Bab 9 - Panen Banyak

Xiao Yan berlari sekuat tenaga melompati beberapa reruntuhan bangunan, dibelakangnya Ular Hitam itu terus mengejarnya karena marah. Namun alih-alih merasa takut justru Xiao Yan bersenang-senang walaupun nyawanya dalam bahaya.

Cara terbaik untuk melatih Qi Divine adalah dengan melakukan pertarungan nyata, Xiao Yan harus membiasakan diri dengan kekuatan barunya dan tentu saja berada diambang bahaya adalah cara tercepat melakukannya.

"Sisik yang keras seperti besi itu bukan berati tidak ada celah untuk melawan, itulah mengapa pengalaman dalam pertarungan jauh sangat penting." Xiao Yan hanya berputar-putar dan banyak reruntuhan dihancurkan oleh ular itu.

Gas beracun disemburkan kearahnya dan Xiao Yan melompat lebih tinggi, dia sudah menunggu momen ini dan mengambil dua Belati yang disimpan olehnya. Xiao Yan melemparkan dua Belati sekaligus dan mengenai mata Ular itu, raungan yang keras menggema dan Ular itu mengamuk dengan penuh kegilaan.

Xiao Yan mendarat ditanah dan Pedangnya diselimuti oleh Qi Divine, dia bergerak sangat cepat dan melakukan beberapa tebasan ringan. Dalam kondisi yang buta itu akan memudahkannya untuk menyerang, ini seperti karung tinju baginya dan untung saja Monster Abbys ini belum membangun kecerdasannya.

Xiao Yan sudah menyerang kepala ular itu berkali-kali dan bagian itu sudah melemah, ayunan Ekor ular itu menerjang kearahnya dan Xiao Yan melompat setinggi mungkin. Dengan menggunakan hukum gaya gravitasi dia memperkuat serangannya dan turun kebawah seperti sebuah Meteor.

Ujung Pedangnya menembus sisik bagian atas kepala Ular itu dan menghancurkan otaknya, Ular itu mengamuk sebentar sebelum pada akhirnya jatuh dan mati. Xiao Yan menghela nafas dan merasa sangat puas dengan hasilnya.

"Hah... aku lelah karena harus melompat kesana kemari, satu-satunya kekuranganku adalah jumlah Qi Divine yang masih sedikit. Secepatnya aku harus menjadi seniman beladiri level satu terlebih dahulu dan membentuk kembali masa otot dengan berlatih." Xiao Yan mengambil sisik, inti Monster dan Tulang dari ular itu.

Semuanya berhasil dia kemasi dan beberapa Hunter datang kepadanya, "Berhenti disana... itu adalah Buruan kami !"

Xiao Yan melihat mereka dan perlengkapannya terlihat sangat bersih, terlebih mereka hanyalah Seniman Beladiri level 1 dan mustahil bagi mereka untuk memburu Ular yang sejak awal keluar dari dalam tanah.

"Hahaha... kalian memburu Monster Abbys level 3 awal ini, memberikan candaan seperti itu tidaklah baik kawan !" Kata Xiao Yan yang mengejek mereka bertiga.

Salah seorang Hunter berbisik kepada Ketuanya, "Ketua... kita rebut saja langsung darinya, lagi pula dia hanya sendirian ?"

Ketua itu mengangkat tangannya dan berkata, "Kami adalah Hunter yang berasal dari Grup Wu, itu adalah milik kami dan jika kau pintar maka pergi dan tinggalkan saja !"

Xiao Yan mengangguk dan tidak menyangka akan bertemu dengan Hunter seperti ini, bukan hanya lemah tapi mereka berniat untuk menindas orang lain dengan merebut Monster buruannya. Terlebih Xiao Yan memiliki alasan bertarung yang lain dan karena mereka berasal dari Grup Wu maka mereka harus siap untuk dia bunuh.

"Kelompok anjing mana itu Grup Wu... tidak perlu membuat alasan, jika kalian ingin merebut maka silahkan saja lakukan. Bukankah di Alam Liar sudah sering terjadi seperti itu." Kata Xiao Yan dengan bangga.

"Mati kau." Salah seorang dibelakang membentuk sihir api dan menembakkannya.

*Boom.*

Ledakan api menyapu area Xiao Yan dan dari dalam kobaran api Xiao Yan melompat membawa tas besar miliknya. Xiao Yan melempar tas besar itu kesamping dan membawa Pedang patah miliknya, Xiao Yan berdiri didepan mereka bertiga dan bergerak sangat cepat.

