Bab 10. Mengantar Pulang

Karen menghentikan langkah kaki ketika mendengar panggilan Peter, namun laki-laki yang membawanya tidak membiarkan gadis itu berhenti. Dengan penuh penguasaan, Raymond menggerakkan tubuh Karen untuk mengikuti langkah kakinya. Di satu sisi, Karen tidak mampu berbicara, aura dingin yang terpancar dari sikap laki-laki yang merangkulnya, seperti menghipnotis gadis itu.

"Berhenti Karen... apakah kamu berkhianat kepadaku sayang... ! Apa salahku, sampai kamu meninggalkanku seperti ini..." Peter terus berteriak memanggil Karen untuk kembali. Melihat jika laki-laki itu terus membawa Karen melangkahkan kaki keluar menuju halaman parkir, Peter berusaha mengejarnya. Namun baru beberapa langkah, dua pengawal Raymond sudah menghentikannya,

Dengan sigap, pengawal Raymond menahan tubuh Peter, sehingga laki-laki itu tidak bisa berjalan apalagi mengejar. Nyonya Sophia dan Tita juga masih terlihat pucat, kedua perempuan itu seperti kehilangan nyali untuk bertindak. Ada tatapan iri, dalam pandangan Tita melihat kekasih Peter bisa mendapatkan perlakuan dari Tuan Muda Raymond, the most wanted man di kota ini.

"Karen... jangan tinggalkan aku...!" Peter terus berteriak memanggil kekasihnya.

Sambil berjalan mengikuti tuan muda Raymond, Karen beberapa kali melihat ke belakang. Gadis itu melihat bagaimana Peter sedang dipegangi oleh para pengawal laki-laki muda yang membawanya. Tetapi begitu melihat pada mama Peter dan gadis yang bersamanya, tiba-tiba Karen merasa mual. Gadis itu kembali mengarahkan pandangan ke depan.

"Tante... apakah kita akan membiarkan perempuan itu dibawa oleh Tuan muda Raymond..?" sambil berbisik, Tita bertanya pada Nyonya Sophia. Sebenarnya ada rasa iri pada Karen..., melihat laki-laki yang membawanya.

"Sudah biarkan saja Tita... Gadis itu tidak akan mengganggumu untuk lebih dekat dengan Peter. Melihatnya dengan mudah dibawa oleh laki-laki, menunjukkan kualitas diri yang sebenarnya. Aku yakin, tidak akan bertahan lama hubungan tuan muda Raymond dengan perempuan jalang itu." dengan berbisik pula, Nyonya Sophia menjawab kata-kata Tita. Ada kebencian dalam setiap kata-katanya.

"Baik tant..." ucap Tita lirih.

Tita memandang dengan sengit dan iri ke arah Karen, yang tampak menaiki mobil yang dibawa Tuan Muda Raymond. Tatapan iri terlihat dalam tatapan itu, namun gadis itu tidak bisa melakukan apapun. Hanya berharap, tidak akan lama hubungan Karen dengan pewaris kaya tersebut.

**********

Dalam perjalanan..

Karen duduk diam di dalam mobil, dan gadis itu tidak berani bergerak hanya duduk merapat ke dekat pintu. Posisi duduk Karen berada di kursi tengah berdampingan dengan tuan muda Raymond, yang sejak masuk ke dalam mobil terus mencuri pandang gadis itu. Berada di dalam mobil dengan orang asing, Karen menjadi mati kutu. Karena tiba-tiba saja Karen teringat, jika laki-laki yang duduk di sampingnya itu adalah laki-laki yang pernah ditabraknya ketika ada angin besar.. Merasa antara bingung dan agak ngeri, ...

"Mmmmpphh... tuan muda, terima kasih sudah membantuku. Saya mohon, hentikan mobil di halte bus depan. Saya akan mencari bus untuk menuju arah pulang..." dengan kalimat terbata, Karen memberanikan diri membuat permohonan pada laki-laki yang duduk di sampingnya.

"Kamu mau turun...?? Apakah kamu tidak menyukai pelayanan yang aku berikan.." dengan suara berwibawa tapi lembut, Raymond memberikan jawaban. Tatapan matanya seakan menghujam ke hati Karen.

"Benar tuan muda..., dan terima kasih atas pertolongan yang tuan muda berikan. Tapi.., saya harus pulang, karena papa saya pasti akan mencari saya tuan muda..." dengan gemetar, Karen mencoba menjelaskan. Dalam hati, ada ketakutan yang mencekam, dan Karen berpikir apakah tanpa sengaja sudah melakukan kesalahan pada tuan muda disampingnya itu. Namun... beberapa kali berpikir, Karen merasa tidak membuat kesalahan padanya.

