpikir, untuk tidak menyakiti hati perempuan yang melahirkannya.

"Kamu tahu dan sudah melihat sendiri bukan gadis pilihanmu... Perempuan itu bukan gadis baik-baik putraku, dibuktikan dengan mudahnya perempuan itu meninggalkanmu tanpa berpamitan pada orang tuamu, dan pergi dengan laki-laki muda lainnya. Meskipun, mama tahu identitas laki-laki muda yang membawanya itu sangat luar biasa." perempuan paruh baya itu mulai menghasut putranya.

Mendengan mamanya mengungkit tentang Karen, darah Peter seakan naik ke ubun-ubun. Laki-laki itu sangat kenal dan mengetahui seluk beluk yang menyangkut tentang kekasihnya.

"Mama... tidak perlu menjelaskan dan berpikiran buruk pada Karen mam... Peter sangat mengenal Karen, dan dia seorang gadis yang baik. Jadi mama... jangan sekali-sekali mama mencoba untuk memfitnahnya." dengan nada tinggi, anak muda itu membela Karen di depan mamanya. Amarah mulai diluapkan oleh laki-laki itu, Hal itu sangat mengejutkan nyonya Shopia.

"Hemppphh... otakmu memang benar-benar sudah diracuni oleh perempuan itu Peter. Tapi baiklah... mama akan bekerja sama denganmu. Jika kamu ingin menikah dengan perempuan bernama Karen itu, boleh saja. .." tiba-tiba Peter dikejutkan dengan ucapan mamanya.

Anak muda itu mengangkat wajahnya ke atas, dan melihat ada keseriusan di wajah perempuan paruh baya itu. Peter berusaha ingin mencari tahu lebih lanjut...

"Maksud mama... katakan ma..!, syarat apa yang harus Peter penuhi...!" laki-laki itu mendesak mamanya.

"Boleh putraku..., dan itu merupakan hal yang biasa dalam keluarga kita. Kamu hanya bisa menikah dengan Karen, dengan menjadikan gadis itu selirmu, atau istri keduamu. Tita yang akan menjadi istri sahmu.., istri utamamu dalam pergaulan." dengan senyum seringai sadis, perempuan paruh baya itu tersenyum dan menatap ke wajah putranya.

Ucapan mamanya itu, bagaikan geledek di siang bolong... Peter terkejut, kalimat merendahkan harga diri seorang perempuan, keluar dari mulut mamanya, yang juga seorang perempuan. Laki-laki itu menatap wajah mamanya dengan tidak percaya.

"Mama... kenapa mama begitu kejam pada Karen mam... Peter sangat mencintai Karen mam, bahkan bersedia mati untuknya. Jangan pernah berpikiran buruk pada kekasih Peter..." laki-laki muda itu bereaksi keras. Ucapan dari mamanya seperti mata pedang yang menyayat hatinya...

"Itu pilihan yang mama tawarkan Peter... keputusan ada padamu. Mama sudah berani menurunkan standar, tetapi kamu sendiri bukan yang harus menentukan pilihan.." seperti merasa tidak bersalah, perempuan paruh baya berusaha mempengaruhi putranya.

Peter berdiri dari atas sofa, dan beberapa saat menatap mamanya dengan pandangan tidak suka. Tetapi tidak ada yang bisa dilakukan olehnya. Tanpa berbicara apa-apa, Peter berjalan meninggalkan mamanya sendiri.