"Gawat... Bocah ini sangat kuat." Ketua itu melihat sekitarnya dan tiba-tiba pandangannya berubah total.

Dia bisa melihat kedua rekannya dibelakang dengan ekspresi yang pucat, tanpa dia sadari kepalanya sudah terlepas dari tubuhnya dan jatuh kebawah. Tidak berhenti disitu saja Xiao Yan sudah berdiri dibelakang Penyihir itu dan menjentikkan jarinya tepat dikepalanya. Api yang berkumpul diujung jarinya menyembur dan membakar kepala Penyihir itu sampai menjadi abu.

"Seorang Hunter itu harus terbiasa dengan kematian dan darah, sebagai kelompok kalian sangat buruk ternyata. Sekarang hanya tinggal kau seorang saja !" Xiao Yan menunjukan niat membunuhnya dan Aura Penguasanya menyebar.

"Ugh." Pria itu mengeluarkan banyak keringat dan tidak bisa bergerak sedikitpun.

Qi Divine menembus jantungnya dan menghancurkan Armor Pria itu dengan mudahnya. Xiao Yan tidak perlu mengeluarkan banyak usaha untuk membunuh sekumpulan orang lemah. Kerjasama yang buruk dan ketiganya sangat pengecut, bahkan setelah dia membunuh rekan mereka respon yang ditunjukan adalah ketakutan.

Sikap mereka tidak lebih sama seperti para Monster dan sebagai seorang Hunter seharusnya mereka punya kondisi tenang untuk menghadapi segala situasi. Alam Liar menyimpan banyak bahaya dan apapun bisa terjadi, membunuh ketiga sampah ini akan menyelamatkan banyak orang dimasa depan dari pada membiarkan Monster berwujud manusia seperti mereka hidup dan menindas orang lain.

"Grup Wu tidak akan peduli dengan hidup dan mati mereka." Xiao Yan mengambil barang-barangnya kembali dan pergi menuju Lubang yang dibuat ular itu.

Xiao Yan masuk kedalam tanpa pikir panjang dan merasakan reaksi energi yang kuat, didalam sana terasa sangat gelap dan hanya suara tetesan air jatuh yang terdengar ditelingannya. Xiao Yan menggunakan Qi Divine dan memanfaatkan cahaya disekitarnya dan melihat genangan air kecil.

"Ho.... ternyata di Dunia ini juga ada Vena Adamatium, ini adalah bahan bagus untuk membuat senjata dan walaupun kecil seharusnya bisa membuat Pedang yang bagus untukku. Sedangkan ini adalah cairan yang terkompres dari mana alam, setidaknya aku bisa mengumpulkan dua Botol cairan ini." Xiao Yan menyimpan semuanya.

Jika dia memberikan ini kepada Adiknya maka dia akan langsung menjadi Seniman Beladiri level satu, dengan Job Penyihir maka dia bisa mengeluarkan Atribut elemennya dengan baik. Selama Mana mencukupi maka tidak akan jadi masalah dimasa depan nanti.

Dirinya sendiri juga harus segera menjadi Ahli Beladiri, terlalu banyak metode yang ada didalam kepalanya dan untuk menerapkannya Xiao Yan membutuhkan Qi Divine dalam jumlah yang besar. Dunia terdiri dari berbagai jenis sampah, karena itulah dia butuh banyak kekuatan untuk mengamankan hidupnya dan melindungi adiknya.

Xiao Yan keluar dan membawa Vena Adamatium bersamanya, "Sebentar lagi akan pagi dan lebih baik aku pulang saja, hasilnya sudah sangat banyak dan aku penasaran berapa banyak uang yang nantinya bisa ditukar dengan semua Bahan ini."

Xiao Yan membawa tas besarnya dipunggungnya dan segera pergi sambil membawanya, jika uangnya sudah cukup nanti maka dia akan pergi dari tempat tinggalnya dan mendapatkan rumah yang lebih layak dan aman bersama dengan Adiknya agar bisa berlatih dengan tenang.

Terpopuler

Comments

Matt Razak

Matt Razak

Mantap

2024-01-17

0

Dewo Saputra

Dewo Saputra

ceritanya agak mirip dengan komik,cm MC punya adik laki-laki dan sihir api, kalau di komik MC adik perempuan punya skil es.

