"hah?" Sean ternganga sementara Ana yang paham situasi pun langsung tersenyum.
"siapa yang bilang kalau Kakak iparmu kesini sayang?" tanya Ana yang memang sejak kecil seorang Ratu Drama maka nya Putrinya juga ikut gen Ana.
"tadi ada Pelayan yang bergosip-gosip." jawab Adara begitu polos menunjuk ke arah samping Frisya (pintu) yang terlihat syok dengan raut wajah tak percaya nya itu.
Sean menoleh ke Istrinya yang malah menanggapi permainan Adara hingga akhirnya Ia menoleh ke arah Adrick yang berdecak sambil geleng-geleng kepala seolah dirinya mendumel mengapa hidupnya dikelilingi Ratu Drama yang pandai memanipulasi ekspresi wajah.
"Pelayan itu salah dengar, lihat dia?! itu Putri Frisya datang mau melamar kakakmu." tunjuk Ana dengan lembut seolah ucapan mereka itu nyata adanya bukan rekayasa apalagi berakting.
Frisya yang tadi sempat menggeretakkan giginya seketika menebarkan senyum manis melihat Adara memutar kepalanya ke arah Frisya.
"tapi Kakak bagaimana Mom? apa Kak Wales menerima lamaran Putri Frisya? ini demi kebaikan Kerajaan kita dan Kerajaannya sendiri yang sama-sama menerapkan sistem menikah 1 kali saja." ucap Adara dengan serius tapi tidak menyinggung siapapun melainkan menembak 2 sekaligus.
Frisya berusaha menahan ekspresi wajahnya, "bagaimana yang mulia bisa menikah Putri? dia seorang Putra Mahkota yang seharusnya menikahi seorang Putri dan di rayakan dengan mewah." sambut Frisya dengan begitu ramah.
Adara menoleh kembali ke Frisya, "kenapa ada aturan seperti itu? bukankah Yang Mulia Putra Mahkota punya kekuasaan? dia berhak memiliki Istri siapapun yang dia inginkan dan juga punya alasan penting untuk menjaga Istrinya dari publik, hmm?? mungkin karna banyak dari Tuan Putri Kerajaan tetangga yang terang-terangan menyukai Kakakku tapi hanya kakak iparku saja yang dia inginkan."
"seorang Calon Penguasa tidak boleh punya catatan cerai jika memilikinya maka dia tidak akan bisa jadi Penguasa, kalau Kakak Ipar meninggal karna dibunuh bagaimana? aturan di Kerajaan ini menikah yang kedua kalinya disini harus menunggu 10 Tahun sejak kematian Putri Mahkota, mana bisa kakakku tahan menjomblo tanpa di beri jatah oleh Istrinya." oceh Adara.
"kita bisa rubah peraturan baru kan? selir bagaimana? jika Posisi Ratu harus kosong selama 10 Tahun itu wajar tapi tidak mengizinkan Yang Mulia menikah lagi itu sangat tidak lazim." saran Putri Frisya.
Adara tersenyum manis, "Ohh..?! Wanita ini memang pantas di juluki tak tau malu, sudah jelas aku menolaknya baik-baik kenapa malah menantang?" batin Adara.
Adara terkekeh polos sedangkan Keluarga Adara hanya menonton saja tanpa ikut campur sebab Adara pasti bisa mengatasi masalah ini, Wales tidak mungkin salah mempercayai sesuatu.
"kata siapa tidak Lazim Putri?" tanya Adara dengan senyumannya.
"kata semua Orang, Putri." jawab Frisya tak kalah manis.
"kalau begitu tanyakan pada Ibundamu apakah bisa Raja nya memiliki selir, kalau Putri sudah punya Ibu Selir laporkan pada Saya biar saya yakin kalau peraturan itu bisa di rubah." ujar Adara membuat Adrick tertawa tanpa suara melihat arah lain.
Wajah Frisya memerah lalu melihat ke arah Pengawalnya yang menunduk, semua Orang di Negara Frisya juga tau kalau Ibunda Ratu mereka sangat cemburuan dan tidak mengizinkan Raja memiliki Selir walau Raja berulang kali mengatakan bahwa Ia menginginkan seorang Pangeran tentu saja permintaan Adara tidak mungkin di Penuhi.
"saya tidak bisa merubah peraturan Kerajaan Saya, Putri.?! bagaimana dengan Putri?" tanya Frisya mengepalkan tangannya kuat-kuat.
Adara menangkap kepalan tangan Frisya pun membatin, "kena kau..?!" batin Adara dengan puas.
Ana mengulum senyum menutupi bibirnya sementara Sean berdecak bangga bahwa Putri nya yang kelihatan manja itu memang sangat berkelas jika melawan Tuan Putri dari Kerajaan lain.
