Bab 5. Temukan Gadis itu

Elizabeth Hospital

Seorang perempuan bergaya sosialita terlihat bernafas lega. Wanita itu adalah mama dari laki-laki yang ditemukan tertembak di depan Boulevard. Perlahan kesedihan tampak memudar dari wajahnya karena melihat putranya sudah berhasil dioperasi, dan peluru yang bersarang di perutnya sudah berhasil dikeluarkan juga. Selain obat premium dari rumah sakit, keluarga itu juga mendatangkan obat-obatan dengan kualitas terbaik dan tidak dijual bebas. Hanya keluarga dari kalangan tertentu yang bisa memesan dan mendapatkannya. Tidak menunggu lama, laki-laki muda itu sudah mulai sadar.

"Bagaimana keadaanmu Raymond putraku...?" dengan raut wajah yang masih cemas, perempuan paruh baya itu mendekat pada putranya.

Laki-laki muda itu melihat ke arah mamanya sebentar, kemudian beralih melihat ke arah lainnya..

"Mama bertanya padamu Raymond.., jangan buat mama menjadi cemas.." tidak  ada respon seperti yang diharapkan, perempuan paruh baya itu mengejar putranya dengan pertanyaan,

"Hemphh... tidak ada masalah mam...  Mama saja yang terlalu khawatir. Ini hanya luka kecil saja, tidak akan dapat menyakiti Raymond. Lebih baik mama pulang saja, banyak pengawal dan ada asisten Jiang yang akan menemaniku disini. Udara di rumah sakit, tidak akan baik untuk kesehatan mama.." Raymond akhirnya menjawab, dan berusaha mencoba menenangkan mamanya.

Laki-laki muda itu tampak kesal, karena tanpa seijinnya, pengawal memberi tahukan tentang luka tembaknya pada keluarga. Padahal Raymond sangat mengenal mamanya dengan baik, yang akan mudah khawatir jika mendengar ada insiden atau apapun menimpa anggota keluarga mereka.

"Kamu itu selalu seperti ini Raymond.., selalu menganggap remeh luka seperti ini. Ingat siapa dirimu Raymond! Kamu ini adalah pewaris utama keluarga kita. Ke depan, kamu harus lebih berhati-hati, mama tidak mau ada insiden seperti ini lagi.." bukannya tenang, tetapi perempuan paruh baya itu malah tidak berhenti menasehati putranya.

Raymond tersenyum masam, dan tidak memberikan jawaban pada mamanya. Anak muda itu sangat paham dengan karakter mamanya, yang semua didasarkan pada rasa cinta pada dirinya. Tiba-tiba dari arah pintu masuk, terdengar suara daun pintu didorong dari luar. Tidak lama kemudian, seorang perempuan muda berpakaian seksi, menerobos masuk dan langsung menuju ke arah Raymond serta mamanya dengan pandangan cemas.

"Kak Raymond... kenapa bisa begini kak.. Bagaimana dengan semua pengawal yang menjaga kakak, jika mereka tidak becus, kenapa tidak memecat mereka saja?.." perempuan muda itu dengan cemas, bertanya tentang keadaan laki-laki itu. Tidak lupa, gadis itu tampak berusaha menarik perhatian dari laki-laki muda itu.

"Hemppphh.." terlihat Raymond mengacuhkan dan tidak bereaksi apapun. Pandangan matanya malah dialihkan ke tempat lain.

"Tenangkan dirimu Cynthia... tidak terjadi apa-apa dengan Raymond, katanya hanya luka kecil saja." melihat ekspresi putra tercinta pada gadis bernama Cynthia, perempuan paruh baya itu menenangkan gadis itu.

Cynthia semakin mendekat ke arah Raymond, dan mengangkat tangannya berusaha menyentuh kening laki-laki itu. Namun bukannya merasa senang, laki-laki itu malah menatapnya dengan tajam dan penuh peringatan. Cynthia merasa terkejut, dan secara reflek menarik kembali tangannya.

"Tante Clara... sebenarnya apa yang terjadi dengan Raymond.. Cynthia sedang menemani mommy shopping, tiba-tiba mendapatkan pemberi tahuan dari asisten Jiang. Karena panik tante.., Cynthia meninggalkan mommy sendiri di mall dengan teman-temannya, dan segera bergegas ke hospital.." merasa diacuhkan oleh Raymond, gadis bernama Cynthia itu mencoba untuk menarik perhatian dari tante Clara.