"Hemppphh.... Jika aku tidak mau menurunkanmu, apa yang akan kamu lakukan.." tiba-tiba dengan senyum smirk, Tuan Muda Raymond menggodanya.

Karen terkejut mendengarnya, dan tanpa sadar gadis itu mengangkat wajahnya ke atas. Tidak diduga, laki-laki tampan itu tengah menatapnya juga. Keduanya tanpa sadar beradu pandang, dan Karen cepat-cepat menurunkan kembali wajahnya, merasa tidak pantas beradu pandang dengan pewaris keluarga terkaya di kota ini.

"Tuan muda... bukankah saya tidak pernah membuat kesalahan pada tuan muda... Tapi, kenapa tuan muda memperlakukan saya seperti ini, tolong tuan..." dengan tubuh yang semakin gemetar, Karen berusaha untuk melunakkan hati laki-laki itu.

"Kenapa kamu ketakutan melihatku manis..., apakah aku masih kurang tampan untuk bersamamu. Tidak perlu melakukan kesalahan jika hanya ingin bersama denganku. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih kepadamu, karena kamu telah memberiku pertolongan. Jika tidak ada kamu kala itu, aku mungkin sudah sekarat." sambil tersenyum, Tuan Muda Raymond menjelaskan.

Merasa tidak pernah memberikan bantuan apapun pada laki-laki itu, Karen semakin gemetar, Tubuhnya menggigil ketakutan, dan gadis itu merapatkan duduknya lebih dekat ke pintu yang ada di sebelahnya. Melihat kondisinya, laki-laki tampan yang duduk di sebelahnya itu melihatnya dengan senang.

"Hempphh... gadis ini betul-betul takut padaku. Namun malah terlihat sangat menggemaskan dan imut.  Jika hal ini terjadi pada gadis lain, aku yakin mereka tidak akan pernah membiarkanku untuk bernafas. Mereka akan berlomba-lomba untuk memanjat ranjangku." sambil mengulum senyum, Tuan Muda Raymond tampak berpikir.

Dari kaca depan, driver dan Asisten Jiang tampak mengintip dua orang yang duduk di belakangnya. Sangat jarang baginya ketika mengantarkan tuan mudanya, laki-laki itu tersenyum. Namun... kali ini, beberapa kali senyum manis tuan mudanya terlihat dari tempat duduknya.

"Fokus mengemudi... arahkan mobil ke areal pinggiran kota ini. Kita akan mengantarkan Nona Karen pulang ke rumah.." driver terkejut, karena tiba-tiba tuan mudanya memberinya teguran,

"Upss... uhukk..." duduk di samping driver, Jiang tidak bisa menahan tertawanya. Laki-laki itu pura-pura terbatuk untuk menutup tawanya.

Karen terkejut begitu mendengar jika laki-laki yang membawanya itu mengetahui namanya. Dan melihat laki-laki itu sedang berbicara dengan kedua anak buahnya. Karen berpikir merupakan kesempatan baginya untuk berbicara..

"Tuan muda... bisakah saya diturunkan di jalan depan saja tuan muda.. Saya bisa pulang sendiri..." kembali Karen memohon untuk diturunkan di depan. Laki-laki itu melihat sekilas ke arah Karen, dan..

"Hemppphh... jawabanku adalah tidak manis. Kecuali jika kamu mau menemaniku makan, aku akan mengajakmu. Tapi, jika kami ingin pulang, aku akan mengantarmu. Rumahmu ada di pinggiran kota bukan.." setelah kembali menatap dengan lurus ke depan, Tuan Muda Raymond memberikan tanggapan,

Karen kembali merasa terkejut dengan respon penolakan dari laki-laki itu, dan ketika tahu jika laki-laki itu juga tahu dimana dirinya tinggal. Tiba-tiba saja gadis itu menjadi takut dan merasa menyesal sudah mengikuti laki-laki itu sampai disini.

Tapi..., bagaimana tuan muda tahu jika saya tinggal di pinggiran kota.." dengan hati-hati Karen mencoba untuk kembali berbicara, karena tidak mengira sama sekali, jika ternyata laki-laki di sampingnya itu tahu dimana tempat tinggalnya.

"Tidak penting... asisten Jiang, arahkan driver langsung ke tujuan! " tiba-tiba Tuan Muda Raymond memberi perintah tegas..

