"katakan alasan apa yang harus Adara katakan sama Putri Frisya?" tanya Adara dengan serius sambil meregangkan lehernya yang pegal.
"alasan apapun menurutmu bisa membuatnya pergi tanpa menyebabkan perang!" jawab Wales tak kalah serius memijit bahu adik perempuan penyelamatnya dari Wanita yaitu Putri Adara.
Putri Adara tampak berpikir sementara Wales menggenggam tangan Adara yang sedang berpikir, Adara menurut saja sambil tersenyum misterius entah apa yang Adara katakan pada Wanita itu nanti.
di Aula pertemuan,
Sean memijit pelipisnya melihat seorang Gadis cantik dan seksi di kelilingi oleh Pengawal yang menjaganya.
Ana menarik nafas dalam-dalam, betapa terkenalnya Putra Sulungnya itu hingga Para Putri dari Kerajaan tetangga berani menyeberangi Samudera hanya untuk melamar Wales yang jelas-jelas bukan Putri Mahkota melainkan Putra Mahkota.
seharusnya Putra Mahkota yang melamar calon Istrinya jadi Putri Mahkotanya bukan kebalikannya, Ana ingin sekali mengumpat dan mencerca Gadis keras kepala itu tapi ada hal yang harus Ana jaga yaitu keselamatan Rakyat, jika Ana berbicara sembarangan pada keturunan Kerajaan lain maka bisa saja akan terjadi peperangan yang merugikan banyak Rakyat kecil.
"Beb? kamu tidak tau cara mengatasi gadis haus tahta ini?" bisik Sean ke Istrinya.
Ana menoleh ke Sean, "dimana Adara?" tanya Ana seketika membuat Sean sadar.
"iya juga." gumam Sean yang mendapat secercah harapan untuk mengusir makhluk tak penting ini.
Sean memutar kepalanya melihat sekeliling lalu bertepatan Adrick datang membawa pesan dari Wales, Adrick mencatat pesan itu di atas kertas khusus dengan tinta emas.
Jika di depan Orang lain maka Keluarga Sean berlaku sebagai Keluarga yang penuh tata krama juga sopan santun berbeda jika tidak ada Orang asing maka Pasar pun kalah dengan keributan mereka.
Sean menerima gulungan surat dari Adrick yang memasang tampang datarnya seperti seorang Penguasa yang punya ciri khasnya, walaupun Adrick tidak ingin tahta tapi Ia harus menjaga martabatnya sebagai seorang Pangeran.
Ana beringsut ke arah Sean yang juga melakukan hal yang sama, mereka berdua membuka surat dari Adrick.
"Mom? Daddy? Kak Wales sedang mencari Adara untuk menyelesaikan masalah ini." isi surat dari Adrick.
Ana dan Sean saling pandang ditempat lalu beralih ke Putri Frisya yang kian tersenyum lebar.
"apakah itu pesan dari Yang Mulia Putra Mahkota, Yang Mulia?" tanya Frisya dengan anggun.
Adrick memutar kedua bola matanya dengan jengah, Putri Frisya terlihat begitu percaya diri seolah wajah dan tubuh yang dibawanya kini tidak akan mendapat penolakan dari Wales.
Sean dan Ana kembali saling melihat satu sama lain, walaupun Kerajaan mereka terkenal akan kemakmuran dan kehebatannya tapi tidak membuat mereka serakah ingin menguasai semua tempat apalagi memperluas daerah kekuasaan, Sean maupun Ana sangat menjaga hati Rakyat karna mereka adalah seorang Pemimpin yang sangat dipercaya, jujur saja Rakyat Cinta damai jadi Sean maupun Ana juga wajib mencintai kedamaian serta menumpas segala tikus-tikus yang suka memalak (memeras) Rakyat. Jadi, hidup rakyat benar-benar damai serta kecukupan jauh dari angka kemiskinan.
"Beb? kamu yang bicara." rengek Sean memelas ke Ana.
Ana melebarkan matanya, "kenapa aku? bukankah dia Putri dari Sahabatmu?" bantah Ana juga berbisik.
"aku tidak suka Istrinya yang serakah jadi anaknya juga, Raja Rawn tidak haus akan kekuasaan." debat Sean.
Adrick menepuk keningnya melihat ekspresi Ana dan Sean, ingin sekali Ia menghampiri kedua Orangtuanya itu dan meradukan bibir keduanya biar tidak berdebat mulut lagi. Adrick kurang ajar? memang Ia yang paling berani bertindak jika Daddy dan Mommynya berdebat mulut karna jujur Adrick tidak suka Orangtuanya berdebat apalagi dengan pelototan mata Mommynya itu artinya masalah mereka cukup serius kecuali Wales yang memilih pergi jika melihat Mommy dan Daddynya berdebat mulut.
