Xiao Yan berlari sekuat tenaga melompati beberapa reruntuhan bangunan, dibelakangnya Ular Hitam itu terus mengejarnya karena marah. Namun alih-alih merasa takut justru Xiao Yan bersenang-senang walaupun nyawanya dalam bahaya.
Cara terbaik untuk melatih Qi Divine adalah dengan melakukan pertarungan nyata, Xiao Yan harus membiasakan diri dengan kekuatan barunya dan tentu saja berada diambang bahaya adalah cara tercepat melakukannya.
"Sisik yang keras seperti besi itu bukan berati tidak ada celah untuk melawan, itulah mengapa pengalaman dalam pertarungan jauh sangat penting." Xiao Yan hanya berputar-putar dan banyak reruntuhan dihancurkan oleh ular itu.
Gas beracun disemburkan kearahnya dan Xiao Yan melompat lebih tinggi, dia sudah menunggu momen ini dan mengambil dua Belati yang disimpan olehnya. Xiao Yan melemparkan dua Belati sekaligus dan mengenai mata Ular itu, raungan yang keras menggema dan Ular itu mengamuk dengan penuh kegilaan.
Xiao Yan mendarat ditanah dan Pedangnya diselimuti oleh Qi Divine, dia bergerak sangat cepat dan melakukan beberapa tebasan ringan. Dalam kondisi yang buta itu akan memudahkannya untuk menyerang, ini seperti karung tinju baginya dan untung saja Monster Abbys ini belum membangun kecerdasannya.
Xiao Yan sudah menyerang kepala ular itu berkali-kali dan bagian itu sudah melemah, ayunan Ekor ular itu menerjang kearahnya dan Xiao Yan melompat setinggi mungkin. Dengan menggunakan hukum gaya gravitasi dia memperkuat serangannya dan turun kebawah seperti sebuah Meteor.
Ujung Pedangnya menembus sisik bagian atas kepala Ular itu dan menghancurkan otaknya, Ular itu mengamuk sebentar sebelum pada akhirnya jatuh dan mati. Xiao Yan menghela nafas dan merasa sangat puas dengan hasilnya.
"Hah... aku lelah karena harus melompat kesana kemari, satu-satunya kekuranganku adalah jumlah Qi Divine yang masih sedikit. Secepatnya aku harus menjadi seniman beladiri level satu terlebih dahulu dan membentuk kembali masa otot dengan berlatih." Xiao Yan mengambil sisik, inti Monster dan Tulang dari ular itu.
Semuanya berhasil dia kemasi dan beberapa Hunter datang kepadanya, "Berhenti disana... itu adalah Buruan kami !"
Xiao Yan melihat mereka dan perlengkapannya terlihat sangat bersih, terlebih mereka hanyalah Seniman Beladiri level 1 dan mustahil bagi mereka untuk memburu Ular yang sejak awal keluar dari dalam tanah.
"Hahaha... kalian memburu Monster Abbys level 3 awal ini, memberikan candaan seperti itu tidaklah baik kawan !" Kata Xiao Yan yang mengejek mereka bertiga.
Salah seorang Hunter berbisik kepada Ketuanya, "Ketua... kita rebut saja langsung darinya, lagi pula dia hanya sendirian ?"
Ketua itu mengangkat tangannya dan berkata, "Kami adalah Hunter yang berasal dari Grup Wu, itu adalah milik kami dan jika kau pintar maka pergi dan tinggalkan saja !"
Xiao Yan mengangguk dan tidak menyangka akan bertemu dengan Hunter seperti ini, bukan hanya lemah tapi mereka berniat untuk menindas orang lain dengan merebut Monster buruannya. Terlebih Xiao Yan memiliki alasan bertarung yang lain dan karena mereka berasal dari Grup Wu maka mereka harus siap untuk dia bunuh.
"Kelompok anjing mana itu Grup Wu... tidak perlu membuat alasan, jika kalian ingin merebut maka silahkan saja lakukan. Bukankah di Alam Liar sudah sering terjadi seperti itu." Kata Xiao Yan dengan bangga.
"Mati kau." Salah seorang dibelakang membentuk sihir api dan menembakkannya.
*Boom.*
Ledakan api menyapu area Xiao Yan dan dari dalam kobaran api Xiao Yan melompat membawa tas besar miliknya. Xiao Yan melempar tas besar itu kesamping dan membawa Pedang patah miliknya, Xiao Yan berdiri didepan mereka bertiga dan bergerak sangat cepat.