"Siap Tuan Muda..." asisten Jiang segera menyahut. Laki-laki yang duduk disamping driver memberikan arah petunjuk jalan pada driver yang mengemudi.

Sedangkan Karen, gadis itu dalam diam bingung berpikir tentang orang-orang yang berada dalam satu mobil dengannya saat ini. Melihat mereka begitu baik memberikannya pertolongan, Karen tidak bisa mencari tahu apa penyebab mereka memberikan pertolongan. Namun jika dikaitkan dengan dirinya yang menyinggung tuan muda di sampingnya, Karen juga merasa tidak pernah melakukan kesalahan.

"Ataukah karena aku menabraknya ketika angin besar kala itu, apakah laki-laki ini mempermasalahkan sekarang... Mmmmppphh... tapi, bukankah kala itu aku tidak sengaja. Aku juga tidak bisa mengendalikan diriku, karena aku tidak berani membuka mataku. Pandanganku kabur..." Karen terus berpikir kemungkinan dirinya menyinggung laki-laki dingin itu. Sepanjang perjalanan gadis itu terus melamun, mencoba menerka apa yang akan dilakukan oleh laki-laki yang membawanya. Tanpa gadis itu sendiri, setelah beberapa saat...

"Sudah sampai tempat tinggalmu..., apakah kamu tidak akan turun.." tiba-tiba Karen dikejutkan suara tuan muda Raymond.

Gadis itu mengangkat wajah ke atas, dan ternyata mobil itu sudah berhenti di halaman tempat tinggalnya saat ini. Dengan tidak percaya, Karen kembali menatap wajah laki-laki itu.. Tetapi segera gadis itu sadar, sudah waktunya untuk terlepas dari laki-laki yang membawanya.

"Terima kasih Tuan muda..." dengan gugup, Karen mengucapkan terima kasih.

Tapi baru saja gadis itu akan membuka pintu mobil, pengawal dari belakang sudah membukakan mobil untuknya. Karen tertegun sejenak, tapi gadis itu tidak mau berpikir panjang. Apalagi ketika melihat sekeliling rumahnya, banyak tatapan ingin tahu dari para tetangga barunya. Gadis itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepala, tidak berani banyak menunjukkan dirinya,

"Apakah kamu tidak menawarkanku untuk mampir ke rumah, bukankah aku sudah memberimu pertolongan.?" ketika gadis itu sudah turun dari mobil, Karen kaget karena Tuan Muda Raymond sudah turun dan bertanya kepadanya.