Perempuan paruh baya itu tersenyum, dan terlihat sangat menyayangi gadis itu. Melihat sikap dingin putranya, perempuan bernama Clara itu berusaha menghibur gadis itu.

"Tante juga belum tahu bagaimana cerita aslinya Cynt... biasalah. Raymond masih menutup mulut rapat-rapat, belum mau bercerita. Tadi kata pengawal, Raymond diserang di kawasan Boulevard. Untung saja sopir dan pengawal segera melarikannya ke hospital, dan langsung dilakukan operasi." perempuan paruh baya itu menceritakan cerita ringkas, dan sangat berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan putranya.

"Ya Tuhan... pasti sangat sakit ya kak... Orang-orang jahat itu memang harus diberikan pelajaran.. Nanti Cynthia akan ceritakan hal ini pada papa, agar papa menugaskan pengawal untuk melakukan penyelidikan atas kasus ini.." gadis itu pura-pura khawatir, dan terlihat sangat impulsive. Namun... perhatian yang ingin didapatkannya dari laki-laki itu, malah membuat Raymond tidak suka.

"Aku peringatkan Cynthia... jangan ikut campur urusan keluargaku. Apakah kamu pikir, keluarga Edward membutuhkan bantuan dari keluargamu. Sama saja kamu merendahkan keluarga besar kami.." tidak diduga, dengan nada sarkasme, Raymond yang sejak tadi diam, memberikan komentar pedas.

Cynthia kaget dengan ekspresi sinis itu, dan sampai memundurkan dirinya, sedikit menjauh dari laki-laki itu. Dan Nyonya Clara juga tidak kalah terkejut dengan respon sinis putranya. Meskipun tidak memihak siapapun, namun perempuan itu menghargai maksud baik dari Cynthia.

"Raymond sayang.., tidak bisakah kamu kurangi volume suaramu nak.. Cynthia bermaksud baik, dan punya tujuan untuk membantumu. Janganlah, kamu salah sangka kepadanya.." dengan hati-hati, Nyonya Clara memberi teguran pada anak muda itu.

Laki-laki bernama Raymond itu tidak bereaksi, dan malah memiringkan tubuhnya ke kiri, dan saat ini posisinya membelakangi kedua perempuan itu. Melihat hal tersebut, sebagai orang tua dari laki-laki itu, nyonya Clara segera mengambil sikap.

"Jangan diambil hati sikap Raymond ya nak Cynthia... Kita menunggu di luar saja yukk, kita biarkan Raymond untuk beristirahat. Karena sejak tadi, tante mengajaknya bicara terus." dengan senyum keibuan, nyonya Clara berusaha menetralisir suasana.

"Baik tante.." ucap Cynthia lirih. Akhirnya dua perempuan itu segera berdiri, dan berjalan menuju ke sofa yang ada di ruang tunggu kamar perawatan itu.

**********

Beberapa Saat Kemudian...

"Jiang... temukan dan bawa gadis yang memberikanku pertolongan tadi. Kamu belum menyampaikan ucapan terima kasih kepadanya bukan...?" setelah Cynthia dan Nyonya Clara pulang, laki-laki bernama Raymond itu memanggil asisten pribadinya.

"Siap Tuan Muda... tadi karena fokus kita pada dokter untuk segera memberikan penanganan pada tuan Muda, kami tidak sempat memperhatikan gadis yang mengantarkan Tuan Muda ke hospital ini. Secepatnya tim akan melacak kamera CCTV untuk mengetahui kemana gadis itu pergi.." Asisten pribadi Raymond bernama Jiang itu segera menyanggupi untuk melaksanakan perintah dari tuan mudanya.

Laki-laki muda bernama Raymond seperti mencoba mengingat sesuatu...

"Tapi aku merasa, seperti pernah melihat gadis itu sebelumnya, tetapi tidak ingat dimana aku pernah bertemu dengannya. Tadi aku sempat menatapnya sebelum aku pingsan, ." Raymond mencoba mengingat-ingat wajah gadis yang memberinya pertolongan.

Namun laki-laki muda itu tidak berhasil menemukannya. Tatapan gadis yang menolongnya, terlihat tajam namun memiliki keberanian,

"Jangan banyak berpikir dulu Tuan muda... kami pasti tidak akan mengecewakan. Tidak akan sampai dalam dua jam, informasi mengenai gadis itu pasti sudah akan kami dapatkan. Hal terpenting yang perlu kita bicarakan adalah, pelaku penembakan di Boulevard tadi.. Utusan siapa mereka itu.." asisten Jiang mengalihkan pembicaraan.