"kenapa anda malah menanyakan Saya Putri? apa anda tidak tau kalau Saya ini Putri Kedua Yang Mulia Raja, dan saya bukan pewaris tahta sementara anda? bukankah Anda seorang Putri Mahkota? seharusnya kekuasaan anda sama dong sama Kakak saya?!, kalau anda saja yang seorang Putri Mahkota tidak bisa merubah peraturan Kerajaan anda bagaimana dengan Saya yang hanya seorang Tuan Putri?" tanya Adara dengan wajah Polosnya seakan tidak tau kalau ucapannya itu sangat menohok Frisya.
Frisya semakin mati kutu lalu berdehem dengan anggun sebenarnya apa yang Adara katakan sangat benar tapi jujur saja Frisya tidak punya kuasa melawan Ibundanya walau Ia seorang Putri Mahkota.
"kalau begitu siapa Putri Mahkota di Negara ini Yang Mulia?" tanya Frisya tersenyum ramah padahal tangannya sudah berkeringat dingin sementara Adara menunggu moment selanjutnya untuk menjatuhkan mental Frisya sehingga langsung balik badan tapi tidak akan membuat peperangan.
"hmm? kami juga tidak tau rupanya, karna Putra kami menyembunyikan gadis itu." jawab Ana.
Frisya masih bisa tersenyum lalu semua Keluarga Adara melihat ke Adara seolah yang tau jawabannya adalah Adara, Frisya pun bertanya dengan penuh kesabaran pada Adara.
Frisya tidak tau disebut apa Adara ini selain polos tapi jawabannya sangat menohok hingga bisa membuat Frisya kehabisan kata-kata padahal Ia jurusan tertinggi dalam pelajaran tata krama dan kelihaian berdebat dengan Putri Negara lainnya.
"Ekhemm??! Kedua Orangtua saya tidak mengetahui Kakak Ipar, hanya saya yang tau Putri." ucap Adara menundukkan kepalanya dengan begitu sopan.
Frisya semakin mengepal kuat dan Ia mulai tidak tahan pun mengundurkan diri tapi masih menjaga keanggunannya kalau Putri Mahkota milik Wales datang ke Istana ini, dengan sekuat tenaga Frisya mengatakan begitu lembut untuk langsung mengundangnya.
"kenapa?" tanya Adara penasaran.
"saya hanya ingin tau kualitas apa yang perempuan itu miliki hingga pantas bersanding dengan Putra Mahkota." jawab Frisya memberi tundukan hormat lalu berbalik pergi dengan kepala mendongak seolah menunjukkan bahwa dirinya punya kuasa penuh di Negaranya dan menyakinkan semua Orang bahwa Negara ini telah menyia-nyiakan bongkahan berlian sepertinya.
hening?!
"dasar tidak tau malu..?! udah di sindir pun masih menantang, apa kau pikir gelarmu itu bisa melawanku?" gerutu Adara lalu menjulurkan lidahnya ke arah Pintu.
"sayang?" panggil Ana dan Sean bersamaan.
Adara memutar badannya ke arah Ana dan Sean sembari melangkah dengan senyum cerahnya, "iya Mom, Daddy." sahut Adara dengan ceria.
Adrick pun mendekati bangku tempat khusus anggota Kerajaan berdiskusi.
"apa maksudmu tadi nak?" tanya Ana.
Adara yang tau rasa penasaran Ana pun tersenyum manis lalu berdehem, "beberapa bulan yang lalu Putri ini mendengar pembicaraan Kak Wales dengan seseorang untuk mengurus surat nikahnya."
Ana melototkan matanya dan Adrick terkejut mendengarnya sedangkan Sean pun tak kalah syok karna tau Putra Sulungnya itu sangat mirip dengannya tidak mau berhubungan dengan wanita sebelum bertemu dengan Ana sampai musibah itu datang padanya hingga membuat Sean bertemu dengan Ana yang telah menyelamatkan hidupnya.
"serius dek?" tanya Adrick berbisik.
Adara menoleh ke Adrick dan mengangguk yakin, "aku bisa menjaminnya dengan mobil kesayanganku Adrick." kata Adara dengan serius.
Adrick mendengar taruhan Adara pun semakin syok sebab Mobil itu kesayangan Adara kalau sudah dijadikan jaminan berarti ucapan Adara tidak main-main.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
RJ 💜🐑
mantap ❤❤❤👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻😘😘😘😍😍
2024-04-25
1
RJ 💜🐑
hak sabar nunggu kelanjutannya 👍🏻😍
2023-12-14
1
Ratna Anggraeni
lanjut,.,.💃💃💃💃
2023-12-14
1