**********

Episodes
1 Bab 1. Hari-hariku....
2 Bab 2. Nightmare...
3 Bab 3. Dipecat
4 Bab 4. Serangan
5 Bab 5. Temukan Gadis itu
6 Bab 6. Pindah Tempat
7 Bab 7. Menikahlah denganku
8 Bab 8. Ditindas
9 Bab 9. Kita pergi sekarang
10 Bab 10. Mengantar Pulang
11 Bab 11. Selir???
12 Bab 12. Kenapa kamu menangis
13 Bab 13. Rutinitas
14 Bab 14. Waktu yang Tepat
15 Bab 15. Gadis Miskin
16 Bab 16. Perlakuan Lembut
17 Bab 17. Penasaran
18 Bab 18. Identitas Tersembunyi
19 Bab 19. Tamu tak Diundang
20 Bab 20. Ada dimana aku??
21 Bab 21. Perhatian
22 Bab 22. Perawatan Khusus
23 Bab 23. Berusaha Keluar
24 Bab 24. Benteng Pendem
25 Bab 25. Sikap Waspada
26 Bab 26. Silsilah
27 Bab 27. Invitation Letter
28 Bab 28. Ijin Papa
29 Bab 29. Sakit Perut
30 Bab 30. Berusaha Perhatian
31 Bab 31. Pertolongan
32 Bab 32. Akhirnya
33 Bab 33. Merasa Bersalah
34 Bab 34. Papa
35 Bab 35. Galau
36 Bab 36. Kedatangannya
37 Bab 37. Gadisku
38 Bab 38. Aura Bersahabat
39 Bab 39. Merasa Malu
40 Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41 Bab 41. Misterius
42 Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43 Bab 43. Belum Terjawab
44 Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45 Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46 Chapter 46. Calon Istriku
47 Chapter 47. Serba Salah
48 Chapter 48. Gundah
49 Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50 Chapter 50. Kedatangan
51 Chapter 51. Will you marry me
52 Chapter 52. Batasan Tegas
53 Chapter 53. Dis Orientasi
54 Chapter 54. Bingung
55 Chapter 55. Sikap Posesif
56 Chapter 56. Strategi Baru
57 Chapter 57. Aksi Tindakan
58 Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59 Chapter 59. Penyergapan
60 Chapter 60. Ketegangan
61 Chapter 61. Kebingungan
62 Chapter 62. Misi Rahasia
63 Chapter 63. Terkejut
64 Chapter 64. Lingkungan Baru
65 Chapter 65. Menjalankan Rencana
66 Chapter 66. Merasa Asing
67 Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68 Chapter 68. Evakuasi
69 Chapter 69. Kebohongan
70 Chapter 70. Masa Berlalu
71 Chapter 71. Upaya Pendekatan
72 Chapter 72. Menundukkan Hati
73 Chapter 73. Masih Misteri
74 Chapter 74. Ingatan Samar
75 Chapter 75. Rencana Seru
76 Chapter 76. Taktik
77 Chapter 77. Persiapan
78 Chapter 78. Panik dan Marah
79 Chapter 79. Keras Hati
80 Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81 Chapter 81. Asal Usul
82 Chapter 82. Pilihan Sulit
83 Chapter 83. Inikah Cucuku
84 Chapter 84. Bukan Urusanmu
85 Chapter 85. Keragu-raguan
86 Chapter 86. Tega
87 Chapter 87. Berita bahagia
88 Chapter 88. Alur
89 Chapter 89. Pertimbangan Serius
90 Chapter 90. Tatapan Bingung
91 Chapter 91. Bertemu Oma
92 Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93 Chapter 93. Perlakuan Lembut
94 Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95 Chapter 95. Perkelahian
96 Chapter 96. Pertemuan Kecil
97 Chapter 97. Salah Sasaran
98 Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99 Chapter 99. Terbangun
100 Chapter 100. Tiga Generasi
101 Chapter 101. Chemistry
102 Chapter 102. Invitation
103 Chapter 103. Akhirnya
104 Chapter 104. Kabar Bahagia
105 Chapter 105. Hopeless
106 Chapter 106. Pengorbanan
107 Chapter 107. Hopeless
108 Chapter 108. Laki-lakiku
109 Chapter 109. Keberangkatan
110 Chapter 110. Kerinduan
111 Chapter 111. Penyambutan Hangat
112 Chapter 112. Cuci Otak
113 Chapter 113. Strategi
114 Chapter 114. Ruang Rahasia
115 Chapter 115. Mencari Jalan
116 Chapter 116. Panik
117 Chapter 117. Kebohongan
118 Chapter 118. Pemaksaan
119 Chapter 119. Reuni Keluarga
120 Chapter 120. Kesadaran
121 Chapter 121. Karma
122 Chapter 122. Will you marry me??
123 Chapter 123. Stephen
124 Chapter 124. Metamorfosis
125 Chapter 125. Persiapan Lamaran
126 Chapter 126. Run down
127 Chapter 127. Sambutan yang Baik
128 Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129 Chapter 129. Kebahagiaan