Tuan muda Raymond terdiam, dan berusaha mengingat-ingat kejadian yang sampai membuatnya tertembak.

"Hempphh... aku sempat melihat ada tatto kepala naga, di lengan atas salah satu penyerang yang berhasil aku lumpuhkan. Aku yakin, orang-orang itu adalah kiriman dari Hans... karena laki-laki itu punya dendam pribadi denganku. Selain karena persaingan usaha, kehadiran Cynthia yang selalu menghantuiku, menambah permusuhan dari laki-laki itu padaku. Tapi kamu tidak perlu memikirkannya lebih lanjut Jiang.., dalam waktu dekat, aku yakin Hans tidak akan berani berurusan dengan kita." dengan percaya diri, Raymond memberi nasehat pada asisten pribadinya.

Asisten Jiang mengambil nafas panjang, dan mencoba mengingat kembali wajah laki-laki bernama Hans. Dalam beberapa bulan terakhir, Hans memang secara terang-terang memprovokasi perusahaan mereka, dan terkadang memancing ketika mereka bersaing dalam tender yang sama. Namun dengan pembawaan calm dan tenang, tuan muda Raymond selalu menghadapi, dan berhasil memenangkan persaingan itu.

"Baik Tuan Muda.. kami hanya akan lebih khusus mengamati pergerakan Hans dan anak buahnya. Selain itu, saya sudah kirimkan via chat di grup, untuk segera melacak keberadaan gadis yang menolong Tuan Muda. Semoga hasilnya segera dapat kita dapatkan.." Jiang menyanggupi perintah dari tuan mudanya.

Raymond tersenyum, dan tanpa sadar mengingat kembali tatapan khawatir dari gadis yang membawanya tadi. Laki-laki yang biasa arogan dan dingin itu, tiba-tiba bisa mengeluarkan senyuman. Jiang yang masih berada di samping laki-laki itu mengerutkan kening, mencoba mencari tahu apa yang membuat tuan mudanya tersenyum.

"Apa yang terjadi dengan tuan muda.., kenapa aku menemukan hal yang asing malam ini..:" Jiang menjadi berpikir sendiri.

"Tapi baguslah... daripada hanya emosi dan kemarahan saja yang keluar darinya. Siapa tahu, suasana hati Tuan Muda sedang membaik, dan semua akan menjadi lancar." Jiang akhirnya ikut tersenyum dengan pemikirannya sendiri.

Meskipun ada rasa ingin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh tuan mudanya, namun asisten Jiang mencoba untuk menenangkan dirinya. Seiring dengan berjalannya waktu, laki-laki itu yakin jika semuanya akan terbuka.

***********

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Assalamu'alaikum...
Kak Saptaaaaaaaaaaaaa
Apa kbr???? ☺