2024-01-11

1

I'm Salman

I'm Salman

Sedikit saran lebih enak di baca Divine Qi Dibandingkan Qi Divine

2024-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendapatkan Ingatan Kehidupan Sebelumnya
2 Bab 2 - Sarang Preman
3 Bab 3 - Seni Beladiri Surgawi
4 Bab 4 - Pertarungan Arena
5 Bab 5 - Akar Penyebab Masalah
6 Bab 6 - Siswa Akademi
7 Bab 7 - Alam Liar
8 Bab 8 - Amal
9 Bab 9 - Panen Banyak
10 Bab 10 - Kecelakaan Dungeon
11 Bab 11 - Kecelakaan Dungeon 2
12 Bab 12 - Rencana Pembunuhan
13 Bab 13 - Dimanjakan Gadis-Gadis Kaya
14 Bab 14 - Malam Hujan Berdarah
15 Bab 15 - Menjalin Kesepakatan
16 Bab 16 - Delta
17 Bab 17 - Grup Xiao
18 Bab 18 - Pengarahan Setiap Job
19 Bab 19 - Pemburu Wanita
20 Bab 20 - Absolut Seni Beladiri Surgawi
21 Bab 21 - Keuntungan dan Rencana Bisnis
22 Bab 22 - Hari Ujian Nasional
23 Bab 23 - Ujian Nasional
24 Bab 24 - Jalan Masing-Masing
25 Bab 25 - Perburuan Lizard King
26 Bab 26 - Menciptakan Elit
27 Bab 27 - Seni Beladiri Klan Gagak Emas
28 Bab 28 - Saran Bagus
29 Bab 29 - Turnamen Militer Timur
30 Bab 30 - Melerai
31 Bab 31 - Mencapai Target
32 Bab 32 - Para Guru Besar
33 Bab 33 - Para Guru Besar 2
34 Bab 34 - Bisnis
35 Bab 35 - Gate
36 Bab 36 - Perubahan Gate
37 Bab 37 - Pria Sejati
38 Bab 38 - Kritis
39 Bab 39 - Sang Penantang
40 Bab 40 - Melampaui Batas
41 Bab 41 - Penggoda
42 Bab 42 - Perang Puncak
43 Bab 43 - Membaca
44 Bab 44 - Kontrak Jiwa
45 Bab 45 - Kontrak Jiwa 2
46 Bab 46 - Vega
47 Bab 47 - Universitas Bintang
48 Bab 48 - Mencari Poin Kredit
49 Bab 49 - Sepadan
50 Bab 50 - Pertaruhan Besar
51 Bab 51 - Argumen
52 Bab 52 - Darkness
53 Bab 53 - Api Kecil
54 Bab 54 - Persiapan Menghadapi Gelombang
55 Bab 55 - Monster Abbys Jenis Baru
56 Bab 56 - Evakuasi
57 Bab 57 - Prospek Masa Depan
58 Bab 58 - Bos Besar
59 Bab 59 - Cinta Membuat Orang Menjadi Bodoh
60 Bab 60 - Pria Nekat
61 Bab 61 - Mundur
62 Bab 62 - Hal Yang Tak Terduga
63 Bab 63 - Melawan Wyren
64 Bab 64 - Selamat Dari Bahaya
65 Bab 65 - Masalah Lain
66 Bab 66 - Dewa Perang Yang Die
67 Bab 67 - Negara Suci
68 Bab 68 - Memaksa Mundur
69 Bab 69 - Target Balas Dendam
70 Bab 70 - Menepati Janji
71 Bab 71 - Relic Tungku Roh
72 Bab 72 - Kelahiran Pelayan Yang Hebat
73 Bab 73 - Bell
74 Bab 74 - Licik dan Awal Mula
75 Bab 75 - Pulang
76 Bab 76 - Fakta Kebenaran Iblis
77 Bab 77 - Konflik Negara Naga
78 Bab 78 - Tiga Saint VS Tiga Iblis
79 Bab 79 - Bentrokan Dua Kekuatan Besar
80 Bab 80 - Menahan Serangan Penuh Yang Die
81 Bab 81 - Lahirnya Penguasa Baru
82 Bab 82 - Kasta
83 Bab 83 - Undangan
84 Bab 84 - Mengungkap Kebenaran Setiap Negara
85 Bab 85 - Menciptakan Surganya Sendiri
86 Bab 86 - Pengepungan Tujuh Iblis Tingkat Atas