130 Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131 Chapter 131. Meyakinkanmu
132 Chapter 132. Kenalan baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1. Hari-hariku....
2
Bab 2. Nightmare...
3
Bab 3. Dipecat
4
Bab 4. Serangan
5
Bab 5. Temukan Gadis itu
6
Bab 6. Pindah Tempat
7
Bab 7. Menikahlah denganku
8
Bab 8. Ditindas
9
Bab 9. Kita pergi sekarang
10
Bab 10. Mengantar Pulang
11
Bab 11. Selir???
12
Bab 12. Kenapa kamu menangis
13
Bab 13. Rutinitas
14
Bab 14. Waktu yang Tepat
15
Bab 15. Gadis Miskin
16
Bab 16. Perlakuan Lembut
17
Bab 17. Penasaran
18
Bab 18. Identitas Tersembunyi
19
Bab 19. Tamu tak Diundang
20
Bab 20. Ada dimana aku??
21
Bab 21. Perhatian
22
Bab 22. Perawatan Khusus
23
Bab 23. Berusaha Keluar
24
Bab 24. Benteng Pendem
25
Bab 25. Sikap Waspada
26
Bab 26. Silsilah
27
Bab 27. Invitation Letter
28
Bab 28. Ijin Papa
29
Bab 29. Sakit Perut
30
Bab 30. Berusaha Perhatian
31
Bab 31. Pertolongan
32
Bab 32. Akhirnya
33
Bab 33. Merasa Bersalah
34
Bab 34. Papa
35
Bab 35. Galau
36
Bab 36. Kedatangannya
37
Bab 37. Gadisku
38
Bab 38. Aura Bersahabat
39
Bab 39. Merasa Malu
40
Bab 40. Apa yang Terjadi tadi Malam?
41
Bab 41. Misterius
42
Bab 42. Rasa Ingin Tahu
43
Bab 43. Belum Terjawab
44
Bab 44. Kedatangan Nyonya Clara
45
Chapter 45. Kemanapun mengikuti
46
Chapter 46. Calon Istriku
47
Chapter 47. Serba Salah
48
Chapter 48. Gundah
49
Chapter 49. Tindakan tidak Sengaja
50
Chapter 50. Kedatangan
51
Chapter 51. Will you marry me
52
Chapter 52. Batasan Tegas
53
Chapter 53. Dis Orientasi
54
Chapter 54. Bingung
55
Chapter 55. Sikap Posesif
56
Chapter 56. Strategi Baru
57
Chapter 57. Aksi Tindakan
58
Chapter 58. Hasil Pemeriksaan
59
Chapter 59. Penyergapan
60
Chapter 60. Ketegangan
61
Chapter 61. Kebingungan
62
Chapter 62. Misi Rahasia
63
Chapter 63. Terkejut
64
Chapter 64. Lingkungan Baru
65
Chapter 65. Menjalankan Rencana
66
Chapter 66. Merasa Asing
67
Chapter 67. Hilangnya rasa hormat
68
Chapter 68. Evakuasi
69
Chapter 69. Kebohongan
70
Chapter 70. Masa Berlalu
71
Chapter 71. Upaya Pendekatan
72
Chapter 72. Menundukkan Hati
73
Chapter 73. Masih Misteri
74
Chapter 74. Ingatan Samar
75
Chapter 75. Rencana Seru
76
Chapter 76. Taktik
77
Chapter 77. Persiapan
78
Chapter 78. Panik dan Marah
79
Chapter 79. Keras Hati
80
Chapter 80. Apakah Anda Papaku
81
Chapter 81. Asal Usul
82
Chapter 82. Pilihan Sulit
83
Chapter 83. Inikah Cucuku
84
Chapter 84. Bukan Urusanmu
85
Chapter 85. Keragu-raguan
86
Chapter 86. Tega
87
Chapter 87. Berita bahagia
88
Chapter 88. Alur
89
Chapter 89. Pertimbangan Serius
90
Chapter 90. Tatapan Bingung
91
Chapter 91. Bertemu Oma
92
Chapter 92. Suara yang DIrindukan
93
Chapter 93. Perlakuan Lembut
94
Chapter 94. Menjatuhkan Hati
95
Chapter 95. Perkelahian
96
Chapter 96. Pertemuan Kecil
97
Chapter 97. Salah Sasaran
98
Chapter 98. Aku akan Mengejarnya
99
Chapter 99. Terbangun
100
Chapter 100. Tiga Generasi
101
Chapter 101. Chemistry
102
Chapter 102. Invitation
103
Chapter 103. Akhirnya
104
Chapter 104. Kabar Bahagia
105
Chapter 105. Hopeless
106
Chapter 106. Pengorbanan
107
Chapter 107. Hopeless
108
Chapter 108. Laki-lakiku
109
Chapter 109. Keberangkatan
110
Chapter 110. Kerinduan
111
Chapter 111. Penyambutan Hangat
112
Chapter 112. Cuci Otak
113
Chapter 113. Strategi
114
Chapter 114. Ruang Rahasia
115
Chapter 115. Mencari Jalan
116
Chapter 116. Panik
117
Chapter 117. Kebohongan
118
Chapter 118. Pemaksaan
119
Chapter 119. Reuni Keluarga
120
Chapter 120. Kesadaran
121
Chapter 121. Karma
122
Chapter 122. Will you marry me??
123
Chapter 123. Stephen
124
Chapter 124. Metamorfosis
125
Chapter 125. Persiapan Lamaran
126
Chapter 126. Run down
127
Chapter 127. Sambutan yang Baik
128
Chapter 128. Berlian merah muda Argyle
129
Chapter 129. Kebahagiaan
130
Chapter 130. Menyiapkan Adik untuk Azheema
131
Chapter 131. Meyakinkanmu
132
Chapter 132. Kenalan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!