beberapa saat kemudian,
"apa yang kau lihat? cepat sapa Kucing Nakalku?!" titah Wales ke Jissy.
Jissy terlonjak kaget lalu dengan wajahnya yang pucat itu melangkah sedikit demi sedikit sedangkan Wales hanya diam mendengar geraman kedua Kucing Nakalnya.
"dia yang akan memberi kalian makan?!" ucap Wales memperkenalkan Jissy pada kedua Kucing Nakalnya.
Jissy membelalak saat Kedua hewan mengerikan itu mulai melangkah ke arahnya juga mengelilinginya, ingin sekali Jissy berubah jadi burung dengan terbang di Udara supaya tidak dimangsa oleh kedua serigala kutub itu.
"aku menyesal menerima pekerjaan ini, apa aku bisa keluar hidup-hidup?" batin Jissy berdiri seperti patung.
Wales tersenyum miring melihat wajah Jissy yang pucat tapi setidaknya Jissy tidak menjerit atau berlari saat Kedua Serigalanya mendekat sehingga Kedua Serigalanya tidak terlalu begitu ganas, jika Jissy lari sudah jelas akan mati seperti pekerja sebelumnya.
Wales kejam tapi jika pekerjanya meninggal tentu Ia akan bayar ganti rugi pada Keluarga yang ditinggalkan, kebanyakan dari mereka setuju tanpa keberatan sama sekali. namun, Wales tidak menjelaskan alasan meninggal pekerja sebelumnya pada Keluarga pekerja itu, yang jelas Wales hanya mengatakan bahwa pekerja itu meninggal saat jam kerja dengan Wales.
"mati aku?!" gumam Jissy dengan nada gemetar juga keringat mengalir di pelipisnya padahal Ia sedang berada di kawasan es bisa-bisanya Jissy keringatan.
Serigala kutub itu mengelilingi Jissy sambil mengendus-ngendus aroma Jissy hingga tiba-tiba Kedua hewan itu serentak mengendus perut Jissy, Jissy memekik saat kaki depan Hewan buas itu memijak pahanya hanya karna ingin mengendus perut datarnya, Jissy sampai terjengkang ke belakang dan tubuhnya setengah tenggelam karna salju.
"Tu--Tuan?? to--tolong?!" pekik Jissy menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
Jissy tiba-tiba mengintip di sela-sela jarinya mengapa Ia tidak juga merasakan sakit dan betapa terkejutnya Jissy malah melihat kedua hewan buas itu seperti senang mencium aroma perut Jissy entah apa yang ada di dalamnya.
Wales mengerutkan keningnya lalu berdiri dan melangkahkan kaki ke arah Jissy yang di kerumuni oleh kucing nakalnya.
"ada apa dengan perutnya? kenapa kalian menyukai aroma perutnya?" tanya Wales dengan heran ke hewan buas peliharaannya.
Jissy melepaskan kedua tangannya dan memberanikan diri untuk duduk sehingga Ia bisa melihat kedua hewan buas itu terlihat begitu senang dengan perut Jissy malah mengoyang-goyangkan ekornya juga melolong panjang.
"ke--kenapa mereka Tuan?" tanya Jissy kebingungan ke Wales.
"aku juga tidak tau, ini pertama kalinya kucingku seperti ini." jawab Wales.
"ja--jadi bagaimana Tuan?? a--apa ku-kucing Tuan setuju dengan saya jadi pemberi makannya?" tanya Jissy tergagap.
Wales mengangguk sambil berjongkok didepan kedua Serigala buasnya itu seperti senang mengendus perut Jissy.
"apa kau makan sesuatu tadi? kenapa hewanku menyukai perutmu?" tanya Wales ke Jissy.
Jissy tampak berpikir walau takut dan gemetar tapi Ia masih bisa konsentrasi memikirkan apa yang Ia makan hingga bisa selamat dari hewan buas itu, Jissy ingin memakannya setiap hari biar tidak di habisi oleh kedua Serigala Kutub Wales itu.
"se--sepertinya sa--saya hanya makan bubur ayam Tuan." jawab Jissy tergagap.
Wales mengerutkan keningnya seolah tidak percaya kalau Kucing Nakalnya menyukai aroma Perut Jissy hanya karna Jissy makan bubur Ayam tapi jujur saja Wales tidak tau penyebabnya hingga tiba-tiba Ponselnya bergetar segera Ia berdiri sembari mengeluarkan Ponselnya.
"tunggu sebentar.!" ucap Wales hendak beranjak pergi tapi tiba-tiba langkahnya terhenti sehingga Wales melihat kebawah.
"apa yang kau lakukan?" tanya Wales dengan datar.
"sa--saya takut Tuan?! jangan tinggalkan saya." cicit Jissy cemas-cemas melirik kedua Serigala buas itu masih senang mencium-cium perut Jissy dengan moncongnya itu.