"yang mulia?" sapa Putri Frisya.
"iya?" sahut Ana dan Sean memutar pandangan ke arah Frisya seperti pasangan kekasih terciduk Orangtua.
Para Pengawal yang menjaga Putri Frisya menahan tawa sekuat tenaga, mana berani mereka menertawai Raja-Ratu di Negara yang sangat di segani oleh Raja-Ratu tetangga apalagi kisah Cinta Ana-Sean sangat terkenal bahkan banyak di Film-kan, di Novel-kan dan banyak lagi saking di puja-pujanya pasangan itu.
Putri Frisya tersenyum manis, "ternyata apa yang Ayahanda katakan tentang hubungan Yang Mulia memang sangat benar, saya berharap bisa berhubungan baik dengan Yang Mulia seumur hidup saya." ucap Frisya yang sangat pandai berbicara manis dan anggun.
Ana mengerjab sedangkan Sean berdehem malah terbatuk-batuk kecil hanya Adrick yang menatap datar Kedua Orangtuanya yang bermesraan tidak kenal tempat bahkan didepan anak-anaknya pun Sean tanpa malu mencium Ana, sungguh Sean begitu bucin pada Ana sampai detik ini.
"Mommy? Daddy?" teriak Adara seperti Tuan Putri Bar-bar yang tidak tau ada Tamu di dalam Ruangan itu lebih tepatnya berakting.
brakhh??!
Putri Adara tersenyum begitu lebar sampai gigi putihnya menyilaukan mata Pengawal termasuk Putri Frisya.
Adrick melihat Putri Adara menyunggingkan senyum kecilnya lalu menutupi bibirnya yang tidak sanggup menahan senyum melihat arah lain karna akting terkejut Putri Adara ditambah gerakan Bar-barnya berubah anggun dan berkelas.
"ahh?? maaf yang mulia, saya pikir sedang menyambut kakak ipar." ucap Putri Adara dengan sangat anggun berjalan begitu hati-hati berbeda dengan sebelum melihat Frisya.
Sean mengerutkan keningnya dan Ana juga kebingungan seolah bertanya-tanya apakah Wales menerima Putri Frisya menjadi Calon Putri Mahkotanya.
"salam Tuan Putri, saya memang Calon Kakak Iparnya Tuan Putri." kata Putri Frisya memberi tundukan sopan.
"calon Kakak ipar?" beo Adara celingukan mencari sesuatu.
"ada yang bisa saya bantu Putri?" tanya Frisya tersenyum manis seolah percaya diri bahwa Adara menerimanya sebagai Kakak Ipar.
"maaf?! saya tidak mencari anda melainkan Kakak ipar saya yang asli." jawab Adara dengan polosnya sambil mencari kesegala arah.
"kakak ipar yang asli? saya asli Tuan Putri, hmm??! memang banyak yang mengatakan kalau saya boneka karna kecantikan dan bentuk tubuh saya. tapi saya asli Tuan Putri." bela Frisya menepuk-nepuk dadanya pelan dengan begitu percaya diri.
Adara diam-diam mengumpat dalam hatinya akan kepercayaan diri Frisya hingga Ia bersumpah akan membuat Frisya malu dengan tindakannya sendiri tanpa harus di lontarkan dengan lisan Adara langsung.
Putri Adara tidak menjawab hanya tersenyum kecil menunduk sopan ke Frisya layaknya memberi hormat pada Frisya lalu saat Frisya mulai besar kepala, Putri Adara berjalan cepat ke arah Ana dan Sean.
"yang mulia? dimana Kakak ipar?" tanya Adara dengan serius dan jangan lupakan wajah polos juga nada bicaranya yang membuat orang iba padanya sehingga ingin sekali Orang lain mengelus kepala Adara.
Adrick melebarkan matanya, "drama apa yang diperankan Adara?" batin Adrick memejamkan matanya seolah tak ingin melihat ekspresi si Ratu Drama itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
saya cantikkj
ada pulau pribadi 😄
2024-01-19
1
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
kakak ipar lagi ngidam makan seblak...🤣🤣🤣🤣🤣😁😁😁😁😁
2023-12-13
1
Dedy Harianto
drama Korea terbaru 🤣🤣🤣😅🤣😅
2023-12-13
1