87 Bab 87 - Kabur Dengan Martabat
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 - Mendapatkan Ingatan Kehidupan Sebelumnya
2
Bab 2 - Sarang Preman
3
Bab 3 - Seni Beladiri Surgawi
4
Bab 4 - Pertarungan Arena
5
Bab 5 - Akar Penyebab Masalah
6
Bab 6 - Siswa Akademi
7
Bab 7 - Alam Liar
8
Bab 8 - Amal
9
Bab 9 - Panen Banyak
10
Bab 10 - Kecelakaan Dungeon
11
Bab 11 - Kecelakaan Dungeon 2
12
Bab 12 - Rencana Pembunuhan
13
Bab 13 - Dimanjakan Gadis-Gadis Kaya
14
Bab 14 - Malam Hujan Berdarah
15
Bab 15 - Menjalin Kesepakatan
16
Bab 16 - Delta
17
Bab 17 - Grup Xiao
18
Bab 18 - Pengarahan Setiap Job
19
Bab 19 - Pemburu Wanita
20
Bab 20 - Absolut Seni Beladiri Surgawi
21
Bab 21 - Keuntungan dan Rencana Bisnis
22
Bab 22 - Hari Ujian Nasional
23
Bab 23 - Ujian Nasional
24
Bab 24 - Jalan Masing-Masing
25
Bab 25 - Perburuan Lizard King
26
Bab 26 - Menciptakan Elit
27
Bab 27 - Seni Beladiri Klan Gagak Emas
28
Bab 28 - Saran Bagus
29
Bab 29 - Turnamen Militer Timur
30
Bab 30 - Melerai
31
Bab 31 - Mencapai Target
32
Bab 32 - Para Guru Besar
33
Bab 33 - Para Guru Besar 2
34
Bab 34 - Bisnis
35
Bab 35 - Gate
36
Bab 36 - Perubahan Gate
37
Bab 37 - Pria Sejati
38
Bab 38 - Kritis
39
Bab 39 - Sang Penantang
40
Bab 40 - Melampaui Batas
41
Bab 41 - Penggoda
42
Bab 42 - Perang Puncak
43
Bab 43 - Membaca
44
Bab 44 - Kontrak Jiwa
45
Bab 45 - Kontrak Jiwa 2
46
Bab 46 - Vega
47
Bab 47 - Universitas Bintang
48
Bab 48 - Mencari Poin Kredit
49
Bab 49 - Sepadan
50
Bab 50 - Pertaruhan Besar
51
Bab 51 - Argumen
52
Bab 52 - Darkness
53
Bab 53 - Api Kecil
54
Bab 54 - Persiapan Menghadapi Gelombang
55
Bab 55 - Monster Abbys Jenis Baru
56
Bab 56 - Evakuasi
57
Bab 57 - Prospek Masa Depan
58
Bab 58 - Bos Besar
59
Bab 59 - Cinta Membuat Orang Menjadi Bodoh
60
Bab 60 - Pria Nekat
61
Bab 61 - Mundur
62
Bab 62 - Hal Yang Tak Terduga
63
Bab 63 - Melawan Wyren
64
Bab 64 - Selamat Dari Bahaya
65
Bab 65 - Masalah Lain
66
Bab 66 - Dewa Perang Yang Die
67
Bab 67 - Negara Suci
68
Bab 68 - Memaksa Mundur
69
Bab 69 - Target Balas Dendam
70
Bab 70 - Menepati Janji
71
Bab 71 - Relic Tungku Roh
72
Bab 72 - Kelahiran Pelayan Yang Hebat
73
Bab 73 - Bell
74
Bab 74 - Licik dan Awal Mula
75
Bab 75 - Pulang
76
Bab 76 - Fakta Kebenaran Iblis
77
Bab 77 - Konflik Negara Naga
78
Bab 78 - Tiga Saint VS Tiga Iblis
79
Bab 79 - Bentrokan Dua Kekuatan Besar
80
Bab 80 - Menahan Serangan Penuh Yang Die
81
Bab 81 - Lahirnya Penguasa Baru
82
Bab 82 - Kasta
83
Bab 83 - Undangan
84
Bab 84 - Mengungkap Kebenaran Setiap Negara
85
Bab 85 - Menciptakan Surganya Sendiri
86
Bab 86 - Pengepungan Tujuh Iblis Tingkat Atas
87
Bab 87 - Kabur Dengan Martabat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!