Bab 2 - Sarang Preman

Xiao Xuan mencium bau wangi dan bangun dari tidurnya, didepannya sudah ada makanan yang sudah disiapkan oleh Kakaknya dan walaupun hanya mie instan dan umbi-umbian itu sudah cukup menggugah selera makannya.

"Apa yang kau lakukan Kakak ?" Xiao Xuan sangat terkejut melihat Kakaknya yang berlatih.

"Aku sudah sehat dan abaikan saja aku... makanlah dan ikutlah berlatih bersamaku setelahnya." Xiao Yan melakukan push up sejak pagi dengan beban batu yang ada diatas punggungnya.

Xiao Xuan memakan makanannya dan sekilas dia merasa jika Kakaknya sudah berubah, mata yang sebelumnya tenang dan penuh ketabahan sekarang memiliki sorot keberanian. Kemungkinan insiden terakhir kali membuatnya terguncang dan ingin melakukan balas dendam.

"Jika aku tidak salah kau memiliki Job seorang Penyihir, elemen apa yang dapat kau kuasai ?" Tanya Xiao Yan dengan penasaran.

"Ugh... menurut data aku memiliki afinitas yang tinggi dengan Api. Tapi aku tidak bisa memvisualisasikannya karena Manaku hanya berjumlah 50. Aku tidak berbakat dalam hal ini dan Jobnya tidak sesuai, aku pikir aku harus menyerah kepada mimpiku." Kata Xiao Xuan sambil tersenyum.

Xiao Yan tersenyum dan tidak memiliki komentar apapun, walaupun ingatannya sangat berantakan sekarang namun dia tahu benar sifat adiknya. Bakatnya mungkin tidak terlalu bagus tapi bukan berati Xiao Yan tidak punya solusi untuknya, Adiknya memiliki hati yang lembut dan itu bertolak belakang dengannya.

"Lalu jika suatu saat kau menjadi Penyihir yang hebat, apa yang ingin kau lakukan ?" Tanya Xiao Yan dengan santai.

"Menjadi kaya dan membangun sebuah panti asuhan sekaligus menolong orang dengan membunuh Monster Abbys." Jawab Xiao Xuan dengan tegas dan walaupun hari itu tidak akan pernah datang kepadanya.

Xiao Yan berdiri dan mengelap keringatnya, dia mengambil sebuah kertas dan pulpen dengan cepat menuliskan sebuah metode. Setelah mendengar hal ini dia tidak bisa mengabaikannya, seseorang pasti akan tumbuh dewasa nantinya dan sudah waktunya bagi Xiao Xuan untuk menemukan jalannya sendiri.

Xiao Yan memberikannya dan berkata, "Ini adalah metode pernafasan mana elemen api yang aku dapatkan dari Guruku. Beliau mengatakan jika metode ini tidak boleh disebar luaskan atau dia akan membunuhku."

"Lalu kenapa Kakak memberikannya kepadaku ?" Xiao Xuan enggan menerimanya dan tidak suka jika nyawa Kakaknya dipertaruhkan.

"Tidak ada pilihan lain karena kau adalah Adikku... kau sudah mendapatkan metode yang bagus dan aku harus pergi bekerja. Jika kau ingin mewujudkan mimpimu maka kau harus bekerja keras, jangan sia-siakan kesempatan ini." Xiao Yan pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi bekerja.

Xiao Xuan terlihat sedikit ragu dan bermeditasi sebentar, tubuhnya diselimuti oleh api dan setiap nafasnya sangat panas. Dadanya perlahan mulai sesak dan dia buru-buru menghentikannya, hanya dalam beberapa menit dia merasakan jumlah Mana miliknya meningkat pesat.

Xiao Yan keluar dan memakai memakai jaketnya, "Aku lupa memberitahumu... jangan lakukan latihan itu didalam rumah jika nanti terjadi kecelakaan dan kau lepas kontrol kita akan kehilangan rumah. Akan sangat efektif jika kau berlatih didekat api !"

"Maksud Kakak aku harus menyalakan lilin dan berlatih didekatnya begitu ?" Tanya Xiao Xuan dengan penuh semangat.

"Ugh... maksudku kau harus memanfaatkan hawa panas secara langsung. Ambil contoh seperti ini... jika kau berlatih didekat kawah Gunung berapi maka udara panas pastinya sangat terasa." Xiao Yan menjelaskannya dengan singkat dan pamit pergi.