2024-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Hari-hariku....
2 Bab 2. Nightmare...
3 Bab 3. Dipecat
4 Bab 4. Serangan
5 Bab 5. Temukan Gadis itu
6 Bab 6. Pindah Tempat
7 Bab 7. Menikahlah denganku
8 Bab 8. Ditindas
9 Bab 9. Kita pergi sekarang
10 Bab 10. Mengantar Pulang
11 Bab 11. Selir???
12 Bab 12. Kenapa kamu menangis
13 Bab 13. Rutinitas
14 Bab 14. Waktu yang Tepat
15 Bab 15. Gadis Miskin
16 Bab 16. Perlakuan Lembut
17 Bab 17. Penasaran
18 Bab 18. Identitas Tersembunyi
19 Bab 19. Tamu tak Diundang
20 Bab 20. Ada dimana aku??
21 Bab 21. Perhatian
22 Bab 22. Perawatan Khusus
23 Bab 23. Berusaha Keluar
24 Bab 24. Benteng Pendem
25 Bab 25. Sikap Waspada
26 Bab 26. Silsilah
27 Bab 27. Invitation Letter
28 Bab 28. Ijin Papa
29 Bab 29. Sakit Perut
30 Bab 30. Berusaha Perhatian
31 Bab 31. Pertolongan
32 Bab 32. Akhirnya
33 Bab 33. Merasa Bersalah
34 Bab 34. Papa
35 Bab 35. Galau
36 Bab 36. Kedatangannya
37 Bab 37. Gadisku
38 Bab 38. Aura Bersahabat
39 Bab 39. Merasa Malu
40 Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41 Bab 41. Misterius
42 Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43 Bab 43. Belum Terjawab
44 Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45 Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46 Chapter 46. Calon Istriku
47 Chapter 47. Serba Salah
48 Chapter 48. Gundah
49 Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50 Chapter 50. Kedatangan
51 Chapter 51. Will you marry me
52 Chapter 52. Batasan Tegas
53 Chapter 53. Dis Orientasi
54 Chapter 54. Bingung
55 Chapter 55. Sikap Posesif
56 Chapter 56. Strategi Baru
57 Chapter 57. Aksi Tindakan
58 Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59 Chapter 59. Penyergapan
60 Chapter 60. Ketegangan
61 Chapter 61. Kebingungan
62 Chapter 62. Misi Rahasia
63 Chapter 63. Terkejut
64 Chapter 64. Lingkungan Baru
65 Chapter 65. Menjalankan Rencana
66 Chapter 66. Merasa Asing
67 Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68 Chapter 68. Evakuasi
69 Chapter 69. Kebohongan
70 Chapter 70. Masa Berlalu
71 Chapter 71. Upaya Pendekatan
72 Chapter 72. Menundukkan Hati
73 Chapter 73. Masih Misteri
74 Chapter 74. Ingatan Samar
75 Chapter 75. Rencana Seru
76 Chapter 76. Taktik
77 Chapter 77. Persiapan
78 Chapter 78. Panik dan Marah
79 Chapter 79. Keras Hati
80 Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81 Chapter 81. Asal Usul
82 Chapter 82. Pilihan Sulit
83 Chapter 83. Inikah Cucuku
84 Chapter 84. Bukan Urusanmu
85 Chapter 85. Keragu-raguan
86 Chapter 86. Tega
87 Chapter 87. Berita bahagia
88 Chapter 88. Alur
89 Chapter 89. Pertimbangan Serius
90 Chapter 90. Tatapan Bingung
91 Chapter 91. Bertemu Oma
92 Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93 Chapter 93. Perlakuan Lembut
94 Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95 Chapter 95. Perkelahian
96 Chapter 96. Pertemuan Kecil
97 Chapter 97. Salah Sasaran
98 Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99 Chapter 99. Terbangun
100 Chapter 100. Tiga Generasi
101 Chapter 101. Chemistry
102 Chapter 102. Invitation
103 Chapter 103. Akhirnya
104 Chapter 104. Kabar Bahagia
105 Chapter 105. Hopeless
106 Chapter 106. Pengorbanan
107 Chapter 107. Hopeless
108 Chapter 108. Laki-lakiku
109 Chapter 109. Keberangkatan
110 Chapter 110. Kerinduan
111 Chapter 111. Penyambutan Hangat
112 Chapter 112. Cuci Otak
113 Chapter 113. Strategi
114 Chapter 114. Ruang Rahasia
115 Chapter 115. Mencari Jalan
116 Chapter 116. Panik
117 Chapter 117. Kebohongan
118 Chapter 118. Pemaksaan
119 Chapter 119. Reuni Keluarga
120 Chapter 120. Kesadaran
121 Chapter 121. Karma
122 Chapter 122. Will you marry me??
123 Chapter 123. Stephen
124 Chapter 124. Metamorfosis
125 Chapter 125. Persiapan Lamaran
126 Chapter 126. Run down
127 Chapter 127. Sambutan yang Baik
128 Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129 Chapter 129. Kebahagiaan
130 Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131 Chapter 131. Meyakinkanmu
132 Chapter 132. Kenalan baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1. Hari-hariku....