"Gawat... Bocah ini sangat kuat." Ketua itu melihat sekitarnya dan tiba-tiba pandangannya berubah total.
Dia bisa melihat kedua rekannya dibelakang dengan ekspresi yang pucat, tanpa dia sadari kepalanya sudah terlepas dari tubuhnya dan jatuh kebawah. Tidak berhenti disitu saja Xiao Yan sudah berdiri dibelakang Penyihir itu dan menjentikkan jarinya tepat dikepalanya. Api yang berkumpul diujung jarinya menyembur dan membakar kepala Penyihir itu sampai menjadi abu.
"Seorang Hunter itu harus terbiasa dengan kematian dan darah, sebagai kelompok kalian sangat buruk ternyata. Sekarang hanya tinggal kau seorang saja !" Xiao Yan menunjukan niat membunuhnya dan Aura Penguasanya menyebar.
"Ugh." Pria itu mengeluarkan banyak keringat dan tidak bisa bergerak sedikitpun.
Qi Divine menembus jantungnya dan menghancurkan Armor Pria itu dengan mudahnya. Xiao Yan tidak perlu mengeluarkan banyak usaha untuk membunuh sekumpulan orang lemah. Kerjasama yang buruk dan ketiganya sangat pengecut, bahkan setelah dia membunuh rekan mereka respon yang ditunjukan adalah ketakutan.
Sikap mereka tidak lebih sama seperti para Monster dan sebagai seorang Hunter seharusnya mereka punya kondisi tenang untuk menghadapi segala situasi. Alam Liar menyimpan banyak bahaya dan apapun bisa terjadi, membunuh ketiga sampah ini akan menyelamatkan banyak orang dimasa depan dari pada membiarkan Monster berwujud manusia seperti mereka hidup dan menindas orang lain.
"Grup Wu tidak akan peduli dengan hidup dan mati mereka." Xiao Yan mengambil barang-barangnya kembali dan pergi menuju Lubang yang dibuat ular itu.
Xiao Yan masuk kedalam tanpa pikir panjang dan merasakan reaksi energi yang kuat, didalam sana terasa sangat gelap dan hanya suara tetesan air jatuh yang terdengar ditelingannya. Xiao Yan menggunakan Qi Divine dan memanfaatkan cahaya disekitarnya dan melihat genangan air kecil.
"Ho.... ternyata di Dunia ini juga ada Vena Adamatium, ini adalah bahan bagus untuk membuat senjata dan walaupun kecil seharusnya bisa membuat Pedang yang bagus untukku. Sedangkan ini adalah cairan yang terkompres dari mana alam, setidaknya aku bisa mengumpulkan dua Botol cairan ini." Xiao Yan menyimpan semuanya.
Jika dia memberikan ini kepada Adiknya maka dia akan langsung menjadi Seniman Beladiri level satu, dengan Job Penyihir maka dia bisa mengeluarkan Atribut elemennya dengan baik. Selama Mana mencukupi maka tidak akan jadi masalah dimasa depan nanti.
Dirinya sendiri juga harus segera menjadi Ahli Beladiri, terlalu banyak metode yang ada didalam kepalanya dan untuk menerapkannya Xiao Yan membutuhkan Qi Divine dalam jumlah yang besar. Dunia terdiri dari berbagai jenis sampah, karena itulah dia butuh banyak kekuatan untuk mengamankan hidupnya dan melindungi adiknya.
Xiao Yan keluar dan membawa Vena Adamatium bersamanya, "Sebentar lagi akan pagi dan lebih baik aku pulang saja, hasilnya sudah sangat banyak dan aku penasaran berapa banyak uang yang nantinya bisa ditukar dengan semua Bahan ini."
Xiao Yan membawa tas besarnya dipunggungnya dan segera pergi sambil membawanya, jika uangnya sudah cukup nanti maka dia akan pergi dari tempat tinggalnya dan mendapatkan rumah yang lebih layak dan aman bersama dengan Adiknya agar bisa berlatih dengan tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Matt Razak
Mantap
2024-01-17
0
Dewo Saputra
ceritanya agak mirip dengan komik,cm MC punya adik laki-laki dan sihir api, kalau di komik MC adik perempuan punya skil es.
2024-01-11
1
I'm Salman
Sedikit saran lebih enak di baca Divine Qi Dibandingkan Qi Divine
2024-01-06
1