Xiao Xuan tidak menyangka jika Kakaknya memiliki metode semacam ini, teori ini belum pernah dijelaskan oleh para Ahli namun semuanya masih terbilang sangat masuk akal. Xiao Xuan akan memberikan yang terbaik untuk memenuhi impiannya dan dimasa depan dialah yang akan membantu Kakaknya.

Kakaknya tidak memiliki Job yang cocok dan tidak bisa menjadi seorang Hunter. Karena itulah dia akan bekerja keras agar dimasa depan Kakaknya bisa hidup dengan layak.

Xiao Yan berjalan dengan santai sambil melihat pemandangan kota, namun tujuannya kali ini bukan ketempat pekerjaannya dan setelah beberapa waktu dia sampai disebuah bangunan kosong. Didalam sana terjadi sedikit kebisingan dan dia masuk kedalam dengan santai. Didalam ada empat orang preman yang sedang berjudi, melihat kedatangan pengunjung membuat mereka sedikit geli.

"Yo... Bocah ini datang kemari lagi... apakah kau ingin dipukuli sama seperti sebelumnya ?" Tanya Preman itu yang berjalan kearah Xiao Yan.

Preman itu memegang kepala Xiao Yan dan terlihat meremehkannya. Xiao Yan tersenyum dan berkata, "Kau orang pertama yang berani memegang kepalaku !"

Xiao Yan mencengkram tangan besar itu dan menggunakan sedikit tenaga dalam, pria besar itu berteriak kesakitan dan ketiga rekannya mengambil pisau dipinggang mereka.

"Argh... bajingan ini aku akan membunuhmu." Teriak Pria besar yang terlihat kesakitan.

"Menarik." Xiao Yan menggunakan kekuatannya dan memutar tangan Pria besar itu hingga patah.

*Krak.*

Suara lengan yang patah dan teriakan kesakitan terdengar sangat kencang, Pria besar itu berlutut ditanah sambil menangis dan ketiga temannya saling memandang satu sama lain dengan penuh keraguan. Bocah yang mereka pukuli dua hari yang lalu sekarang kembali dengan kegilaannya, dia bahkan tidak ragu mematahkan lengan orang lain seolah dia tidak peduli dengan kehidupannya.

"Bocah.... lebih baik kau melepaskannya jika tidak ini tidak akan berakhir baik-baik saja !" Salah satu dari mereka mencoba mengancam Xiao Yan sambil menodongkan pisaunya.

"Pisau itu bukan mainan untuk anak-anak nakal seperti kalian." Xiao Yan berlari kearah mereka dan melompat.

Lututnya menghantam tepat wajah salah satu dari mereka dan darah keluar dari hidungnya, tubuhnya terlempar hingga mengenai meja dan Xiao Yan terlihat menggila. Dua pisau itu bergerak menuju kepalanya dan Xiao Yan menghindarinya dengan sangat mudah.

Baginya pertarungan dengan Raja Iblis itu masih seperti kemarin, walaupun tubuhnya tidak terlalu kuat namun kontrol energi dalam dan insting bertarungnya tidak hilang. Secara reflek Xiao Yan dapat menghindari serangan dan jika dia terkena pukulan dari orang-orang amatir ini maka lebih baik dia mengubur dirinya sendiri didalam tanah.

Xiao Yan menangkap kedua pergelangan tangan mereka dan memperkuat kuda-kudanya, dia mengangkat mereka berdua dan membantingnya ketanah dengan sangat keras.

"Sudah cukup main-mainnya... kalian bebas memilih ingin kematian seperti apa. Menguliti kalian, memotong kepala atau memotong tubuh kalian kecil-kecil dan memberikan kepada anjing untuk dimakan." Xiao Yan mengambil pisau mereka dan duduk dikursi.

Pria dengan lengan yang patah sangat ketakutan dan berlari menuju pintu keluar, namun sebelum dia pergi pisau terbang kearahnya dan menancap dibagian belakang kepalanya. Darah berceceran ditanah dan Xiao Yan membunuhnya tanpa sedikitpun rasa bersalah.

"Jika kalian menganggap perkataanku sebagai omong kosong maka itu akan menjadi masalah besar. Kalian bisa mencoba lari tapi apakah kalian lebih cepat dari lemparan pisauku atau tidak itu akan menjadi takdir." Xiao Yan memainkan pisau ditangannya.