Wales melirik kedua peliharaannya lalu melihat ke kakinya yang ujung jaket dalamnya di remas kuat oleh Jissy (jaket hangat khusus di dalam Ruangan Es), Wales menepisnya perlahan.
"mereka menyukaimu, aku harus angkat panggilan saudaraku.?! kau tunggulah disini." kata Wales sembari melangkah pergi.
"Tu--Tuan??" cicit Jissy.
Jissy menggerutu dalam hati dengan kekejaman Wales, sungguh Atasan dan Suami yang tidak peka sama sekali juga tidak tau cara menjaga Istri.
"suami mana yang tega mempekerjakan Istrinya mengurus hewan buas, dia pasti ingin membunuhku secara perlahan.. huuh??! Tuhan..!! aku menyesal telah berpikir dia Pria yang baik dan bertanggung jawab." batin Jissy merutuk.
Jissy bahkan tidak sadar pikiran dan hatinya telah mengakui Wales sebagai Suaminya padahal belum ada surat nikah, bagi Wales mudah mengurus hal itu jadi Jissy tidak mempertanyakannya karna tau Wales punya kuasa hal itu.
sungguh Jissy takut melihat Serigala 1 itu yang terus saja melolong bersahut-sahutan dengan Serigala Wales yang ke-2.
"ja--jangan berisik ya? a--aku takut.!" cicit Jissy dengan gemetar.
Jissy beringsut mundur seakan rasa dingin di dalam Ruangan Es itu tidak mempan lagi menembus kulit Jissy saking ketakutannya dengan hewan itu, apalagi Wales mengatakan bahwa sudah banyak pekerja sebelumnya yang mati di sini.
"auuuuuu!!" lolongan Serigala seakan tidak senang Jissy menjauh.
"aakhhh??! i--iya? a-aku tidak akan bergerak." pekik Jissy semakin gemetaran.
dalam hati Jissy menyumpah serapahi Wales yang memberinya pekerjaan yang jauh lebih menyeramkan dari dugaannya.
Jissy terpaksa mematung dengan tubuh gemetar dan Ia semakin geram saja pada sosok Wales yang keenakan menelfon sampai melupakannya.
"siapa yang bisa menolongku?" batin Jissy yang masih ngeri melihat Serigala Kutub itu menjilati perut Jissy sampai basah karna air liur hewan itu.
beberapa puluh menit kemudian,
Jissy mulai merasakan kedinginan tapi hewan buas milik Wales ini masih senang bermanja-manja diperutnya bahkan bergerak sedikit saja kedua hewan itu langsung melolong seperti mengomelinya untuk tidak boleh bergerak.
"bisakah kalian melepaskanku? habitat kita berbeda, aku tidak kuat lama-lama di ruangan Es ini." omel Jissy yang sudah tidak kuat dengan dinginnya Ruangan itu tapi Wales tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya.
kedua Peliharaan Wales pun beringsut mundur dan duduk sambil menjulurkan lidahnya seperti seekor anj*ng menggemaskan, Jissy terkejut melihat tindakan hewan buas itu.
"a-apa kalian mengerti bahasaku?" tanya Jissy tapi kedua hewan itu hanya diam sesekali melihat mata Jissy dan perut datar Jissy.
"waahh?? kalian Serigala Kutub Indonesia ya? ajaib bisa mengerti bahasaku?" celoteh Jissy melihat ke perutnya yang entah mengapa bisa membuat kedua hewan buas itu tunduk dan tidak menyerangnya.
"sudah?" tanya Wales membuat Jissy menjerit kaget menoleh ke pelaku yang memasang wajah datar seakan tidak merasa berdosa sama sekali sudah membuat Jissy hampir terkena serangan jantung.
"kau lulus..?! aku akan beri gajimu diawal, selanjutnya lakukan tugasmu dengan baik." kata Wales sambil memperhatikan tubuh Jissy yang basah dan bibir yang membiru seperti kedinginan.
"pulau pribadiku?? tunggulah aku?!" batin Jissy menjerit kegirangan sampai lupa rasa takutnya tadi bahkan sebelumnya juga sudah menyumpah serapahi, mengutuk Wales dalam hati.
"ayo keluar??! hangatkan badanmu.!" ajak Wales.
Jissy yang memang ingin segera Keluar pun buru-buru berdiri dan perlahan keluar dari Ruangan Es itu karna takut hewan buas Wales akan mengejarnya sementara Wales berjalan duluan mengantarkan Jissy yang kedinginan ke Kamar tamu juga membawa Jissy ke Ruangan Sauna di Kamar itu hingga Jissy diam-diam takjub.
"sultan mah bebas." batin Jissy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
wah kayanya penerus wales dah tumbuh nih.
2023-12-13
1
Sama Lia
tanda tanda mau hamil Jessy...
semangat author
2023-12-09
1
Ratna Anggraeni
Benih nya si pangeran sdh tumbuh tuh ,.,.otw debay,.,.💃💃💃💃💃
2023-12-09
1