2
Bab 2. Nightmare...
3
Bab 3. Dipecat
4
Bab 4. Serangan
5
Bab 5. Temukan Gadis itu
6
Bab 6. Pindah Tempat
7
Bab 7. Menikahlah denganku
8
Bab 8. Ditindas
9
Bab 9. Kita pergi sekarang
10
Bab 10. Mengantar Pulang
11
Bab 11. Selir???
12
Bab 12. Kenapa kamu menangis
13
Bab 13. Rutinitas
14
Bab 14. Waktu yang Tepat
15
Bab 15. Gadis Miskin
16
Bab 16. Perlakuan Lembut
17
Bab 17. Penasaran
18
Bab 18. Identitas Tersembunyi
19
Bab 19. Tamu tak Diundang
20
Bab 20. Ada dimana aku??
21
Bab 21. Perhatian
22
Bab 22. Perawatan Khusus
23
Bab 23. Berusaha Keluar
24
Bab 24. Benteng Pendem
25
Bab 25. Sikap Waspada
26
Bab 26. Silsilah
27
Bab 27. Invitation Letter
28
Bab 28. Ijin Papa
29
Bab 29. Sakit Perut
30
Bab 30. Berusaha Perhatian
31
Bab 31. Pertolongan
32
Bab 32. Akhirnya
33
Bab 33. Merasa Bersalah
34
Bab 34. Papa
35
Bab 35. Galau
36
Bab 36. Kedatangannya
37
Bab 37. Gadisku
38
Bab 38. Aura Bersahabat
39
Bab 39. Merasa Malu
40
Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41
Bab 41. Misterius
42
Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43
Bab 43. Belum Terjawab
44
Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45
Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46
Chapter 46. Calon Istriku
47
Chapter 47. Serba Salah
48
Chapter 48. Gundah
49
Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50
Chapter 50. Kedatangan
51
Chapter 51. Will you marry me
52
Chapter 52. Batasan Tegas
53
Chapter 53. Dis Orientasi
54
Chapter 54. Bingung
55
Chapter 55. Sikap Posesif
56
Chapter 56. Strategi Baru
57
Chapter 57. Aksi Tindakan
58
Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59
Chapter 59. Penyergapan
60
Chapter 60. Ketegangan
61
Chapter 61. Kebingungan
62
Chapter 62. Misi Rahasia
63
Chapter 63. Terkejut
64
Chapter 64. Lingkungan Baru
65
Chapter 65. Menjalankan Rencana
66
Chapter 66. Merasa Asing
67
Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68
Chapter 68. Evakuasi
69
Chapter 69. Kebohongan
70
Chapter 70. Masa Berlalu
71
Chapter 71. Upaya Pendekatan
72
Chapter 72. Menundukkan Hati
73
Chapter 73. Masih Misteri
74
Chapter 74. Ingatan Samar
75
Chapter 75. Rencana Seru
76
Chapter 76. Taktik
77
Chapter 77. Persiapan
78
Chapter 78. Panik dan Marah
79
Chapter 79. Keras Hati
80
Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81
Chapter 81. Asal Usul
82
Chapter 82. Pilihan Sulit
83
Chapter 83. Inikah Cucuku
84
Chapter 84. Bukan Urusanmu
85
Chapter 85. Keragu-raguan
86
Chapter 86. Tega
87
Chapter 87. Berita bahagia
88
Chapter 88. Alur
89
Chapter 89. Pertimbangan Serius
90
Chapter 90. Tatapan Bingung
91
Chapter 91. Bertemu Oma
92
Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93
Chapter 93. Perlakuan Lembut
94
Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95
Chapter 95. Perkelahian
96
Chapter 96. Pertemuan Kecil
97
Chapter 97. Salah Sasaran
98
Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99
Chapter 99. Terbangun
100
Chapter 100. Tiga Generasi
101
Chapter 101. Chemistry
102
Chapter 102. Invitation
103
Chapter 103. Akhirnya
104
Chapter 104. Kabar Bahagia
105
Chapter 105. Hopeless
106
Chapter 106. Pengorbanan
107
Chapter 107. Hopeless
108
Chapter 108. Laki-lakiku
109
Chapter 109. Keberangkatan
110
Chapter 110. Kerinduan
111
Chapter 111. Penyambutan Hangat
112
Chapter 112. Cuci Otak
113
Chapter 113. Strategi
114
Chapter 114. Ruang Rahasia
115
Chapter 115. Mencari Jalan
116
Chapter 116. Panik
117
Chapter 117. Kebohongan
118
Chapter 118. Pemaksaan
119
Chapter 119. Reuni Keluarga
120
Chapter 120. Kesadaran
121
Chapter 121. Karma
122
Chapter 122. Will you marry me??
123
Chapter 123. Stephen
124
Chapter 124. Metamorfosis
125
Chapter 125. Persiapan Lamaran
126
Chapter 126. Run down
127
Chapter 127. Sambutan yang Baik
128
Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129
Chapter 129. Kebahagiaan
130
Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131
Chapter 131. Meyakinkanmu
132
Chapter 132. Kenalan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!