Terpopuler

Comments

Matt Razak

Matt Razak

Mantap

2024-01-17

0

Alex Kawun

Alex Kawun

kata nya masuk ke arena judi
kenapa tdk ada di singgung komen n reaksi org2 penjudi di sekitaran mc ya

2024-01-14

1

Awal yg bagus

2024-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendapatkan Ingatan Kehidupan Sebelumnya
2 Bab 2 - Sarang Preman
3 Bab 3 - Seni Beladiri Surgawi
4 Bab 4 - Pertarungan Arena
5 Bab 5 - Akar Penyebab Masalah
6 Bab 6 - Siswa Akademi
7 Bab 7 - Alam Liar
8 Bab 8 - Amal
9 Bab 9 - Panen Banyak
10 Bab 10 - Kecelakaan Dungeon
11 Bab 11 - Kecelakaan Dungeon 2
12 Bab 12 - Rencana Pembunuhan
13 Bab 13 - Dimanjakan Gadis-Gadis Kaya
14 Bab 14 - Malam Hujan Berdarah
15 Bab 15 - Menjalin Kesepakatan
16 Bab 16 - Delta
17 Bab 17 - Grup Xiao
18 Bab 18 - Pengarahan Setiap Job
19 Bab 19 - Pemburu Wanita
20 Bab 20 - Absolut Seni Beladiri Surgawi
21 Bab 21 - Keuntungan dan Rencana Bisnis
22 Bab 22 - Hari Ujian Nasional
23 Bab 23 - Ujian Nasional
24 Bab 24 - Jalan Masing-Masing
25 Bab 25 - Perburuan Lizard King
26 Bab 26 - Menciptakan Elit
27 Bab 27 - Seni Beladiri Klan Gagak Emas
28 Bab 28 - Saran Bagus
29 Bab 29 - Turnamen Militer Timur
30 Bab 30 - Melerai
31 Bab 31 - Mencapai Target
32 Bab 32 - Para Guru Besar
33 Bab 33 - Para Guru Besar 2
34 Bab 34 - Bisnis
35 Bab 35 - Gate
36 Bab 36 - Perubahan Gate
37 Bab 37 - Pria Sejati
38 Bab 38 - Kritis
39 Bab 39 - Sang Penantang
40 Bab 40 - Melampaui Batas
41 Bab 41 - Penggoda
42 Bab 42 - Perang Puncak
43 Bab 43 - Membaca
44 Bab 44 - Kontrak Jiwa
45 Bab 45 - Kontrak Jiwa 2
46 Bab 46 - Vega
47 Bab 47 - Universitas Bintang
48 Bab 48 - Mencari Poin Kredit
49 Bab 49 - Sepadan
50 Bab 50 - Pertaruhan Besar
51 Bab 51 - Argumen
52 Bab 52 - Darkness
53 Bab 53 - Api Kecil
54 Bab 54 - Persiapan Menghadapi Gelombang
55 Bab 55 - Monster Abbys Jenis Baru
56 Bab 56 - Evakuasi
57 Bab 57 - Prospek Masa Depan
58 Bab 58 - Bos Besar
59 Bab 59 - Cinta Membuat Orang Menjadi Bodoh
60 Bab 60 - Pria Nekat
61 Bab 61 - Mundur
62 Bab 62 - Hal Yang Tak Terduga
63 Bab 63 - Melawan Wyren
64 Bab 64 - Selamat Dari Bahaya
65 Bab 65 - Masalah Lain
66 Bab 66 - Dewa Perang Yang Die
67 Bab 67 - Negara Suci
68 Bab 68 - Memaksa Mundur
69 Bab 69 - Target Balas Dendam
70 Bab 70 - Menepati Janji
71 Bab 71 - Relic Tungku Roh
72 Bab 72 - Kelahiran Pelayan Yang Hebat
73 Bab 73 - Bell
74 Bab 74 - Licik dan Awal Mula
75 Bab 75 - Pulang
76 Bab 76 - Fakta Kebenaran Iblis
77 Bab 77 - Konflik Negara Naga
78 Bab 78 - Tiga Saint VS Tiga Iblis
79 Bab 79 - Bentrokan Dua Kekuatan Besar
80 Bab 80 - Menahan Serangan Penuh Yang Die
81 Bab 81 - Lahirnya Penguasa Baru
82 Bab 82 - Kasta
83 Bab 83 - Undangan
84 Bab 84 - Mengungkap Kebenaran Setiap Negara
85 Bab 85 - Menciptakan Surganya Sendiri