*************

Episodes
1 Bab 1. Hari-hariku....
2 Bab 2. Nightmare...
3 Bab 3. Dipecat
4 Bab 4. Serangan
5 Bab 5. Temukan Gadis itu
6 Bab 6. Pindah Tempat
7 Bab 7. Menikahlah denganku
8 Bab 8. Ditindas
9 Bab 9. Kita pergi sekarang
10 Bab 10. Mengantar Pulang
11 Bab 11. Selir???
12 Bab 12. Kenapa kamu menangis
13 Bab 13. Rutinitas
14 Bab 14. Waktu yang Tepat
15 Bab 15. Gadis Miskin
16 Bab 16. Perlakuan Lembut
17 Bab 17. Penasaran
18 Bab 18. Identitas Tersembunyi
19 Bab 19. Tamu tak Diundang
20 Bab 20. Ada dimana aku??
21 Bab 21. Perhatian
22 Bab 22. Perawatan Khusus
23 Bab 23. Berusaha Keluar
24 Bab 24. Benteng Pendem
25 Bab 25. Sikap Waspada
26 Bab 26. Silsilah
27 Bab 27. Invitation Letter
28 Bab 28. Ijin Papa
29 Bab 29. Sakit Perut
30 Bab 30. Berusaha Perhatian
31 Bab 31. Pertolongan
32 Bab 32. Akhirnya
33 Bab 33. Merasa Bersalah
34 Bab 34. Papa
35 Bab 35. Galau
36 Bab 36. Kedatangannya
37 Bab 37. Gadisku
38 Bab 38. Aura Bersahabat
39 Bab 39. Merasa Malu
40 Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41 Bab 41. Misterius
42 Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43 Bab 43. Belum Terjawab
44 Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45 Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46 Chapter 46. Calon Istriku
47 Chapter 47. Serba Salah
48 Chapter 48. Gundah
49 Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50 Chapter 50. Kedatangan
51 Chapter 51. Will you marry me
52 Chapter 52. Batasan Tegas
53 Chapter 53. Dis Orientasi
54 Chapter 54. Bingung
55 Chapter 55. Sikap Posesif
56 Chapter 56. Strategi Baru
57 Chapter 57. Aksi Tindakan
58 Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59 Chapter 59. Penyergapan
60 Chapter 60. Ketegangan
61 Chapter 61. Kebingungan
62 Chapter 62. Misi Rahasia
63 Chapter 63. Terkejut
64 Chapter 64. Lingkungan Baru
65 Chapter 65. Menjalankan Rencana
66 Chapter 66. Merasa Asing
67 Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68 Chapter 68. Evakuasi
69 Chapter 69. Kebohongan
70 Chapter 70. Masa Berlalu
71 Chapter 71. Upaya Pendekatan
72 Chapter 72. Menundukkan Hati
73 Chapter 73. Masih Misteri
74 Chapter 74. Ingatan Samar
75 Chapter 75. Rencana Seru
76 Chapter 76. Taktik
77 Chapter 77. Persiapan
78 Chapter 78. Panik dan Marah
79 Chapter 79. Keras Hati
80 Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81 Chapter 81. Asal Usul
82 Chapter 82. Pilihan Sulit
83 Chapter 83. Inikah Cucuku
84 Chapter 84. Bukan Urusanmu
85 Chapter 85. Keragu-raguan
86 Chapter 86. Tega
87 Chapter 87. Berita bahagia
88 Chapter 88. Alur
89 Chapter 89. Pertimbangan Serius
90 Chapter 90. Tatapan Bingung
91 Chapter 91. Bertemu Oma
92 Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93 Chapter 93. Perlakuan Lembut
94 Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95 Chapter 95. Perkelahian
96 Chapter 96. Pertemuan Kecil
97 Chapter 97. Salah Sasaran
98 Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99 Chapter 99. Terbangun
100 Chapter 100. Tiga Generasi
101 Chapter 101. Chemistry
102 Chapter 102. Invitation
103 Chapter 103. Akhirnya
104 Chapter 104. Kabar Bahagia
105 Chapter 105. Hopeless
106 Chapter 106. Pengorbanan
107 Chapter 107. Hopeless
108 Chapter 108. Laki-lakiku
109 Chapter 109. Keberangkatan
110 Chapter 110. Kerinduan
111 Chapter 111. Penyambutan Hangat
112 Chapter 112. Cuci Otak
113 Chapter 113. Strategi
114 Chapter 114. Ruang Rahasia
115 Chapter 115. Mencari Jalan
116 Chapter 116. Panik
117 Chapter 117. Kebohongan
118 Chapter 118. Pemaksaan
119 Chapter 119. Reuni Keluarga
120 Chapter 120. Kesadaran
121 Chapter 121. Karma
122 Chapter 122. Will you marry me??
123 Chapter 123. Stephen
124 Chapter 124. Metamorfosis
125 Chapter 125. Persiapan Lamaran
126 Chapter 126. Run down
127 Chapter 127. Sambutan yang Baik
128 Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129 Chapter 129. Kebahagiaan
130 Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131 Chapter 131. Meyakinkanmu
132 Chapter 132. Kenalan baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1. Hari-hariku....
