di lapangan Helikopter milik Wales,
"Tyara kau dengar akuu?" bentak Wales.
DEG??!
"a-apa Tuan?" gagap Jissy yang dipanggil Tyara oleh Wales.
Wales menatap datar juga dingin ke Jissy, "jangan melamun dan ingat poin-poin penting di Kontrak Pernikahan itu, kau harus siap ikut denganku kapanpun aku butuhkan. dan ingat??! jangan terlalu percaya diri seolah aku akan menyentuhmu." kata Wales dengan nada penuh penekanan seperti Pria kejam yang tak punya hati saja.
"kenapa Tuan memanggilku Tyara?" batin Jissy mengucek-ngucek telinganya seolah Ia merasa pendengarannya tadi salah tapi jika diingat-ingat memang benar kalau tadi Jissy dengar ucapan Wales membentaknya dengan menyebut nama kecil kesayangan Kedua Orangtuanya.
"sudah aku bilang jangan melamun..!" ancam Wales yang jujur saja merasa kesal dengan Jissy yang tidak bisa menurut padahal Ia seorang Putra Mahkota yang apapun keinginannya pasti dipenuhi oleh Sophia, Eks dan Sean (Daddy).
(Sophia dan Eks Pelayannya Ana dan yang merawat Wales sejak bayi juga selalu membela Wales sejak kecil kalau Ana marah bahkan dengan senang hati membantu Wales kecil dalam menjalani hukuman dari yang mulia Ratu Ana).
Sophia dan Eks sudah lama menikah dan dikaruniai Anak namun anak mereka keduanya meninggal karna melindungi Wales dan Adara, rasa bersalah pada Sophia dan Eks membuat ketiga Anak-anak Ana dan Sean sangat manja pada kedua bawahan setia Orangtuanya itu, Sophia maupun Eks tidak merasa dendam ataupun marah sebab mereka sudah diizinkan menikah (peraturan tidak boleh) juga tetap di Istana setelah menikah sehingga menanamkan dalam kedua jiwa Putra-Putri Sophia kalau mereka harus melindungi anak-anak Ana dan Sean.
sekarang Sophia dan Eks malah bahagia memiliki Wales, Adara dan Adrick yang memanggil mereka dengan sebutan Mami juga Papa sama seperti panggilan darah daging mereka sehingga Sophia maupun Eks tidak terlalu merasa kehilangan, justru mereka bangga dengan anak-anak kandung mereka yang mau mempertaruhkan nyawa melindungi Putra-Putri Penguasa yang diincar banyak musuh sejak kecil.
"maaf Tuan." cicit Jissy.
"cepat naik." titah Wales.
Jissy pun menurutinya karna Ia berpikir Wales akan membawanya ke tempat kerjanya yang baru, setidaknya Wales lebih baik dari atasannya dulu walau menyebalkan karna terlalu memerintah juga terlihat sekali seorang penguasa yang tidak pernah dibantah.
Jissy jujur saja berbinar saat Helikopter naik ke Udara memperlihatkan pemandangan alam yang sangat damai dan meneduhkan sedangkan Wales cuek saja disamping Jissy seperti tidak terlalu tertarik dengan apa yang Jissy pikirkan.
"Tuan? kita ke Pulau Pribadi anda dengan Helikopter ini?" tanya Jissy dengan nada cukup keras hingga Ia terbatuk-batuk.
Wales melirik sekilas dan memberi kode lewat gerakan tangannya untuk Jissy supaya tidak berisik membuat Jissy menganga lebar.
"dasar Tuan arogan, apa dia tidak dengar suara mesin Helikopter ini jauh lebih berisik?" batin Jissy menjerit kesal.
"Tuhann?? dari sekian banyak Pria di muka Bumi ini kenapa aku harus tidur dengannya? haiish..??! sial*n, aku lupa bertemu dengan Viora, aku akan menghabisi rambutnya supaya dia kena mental sekalian." batin Jissy memaki Viora yang memang meratukan rambutnya sendiri.
Jissy yang bekerja sebagai pemeran pengganti Viora saat beradegan action pun sangat tau karakter Viora di lokasi syuting, hanya karna masalah rambut pekerja bisa dipecat bahkan jam syuting bisa di undur gara-gara tingkah menyebalkan Viora jika rambutnya bermasalah atau Viora mulai bertingkah mengerikan dengan merengek serta merayu Sutradara bahwa Ia tidak percaya diri tampil di layar kaca hanya gara-gara model rambut.
Jissy celingukan saat Helikopter yang Ia tumpangi mendarat di tepi pantai yang sangat jernih, jujur saja Jissy tidak tau daerah apa ini tapi yang jelas pemandangan di tempat itu sangatlah indah juga begitu bersih.