86 Bab 86 - Pengepungan Tujuh Iblis Tingkat Atas
87 Bab 87 - Kabur Dengan Martabat
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 - Mendapatkan Ingatan Kehidupan Sebelumnya
2
Bab 2 - Sarang Preman
3
Bab 3 - Seni Beladiri Surgawi
4
Bab 4 - Pertarungan Arena
5
Bab 5 - Akar Penyebab Masalah
6
Bab 6 - Siswa Akademi
7
Bab 7 - Alam Liar
8
Bab 8 - Amal
9
Bab 9 - Panen Banyak
10
Bab 10 - Kecelakaan Dungeon
11
Bab 11 - Kecelakaan Dungeon 2
12
Bab 12 - Rencana Pembunuhan
13
Bab 13 - Dimanjakan Gadis-Gadis Kaya
14
Bab 14 - Malam Hujan Berdarah
15
Bab 15 - Menjalin Kesepakatan
16
Bab 16 - Delta
17
Bab 17 - Grup Xiao
18
Bab 18 - Pengarahan Setiap Job
19
Bab 19 - Pemburu Wanita
20
Bab 20 - Absolut Seni Beladiri Surgawi
21
Bab 21 - Keuntungan dan Rencana Bisnis
22
Bab 22 - Hari Ujian Nasional
23
Bab 23 - Ujian Nasional
24
Bab 24 - Jalan Masing-Masing
25
Bab 25 - Perburuan Lizard King
26
Bab 26 - Menciptakan Elit
27
Bab 27 - Seni Beladiri Klan Gagak Emas
28
Bab 28 - Saran Bagus
29
Bab 29 - Turnamen Militer Timur
30
Bab 30 - Melerai
31
Bab 31 - Mencapai Target
32
Bab 32 - Para Guru Besar
33
Bab 33 - Para Guru Besar 2
34
Bab 34 - Bisnis
35
Bab 35 - Gate
36
Bab 36 - Perubahan Gate
37
Bab 37 - Pria Sejati
38
Bab 38 - Kritis
39
Bab 39 - Sang Penantang
40
Bab 40 - Melampaui Batas
41
Bab 41 - Penggoda
42
Bab 42 - Perang Puncak
43
Bab 43 - Membaca
44
Bab 44 - Kontrak Jiwa
45
Bab 45 - Kontrak Jiwa 2
46
Bab 46 - Vega
47
Bab 47 - Universitas Bintang
48
Bab 48 - Mencari Poin Kredit
49
Bab 49 - Sepadan
50
Bab 50 - Pertaruhan Besar
51
Bab 51 - Argumen
52
Bab 52 - Darkness
53
Bab 53 - Api Kecil
54
Bab 54 - Persiapan Menghadapi Gelombang
55
Bab 55 - Monster Abbys Jenis Baru
56
Bab 56 - Evakuasi
57
Bab 57 - Prospek Masa Depan
58
Bab 58 - Bos Besar
59
Bab 59 - Cinta Membuat Orang Menjadi Bodoh
60
Bab 60 - Pria Nekat
61
Bab 61 - Mundur
62
Bab 62 - Hal Yang Tak Terduga
63
Bab 63 - Melawan Wyren
64
Bab 64 - Selamat Dari Bahaya
65
Bab 65 - Masalah Lain
66
Bab 66 - Dewa Perang Yang Die
67
Bab 67 - Negara Suci
68
Bab 68 - Memaksa Mundur
69
Bab 69 - Target Balas Dendam
70
Bab 70 - Menepati Janji
71
Bab 71 - Relic Tungku Roh
72
Bab 72 - Kelahiran Pelayan Yang Hebat
73
Bab 73 - Bell
74
Bab 74 - Licik dan Awal Mula
75
Bab 75 - Pulang
76
Bab 76 - Fakta Kebenaran Iblis
77
Bab 77 - Konflik Negara Naga
78
Bab 78 - Tiga Saint VS Tiga Iblis
79
Bab 79 - Bentrokan Dua Kekuatan Besar
80
Bab 80 - Menahan Serangan Penuh Yang Die
81
Bab 81 - Lahirnya Penguasa Baru
82
Bab 82 - Kasta
83
Bab 83 - Undangan
84
Bab 84 - Mengungkap Kebenaran Setiap Negara
85
Bab 85 - Menciptakan Surganya Sendiri
86
Bab 86 - Pengepungan Tujuh Iblis Tingkat Atas
87
Bab 87 - Kabur Dengan Martabat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!