2
Bab 2. Nightmare...
3
Bab 3. Dipecat
4
Bab 4. Serangan
5
Bab 5. Temukan Gadis itu
6
Bab 6. Pindah Tempat
7
Bab 7. Menikahlah denganku
8
Bab 8. Ditindas
9
Bab 9. Kita pergi sekarang
10
Bab 10. Mengantar Pulang
11
Bab 11. Selir???
12
Bab 12. Kenapa kamu menangis
13
Bab 13. Rutinitas
14
Bab 14. Waktu yang Tepat
15
Bab 15. Gadis Miskin
16
Bab 16. Perlakuan Lembut
17
Bab 17. Penasaran
18
Bab 18. Identitas Tersembunyi
19
Bab 19. Tamu tak Diundang
20
Bab 20. Ada dimana aku??
21
Bab 21. Perhatian
22
Bab 22. Perawatan Khusus
23
Bab 23. Berusaha Keluar
24
Bab 24. Benteng Pendem
25
Bab 25. Sikap Waspada
26
Bab 26. Silsilah
27
Bab 27. Invitation Letter
28
Bab 28. Ijin Papa
29
Bab 29. Sakit Perut
30
Bab 30. Berusaha Perhatian
31
Bab 31. Pertolongan
32
Bab 32. Akhirnya
33
Bab 33. Merasa Bersalah
34
Bab 34. Papa
35
Bab 35. Galau
36
Bab 36. Kedatangannya
37
Bab 37. Gadisku
38
Bab 38. Aura Bersahabat
39
Bab 39. Merasa Malu
40
Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41
Bab 41. Misterius
42
Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43
Bab 43. Belum Terjawab
44
Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45
Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46
Chapter 46. Calon Istriku
47
Chapter 47. Serba Salah
48
Chapter 48. Gundah
49
Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50
Chapter 50. Kedatangan
51
Chapter 51. Will you marry me
52
Chapter 52. Batasan Tegas
53
Chapter 53. Dis Orientasi
54
Chapter 54. Bingung
55
Chapter 55. Sikap Posesif
56
Chapter 56. Strategi Baru
57
Chapter 57. Aksi Tindakan
58
Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59
Chapter 59. Penyergapan
60
Chapter 60. Ketegangan
61
Chapter 61. Kebingungan
62
Chapter 62. Misi Rahasia
63
Chapter 63. Terkejut
64
Chapter 64. Lingkungan Baru
65
Chapter 65. Menjalankan Rencana
66
Chapter 66. Merasa Asing
67
Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68
Chapter 68. Evakuasi
69
Chapter 69. Kebohongan
70
Chapter 70. Masa Berlalu
71
Chapter 71. Upaya Pendekatan
72
Chapter 72. Menundukkan Hati
73
Chapter 73. Masih Misteri
74
Chapter 74. Ingatan Samar
75
Chapter 75. Rencana Seru
76
Chapter 76. Taktik
77
Chapter 77. Persiapan
78
Chapter 78. Panik dan Marah
79
Chapter 79. Keras Hati
80
Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81
Chapter 81. Asal Usul
82
Chapter 82. Pilihan Sulit
83
Chapter 83. Inikah Cucuku
84
Chapter 84. Bukan Urusanmu
85
Chapter 85. Keragu-raguan
86
Chapter 86. Tega
87
Chapter 87. Berita bahagia
88
Chapter 88. Alur
89
Chapter 89. Pertimbangan Serius
90
Chapter 90. Tatapan Bingung
91
Chapter 91. Bertemu Oma
92
Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93
Chapter 93. Perlakuan Lembut
94
Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95
Chapter 95. Perkelahian
96
Chapter 96. Pertemuan Kecil
97
Chapter 97. Salah Sasaran
98
Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99
Chapter 99. Terbangun
100
Chapter 100. Tiga Generasi
101
Chapter 101. Chemistry
102
Chapter 102. Invitation
103
Chapter 103. Akhirnya
104
Chapter 104. Kabar Bahagia
105
Chapter 105. Hopeless
106
Chapter 106. Pengorbanan
107
Chapter 107. Hopeless
108
Chapter 108. Laki-lakiku
109
Chapter 109. Keberangkatan
110
Chapter 110. Kerinduan
111
Chapter 111. Penyambutan Hangat
112
Chapter 112. Cuci Otak
113
Chapter 113. Strategi
114
Chapter 114. Ruang Rahasia
115
Chapter 115. Mencari Jalan
116
Chapter 116. Panik
117
Chapter 117. Kebohongan
118
Chapter 118. Pemaksaan
119
Chapter 119. Reuni Keluarga
120
Chapter 120. Kesadaran
121
Chapter 121. Karma
122
Chapter 122. Will you marry me??
123
Chapter 123. Stephen
124
Chapter 124. Metamorfosis
125
Chapter 125. Persiapan Lamaran
126
Chapter 126. Run down
127
Chapter 127. Sambutan yang Baik
128
Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129
Chapter 129. Kebahagiaan
130
Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131
Chapter 131. Meyakinkanmu
132
Chapter 132. Kenalan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!