"selamat datang yang mulia??!" sapa 20 pekerja di tempat itu berjejer rapi menyambut Wales.
Wales memasang wajah dinginnya lalu melirik kesamping dimana Jissy terlihat kesulitan melepas pengaman di tubuhnya, Wales berlalu pergi sembari berkata pada salah satu bawahannya yang Ia tatap sekilas.
"kau bantu perempuan itu, jangan terlalu lama membuatku menunggu?!"
"baik yang mulia." jawab pekerja wanita yang merasa ditatap oleh Wales dengan patuh.
Wanita itu pun segera berlari membenarkan bajunya yang terkena angin pantai, ditempat Wales para pekerja wanita dilarang mengenakan rok sebab Wales benci drama wanita yang nanti menjerit seperti orang dilec*hkan saat roknya diterbang angin.
"halo Nona?? kenalkan saya Diandra Putri, yang mulia memerintahkan saya untuk membantu anda bolehkan saya melakukannya?" tanya Diandra sangat ramah dan sopan pada sosok Jissy yang kaget.
"i--iya, tolong ya?!" pinta Jissy mengangkat tangannya seolah pasrah pada Diandra untuk membantunya melepas pengaman itu.
Diandra melakukannya dengan sangat sopan.
"yang mulia?" batin Jissy yang mendengar ucapan Diandra memanggil Pria yang Ia panggil Tuan dengan sebutan yang mulia.
memangnya siapa Tuan aneh itu? mengapa Diandra memanggilnya Yang Mulia seperti seorang Pangeran atau Raja (Lord) saja, Jissy tidak pernah memikirkan bahwa Wales adalah Yang Mulia Putra Mahkota dari Negara Kerajaan yang sangat terkenal akan kemakmurannya sejak kedatangan Ratu Ana dari Indonesia juga begitu dikagumi setiap Ratu dari mancanegara sebab Rakyatnya sangat mencintai Ratu Ana juga rela menyerahkan pajak yang sangat besar untuk Ana yang sudah membantu mereka bertani tanpa adanya hama dan Usaha jenis apapun namun Ana menolak kebaikan rakyat nya itu tapi karna para rakyat melakukan demo didepan Istana selama berhari-hari pun terpaksa Ana menerima semua itu.
Ratu Ana tidak menggunakan uang pajak rakyat untuk kesenangannya sendiri melainkan membangun sebuah Rumah Sakit Besar khusus untuk Rakyat di Negaranya dilengkapi berbagai alat medis mahal juga sulit ditemukan di RS terbesar di Luar Negeri sekalipun, hal itu membuat rakyat semakin mencintai Ratu Ana yang mengutamakan keselamatan Rakyat dari pada kesenangan sendiri.
"mari Nona?!" ajak Diandra dengan sopan.
siapapun orang yang diajak oleh Wales ke Pulau Pribadinya secara langsung maka orang itu harus di hormati oleh semua pekerja Wales bukan karna menebak itu kekasihnya Wales melainkan bekerja di Pulau Pribadi Wales sangatlah sulit sehingga Orang yang dibawa Wales berarti dipercaya langsung oleh Wales.
Diandra membawa Jissy ke tempat Wales menunggu sembari melihat jam tangannya dan sekilas melihat Jissy pun tidak menunjukkan reaksi apa-apa selain datar saja.
"hati-hati Nona.!!" ucap Diandra dengan hormat begitu elegan membuat Jissy memutar kepalanya ke arah Diandra.
"kenapa mereka seperti ini sih? ada yang tidak beres, siapa Pria ini sebenarnya? aku pikir dia sangat kaya tapi aku tidak pernah mengira pelayan nya sebanyak ini, berapa gaji mereka ya?" batin Jissy celingukan seperti bocah yang sedang berpikir akan sesuatu.
Jissy tiba-tiba membalik badan ke arah 20 pekerja Wales yang berjejer rapi mengantarkan mereka berdua ke Yacht mewah khusus milik Wales.
"kenalkan semuanya? saya Jissy Elegant Tyara, kedepannya kita akan bertemu sebagai rekan kerja. mohon bantuan nya ya? karna saya masih pemula!"
pekerja Wales menunduk dengan hormat sehingga Jissy jadi kikuk melihat ke arah Wales yang menatapnya dingin.
"ckk..?! drama." kata Wales menarik ujung tali lengan baju Jissy yang mengekor saja karna tau tidak ada sentuhan fisik diantara mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
RJ 💜🐑
sok sok an cool sih wales entar juga buciin 😂😁❤❤😘
2024-04-25
1
RJ 💜🐑
jadi sedih lgi deh 😢😭
2024-04-25
1
Sani Srimulyani
ini baru awal2 ntar juga kelihatan bucinnya. 😂😜
2023-12-13
1